Air Demineral Terbaik adalah yang Ber SNI 6241:2015

Air demineral adalah jenis air yang sedikit atau tidak ada kandungan mineral di dalamnya. Air jenis ini diproduksi, baik secara masal atau penggunaan skala rumahan, dengan metode distilasi (penyaringan), deionisasi, reverse osmosis, atau proses lainnya yang setara.

Selain aman, air minum demineral memiliki sejumlah manfaat yang berguna bagi tubuh. Air ini dapat membantu membersihkan mineral anorganik yang tidak bermanfaat bagi tubuh. Seperti yang diungkapkan oleh Dr Mayo bahwa, “Tubuh manusia butuh mineral organik yang biasa didapatkan dari sayuran, buah-buahan, maupun daging. Sementara mineral pada air biasa, merupakan jenis anorganik yang sebetulnya tubuh tidak memerlukannya. Mineral ini justru memberatkan kerja sel. Itu sebabnya meminum air dengan sedikit atau tanpa mineral lebih bermanfaat bagi kesehatan”.

Meski demikian, badan kesehatan dunia WHO tidak terlalu menyarankan konsumsi jangka panjang. Badan ini menyarankan untuk mengimbanginya dengan mengkonsumsi air mineral guna menghindari risiko osteoporosis, hipertensi, serangan jantung, dan hipotiroid. Disamping itu, konsumsi air ini juga berguna untuk keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Di Indonesia, pemanfaatan air demineral telah dikenal cukup lama seiring pengembangan teknologi pemrosesan dan animo masyarakat terhadap air jenis ini. Tak heran industri dalam penyediaan air jenis ini cukup bergeliat, terutama di kota-kota besar. Kita bisa menemukan air jenis ini dalam kemasan, galon isi ulang, ataupun pemrosesan yang dilakukan di rumah dijual bebas di pasaran.

Sebagai masyarakat awam, konsumen pada umumnya, pada dasarnya tidak pernah memiliki pengetahuan yang cukup atas proses yang perlu ditempuh sebuah produk hingga sampai di tangan konsumen. Sekalipun ada, pengetahuan yang tersedia hanyalah informasi yang disediakan pada kemasan yang sangat terbatas. Konsumen juga tidak pernah tahu apakah yang ditampilkan tersebut telah tervalidasi.

Disinilah konsumen membutuhkan pihak ketiga yang memiliki otoritas atau wewenang dalam validasi tersebut. Sekaligus memperkuat jaminan kualitas yang dideklarasikan oleh produsen ataupun distributor.

Di Indonesia kebutuhan semacam ini diakomodasi melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 26 Tahun 2019 tentang perubahan atas Permenperin No 78 tahun 2016 memberlakukan air mineral, air demineral, air mineral alami, dan air minum embun wajib SNI.

Standar ini mewajibkan setiap produk industri air demineral kemasan memenuhi persyaratan dan pengujian atas produknya. Sehingga diharapkan dengan adanya ini konsumen dapat terlindung kepentingannya, serta sekaligus menjaga kepentingan produsen dalam kaitannya dengan peningkatan mutu produk.

Badan Standarisasi Nasional (BSN) selaku pengembang sekaligus pemelihara satu-satunya standar yang diterapkan di seluruh wilayah Indonesia ini, menetapkan SNI 6241:2015 sebagai standar air demineral.

Air demineral atau air minum demineral telah masuk kedalam wajib SNI 6241:2015 yang cara pengujiannya ditentukan SNI 3554:2015
Air demineral atau air minum demineral telah masuk kedalam wajib SNI 6241:2015 yang cara pengujiannya ditentukan SNI 3554:2015

Dengan adanya penetapan Permen Perindustrian dan SNI, berarti pula bahwa seluruh air dalam kemasan jenis ini harus menerapkan standar ini pada produknya.

Konsumen dapat mengetahui apakah sebuah produk air minum kemasan jenis ini telah menerapkannya atau belum dengan mengunjungi situs daring Bang Beni. Situs ini menyediakan basis data produk-produk yang telah menerapkan SNI.

Cukup dengan memasukan nama merek atau jenis produk pada kolom yang tersedia, seseorang sudah dapat mengetahui produk yang dimaksud telah terstandarisasi atau belum. Apabila pencarian tidak menemukan hasil, maka kemungkinan besar produk tidak mendaftarkan diri, dan tentu saja tidak teruji. Atau mungkin saja produk yang bersangkutan tidak memperpanjang masa berlaku SNI.

Penyocokan produk terhadap basis data ini menjadi penting, mengingat label bisa saja diciptakan dan seringkali dipalsukan. Maka keberadaan produk yang terdaftar pada otoritas berwenang menjadi penting sebagai jaminan.

Disamping itu masa berlaku standar bagi produk juga tak kalah penting. Pasalnya, BSN sebagai badan yang mewakili Indonesia dalam kancah standar tingkat global, selalu mengikuti konsensus internasional, teknologi, dan pasar termutakhir.

Konsekuensi dari keterlibatannya adalah badan ini selalu mengembangkan standar baru, yang notabene kebanyakan diserap dari standar badan dunia, atau modifikasi yang telah ada agar tetap relevan. Sehingga, hal ini berimbas pada produk-produk yang akan atau telah mendaftar untuk menyelaraskan terhadap penyesuaian-penyesuaian yang telah ditetapkan tersebut. Sehingga pada akhirnya, konsumen mendapatkan produk dengan standar termutakhir yang secara mutu, keamanan, keselamatan, maupun perlindungan lingkungan memiliki relevansi kekinian.

Di SNI 6241:2015 produk air minum demineral diwajibkan memenuhi persyaratan dan pengujian tertentu guna mendapatkan SNI. Dari kacamata konsumen persyaratan dan pengujian tersebut mengandung beberapa manfaat yang terbagi ke dalam lima (5) aspek.

Namun sebelum itu, pada standar ini perlu diketahui ruang lingkupnya pula. Hal ini berguna sebagai pembatasan pada topik dan sekaligus lebih fokus terhadap produk ini.

Ruang Lingkup SNI 6241:2015 – Air Demineral

Standar ini adalah revisi dari SNI 01-6241-2000 tentang air demineral. Adapun tujuan dari perumusan yang terdiri dari :

  1. Menyesuaikan standar dengan perkembangan teknologi, terutama metode uji dan syarat mutu;
  2. Menyesuaikan standar dengan peraturan-peraturan baru yang berlaku;
  3. Melindungi kesehatan dan kepentingan konsumen;
  4. Menjamin bisnis perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab;
  5. Mendukung pengembangan dan diversifikasi produk industri air minuman demineral kemasan.

Pada standar ini tidak berdiri sendirian, namun ada acuan dalam penggunaan dokumen yang terdiri dari SNI 0428 Petunjuk Pengambilan Contoh Padatan dan SNI 3554 Cara Uji Air Minum Dalam Kemasan.

Air kemasan yang diuji adalah yang diperoleh lewat purifikasi secara destilasi, ionisasi, reverse osmosis, dan/atau yang setara lainnya, dengan atau tanpa penambahan oksigen (O2) atau karbon dioksida (CO2). Maka, pemenuhan syarat dan uji diklasifikasi pada tiga golongan, yakni air demineral, berkarbonasi, dan beroksigen.

5 Manfaat Wajib SNI Pada Air Minum Demineral

Daftar syarat mutu air demineral atau air minum demineral yang telah masuk kedalam wajib SNI 6241:2015 yang cara pengujiannya ditentukan SNI 3554:2015
Syarat mutu air demineral – Produk wajib SNI

Berikut adalah lima (5) manfaat dari sejumlah pemenuhan persyaratan dan pengujian SNI pada air kemasan jenis ini.

1. Mutu Air Terjaga

Mengetahui mutu air dapat dilihat secara visual dan rasa. Air yang baik secara visual memiliki tampilan bening tanpa ada kekeruhan atau warna-warna lain yang bercampur. Sedangkan pada segi rasa, air yang baik memiliki rasa yang tawar atau hambar.

Pengujian secara visual dilakukan dengan metode platinum-cobalt yakni sebuah metode standar untuk mengukur warna. Nantinya warna tersebut dihitung dengan unit warna yang dihasilkan oleh 1 ng platinum/L dalam bentuk kloroplatinat.

Secara visual, air juga diuji kekeruhannya dengan metode intesitas sebaran cahaya dengan polimer formazin sebagai bahan acuan.

Di soal rasa, air diuji secara organoleptik yang melibatkan tiga panelis terlatih atau satu orang tenaga ahli. Mereka akan mengecap setiap air untuk menentukan rasa dan bau normal atau tidaknya cairan tersebut. Uji organoleptik, indera, atau sensori adalah cara uji dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk.

Selain kualitas dan keamanan produk secara visual dan perasa memenuhi. Air juga wajib memenuhi persyaratan dan diuji tingkat pH. Ambang batas pH dapat dilihat pada tabel. PH ini dimaksudhkan guna mengukur keasaman atau kebasaan dari air. Terlalu trendah atau tinggi sebuah pH dapat menandakan keamanan air, yang sekaligus menjadi pertanda pencemaran lingkungan berat.

2. Terbebas dari Zat-zat Asing

Air demineral seharusnya terbebas dari zat-zat asing yang tidak diperlukan. Inilah yang menjelaskan perlunya pengujian zat terlarut. Secara singkat, proses pengujian berupa disaring dan diuapkan. Dari proses tersebut dapat dilihat beberapa zat yang mungkin tinggal, seperti sulfat, garam klorida, dan nitrat; asam manganat, bromat merkuri, dan arsenik. Adapun ambang batas yang diperbolehkan dapat dilihat pada tabel.

3. Bebas dari Logam Berat

Logam berat apabila dikonsumsi tubuh, maka akan menimbulkan gangguan ataupun risiko seperti kanker, keracunan, dan perusak fungsi ginjal dan hati. Maka, air demineral ini pun diuji kandungan di dalamnya guna menghindari logam-logam seperti perak, timbal, tembaga, dan kadmium.

Badan kesehatan dunia, menganggap logam berat ini menjadi salah satu zat yang berbahaya apabila dikonsumsi dalam jangka waktu panjang dan durasi yang lama. Untuk toleransi logam ini dapat dilihat pada tabel.

4. Menghindari Mikroba

Mikroba sebagai mahluk yang berukuran sangat kecil, dapat mengembangbiakan diri hampir di setiap tempat, tak terkecuali air. Sebagai konsumen tentu tidak mau apabila air demineral yang dikonsumsi terdapat mikroba di dalamnya. Inilah yang menjelaskan mengapa pengujian cemaran mikroba perlu dilakukan. Adapun tujuan dari pengujian ini adalah guna mengetahui seberapa banyak koloni mikroba yang ada dalam per-mililiter.

Patogen dalam air seperti virus, protozoa, dan parasit dapat dideteksi melalui pengujian ini, salah satunya lewat pendeteksian bakteri koliform. Bakteri ini bisa menjadi tanda bahwa air telah terkontaminasi. Disamping itu, bakteri yang menghasilkan zat etionin ini dapat menyebabkan kanker.

Begitu juga pendeteksian terhadap pseudomonas aeruginosa, yakni bakteri yang dapat berkembang di air yang dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru, ginjal, dan kantung kemih. Bakteri ini terkenal dengan resistensi terhadap antibiotik, dan sering dikaitkan dengan penyakit parah. Ambang batas pada bakteri ini wajib nihil, seperti yang terlihat di tabel.

5. Ambang Gas Aman

Air minum demineral wajib memenuhi syarat dan pengujian kadar karbon dioksida bebas dan kadar oksigen terlarut awal serta akhir. Masing-masing air diuji dengan cara berbeda guna menentukan kadar tiap parameter. Adapun ambang batas dapat dilihat pada tabel di atas.

Untuk kelengkapan detail dan spesifikasi uji dapat dilihat pada dokumen standar SNI 3554:2015.

5 manfaat Air demineral atau air minum demineral yang telah masuk kedalam wajib SNI 6241:2015 yang cara pengujiannya ditentukan SNI 3554:2015
Manfaat air demineral SNI

Penutup – Kesimpulan

Air demineral sebagai air dengan sedikit atau tanpa mineral sama sekali perlu pula divalidasi kandungan yang tertera di dalamnya. Selain alasan pembuktian, keamanan juga menjadi alasan yang tak kalah penting. Permen Perindustrian dan BSN telah menetapkan SNI 6241:2015 untuk air minum demineral secara wajib SNI. Pemenuhan persyaratan dan pengujian itu, pada kacamata konsumen menghasilkan lima manfaat, yakni mutu air terjaga; terbebas dari zat asing; bebas dari logam berat; menghindari mikroba; dan ambang gas aman.

Sebagai produsen air demineral, standar ini selain memiliki keniscayaan untuk meningkatkan persaingan usaha yang sehat, juga secara langsung meningkatkan citra di mata konsumen, terutama bagi mereka yang telah membaca artikel ini ataupun dokumen SNI 6241:2015.

Kami sebagai konsultan akan sangat mendukung langkah produsen air demineral dalam sertifikasi SNI. Kami siap untuk memberikan pendampingan selama proses hingga selesai. Selain SNI, kami juga menyediakan jasa pendampingan SDPPI yang terkait perangkat telekomunikasi.

Tinggalkan komentar