Cara Mengetahui Madu Asli Terbaik

Madu asli atau yang telah dicampurkan bahan lainnya telah dikonsumsi manusia sejak berabad-abad lalu. Disamping sebagai bahan olahan pangan, produk ini juga memiliki kandungan yang sangat baik untuk tubuh. Itulah yang menjelaskan banyaknya manfaat yang diperoleh oleh cairan yang dihasilkan lebah ini.

Madu adalah cairan pekat berwarna keemasan yang dihasilkan oleh tawon atau lebah. Serangga ini menghasilkannya lewat proses penghisapan dan pengumpulan cairan nektar. Nantinya cairan ini akan dikumpulkan dalam sarang mereka. Di dalam sarang tersebutlah madu itu berada.

Menurut sejarah, kembali pada 2100 SM, madu telah disinggung pada banyak tulisan seperti di Peradaban Sumeria dan Baibilonia, dan kitab suci bangsa India dan Mesir. Madu, atau honey berasal dari kata Inggris yang berarti hunig, dan cairan ini pertama kali digunakan secara luas sebagai pemanis.

Cairan ini sering dihargai tinggi dan digunakan sebagai bentuk mata uang, persembahan, atau upeti. Di abad 11 Masehi, Petani Jerman memberikan upeti terhadap penguasa feodal mereka dengan madu dan sarang lebah.

Proses kerja serangga ini memainkan peran vital dalam penyerbukan buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran dan beberapa tanaman pangan lain yang terkait dengan produksinya. Inilah yang menjelaskan ada begitu banyak jenis madu.

Jenis Madu

Madu asli terbaik adalah yang memiliki kandungan manfaat yang baik bagi tubuh dan sesuai dengan SNI 8664:2018
Madu asli terbaik adalah yang memiliki kandungan manfaat yang baik bagi tubuh dan sesuai dengan SNI 8664:2018

Di pasaran ada begitu banyak jenis madu yang beredar. Dari mulai warna, rasa, bau, dan bahkan tekstur yang beragam. Faktor pembeda yang paling banyak muncul adalah jenis tipe nektrar yang dihisap lebah atau tawon tertentu. Perbedaan sumber nektar menjadikan tiap madu tersebut memiliki keunikan masing-masing, baik dari segi rasa, warna, bau, ataupun manfaatnya. Beberapa jenis tersebut, seperti :

  1. Lavender
  2. Akasia
  3. Alfafa
  4. Kacang-kacangan
  5. Buah-buahan
  6. Sayur-sayuran

Disamping dibedakan secara sumber, jenis madu juga dibedakan secara proses produksi yang mengasilkan berbagai jenis produk. Seperti madu murni atau yang berbentuk dipasteurisasi, krimer, atau sarang lebah.

Kandungan Madu

Apapun jenisnya yang jelas kandungan madu memiliki banyak kesamaan, sekalipun dalam bentuk yang berbeda-beda. Madu yang memiliki banyak nutrisi ini memiliki kandungan yang terdiri dari :

  1. Karbohidrat sebanyak 17 gram yang tersusun atas gula alami fruktorsa dan glukosa
  2. Indeks glikemik sebanyak 50
  3. Kalsium
  4. Tembaga
  5. Seng
  6. Vitamin B
  7. Zat Besi
  8. Protein
  9. Antioksidan
  10. Antibakteri dan antijamur

Manfaat Madu

Manfaat madu asli terbaik ada pada standar SNI 8664:2018
Manfaat Madu asli

Kandungan zat yang begitu bermanfaat tersebut, membuat cairan pekat ini digunakan untuk banyak keperluan. Terlebih pengaplikasiannya yang sangat fleksibel dapat digunakan untuk berbagai keperluan, membuat madu asli menjadi bahan pangan yang tidak bisa dianggap remeh.

Pengganti gula

Cairan ini dengan rasa manis yang khas seringkali digunakan sebagai pengganti gula. Alasan umum subtitusi ini ditengarai karena efek samping gula yang dapat memicu kenaikan berat badan yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti tekanan darah tinggi dan diabets.

Untuk menggantikan peran gula, seseorang bisa menggunakan ¾ madu untuk perbandingan 1 takaran gula. Kendati demikian perlu diingat, bahwa madu asli tetaplah pemanis yang sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebih pula.

Mengurangi Risiko Penyakit

Madu asli dan berkualitas tinggi erat kaitannya dengan kandungan antioksidan tinggi. Zat inilah yang memberi banyak manfaat terhadap kesehatan. Sebab, komponen inilah yang sangat dibutuhkan untuk tubuh, terutama untuk meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi risiko stroke dan jenis kanker lainnya.

Membersihkan Kulit

Madu murni dapat membantu kulit untuk terlihat bersih dan bebas jerawat. Cairan ini dipercaya dalam mengatasi beragam kondisi kulit yang muncul akibat gangguan autoimun seperti eksim atau psoriasis. Begitu juga dengan masalah kulit yang disebabkan jamur yang dapat ditangani dengan madu.

Melegakan Tenggorokan

Tenggorokan yang sedang tidak nyaman dapat diredakan dengan cara mencampurkan madu dengan bahan lain, seperti teh, air hangat, ataupun lemon. Badan kesehatan PBB, WHO, bahkan menyarankan madu sebagai bahan alami pereda batuk.

Bagi lansia, madu juga terbukti efektif dalam meredakan batuk akibat iritasi di bagian tenggorokan atau saluran napas. Terlebih, penggunaannya dapat dikonsumsi secara jangka panjang.

Mengendalikan Asam Lambung

Gastroesopageal Reflux Disease atau Gerd adalah kondisi asam lambung yang naik ke kerongkongan (esofagus). Proses ini seringkali menimbulkan heartburn, sakit dada, serta iritasi pada kerongkongan. Dengan mengkonsumsi madu, seseorang dapat mengendalikan frekuensi kambuhnya gangguan ini.

Meningkatkan Penyembuhan Luka

Cairan pekat ini menurut penelitian dapat meningkatkan penyembuhan luka bakar sedang, serta luka operasi yang terinfeksi. Begitu juga dengan pengobatan luka penderita diabetes yang memiliki risiko amputasi. Khasiat ini didapat dari komponen antibakteri dan antiradang yang dimilikinya. Disamping dapat memberikan nutrisi bagi jaringan di sekitar luka pula.

Mempertajam Daya ingat

Polifenol yang terdapat dalam madu sudah terbukti mampu meningkatkan fungsi otak, terutama yang berkaitan dengan daya ingat. Maka, mengonsumsi cairan ini secara langsung memberikan asupan zat berguna bagi otak.

Mengendalikan Diare

Diare yang parah dapat dikendalikan dengan madu. Karena dalam produk ini terdapat komponen yang dapat membantu meningkatkan penyerapan kalium dan air di dalam tubuh. Hal ini sangat penting dalam mengatasi gangguan semacam ini.

Antiseptik

Karena bersifat antibakterial dan jamur, maka cairan pekat ini seringkali digunakan pengobatan tradisional sebagai bahan untuk mencegah infeksi. Kendati begitu, manfaat ini tidak dapat diperlakukan untuk semua jenis madu, terutama dari sumber madu dan pengolahannya.

Mencegah Kanker

Kandungan antioksidan didalamnya dinilai dapat mencegah kanker. Bahkan beberapa jenis madu yang memiliki komponen kandungan antioksidan tinggi dapat menyamai yang terdapat dalam sayur ataupun buah-buahan.

Tambahan Energi

Kandungan madu yang terdiri dari 64 kalori dan 17 gram gula termasuk didalamnya fruktosa, maltosa, glukosa, dan sukrosa dapat dijadikan sumber energi bagi tubuh. Glukosa yang ada pada madu dapat diserap secara cepat oleh tubuh dan memberi dorongan energi secara langsung. Disamping itu, madu juga diketahui dapat menjaga kadar gula darah secara konstan ketimbang gula lainnya.

Meningkatkan Kualitas Tidur

Mengkonsumsi madu dapat membantu tidur berkualitas dan menghindari insomnia. Madu diketahui memiliki kemampuan dalam melepaskan serotonin dan mengubahnya menjadi melatonin. Senyawa kimia ini dapat mengatur kualitas tidur seseorang. Seseorang dapat mencampurkan sesendok madu kedalam segelas susu atau secangkir teh sebelum tidur.

Meringankan Sariawan

Antimikroba yang terdapat dalam madu dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang terdapat pada sariawan. Sehingga dapat membersihkan luka secara lebih cepat. Hal ini telah diuji dan dikemukakan oleh Journal of the Association of Basic Medical Sciences.

Ciri Madu Asli

Ciri-ciri Madu asli seperti kental, berbuih saat dipanaskan, mudah terbakar; tahan beku; tidak lengket; mengalir tidak putus; tidak larut air; tidak menyerap bahan
Ciri-ciri madu asli

Mengetahui kandungan dan manfaat cairan lebah atau tawon ini jelas membuat komoditas yang satu ini sangat diburu. Terlebih pencarian atas madu asli yang banyak orang berpendapat dapat memberikan manfaat yang benar-benar terasa, ketimbang buatan.

Meskipun demikian, karena kepopulerannya jualah mendorong banyak pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mencampurkan dengan bahan-bahan tertentu untuk mendapatkan keuntungan.

Ada beberapa ciri madu asli yang dapat diketahui dengan pengujian sekilas. Diharapkan dengan pengetahuan ini konsumen tidak lagi terkecoh atas label yang mengatasnamakan keaslian.

Tidak Larut Air

Salah satu cara untuk mengetahui keaslian madu adalah dengan menggunakan air. Seseorang bisa mengujinya dengan memasukan satu sendok madu kedalam segelas air. Madu asli akan sulit bercampur dan terlihat mengendap di dasar gelas sebagai gumpalan tekstur padat. Berbeda dengan yang palsu yang umumnya akan segera terlarut.

Tidak Menyerap Bahan

Keaslian dapat dibuktikan juga dengan meletakan tisu diatas madu. Jika madu tersebut asli, maka cairan tersebut tidak akan diserap tisu. Hal yang sama juga berlaku dengan percobaan menggunakan kain putih, yang mana tidak akan terserap dan meninggalkan noda.

Mudah Terbakar

Seseorang bisa mengujinya dengan sebatang korek api yang telah dicelupkan kedalam madu. Apabila madu murni, maka api akan menyala. Namun jika tidak, boleh jadi terdapat banyak air di dalamnya atau campuran lain.

Tahan Beku

Madu asli cenderung lebih sulit untuk beku ketimbang yang tidak. Itu sebabnya, seseorang dapat membuktikan dengan menaruhnya di dalam pendingin atau freezer. Apabila cairan tersebut membeku, maka kemungkinan besar telah bercampur air atau terdiri dari campuran lain.

Tidak Bereaksi Terhadap Cuka

Seseorang bisa menguji keaslian produk tertentu dengan mencampurkan sedikit air, dan 2-3 tetes sari cuka. Madu asli tidak akan bereaksi dan menimbulkan busa, sedangkan yang palsu pasti akan bereaksi.

Tidak Lengket

Madu murni atau asli dapat dipastikan tidak lengket. Seseorang bisa mengujinya dengan menggosok-gosokan madu dengan kedua jari dan merasakannya. Apabila terasa lengket, serta ada butiran tertinggal, maka dapat dipastikan produk tersebut tidak asli.

Berbuih Saat Dipanaskan

Guna menguji keaslian madu, seseorang dapat mengujinya dengan memanaskan madu diatas sebuah sendok atau permukaan metal lain. Apabila madu yang dipanaskan tersebut mengeluarkan buih cukup banyak dan hampir tumpah, maka dipastikan keaslian ataupun kemurniannya.

Mengeraskan Roti

Madu asli apabila dioleskan pada sebuah roti, maka akan membuat permukaan irisan mengeras. Sebaliknya, apabila palsu, maka roti tidak berubah dari keadaan sebelumnya.

Mematangkan Kuning Telur

Mencampurkan madu murni dengan kuning telur akan membuatnya tampak matang. Sedangkan pada yang palsu, kuning telur tidak menunjukan adanya perubahan.

Kental

Paling mudah dan paling mungkin untuk mengujinya adalah dengan menaruh sedikit madu di ibu jari. Apabila madu terlihat menempel dan tidak menyebar, maka dapat dikatakan produk itu memang murni adanya. Namun apabila menyebar, bisa dikatakan madu telah diolah dengan campuran bahan lain.

Mengalir Tidak Terputus

Biar bagaimanapun, madu tetaplah cairan yang memiliki kandungan air kurang dari 18%, atau mencapai 14%. Itu sebabnya apabila dialirkan kebawah dengan menggunakan sendok, maka cairan tersebut akan tersambung dan tidak terputus. Hal ini dapat mungkin akibat rendahnya kandungan air di dalamnya. Disamping itu cara yang lainnya adalah dengan membalikan wadah madu transparan di suhu ruang. Apabila gelembung udara naik perlahan atau cenderung tetap, maka dapat dipastikan produk tersebut asli.

Rasa Cepat Hilang

Hal terakhir yang dapat diuji adalah dengan memanfaatkan indera perasa berupa lidah. Madu asli tidak memiliki rasa yang bertahan lama. Berbeda dengan yang palsu yang biasanya mengendap di lidah dan tertahan di langit-langit tenggorokan. Hal ini bisa terjadi karena adanya campuran berupa gula ataupun bahan lain.

Madu Asli Terbaik Menurut SNI 8664:2018

Contoh ekstraktor untuk memproduksi madu asli yang sesuai dengan SNI 8664:2018
Madu asli menurut SNI

Mengetahui kandungan dan manfaat, serta ciri-ciri madu asli sangatlah baik. Disamping kita sebagai konsumen mendapatkan manfaat yang sesuai, kita juga memiliki produk dengan kualitas yang prima.

Berbicara soal kualitas, tentunya pengetahuan mengenai keaslian jelaslah belum dan sama sekali tidak cukup. Sebab, ada beberapa kriteria lainnya yang perlu dipenuhi sebelum madu asli ini dapat dikatakan berkualitas.

Sebagai konsumen, tentu mendapatkan sebuah produk asli adalah dambaan. Namun demikian, dimensi kesehatan, keselamatan, dan keamanan bagi produk yang kita konsumsi juga tidak kalah penting. Maka dalam menilai produk terbaik, perlu diikutsertakan dimensi ini kedalamnya.

Di Indonesia, madu yang dikategorikan komoditi hasil hutan telah distandarisasi oleh Badan Standar Nasional (BSN) selaku otoritas berwenang selaku pengembang dan pemelihara standar. Standar tersebut berupa SNI 8664:2018 yang disusun oleh Komite Teknis 65-02 Hasil Hutan Bukan Kayu bersama-sama dengan perwakilan pemangku kepentingan lainnya.

Standar ini merupakan revisi dan penggabungan SNI 3545:2013 Madu dan SNI 7899:2013 Pengolahan Madu. Pengembangan revisi ini disusun guna mengikuti perkembangan keberaman produksi madu, seperti madu hutan, budidaya, dan lebah tanpa sengat (trigona).

Standar yang belum tergolong SNI wajib ini bertujuan sebagai acuan produsen dalam menentukan standar kualitas pada produk. Sedangkan bagi konsumen sendiri, standar ini sebagai perlindungan konsumen dalam rangka mendapatkan produk berkualitas, bermutu, selamat, dan sehat.

Standar ini tidak mencakup madu formulasi atau yang ditambahkan bahan non-madu. Disamping itu standar ini tidak berdiri sendiri, melainkan memiliki acuan pada SNI 0428 untuk pengambilan contoh padatan; SNI 01-2891 uji makanan dan minuman; SNI 01-2892 cara uji gula; SNI 19-2896 cara uji cemaran logam dalam makanan; SNI 4866 cara uji cemaran arsen dalam makanan. Untuk informasi yang lebih mendalam, silahkan lihat dokumen asli standar.

Berikut adalah penjelasan kriteria madu asli terbaik versi SNI 8664:2018

Perlengkapan Pasca Panen

Menilai standar sebuah produk tidak saja dibuktikan dari hasil keluaran akhir proses produksi, namun juga perlengkapannya. Untuk memanen madu dalam standar ini, perlengkapan yang terbuat dari plastik diharuskan food grade. Dengan kata lain plastik tersebut memang dibuat untuk keperluan pengolahan pangan.

Penyimpanan dan Pengangkutan

Madu yang telah dipanen harus disimpan dan diangkut, serta terhindar dari paparan cahaya matahari langsung melebihi 28°C dan udara terbuka. Sedangkan untuk madu tanpa sengat atau trigona, dilarang menggunakan peralatan berbahan logam.

Bau dan Rasa

Seperti umumnya, madu asli terbaik dapat dibuktikan sekilas hanya dengan indera, atau melalui pengujian organoleptik. Uji ini melibatkan tiga orang panelis atau satu orang terlatih dalam memberikan penilaian. Penilaian dinyatakan dengan “khas madu” untuk hasil normal, dan “tidak khas madu” untuk adanya ketidaknormalan.

Kandungan Enzim Diastase dan Hidroksimetilfurfural (HMF)

Pengujian ini dilakukan melibatkan perangkat dan preaksi kimia dalam menentukan Enzim Diatase dan Hidroksimetilfurfural. Menurut standar ini kandungan aktivitas enzim diastase minimal 1 DN, sedangkan hidroksimetilfurfural maksimal 40 mg/kg.

Enzim diastase merupakan enzim yang ditambahkan oleh lebah saat proses pematangan madu. Sedangkan HMF adalah senyawa aldehid siklik yang dihasilkan oleh degradasi senyawa gula melalui reaksi Maillard selama pemrosesan makanan atau penyimpanan madu dalam waktu lama. HMF sering ditemukan memiliki konsentrasi yang tinggi pada madu yang diproses atau disimpan dalam waktu lama.

Kadar Air

Madu asli yang berkualitas dalam standar ini disyaratkan memiliki bobot tidak lebih dari 22% per bobot keseluruhan. Pengujian dilakukan menggunakan refraktometer yang diukur pada suhui 20°C.

Kadar Glukosa dan Sukrosa

Glukosa adalah senyawa organik dalam bentuk karbohidrat berjenis monosakarida. Ia disebut juga gula sederhana karena sebagai jenis karbohidrat, ia tidak bisa lagi dipecah menjadi bagian yang kecil. Pada standar ini kandungan glukosa minimal 65% dari bobot per sampel.

Sedangkan sukrosa adalah jenis gula disakarida yang terbentuk dari fruktosa dan glukosa. Sukrosa adalah salah satu bentuk gula yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang cukup. Kandungan gula jenis ini pada standar dibatasi maksimal 5% dari bobot sampel.

Kadar Keasaman

Cairan pekat yang berasal dari lebah atau tawon ini juga harus diuji keasamanannya. Standar ini memberikan toleransi 50ml/kg untuk setiap sampel. Pengujian keasaman ini terkait dengan mutu dari madu itu sendiri. Semakin tinggi asam yang terdapat dalam produk, maka makin rendah produk tersebut. Mengingat asam dapat menjadi indikator tumbuhnya mikroorganisme yang merusak kandungan nutrisi.

Kadar Kloramfenikol

Madu asli terbaik haruslah sama sekali tidak mengandung kloramfenikol. Kloramfenikol adalah antibiotik spektrum luas yang menyebabkan efek samping hematologik yang berat apabila dikonsumsi rutin. Pada udang, daging ayam, dan telur, bahan ini sering ditemukan dengan alasan meningkatkan kesehatan. Sedangkan pada madu, zat ini ditambah dengan tujuan memberikan sensasi pahit yang dipersepsikan lebih berkhasiat. Zat ini telah dilarang penggunaannya karena dapat meningkatkan resistensi tubuh terhadap bakteri-bakteri tertentu.

Kadar Zat Lain dan Cemaran Logam Serta Kimia

Produk menurut standar ini harus terbebas dari zat lainnya. Hal ini berkaitan dengan kualitas dari madu itu sendiri. Adapun toleransi yang diberikan adalah maksimal 0,5% bobot per sampel yang terdiri dari padatan tak larut dan abu.

Selain kualitas, standar ini juga menetapkan kesehatan yang berkaitan dengan terbebasnya dari cemaran logam. Seperti yang diketahui cemaran logam dapat mempengaruhi kesehatan apabila dikonsumsi terus menerus hingga melampaui ambang batas. Adapun toleransi atas batas tersebut masing-masing adalah Timbal (Pb) 1,0 mg/kg, Kadmium (Cd) 0,2 mg/kg, Merkuri (Hg) 0,3 mg/kg, dan Arsenik 1,0 mg/Kg.

Penandaan

Menurut standar ini, madu asli atau murni yang telah memnuhi syarat harus melabelkan di bagian luar kemasan dengan bahan yang tidak mudah luntur dan jelas untuk dibaca. Sedikitnya memuat informasi, seperti :

Nama produk;

Kata-kata “100% madu asli”;

Berat bersih atau netto;

Nama dan alamat produsen atau importir;

Tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa.

Penutup – Kesimpulan

Madu asli atau madu murni memiliki kandungan dan manfaat yang beragam. Begitu pula dengan jenis madu yang beredar di pasaran yang memiliki rasa, warna, dan manfaat yang berbeda pula. Inilah yang menyebabkan jenis pangan ini begitu populer, serta sekaligus dimanfaatkan oleh mereka yang hendak mengambil keuntungan dengan menyebarkan madu palsu.

Itu sebabnya sebagai konsumen kita perlu lebih teliti dalam memilih dengan melakukan beberapa percobaan-percobaan kecil untuk memastikan bahwa produk tertentu adalah madu asli.

Meski demikian, keaslian belumlah cukup untuk dijadikan pedoman satu-satunya. Ada dimensi seperti keamanan, keselamatan, dan kesehatan yang perlu dipenuhi oleh setiap produk.

SNI 8664:2018 sebagai standar untuk madu menyediakan acuan guna produk madu yang berkualitas. Pemenuhan persyaratan atas standar hanyalah setengah dari pemenuhan standarisasi. Produk yang terstandarisasi artinya selain memenuhi persyaratan juga harus terverifikasi dan tervalidasi lewat pengujian.

Pengujian tersebut dilakukan di laboratorium yang telah disertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN). Verifikasi dan validasi ini dapat memperkuat klaim atas pemenuhan syarat yang telah dilakukan produsen. Sehingga diharapkan dengan keterlibatan pihak ketiga ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.

Editted by UN.

Tinggalkan komentar