Mengapa Pre Compliance Barang Elektronik Perlu

Product compliance diperlukan segala jenis produk untuk dapat diedarkan di suatu wilayah negara. Pre compliance dibutuhkan dalam rangka memudahkan proses tersebut. Dalam hal ini barang elektronik, semisal, harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti pemenuhan kriteria EMI dan EMC.

Product compliance jika diterjemahkan secara bebas adalah sejumlah persyaratan yang telah dipenuhi produk terhadap syarat hukum di negara tertentu. Syarat hukum tersebut dapat berupa pemenuhan undang-undang, regulasi, peraturan, keputusan, standar, dan lain sebagainya.

Prosedur ini seringkali menjadi ganjalan beberapa pihak, terutama bagi produk impor yang belum pernah melakukan penetrasi di negara tersebut. Kesulitan ini dapat berupa riset regulasi dan standar yang seringkali memakan waktu, yang tentu saja memerlukan anggaran. Belum lagi kerugian akibat mundurnya peluncuran produk yang menyebabkan bertambahnya biaya.

Dalam pemenuhan tersebut, EMI atau Electromagnetic Interference danEMC atau Electromangnetic Compatibility yang merupakan hal teknis umum diatur dalam standar. Standar umumnya dilandasi oleh perundangan maupun regulasi tertentu.

Setiap barang elektronik, pertama-tama perlu melewati uji EMI pada laboratorium yang telah diberikan wewenang. Di Indonesia laboratorium yang digunakan harus terverifikasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Lulus pada uji tersebut membuktikan bahwa barang elektronik telah memenuhi level persyaratan ambang emisi yang ditetapkan standar.

EMI merupakan bagian dari EMC yang mana termasuk kedalam syarat kompatibilitas suatu barang elektronik. Mengingat pengujian ini hendak membuktikan emisi yang keluar dari produk apakah berpengaruh terhadap kelistrikan sekitar atau tidak. Apabila tidak, maka dapat dikatakan kompatibel untuk dioperasikan di lingkungan dengan banyak kelistrikan.

Kebanyakan barang elektronik perlu memiliki sertifikasi standar. Untuk mendapatkannya, produk perlu melewati penilaian kesesesuaian yang salah satunya berupa uji. Ketidaksesuaian produk terhadap aspek legal sebuah negara berakibat barang tidak bisa dijual.

Kegagalan pada pengujian dapat mendorong produsen untuk memperbaiki atau mengerjakan ulang desain produk. Dari segi bisnis, keterlambatan ini memperbesar ongkos produksi sekaligus momentum produk untuk masuk pasar.

Dengan demikian pengujian EMC sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa perangkat telah siap. Ketimbang memastikan satu persatu komponen dan mencocokannya dengan regulasi. Sungguh sangat memakan waktu.

Dasar Pre Compliance EMC

Alasan mengapa pre compliance pada barang elektronik itu perlu
Alasan mengapa pre compliance pada barang elektronik itu perlu

EMC berkaitan dengan pengaruh barang elektronik dengan perangkat lainnya terkait elektromagnetik. Karena semua perangkat elektronik memiliki potensi untuk memancarkan medan elektromagnetik. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk dalam batas ambang aman level EMI.

Lembaga Sertifikasi Produk atau laboratorium tersertifikasi melaksanakan beberapa pengujian untuk menentukan batas keamanan emisi. Tes ini umumnya dibagi dalam dua kategori utama, yakni tes emisi dan kekebalan. Pada tiap kategori tersebut, produk akan diuji secara radasi maupun konduksi.

Tes radiasi berkaitan dengan pancaran alami energi elektromagnetik yang keluar dari perangkat melalui medium non-fisik. Sedangkan tes konduktif berkaitan dengan pengeluaran energi yang keluar melalui medium fisik.

Istilah Umum Pre Compliance EMC

  1. Sebelum lebih jauh, maka perlu terlebih dahulu mengetahui istilah yang sering disebutkan
  2. Emisi adalah fenomena elektromagnetik berupa emisi yang nantinya akan diuji dalam pre compliance lewat pengukuran-pengukuran tertentu.
  3. Terdampak yakni karakteristik perangkat elektronik yang memiliki respon tidak normal pada saat terkena energi elektromagnetik.
  4. Gangguan konduktif, ialah gangguan yang dihasilkan dari kebisingan konduksi radio atau sinyal asing yang masuk pada penerima yang dihantarkan via kabel.
  5. CISPR merupakan akronim dari Special Comitteee On Radio Interference yang menetapkan standar internasional guna mengawasi gangguan elektromagnetik pada kelistrikan dan barang elektronik
  6. LISN atau Line Impedance Stabiliziation Network sangatlah penting karena memiliki kemampuan untuk mengisolasi dari perangkat yang diuji.
  7. Ruangan Anechoic adalah ruangan yang dilengkapi perisai untuk mnyerap suara, gelombang elektromagnetik dan mengurangi refleksi dari permukaan ruangan.
  8. Radiasi adalah emisi energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik
  9. Kekebalan atau imunitas adalah perangkat atau sistem yang dapat menolak atau menahan gangguan radio

Uji Emisi

Uji emisi mengukur jumlah dari energi elektromagnetik yang dipancarkan dari peralatan. Pengujian ini menjadi penting, sebab siapapun tidak akan mau apabila perangkatnya tiba-tiba terganggu akibat keberadaan barang elektronik lain di dekatnya.

Pengujian terbagi dalam dua kategori, emisi radiasi dan konduksi. Emisi radiasi diuji untuk mengukur seberapa banyak dan kuat energi yang keluar dari sebuah produk. Hal ini untuk memastikan bahwa produk tidak melampaui kriteria standar. Tidak sedikit peralatan yang gagal ketika menjalani pengujian ini. Maka, tidak ada salahnya untuk menginvestasikan anggaran untuk pengujian ini.

Uji Kekebalan

Uji kekebalan bertujuan menentukan ketahanan produk terhadap terpaan energi elektromagnetik yang dihasilkan perangkat lain. Pengujian dilakukan dalam dua kategori, yakni radiasi dan konduksi.

Pada tes radiasi, produk akan diuji seberapa kuat menerima gangguan elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara. Sedangkan pada konduksi, barang elektronik diuji dengan sentuhan langsung, sehingga produk teraliri gangguan elektromagnetik.

Manfaat Menerapkan Pre Compliance

Melaksanakan pre compliance memiliki resiko kecil dan efisiensi anggaran karena metode yang diterapkan terhadap produk dapat memberikan kemungkinan kelulusan ujian. Dibandingkan dengan menunggu penyempurnaan pengembangan produk yang sangat berisiko biaya tinggi.

Sebab ongkos pengujian ditambah dengan waktu menunggu sangatlah tinggi. Sedangkan pengujian pre compliance dapat memangkas biaya dan waktu yang lebih tinggi.

Hal ini dapat diwujudkan karena staf pre compliance selalu mengikuti perkembangan, terutama perundangan dan standar produk. Sehingga, dari segi pemahaman, jelas lebih mendalam, dan karena itu pula setiap masalah dapat diselesaikan dengan cepat.

Pengalaman serta pengetahuan akan regulasi dan teknis produk juga dapat memangkas waktu serta biaya. Sehingga apabila ada masalah yang muncul saat proses, staf dapat memberikan rekomendasi kepada klien.

Hubungan yang dijaga baik dengan otoritas dapat mempermudah segala proses terkait pengujian. Jelas hal ini merupakan nilai tambah, ketimbang menjalankannya sendirian.

Penutup

Produk yang akan di jual di Indonesia wajib mematuhi segala perundangan, peraturan dan standar yang berlaku. Produk seperti barang elektronik perlu melaksanakan penilaian kesesuaian yang dapat dibuktikan lewat sertifikat. Dalam proses penilaian tersebut, produk juga harus lulus dalam pengujian berupa EMI dan EMC.

Pengujian ini tidak selalu mudah, karena tidak sedikit produk yang gagal dan harus kembali menyempurnakan produknya agar sesuai.

Tentunya hal ini berdampak pada membengkaknya kebutuhan anggaran. Itu sebabnya pre compliance di sini hadir untuk mengatasi hal tersebut. Banyak manfaat yang bisa didapatkan produsen atau importir apabila menggunakan jas ini. Beberapa diantaranya adalah waktu dan biaya.

Dengan menggunakan jasa ini produsen tidak perlu direpotkan perkara membaca regulasi dan standar, karena semuanya telah ditangani. Begitu pula apabila ada kendala yang segera direspon dan diberikan rekomendasi.

Kami sebagai perusahaan yang cukup lama bergerak di bidang perizinan SDPPI (Sumber Daya Pos dan Perangkat Telekomunikasi) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) ini siap untuk bekerjasama membantu Anda dalam mengurus sertifikasi.

Terima kasih, salam

Editted by UN.

Tinggalkan komentar