Alat KB Setelah Melahirkan Terbaik, Recommended

Masa pandemi yang sedang melanda saat ini cenderung mendorong para bunda untuk mengatur tingkat kehamilannya.

Apalagi jika sebelumnya bunda baru saja melahirkan, maka alat KB setelah melahirkan penting untuk diketahui. Sesudah melahirkan, tubuh tidak langsung melepaskan sel telur dan butuh waktu hingga subur kembali.

Namun, kesuburan juga tidak langsung terjadi sesudah melahirkan. Menstruasi akan kembali normal sekitar 6 minggu sampai 3 bulan sesudah melahirkan meski akan berbeda beda untuk setiap bunda. Anda bisa mempelajari cara menghitung masa subur setelah haid.

Bahkan, kesuburan sudah bisa terjadi bahkan sebelum disadari. Kesuburan umumnya akan terjadi 2 minggu sebelum menstruasi kembali datang.

Menentukan jenis alat KB setelah melahirkan yang akan digunakan sangat penting dilakukan. Untuk itu, berbagai alat KB juga harus bunda ketahui supaya bisa sesuai dengan keinginan.

Berikut adalah beberapa jenis alat KB setelah melahirkan yang bisa digunakan.

3 Metode dan Jenis Alat KB yang Digunakan

Semua alat KB setelah melahirkan sebetulnya tetap aman digunakan. Namun, kini ada banyak opsi yang bisa dipilih sesuai dengan keinginan.

Umumnya, Jenis KB / alat kontrasepsi digolongkan dalam tiga kategori yakni hormonal atau hormon, barrier atau penghalang dan juga gaya hidup.

Selain itu, ada juga kotransepsi permanen jika memang memutuskan tidak akan hamil lagi.

1. Metode Hormonal

Alat KB Setelah Melahirkan
Alat KB Setelah Melahirkan via irishtimes.com

A. Homonal Birth Control atau Pengendalian Kelahiran Hormonal

Hormonal birth control ini akan melepaskan progestin, estrogen atau keduanya di dalam tubuh yang berguna untuk mencegah ovulasi. Ovulasi akan terjadi pada saat tubuh melepaskan sel telur.

Apabila dibuahi dengan sperma, maka kehamilan bisa terjadi. Namun jika tidak terjadi ovulasi dan tidak ada sel telur yang dilepaskan, maka kehamilan tidak terjadi.

B. KB Implan

Alat KB setelah melahirkan yang bisa digunakan adalah KB implan. Alat ini berbentuk batang plastik seukuran batang korek api yang akan dimasukkan ke vagina.

Alat ini diklaim bisa mencegah kehamilan hingga 99% selama 5 tahun tanpa perawatan hingga akhirnya diangkat. Namun alat KB ini juga bisa dilepas meski belum 5 tahun jika ingin hamil kembali.

C. Alat Kontrasepsi Hormonal atau IUD

Alat KB setelah melahirkan yakni IUD berbentuk sepotong kecil plastik seperti huruf T. Nantinya, alat ini akan melepaskan hormon progestin yang harus dilakukan oleh tenaga medis karena akan masuk lewat vagina menuju rahim.

Alat ini diklaim bisa mencegah kehamilan sampai 99% untuk 3 hingga 7 tahun namun akan tergantung dari jenis spesifik yang digunakan.

D. Birth Kontrol Shot

Birth control shot atau suntikan kontrol kelahiran menjadi alat KB setelah melahirkan yang bisa digunakan. Untuk menggunakan alat kontrasepsi ini, maka akan diberikan setiap 3 bulan sekali. Sesudah suntikan terakhir, biasanya akan ada penundaan sebelum kesuburan normal kembali lagi.

E. Vaginal Ring

Alat KB setelah melahirkan ini berbentuk cincin fleksibel yang akan dimasukkan ke dalam vagina. Nantinya, cincin tersebut akan melepaskan hormon untuk menurunkan kemungkinan kehamilan. Alat ini bisa digunakan selama 3 hingga 5 minggu  kemudian bisa kembali digunakan untuk siklus berikutnya.

F. Birth Control Patch

Birth control patch menjadi alat KB setelah melahirkan yang bisa bunda pilih. Patch ini berbentuk kecil dan lengket yang akan ditempelkan pada bokong, punggung, perut atau lengan atas bagian luas. Jika ingin memakai alat kontrasepsi ini, maka harus diganti setiap minggu.

G. Pil KB

Ada dua jenis pil KB yang bisa dipilih dan salah satunya adalah pil kombinasi yang mengandung progestin serta estrogen. Sedangkan untuk jenis kedua hanya mengandung progestin yang biasa disebut dengan pil mini. Keduanya sama sama harus diminum setiap hari.

Pil KB ini diklaim 91% efektif asalkan teratur diminum setiap hari. Sedangkan untuk pil kombinasi sedikit lebih fleksibel dalam urusan waktunya. Untuk pil mini, maka harus diminum pada waktu yang sama setiap hari.

2. Metode Barriers atau Penghalang

Alat KB Setelah Melahirkan
Alat KB Setelah Melahirkan via thejakartapost.com

Untuk kategori alat KB setelah melahirkan ini adalaha metode barriers atau penghalang. Alat ini akan mencegah sperma untuk sampai dan membuahi sel telur. Apabila sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur, maka kehamilan tidak akan terjadi.

A. Copper IUD

Jenis alat KB setelah melahirkan ini sama seperti hormon AKDR akan tetapi tidak mengandung hormon namun menggunakan tembaga.

Nantinya, tembaga akan berfungsi untuk mencegah sperma melaju seperti normal sehingga tidak bertemu dengan sel telur. Copper IUD ini terbukti 99% efektif dan bisa bertahan selama 12 tahun namun bisa dilepas lebih awal jika ingin hamil.

B. Kondom Internal

Kondom internal dulu lebih dikenal dengan sebutan kondom wanita yang juga menjadi salah satu alat KB setelah melahirkan. Alat ini berbentuk seperti kantong plastik lembut yang akan dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seks.

Alat ini berfungsi sebagai penghalang masuknya sperma dan bertemu dengan sel telur. Alat ini harus selalu digunakan setiap akan berhubungan intim.

C. Kondom

Ini menjadi alat KB setelah melahirkan yang paling umum digunakan berbentuk selubung tipis terbuat dari kulit domba, plastik atau lateks.

Alat ini akan dipasang pada alat kelamin pria sebelum berhubungan intim agar bisa menampung semua sperma. Untuk tingkat keefektifannya sendiri adalah 85%.

D. Diaphragm atau Diafragma

Alat KB setelah melahirkan ini terbuat dari silikon dan bentuknya seperti mangkuk kecil yang dangkal. Untuk memakainya, alat ini akan dimasukkan dalam vagina agar bisa menutup leher rahim sebelum berhubungan intim.

Alat ini juga bisa dibiarkan selama 6 jam sesudah berhubungan intim. Namun, bunda harus memakai spermisida dengan diafragma untuk memastikan tingkat efektivitasnya sampai 88%.

E. Cervical Cap

Cervical cap adalah alat KB setelah melahirkan yang hampir sama dengan diafragma namun ukuran lebih kecil dan bentuknya seperti cangkir. Untuk menggunakan alat ini nantinya akan dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim dan bisa didiamkan selama 2 hari.

Cervical cap juga harus digunakan bersama spermisida dan biasanya penyedia layanan kesehatan akan memberikan resep yang tepat. Sedangkan untuk tingkat keakuratannya sendiri bisa mencapai 71% untuk yang pernah melahirkan sebelumnya.

F. Birth Control Sponge

Ini adalah alat KB setelah melahirkan yang dirancang untuk sekali pemakaian sama seperti kondom. Alat ini akan dimasukkan ke dalam vagina sampai 24 jam sebelum berhubungan intim.

Alat ini akan menutupi leher rahim untuk menghalangi sperma bertemu sel telur. Alat ini nantinya bisa mencegah kehamilan hingga 76% untuk yang sudah pernah melahirkan.

G. Spermicide atau Spermisida

Ini adalah sejenis bahan kimia yang akan mengubah aksi sperma sehingga tidak bisa membuahi sel telur. Alat kontrasepsi ini biasa digunakan bersama dengan diafragma atau cervical cap namun juga bisa digunakan sendiri.

Sedangkan untuk tingkat efektivitasnya bisa sampai 71%. Ada banyak jenis spermisida yang tersedia sehingga periksa paketnya untuk memastikan bisa digunakan dengan benar. Umumnya, alat ini berbentuk gel, krim atau supositoria yang bisa dimasukkan ke dalam vagina untuk menutupi serviks.

3. Metode KB Setelah Melahirkan Dengan Gaya Hidup

Alat KB Setelah Melahirkan
Alat KB Setelah Melahirkan via abc.net.au

Untuk jenis KB setelah melahirkan ini tidak tergantung dari jenis hormon atau barrier apapun. Namun ini didasarkan dari kesadaran serta kontrol diri. Bunda nantinya yang akan paling mengerti akan diri sendiri sehingga mengerti akan pilihan terbaik untuk digunakan.

A. Menyadari Kesuburan

Untuk metode kontrasepsi ini, berhubungan intim akan dihindari pada hari hari tersubur agar peluang hamil juga bisa dikurangi. Hari paling subur adalah hari terdekat dari ovulasi sehingga ini sangat tergantung dari mengetahui kapan ovulasi terjadi.

Memeriksa lendir serviks, suhu tubuh dan melihat panjang siklus menstruasi bisa dijadikan petunjuk kapan ovulasi terjadi. Metode ini dianggap efektif antara 75% hingga 88% tergantung dari seberapa baik kesuburan dipantau.

B. Metode Pull Out

Seperti namanya, pada metode ini pasangan harus segera mengeluarkan alat kelamin dari vagina sebelum ejakulasi untuk mengurangi kemungkinan sperma masuk.

Namun yang harus diingat, sejumlah kecil sperma bisa saja dilepaskan sebelum ejakulasi. Untuk itu, cara ini tidak bisa dikatakan sangat efektif karena tergantung dari kesadaran pasangan.

Alat KB setelah melahirkan banyak digunakan untuk menghentikan tingkat kehamilan selama pandemi. Terdapat berbagai jenis alat KB mulai dari hormonal, barrier atau penghalang dan gaya hidup semuanya bisa dilakukan.

Namun, tingkat efektivitasnya berbeda beda tergantung dari masing masing cara sehingga bisa dipilih sesuai keinginan.

Editted: 26/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar