Alergi pada Ibu Hamil: Gejala dan 7 Cara Mengatasinya

Alergi merupakan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelainan pada sistem imunitas pada tubuh. Kondisi ini terjadi ketika sistem imunitas bereaksi secara berlebihan saat tubuh secara langsung terpapar zat dari luar yang sebenarnya tidak berbahaya.

Setiap orang bisa saja mengalami reaksi alergi, tak terkecuali pada perempuan yang sedang mengandung. Alergi pada ibu hamil dapat terjadi untuk pertama kali ataupun reaksi yang berulang yang semakin parah.

Selain itu, alergi pada ibu hamil juga dapat terjadi secara ringan hingga parah. Tidak menutup kemungkinan alergi tersebut juga dapat mengurangi kualitas kesehatan hidupnya. Bahkan pada kasus yang berat dapat mengancam nyawa ibu hamil ataupun janin yang sedang di kandungnya.

Gejala alergi bisa muncul pada ibu hamil melibatkan di berbagai area tubuh yang dipengaruhi oleh jenis zat yang menjadi alergen. Berikut ini cara membedakan alergi pada ibu hamil dan orang pada umumnya.

Baca juga: masuk angin pada ibu hamil

Membedakan Gejala Alergi pada Ibu Hamil

Alergi pada Ibu Hamil
Tanda Alergi pada Ibu Hamil Via popmama.com

Banyak hal yang berubah pada tubuh anda selama masa kehamilan. Perubahan fungsi tubuh kala mengandung ternyata juga bisa membuat anda mendadak mengalami alergi.

Tidak semua ibu hamil otomatis mengalami alergi. Akan tetapi kemungkinan untuk mengalami hal itu selalu ada. Jadi, jika sebelum hamil anda tidak memiliki alergi, bisa jadi tubuh anda bereaksi terhadap alergen tertentu sewaktu mengandung.

Kendati demikian, serangan alergi yang mengancam jiwa terbilang langka, kehamilan terbukti dapat memperparah keluhan alergi. Bahkan mereka yang semula tidak pernah memperlihatkan gejala alergi apa-pun, mungkin selama hamil jadi mudah alergi.

Gejala alergi pada ibu hamil sebenarnya mirip dengan yang dialami orang pada umumnya. Alergi akan muncul saat tubuh terpapar oleh pemicunya, baik termakan, terhirup, maupun tersentuh. Berikut ini beberapa tanda utama alergi musiman yang mungkin terjadi pada saat kehamilan:

  • Hidung tersumbat
  • Batuk
  • Napas berbunyi
  • Sakit kepala
  • Bersin
  • Mata gatal dan berair
  • Telinga yang terasa gatal
  • Tenggorokan gatal
  • Pembengkakan pada bibir
  • Biduran
  • Bercak merah
  • Kulit gatal
  • Ruam

Selain itu, alergi musiman pada masa kehamilan biasanya ditandai dengan mata berair, bersin dan gatal. Alergi yang tidak dikaitkan dengan tanda kehamilan tidak menyebabkan demam ataupun membuat ibu hamil merasa sakit.

Pada saat kehamilan kadang menyebakan pembuluh darah di sinus tersumbat karena cairan ekstra di tubuh ibu hamil. Hal tersebut yang bisa menyebabkan hidung tersumbat. Kondisi tersebut bisa disebut rhinitis kehamilan. Bisa bertahan selama periode kehamilan.

Ibu hamil tidak perlu cemas, alergi sebagai reaksi sistem imunitas umumnya tidak akan membahayakan kesehatan ibu hail maupun janinya. Meskipun demikian, harus tetap waspada jika timbul reaksi alergi yang berat yaitu syok anafilaksis.

Untuk memastikan alergi dan penanganan yang diperlukan, dokter dapat melakukan penelusuran terkait riwayat keluhan. Kemudian akan menganjurkan pengecekan darah dan beberapa tes lainnya. Misalnya, jika ibu hamil merasa sesak napas, dokter akan memberi saran untuk tes pernapasan atau spirometri untuk menilai kinerja paru.

Baca juga: Masalah kulit ibu hamil

Alergi pada Ibu Hamil? Inilah Efek bagi Janin

Alergi pada Ibu Hamil
Mengenal Gejala Alergi pada Ibu Hamil Via kompas.com

Terdapat beberapa efek yang diperoleh jika seorang ibu yang sedang hamil mengalami alergi. Sebelum alergi tersebut menambah parah, sebaiknya anda melakukan beberapa cara untuk menanganinya, jika tidak maka akan berpengaruh terhadap janinnya.

1. Jika seorang ibu yang sedang mengandung dan terkena alergi, maka bayi yang dilahirkan juga akan terkena alergi. Hanya saja, jenis dan tingkat keparahannya tidak selalu sama dengan sang ibu.

Jika si kecil tidak mendapatkan ASI, bukan tidak mungkin alergi tersebut akan semakin kompleks dan kian semakin parah. Alergi dapat mereda dengan adanya ASI karena kandungan zat yang ada di dalamnya. ASI mengandung zat kekebalan immunoglobulin A sehingga dapat meredakan alergi.

2. Antistamin sebagai obat anti-alergi jangan diberikan pada trimester pertama karena memberikan efek yang tidak baik. Hal ini bisa semakin meningkatkan resiko pada janin dan bayi bisa mengalami bibir sumbing ketika lahir.

3. Obat asma yang di konsumsi oleh ibu hami dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada si kecil. Seperti halnya dengan berat badan di bawah normal.

4. Sebagian obat asma dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan pada tulang janin dan juga perkembangan yang tidak normal yang mengarah pada kelainan. Dan bisa menyebabkan kecacatan jika obat tersebut dikonsumsi pada trimester pertama.

5. Gangguan alergi yang membuat ibu hamil bersin secara terus menerus akan berpengaruh pada rahim. Mulut Rahim akan membuka sehingga bisa menyebabkan keguguran atapun bayi lahir secara prematur.

Ibu hamil sebaiknya berkonsultasi ke dokter kandungan dan ahli alergi untuk mengetahui cara mengelolanya selama masa kehamilan. Dokter akan memberikan perawatan supaya ibu hamil tetap sehat dengan kandungan tetap terjaga.

Cara Menangani Alergi pada Ibu Hamil

Alergi Pada Ibu Hamil
Cara Menangani Alergi pada Ibu Hamil Via hellosehat.com

Jika alergi terjadi secara terus menerus ataupun sering terjadi berulang kali, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi ke dokter. Dokter akan memberikan saran perawatan tanpa obat jika gejala alergi yang dialami tidak terlalu parah.

Jika alergi yang dirasakan sangat menggangu, misalnya sampai mengganggu aktivitas rutin anda. Dokter akan memberikan perawatan untuk mengatasi alergi tersebut yang aman untuk ibu hamil.

Untuk ibu hamil yang sedang mengalami alergi, jangan sembarangan untuk mengonsumsi obat, hindari penggunaan obat di luar dari anjuran dokter. Hal tersebut bisa mempengaruhi kehamilan anda.

Untuk mencegah alergi, ibu hamil wajib menghindari bahan penyebabnya. Berikut ini beberapa hal yang dapat diperhatikan untuk menangani alergi pada ibu hamil:

Baca juga: Kulit menghitam saat hamil

  1. Telusuri riwayat keluarga terlebih dahulu. Jika ada yang terkena alergi, kenali pencetusnya dan cara menghindari ataupun penanganannya.
  2. Hindari jenis makanan yang diduga bisa menyebabkan reaksi alergi, serta simpan makanan di tempat yang baik.
  3. Rambut dan kulit dapat membawa alergen dari luar rumah. Maka sebaiknya setelah pulang dari bepergian, ibu hamil diupayakan untuk segera mandi dan mencuci rambut untuk menghilangkan alergen tersebut.
  4. Gantilah baju setelah bepergian, pakaian bisa menjadi pembawa alergen.
  5. Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan di dalam rumah secara teratur. Berikan perawatan pada kasur dan karpet, jika perlu gunakan vacuum cleaner.
  6. Sebaiknya jaga kebersihan hewan peliharaan, dan tempatkan pada luar rumah selama masa kehamilan.
  7. Istirahat yang cukup dan teratur. Bukan hanya istirahat secara fisik, melainkan juga psikis.

Ada kalanya reaksi alergi yang terjadi pada ibu hamil membutuhkan terapi dengan obat. Beberapa obat anti alergi yang tergolong aman digunakan selama kehamilan. Misalnya antihistamin dan kortikosteroid hirup.

Obat alergi harus diberikan berdasarkan tingkat keparahan dan bentuk gejala alergi yang dialami oleh ibu hamil ini. Karenanya, penggunaan obat tersebut harus dalam pengawasan dan sesuai anjuran dokter.

Sebagian besar kasus alergi dapat diatasi dengan baik, asalkan dilandasi dengan kesabaran dan ketekunan dalam proses terapi yang disarankan. Selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai rencana terapi alergi yang anda jalani.

Alergi pada ibu hamil jika diatasi dengan baik, maka kesehatan anda dan calon buah hati anda tetap dapat terjaga. Jangan tunggu sampai alergi menyerang. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Semoga bermanfaat.

Editted: 25/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar