12 Penyebab Anak Kurang Perhatian dan Cara mengatasinya

Banyak anak banyak rejeki merupakan slogan yang sering kita dengar di masyarakat, namun terkait hal itu saat ini menjadi pro dan kontra.

Bagi sebagian orang yang hari-harinya disibukan dengan pekerjaan baik suami dan istrinya sama-sama kerja, ini akan menjadi persoalan yang serius.

Anak adalah anugerah dari tuhan dan juga merupakan rizki yang wajib disyukuri dan dijaga. Namun, Tidak sedikit anak kurang perhatian dari orang tua baik sengaja maupun tidak disengaja.

Ketika seorang anak kurang perhatian dari orang tuanya, akan menjadi masalah yang serius dan mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Mungkin, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anak mereka butuh kasih sayang dan perhatian karena terlalu menikmati pekerjaan atau disibukan dengan urusan kerja.

Padahal, kurangnya perhatian terhadap anak dapat menimbulkan berbagai masalah dikemudian hari dan menyebabkan orang tua menyesal nantinya.

Maka, Anda harus memahami tanda-tanda anak yang butuh perhatian dari orang tuanya atau anak kurang perhatian.

Hal-hal yang Menjadikan Anak Kurang Perhatian

Mayoritas orang tua tidak sadar bahwa mereka telah mengabaikan anaknya, apalagi bila suami dan istri sama-sama disibukan dengan pekerjaan. Mengabaikan anak tidak hanya dalam hal pemberian kasih sayang dan perhatian terhadap anak saja.

Namun, juga berkaitan dengan hal lain atau pemenuhan semua kebutuhan dari fisik, kesehatan, pendidikan dan emosionalnya. Tentu dalam hal kasih sayang semua orang tua memberikan semua kasih sayangnya kepada anak.

Beberapa anak yang kurang perhatian dari orang tua, biasanya mengalami berbagai masalah kesehatan fisik, mental, gangguan kognitif, kekurangan gizi, agresif atau masalah dalam perilaku bahkan hal-hal lain yang tidak diinginkan.

Maka dari itu kasih sayang dan perhatian orang tua sangat penting apalagi untuk anak-anak usia sekolah sangat perlu perhatian khusus.

Jangan sampai kurangnya perhatian dari orang tuanya mereka menjadi tidak semangat sekolah atau belajar bahkan sampai putus sekolah.

Mengingat pendidikan bagi anak saat ini sangatlah penting demi masa depan anak, tentu anak menjadi harapan setiap orang tua agar mendapatkan kesuksesan dimasa depan.

Kebutuhan anak juga harus Anda pahami, sebab Anda termasuk orang tua yang mengabaikan anak apabila melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Tidak perhatian segi fisik artinya Anda tidak memenuhi hak dasar anak, yang meliputi kebersihan, pakaian yang layak, nutrisi atau gizi, dan tempat tinggal
  2. Tidak perhatian segi kesehatan anak artinya Anda menunda perawatan medis yang diperlukan anak apabila anak mengalami gangguan kesehatan apapun alasannya
  3. Pengawasan yang tidak memadai artinya Anda tidak merawat anak di rumah, menitipkan anak dengan pengasuh yang tidak tepat, juga akan menyebabkan anak merasa kurang perhatian
  4. Kelalaian emosional artinya melakukan kekerasan pada anak, atau ribut di depan anak dan tidak memberikan kasih sayang atau dukungan emosional
  5. Kelalaian dalam hal pendidikan artinya orang tua mengabaikan kebutuhan sekolah anaknya atau bahkan tidak menyekolahkan anak sama sekali

selain hal-hal yang menjadikan anak kurang perhatian, Anda juga harus memahami tanda-tanda anak kurang perhatian.

Apabila ini terjadi pada anak Anda, Anda harus segera ambil sikap tindakan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Karena, jika Anda telat mengambil tindakan juga akan susah untuk mengembalikan keadaan.

Berikut ini beberapa tanda-tanda anak kurang perhatian dari orangtuanya, antara lain:

  1. Anak sering tidak masuk sekolah atau berangkat tapi tidak sampai sekolah misal bolos dirumah teman, atau nongkrong ditempat tongkrongan.
  2. Anak menggunakan pakaian atau seragam yang tidak layak; seperti terlihat kusut, kotor, robek atau semuanya sendiri.
  3. Anak melakukan tindakan menyimpang seperti pencurian, meminta uang paksa kepada temannya, atau meminta makanan pada tetangga atau temannya.
  4. Kebersihan tubuh anak seerti tidak terawat, bau badan dan rambut kusut.
  5. Anak terlihat kurus, lemah dan tidak bersemangat
  6. Anak cenderung berperilaku aneh, nakal dan tidak rasional atau bisa jadi sebaliknya sangat pendiam dan tertutup
  7. Anak terlibat melakukan penyalahgunaan obat atau alkohol.

Mengatasi Anak Kurang Perhatian dengan Kasih Sayang

anak kurang perhatian
Ilustrasi anak kurang perhatian

Perhatian dan kasih sayang pada anak sangat berpengaruh pada perkembangan psikologi tiap anak. Cinta dan kasih sayang serta perhatian dari lingkungan terhadap seorang anak akan membentuk jati diri anak dan mencerminkan perkembangan psikologi anak.

Seorang anak yang mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orang tua mereka, cenderung akan memiliki kepribadian yang positif. Pengalaman perhatian dan kasih sayang yang ia terima akan membantu adaptasi anak dalam berbaur dimasyarakat nantinya.

Bagi anak kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tua akan tercermin dari pola hubungan anak dan orang tua. Hal ini kadang diakibatkan karena orang tua yang tidak memahami kebutuhan anak mereka karena sering diabaikan.

Anak kurang perhatian dapat menimbulkan banyak masalah yang imbasnya akan kembali kepada keluarga sendiri bahkan lingkungan. Sebagai contoh anak kurang perhatian akan mengalami konflik dan tingkah laku yang agresif bahkan ada rasa tidak nyaman apabila dirumah.

Malah lebih parahnya anak kurang perhatian akan mencari kenyamanan dengan caranya sendiri. Seperti mencari keluarga baru, karena dilingkungan keluarga yang dijalaninya tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang.

Biasanya mereka akan melampiaskan dengan mencari tempat yang membuatnya nyaman misal ikut komunitas anak jalanan, punk dan lainya.

Orang tua harus memaahami penyebab anak kurang perhatian, perlu dicatat bahwa perhatian tidak hanya sebatas pemberian kasih sayang saja namun pemenuhan kebutuhan lahir dan bathinnya.

Tips Agar Anak Tidak Kurang Perhatian

Anak kurang perhatian, sibuk main game
Ilustrasi Anak kurang perhatian, sibuk main game

Sebagai orangtua meluangkan waktu bersama anak sangat dibutuhkan, walaupun ditengah kesibukan dan aktifitas pekerjaan. Fasilitas gadget pada anak hanya akan memperburuk hubungan.

Sebab, kurangnya waktu orang tua berkumpul dengan anak terutama ibu, menyebabkan anak kuirang perjatian dan kurang kasih sayang.

Ada beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah anak yang kurang kasih sayang dari orang tua, yaitu:

1. Perhatikan kebutuhan dan keinginan anak

Ini penting diterapkan bagi Anda yang memiliki anak kurang perhatian. Kebutuhan dan keinginan anak merupakan hal penting yang perlu diperhatikan, walaupun kadang keinginan anak tidak wajar menurut orangtua.

Memerhatikan kebutuhan dan keinginan anak tidak harus selalu menuruti maunya, tetapi mau berdialog dengan anak tentang baik-buruk keinginan yang dimiliki anak.

Sehingga ketika tidak dapat dipenuhi pun, anak tetap bisa menerimanya dengan lapang dada setelah diberi pengertian dengan rasa kasih oleh orang tua.

2. Mengasuh dan mendidik anak dengan ikhlas dan gembira

Mengasuh anak menjadi kewajiban setiap orang tua, namun mengasuh anak gampang-gampang susah dan unik. Jika orang tua mengasuh anak sering dengan kondisi marah, sebal, tentu anak-anak akan tumbuh menjadi seorang yang pemarah.

Berbeda ketika orang tua yang mengasuh anaknya dengan penuh rasa gembira dan sabar, maka anak juga tumbuh dengan riang gembira tanpa beban sehingga mendorong perkembangan anak bisa maksimal. Dengan begitu masalah anak kurang perhatian bisa diminimalisir.

3. Menyerahkan anak kepada pengasuh yang bisa memahaminya saat ibu bekerja atau bepergian

Untuk Anda yang menitipkankan anaknya, memilih pengasuh untuk anak Anda memanglah tidak mudah. Karena, sesungguhnya pengasuh yang paling tepat bagi mereka ialah ibunya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Sang Maha Kuasa.

Meski demikian, peran pengasuh untuk anak sangat penting saat ibu bekerja di luar rumah. Memilih pengasuh hendaknya melibatkan kedua orangtua dan anak dan utamakan memilih pengasuh yang berkarakter baik, sopan, dan bisa memahami keinginan anak.

Baca juga: Kenali Penyebab Anak Kurang Gizi Beserta Tips Mengatasinya

Tips melatih rasa tanggung jawab pada anak

Sebagian anak berbuat salah karena memang mereka belum bisa mengendalikan diri dan tidak berpikir lebih dahulu resiko sebelum bertindak. Tapi, bagaimanapun seorang anak tidak menyadari bahwa mereka berbuat salah.

Jadi, wajar bila anda sering melihat anak-anak menyalahkan orang lain padahal dirinya yang melakukan kesalahan. Selain tidak menyadari kesalahan, melimpahkan kesalahan pada orang lain adalah bagian dari cara anak-anak agar terhindar dari hukuman atau konsekuensinya.

Untuk merubah pola pikir anak dalam kasus persoalan tersebut, Anda harus mendidik rasa tanggung jawab terhadap anak. Berikut tips yang dapat dilakukan orangtua untuk melatih rasa tanggung jawab pada anaknya, antaralain:

  • Memberikan pemahaman apa itu tanggung jawab

Hindari marah besar karena hanya akan membuat anak kurang percaya diri kedepannya. Apabila anak berulah tapi bersikeras tidak mau mengakui kesalahan, jangan langsung dimarahi atau dibentak. Bila Anda marah atau membentak, anak tidak akan mau mendengarkan perkataan Anda.

Mereka mungkin akan melawan perkataan Anda atau mungkin malah menangis. Jadi, langkah yang terbaik untuk Anda lakukan adalah hadapi anak dengan tenang.

Secara perlahan jelaskan kepada anak apa kesalahannya dan tanyakan pada anak siapa yang harus bertanggung jawab.

Penjelasan sebab-akibat ini akan membantu anak untuk paham apa itu tanggung jawab. Apabila anak masih belum memahami, buatlah penjelasan yang lebih sederhana.

Lalu, jelaskan dan tegaskan apa yang harus dilakukan untuk bertanggung jawab, serta ingatkan anak agar tidak mengulangi kesalahannya dilain waktu, termasuk untuk tidak menyalahkan orang lain.

Ajari anak untuk memecahkan masalah

Ketika anak melimpahkan kesalahannya pada orang lain, beri pemahaman anak untuk membedakan apa itu alasan dan apa itu penjelasan. Alasan ialah cara untuk tidak mengakui kesalahan dan berbeda dengan penjelasan.

Penjelasan bermaksud membantu orang lain untuk memahami situasi yang sedang dihadapi. Tentu kebanyakan anak mengalami kesulitan dalam membedakannya dan butuh waktu untuk memahaminya.

Ajarkan kepada anak agar mampu menjawab sebuah persoalan dengan menentukan pilihan bagaimana solusi yang harus diambil.

Jika anak masih mengalami kesulitan, berilah anak pilihan serta konsekuensi untuk merangsang anak memikirkan resiko yang akan dihadapi. Dari situlah anak akan belajar mempertimbangkan segala sesuatu sebelum dia melakukanya.

Kenalkan anak dengan berbagai peraturan

Peraturan adalah bagian dari cara untuk mendisiplinkan diri dan menghargai waktu. Waktu luang antara Anda dan anak adalah kesempatan yang baik untuk memberi wawasan kepada anak mengenai beberapa aturan. Entah itu aturan yang ada di rumah, di lingkungan, di sekolah, atau di tempat umum.

Jika anak melanggar aturan, beri penjelasan konsekuensi yang harus anak dapatkan. Dengan begitu, anak akan mengikuti aturan sebaik mungkin dan lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu.

Beri tahu anak bahwa melakukan kesalahan itu tidak selalu buruk

Sebagian besar anak sering merasa takut dan cemas saat dirinya melakukan kesalahan. Mereka takut untuk dihukum atau dimarahi sehingga cenderung untuk melemparkan kesalahan pada orang lain.

Untuk mengatasi hal ini, pahamkan bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan hal ini wajar saja, asal tidak mengulang-ulang kesalahan yang sama.

Walaupun akan ada konsekuensinya, anak bisa belajar dari kesalahan ini agar tidak mengulanginya lagi dan jangan lupa berikan pujian jika anak sudah berani mengakui dan bertanggung jawab atas tindakannya.

Perlu di garis bawahi bahwa dalam mengurus anak perlu sentuhan-sentuhan yang hangat agar anak tidak mengalami hambatan dalam perkembanganya. Maka dari itu peran orang tua terutama ibu sangatlah vital.

Jadi, jangan sampai buah hati Anda terabaikan hanya karena kesibukan-kesibukan Anda dalam pekerjaan. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi bagaimana sepatutnya mendidik anak. Ditulis oleh Solikhan – Editted: 14/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar