Anak Suka Berbohong: Penyebab & Cara Menyikapinya

Tumbuh kembang sang buah hati merupakan hal yang paling ditunggu oleh kedua orang tuanya. Tidak hanya perubahan fisiknya saja, namun juga pembentukan sodat dan karakternya.

Saat anak memasuki usia sekolah, terkadang ia akan berboong untuk mendapatkan sesuatu. Anak suka berbohong merupakan kebiasaan yang buruk.

Seorang anak yang tidak jujur bisa dikarenakan ia tengah menutupi sesuatu seperti rasa takut atau sedang meninginkan sesuatu.

Mirisnya, hal seperti ini terkadang luput dari pandangan kedua orang tuanya. Misalkan saja, anak yang sedang pura-pura sakit agar tidak masuk sekolah.  

Sebagai orang tua, Anda harus membuat anak menyadari bahwa kebiasaan berbohong merupakan kebiasaan buruk dan dapat menimbulkan masalah.

Oleh sebab itu, dibutuhkan berbagai cara untuk menyikapi anak yang tidak jujur. Sebelum itu, sebaiknya cari tahu mengapa anak sering mengatakan hal tidak jujur.

Penyebab Anak Suka Berbohong

Seorang anak suka berbohong karena berbagai alasan. Simak beberapa asalan berikut ini :

Takut dihukum

Anak yang tidak jujur biasanya takut akan hukuman. Kekhawatiran anak terjadi karena ia takut jika akan mengatakan hal sebenarnya malah akan dihukum. Bahkan seringkali anak suka berbohong karena takut dimarahi.

Alih-alih berkata yang sebenarnya justru malah marah. Oleh karenanya hindari menghukum terlebih ketika anak suka melawan. Hukuman tidak akan menyelesaikan masalah.

Hal ini didukung dengan sebuah studi yang menemukan bahwa hukuman justru akan membuat anak tidak mau mengatakan hal sejujurnya.

Ingin diperhatikan

anak suka berbohong
ilustrasi anak suka berbohong

Anak suka berbohong justru karena ingin diperhatikan. Perhatian dan pujian membuat si kecil mengarang cerita yang tidak benar tentang dirinya walaupun hal tersebut tidak benar.

Misalnya saja, si kecil mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia baru saja dibelikan mainan baru. Bisa juga, ia bercerita bisa mencetak gol terbanyak saat bermain sepak bola.

Selain ingin diperhatikan, alasan lain anak suka berbohong bisa jadi karena ingin diakui oleh orang lain. Tiak hanya berbohong saja, bahkan terkadang, anak juga membesar-besarkan kebenaran untuk menignkatkan kepercayaan dirinya.

Dalam bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya, anak terkadang bersikeras harus mengalami pengalaman yang sama dengan teman-temannya. Selain itu, ia mencoba untuk mengesankan teman-temannya dengan berbagai cerita yang dibuat.

Daya imajinasi yang tinggi

Pernahkah si kecil bercerita bahwa ia sedang pergi ke mars atau ia bisa terbang?

Masa anak-anak diisi dengan daya imanjinasi yang sangat tinggi sehingga ia tidak bisa membedakan mana keyataan dan mana khayalan.

Si kecil pun suka mengatakan hal-hal yang sebenarnya Cuma sebatas khalayan. Biasanya, anak memiliki imajinasi sesuai apa yang pernah ia dengar dan lihat. Misalkan dongeng dari film-film, cerita di buku ataupun cerita orang lain.

Jika anak memiliki tingkat khayalan seperti ini, maka Bunda harus menanyakan baik-baik.  Tanyakan apakah yang terjadi sesuai dengan kenyataan atau hanya seperti yang ia inginkan saja. Jangan menghakimi, cukup berikan pertanyaan yang mendorong si kecil untuk mengakuinya.

Tuntutan orang tua

Menurut Psikolog Octa Reni dari Universitas Malahayati, perilaku berbohong berkaitan dengan perkembangan anak salah satunya perkembangan kognitif.

Anak yang berusia 3-4 tahun biasanya mengatakan hal yang berada dalam fantasinya, misalkan ia sedang melihat monster. Saat masuk usia 5 tahun ia akan berbohong karena menutupi sesuatu karena merasa takut atau terancam. Salah satu faktor yang menyebabkan anak tidak jujur adalah orang tua.

Orang tua yang menuntut anak terlalu tinggi dapat menyebabkan ia merasa tertekan. Oleh sebab itu, jika anak tidak bisa memenuhi tuntutan yang diberikan kepada orang tua, ia akan berusaha menutupinya. Si kecil akan berbohong demi membahagiakan dan memenuhi permintaan orang tuanya.

Kebohongan anak akan terus meningkat jika dibiarkan. Misalkan saja berbohong untuk mendapatkan uang saku berlebih. Padahal uang saku tesebut akan digunakan untuk bermain game online.

Melindungi teman

Penyebab lain mengapa Anak Suka Berbohong adalah ia ingin melindungi temannya. Secara umum, seorang anak akan berusaha untuk membuat temannya senang, bahagia dan merasa nyaman didekatnya.

Hal ini disebabkan si kecil merasa seorang teman sangat penting baginya. Oleh sebab itu, ia akan melakukan apapun untuk teman-teman dekatnya.

Cara Menyikapi Anak Suka Berbohong

Anak Suka Berbohong: Penyebab & Cara Menyikapinya 1
Peringatan – anak suka berbohong

Setelah mengetahu berbagai faktor mengapa Anak Suka Berbohong, berikut ini tips dan cara mengatasinya :

1. Orang tua sebagai contoh

Pernahkah mendengar peribahasa “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya?”

Peribahasa ini mencerminkan bahwa sifat dan karakter seorang anak dipengaruhi kuat oleh kedua orang tuanya. Orang tua akan menjadi “role model” bagi anaknya sehingga apapun yang dilakukan orang tua akan ditiru oleh buah hatinya.

Jika orang tua terbiasa berkata jujur, maka anak juga akan terbiasa berkata jujur. Walaupun terkadang orang tua berbohong demi kebaikan, kebiasaan ini harusnya dihentikan. Apapun alasannya, berbohong merupakan sifat buruk yang tidak patut contoh.

Selain itu, orang tua harus menciptakan suasana yang kondusif dan membangun komunikasi yang lancar. Kedekatan hubungan antara orang tua dan buah hari diperlukan dalam pembentukan karakter anak.

2. Jelaskan perbedaan kejujuran dan kebohongan

Anak kecil masih belum paham apa itu kejujuran dan kebohongan karena ia masih menggunakan imajinasi untuk bercerita. Bantulah anak untuk membedakan apa yang disebut kebohongan dan kejujuran.

Sisi negatif dari sering berbohong harus dijelaskan sejak dini sehingga anak mengerti jika sikap jujur lebih menguntungkan daripada berbohong. Jelaskan kepadanya bahwa orang-orang disekitarnya tidak akan suka jika ia berbohong.

3. Berikan peringatan

Selain itu, berikan peringatan jika anak suka berbohong. Misalkan saja dengan memberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahannya. Jagan langsung memarhi anak jika memergokinya berbohong.

Akan tetapi, mintalah si kecil untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Setelah itu, berikan peringatan jika ia mengulangnya lagi, akan ada hukuman tambahan.

Yang paling penting adalah jagan pernah menyebut anak sebagai “pembohong”. Julukan tersebut akan melekat di ingatan anak. Hal ini akan berdampak pada mental si kecil. Ia akan mamandang dirinya sebagai pembohong dan akan bertindak sesuai dengan nama barunya tadi.

Baca: Anak Suka Menangis? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

4. Hargai kejujurannya

Ketika anak yang jujur dengn apa yang dikatakannya, hargai dan dukunglah. Dengan sikap positif yang diberikan orang tua, anak akan merasa bangga bisa jujur kepada Anda. Oleh sebab itu, nantinya anak akan menceritakan segala sesuatunya lebih jujur.

Ajaklah anak untuk terbiasa berbicara sesuai dengan kenyataan yang ada. Buatlah peraturan jika si kecil berbohong maka ia akan menerima hukuman. Sebaliknya, jika si kecil berkata jujur maka berikan apresiasi berupa pujian maupun hadiah.

5. Membawa anak kepada spesialis

Jika segala sesuatu dan tips udah dilakukan agar anak selalu berkata jujur namun gagal. Ada baiknya orang tua membawanya kepada seorang profesional.

Akan lebih baik jika menangani anak suka berbohong sejak dini daripada harus menyikapinya kebohongan yang lebih besar di kemudian hari.

Karakter anak yang terbentuk dengan baik tentu menjadi dambaan setiap orang tua. Salah satu keinginan orang tua ialah anak menjadi pribadi yang jujur dengan kenyataan yang ada. Akan tetapi terkadang hal ini tidak sesuai harapan.

Terdapat banyak alasan mengapa anak tidak jujur. Fase ini wajar terjadi saat tumbuh kembang si kecil. Didikan yang baik dan benar dari orang tua akan menghapuskan kebiasaan buruk anak, jangan biarkan ia menjadi pembohong.

Sebagai orang tua, berikan contoh yang baik pada anak suka berbohong. Bicara jujur setiap saat akan menjadi kebiasaan yang baik. Anak juga perlu diajari resiko dan dampak jika ia sering berbohong.

Jelaskan bahwa setiap orang tidak suka jika dibohongi. Selain itu, berikan peringatan jika ia terus mengulangi kebohongannya. – Editted: 14/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar