Mungkin pada bunda sesekali melihat Anak Suka Bicara Sendiri dengan asyik. Namun Anda tidak perlu khawatir dan tidak perlu dilarang, karena berbicara sendiri dari sang buah hati justru memberikan manfaat positif bagi perkembangannya.
Berbicara sendiri merupakan aktivitas pembicaraan yang biasanya dilakukan oleh anak dan ditujukan kepada dirinya sendiri.
Penyebab Umum Kenapa Seorang Anak Suka Bicara Sendiri
Anak Suka Bicara Sendiri sering terjadi pada anak usia 2 hingga 5 tahun. Para pakar berpendapat bahwa anak yang suka bicara sendiri menunjukkan bahwa sang anak sedang melatih kemampuan komunikasinya dengan dunia sekeliling.
Berbicara sendiri juga menjadi salah satu cara anak dalam mengekspresikan perasaan dan membantunya mengarahkan pada proses berpikir.
Bahkan bisa dikatakan sebagai kemampuan pembeda dengan anak autis yang mengalami kesulitan komunikasi.
Vygotsky yang merupakan psikolog asal Rusia menyebutkan bahwa ada kenaikan perkembangan kognitif dalam kegiatan bicara sendiri.
Pada masa-masa ini menjadi masa transisi dari tahapan bicara sosial dan berbicara dalam hati menuju kemampuan dalam pengendalian atau mengontrol perilakunya.
Selain itu, berbicara sendiri juga sebagai salah satu tanda kreativitas dan imajinasi sang anak berkembang dengan baik. Anak yang suka berbicara sendiri bukan berarti memiliki teman khayalan.
Kebiasaan berbicara sendiri justru dapat meningkat ketika anak mencoba menyelesaikan tugas atau problem solving yang sulit sendirian tanpa dibantu oleh orang dewasa.
Anak yang suka bicara sendiri memang sedang bicara untuk dirinya sendiri bukan dengan teman khayalan. Penelitian juga pernah dilakukan dan diterbitkan jurnal Early Chilhood Research Quarterly.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang gemar bicara sendiri memiliki kemampuan menyelesaikan tugas motorik hingga 78% dibanding anak yang diam saja.
Baca juga: Anak Suka Es Krim? Tidak Perlu Panik Karena Ada Manfaatnya untuk Si Kecil
Sisi Positif Anak Suka Bicara Sendiri
Anak berbicara sendiri merupakan hal yang normal, bahkan memiliki berbagai manfaat yang berguna untuk tumbuh kembangnya. Sesuai yang sudah dikatakan diatas bahwa anak berbicara sendiri pada usia 2 hingga 5 tahun.
Anda perlu mendukung dengan beberapa langkah agar tumbuh kembang anak semakin meningkat. Berikut ini beberapa manfaat anak suka bicara sendiri.
1. Meningkatkan Performa dan Fungsi Otak
Anak suka bicara sendiri merupakan pertanda perkembangan yang baik. Berbicara sendiri yang dilakukan anak mampu meningkatkan performa dan fungsi otak pada sang buah hati. Otak akan terbantu untuk lebih fokus pada apa yang sedang dikerjakan dan kapabilitas persepsi meningkat.
Studi juga pernah dilakukan oleh psikolog Dani Swingley dari University of Pennsylvania dan Gary Lupyan dari University of Wisconsin-Madison.
Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa penggunaan clue verbal dapat menolong seseorang ketika mencari benda yang hilang. Karena otak mereka akan fokus mengingat dimana benda itu disimpan.
2. Mengenali Diri Sendiri
Dengan bicara sendiri juga membantu anak untuk mengenali dirinya sendiri. Berbicara memiliki peran yang cukup penting dalam proses pengenalan dan mengamati dirinya sendiri.
Ketika sang buah hati bermain dan berbicara sendiri, maka mereka akan berpikir dari sudut pandang orang lain yang dijadikan objek dalam pembicaraannya.
3. Merangsang Komunikasi Sosial
Anak berbicara sendiri secara tidak langsung bermanfaat untuk merangsang kemampuan verbal anak. Kemampuan bahasa anak akan meningkat dan membuat anak sadar terhadap tindakan serta eksistensinya.
4. Memiliki Daya Ingat yang Baik
Berbicara sendiri menjadi salah satu cara anak dalam mengelola informasi yang selama ini didapat dengan menggali kembali ingatan yang tersimpan pada otak.
Pengolahan tersebut meliputi persepsi, merasakan, memori (menahan, menggali informasi, dan menyimpan).
5. Meningkatkan Kecerdasan
Anak yang suka berbicara sendiri juga berguna untuk meningkatkan kecerdasan. Mereka yang memiliki frekuensi berbicara sendiri lebih tinggi dipandang lebih pintar dibanding anak yang tidak terlibat didalamnya.
6. Berkembang dengan Baik
Suka berbicara sendiri yang dilakukan sang buah hati bermanfaat untuk membantu dalam perkembangannya atau mereka berkembang dengan baik.
Dengan berbicara sendiri menjadi salah satu wadah anak dalam menunjukkan kepada kenalan dan keluarganya tentang konsep yang sudah dipelajari dalam dunia nyata.
Perlakuan yang Sebaiknya Dihindari Ketika Anak Suka Berbicara Sendiri
Anak berbicara sendiri memiliki banyak manfaatnya. Orang tua dapat melakukan beberapa langkah untuk membantu mendukung perkembangan sang anak.
Dengan melakukan beberapa langkah ini, maka manfaat yang diperoleh untuk sang buah hati dapat maksimal.
Hindari Mengkritik dan Memperolok
Ketika anak sedang berbicara sendiri, Bunda tidak perlu mengkritik atau bahkan memperolok yang dilakukan anak. Hal tersebut tidak baik dilakukan yang justru membuat anak merasa tidak percaya diri.
Bunda hanya perlu mengamatinya tanpa perlu mengkritik dan memperoloknya. Biarkan sang anak berbicara sendiri semaunya, yang penting tidak mengatakan hal-hal yang kotor.
Sering-sering Undang Satu atau Dua Temannya Main ke Rumah
Untuk meningkatkan komunikasi sosial sang buah hati, Anda dapat mengundang satu atau dua temannya untuk ikut bermain di rumah. Sehingga anak dapat bermain dengan teman-temannya dengan imajinasinya.
Adanya permainan dan percakapan yang dilakukan anak bermanfaat untuk meningkatkan komunikasi sosialnya.
Memberikan Ruang Padanya untuk Bercerita
Bunda perlu memberikan ruang anak untuk bercerita berbagai hal yang telah dilakukan anak seharian. Agar anak mau bercerita, Bunda dapat membukanya terlebih dulu dengan bercerita sedikit tentang apa yang dilakukan bunda.
Kemudian baru menanyakan dan menyuruh anak untuk bercerita. Biarkan saja anak bercerita dengan imajinasinya dan bunda hanya perlu mendengarkan serta memberi respon positif.
Ingat, Anak Suka Bicara Sendiri pada usia 2 hingga 5 tahun merupakan tahap yang normal bahkan memiliki banyak manfaat. Namun jika anak berbicara sendiri pada usia 6 tahun ke atas, Anda perlu mengamatinya dan segera melakukan penanganan yang tepat.
Anda dapat bertanya terlebih dulu pada psikolog bagaiman perkembangan sang buah hati. Ditulis oleh Fitri Kurnia Ningsih – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.