Anak Suka Menangis: Penyebab & Cara Mengatasinya

Ketika Anak Suka Menangis terkadang membuat orang tua kesal dan panik. Apalagi jika tangisannya berjalan sepanjang hari tanpa sebab.

Mengangis merupakan hal wajar pada anak usia dini. Tapi jika sudah tumbuh dewasa anak masih cengeng bagaimana? Aduh, tentunya hal ini jadi pikiran orang tua.

Umumnya, anak yang menangis pada usia 0 hingga 2 tahun disebabkan oleh rasa ngantuk, capek, lapar, kotor hingga tidak nyaman.

Tapi pada usia 3-4 tahun, kemampuan kognitif dan verbal si kecil bertambah sehingga menangis butuh lebih banyak alasan daripada hanya sekedar lapar.

Bisa jadi, Ia menangis karena sakit, ingin sesuatu, mencari perhatian, kecewa dan lainnya. Anak yang menangis terus menerus akan membuat orang tua terutama Ibu merasa tertekan.

Dengan mengetahui penyebab dan alasan mengapa anak menangis akan meredakan sedikit rasa bingung Anda. Selain itu akan lebih mudah untuk mencari solusi mengapa jika tau penyebab utama dari permasalahan ini.

Penyebab Anak Suka Menangis

Anak Suka Menangis bisa disebababkan oleh berbagai hal, diantaranya sebagai berikut :

Anak suka menangis
Anak suka menangis

A. Masalah fisik

Anak Suka Menangis dapat disebabkan oleh masalah fisik seperti rasa lapar, ngantuk, sakit atau lelah. Seorang Ibu harus peka terhadap kondisi anaknya saat itu. Jika si kecil menangis pada saat jam makan, dan setelah diberi makanan diam, artinya Ia sedang lapar.

Lain lagi jika si kecil menangis karena ngantuk. Cukup dengan membawa berbaring ke tempat tidur dan tangisannya akan berhenti.

Anak kecil harus memiliki jadwal tiru yang rutin dan terjadwal, pastikan ia memiliki waktu tidur yang cukup agar tidak rewel.

Begitu juga saat sakit, si kecil akan lebih rewel dan menangis terus karena sedang tidak nyaman dengan tubuhnya. Masalah fisik yang menyebabkan anak mengangis perlu pendekatan dan perhatian lebih dari orang tua mengenai kebiasaannya.

B. Frustasi

Orang tua yang tidak bisa menangani secara tepat tangisan buah hatinya akan menyebabkan tangisan tadi berkepanjangan bahkan disertai aksi fisik. Misalnya menendang-nendang sampai membanting barang.

Pada permasalahan seperti ini berarti anak sedang tidak mampu mengendalikan emosi. Ketidakmampuan anak mengendalikan emosi termasuk dalam kategori frustasi.

Menurut Jenny Emmerson educator, orangtua dari Amerika Serikat, frustasi merupakan hal wajar pada anak-anak. Tapi, kasus tangis frustasi yang berulang bisa berpotensi menyebabkan anak mengamuk.

C. Manipulatif

Anak yang sedang menginginkan sesuatu akan melakukan apapun supaya dituruti seperti menangis. Si kecil berharap dengan tangisan yang memancing rasa iba, permintaannnya akan dituruti.

Jika tangisannya berhasil membuat orangtua menuruti keinginannya maka anak akan memilih untuk menangis mengulanginya di lain kesempatan.

Teknik inilah yang disebut tangisan manipulatif dan digunakan senjata oleh si kecil. Ciri-ciri tangisan seperti ini antara lain suara melengking, menangis berguling-guling, menghentak-hentakkan kaki, membanting barang dan menendang-nendang.

Beberapa anak juga sering menangis untuk menarik perhatian orang sekitarnya. Misalnya saja saat ia menangis di rumah kerabat, di pusat perbelanjaan, atau di rumah orang.

Bisa jadi, hal ini sudah direncanakan oleh si kecil dan sedang dicoba untuk mendapatkan keinginannya. Ini yang namanya anak suka menangis karena manipulatif.

D. Ketakutan

Anak Suka Menangis dapat disebabkan karena merasa takut, cemas, dan terancam. Salah satu yang sering terjadi ialah kekerasan fisik orang tua terhadap anaknya.

Misalnya jika anak menginginkan sesuatu lalu sang Ibu malah mecubitnya. Hal ini justru memuat si kecil ketakutan lalu menangis tiada henti.

Kemudian, anak yang yang melihat sesuatu yang menakutkan misalkan ditunjukkan gambar seram atau ditunjukkan film seram juga dapat membuatnya ketakutan. Selain itu, anak juga bisa cemas jika ditinggalkan bersama orang lain yang tidak dikenal tanpa orang tuanya.

5 Cara Mengatasi Masalah Anak Suka Menangis

Mengatasi Masalah Anak Suka Menangis
Anak suka menagis

Seperti yang sudah dibahas di atas, Anak Suka Menangis memang hal yang wajar terlebih lagi jika umurnya dibawah 2 tahun. Umumnya si kecil belum bisa menjelaskan apa yang membuatnya menangis. Tapi, jika anak sudah cukup besar seusia sekolah maka kebiasaaan ini akan membuat orang sekitarnya terganggu.

Sangat penting untuk mengetahui kenapa si kecil suka menangis. Salah satu dari berbagai alasan yang adalah si kecil memiliki perasaan sensitif. Bisa jadi juga karena pola asuh dan didikan orang tua yang kurang tepat.

Orang tua yang sering memanjakan anaknya bisa memicu anak tumbuh menjadi cengeng. Hal inipun nanti akan berdapak pada pergaulan dan sosialisasinya. Tidak jarang juga ditemukan bahwa anak yang sering menangis cenderung tidak percaya diri, malu dan takut.

Bagaimana cara mengatasi perilaku anak cengeng?

Emosi, perasaan, dan alasan Anak Suka Menangis memang sulit ditebak. Lalu bagaimana cara mengatasi perilaku seperti ini?

1. Kembangkan kecerdasan emosi anak

Sebagai orang tua, sudah sepantasnya mengetahui kerakter dan perilaku anaknya. Cobalah untuk mengetahui dan mengembangkan kecerdasan emosional anak semaksimal mungkin.

Kecerdasan emosional merupakan kemapuan anak dalam mengenali dan mengelola perasannya dan juga perasaaan orang sekitarnya.

Anak yang memiliki kecerdasan emosional biasanya tahu hal apa saja yang disukai dan hal apa saja yang tidak disukai. Sehingga jika ada sesuatu yang membuatnya resah, ia bisa memberitahukan sesuatu tersebut dengan baik kepada kedua orangtuanya, bukan malah menangis.

Baca: Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Susah Konsentrasi

2. Jangan terbawa emosi

Tida sedikit orang tua yang tersulut emosi dan marah serta kesal melihat anaknya menangis tiada henti. Hal ini justru salah, bisa jadi si kecil akan mengartikan marahnya orang tua sebagai bentuk ancaman. Ancaman tersebut bisa diartikan bahwa orang tua tidak lagi menyayanginya.

Sebagai orang tua, cobalah untuk menangkan diri secepat mungkin. Setelah itu, tatap lurus mata anak Anda, pegang tubuhnya dengan tegas namun tidak kasar.

Kemudian tanyakan, dengan lembut, apa yang membuatnya menangis dan apa permintaannya. Hal ini membutuhkan waktu lama untuk anak menjawab namun lalukan secara perlahan hingga si kecil mau membuka mulutnya.

3. Hindari reaksi berlebihan

Saat si kecil menangis sampai menendang-nendang bahkan membantung barang, tidak sedikit orang tua jadi panik dan langsung menuruti apa maunya. Hal ini malah berpotensi membuat anak menangis terus menerus di lain waktu.  

Selain itu, si kecil justru akan melihat bahwa menangis adalah senjata ampuh untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Cobalah untuk bersikap bijak saat anak menangis. Dengan begitu, si kecil akan belajar bahwa untuk mendapatkan apa yang diinginkan adalah dengan membicarakan baik-baik dengan orang tua.

4. Tingkatkan sosialisasi anak

Salah satu dampak yang bisa ditimbulkan oleh Anak Suka Menangis adalah turunnya kepercayaan dirinya saat bersosialisasi. Untuk mengatasi hal seperti ini, cobalah untuk mengajaknya bermain bersama teman-temannya.

Temani anak pada awal-awal perkenalan, setelah mulai saling mengenal, lepaskan si kecil sendiri. Jika anak merengek saat mulai kehilangan rasa percaya dirinya, datanglah kembali dan temani sejenak.

5. Ajari anak meluapkan emosinya dengan cara sehat

Tidak semua penyebab Anak Suka Menangis dikarenakan karakter yang sensitif dan pemalu. Mungkin saja, ia kurang bergaul dengan dunia luar dan teman-temannya.

Selain mengajaknya lebih terbuka terhadap dunia, Ibu juga bisa mengajarkannya meluapkan emosi dengan aktivitas yang disenangi.

Ibu bisa mengajaknya melakukan aktivitas kesenian seperti menggambar dan menyanyi. Selain itu, bisa juga dengan melakukan olahraga yang disukanya. 

Setiap anak memiliki karakter berbeda-beda. Oleh sebab itu, cobalah mencari tahu kegiatan apa yang disukai si kecil untuk meluapkan emosinya.

Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda dalam menyampaikan sesuatu. Terkadang, anak-anak menyampaikannya lewat tangisan.

Hal ini tentunya membuat bingung dan panik orang tua. Pada bayi, umumnya tangisan dapat berarti ia lelah atau lapar, tapi jika sudah berusia sekolah, pola pikir anak sudah berkembang.

Anak Suka Menangis dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya ia menginginkan sesuatu. Oleh sebab itu, orang tua harus tahu apa penyebab utamanya. Setelah itu, bicarakan baik-baik dengan si kecil mengapa ia menangis. Tanyakan juga alasan mengapa anak menagis. – Editted: 14/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar