Anak Suka Ngompol: Faktor Penyebab, Cara Mengatasinya

Ngompol yang dalam bahasa Inggris disebut dengan bedwetting memang sangat umum dialami anak-anak setelah berusia 3 tahun ke atas.

Di usia ini, anak-anak sebetulnya sudah memiliki kesadaran tidur dalam kondisi yang kering serta kurang nyaman ketika ngompol.

Meski memang terdengar memalukan, namun sebenarnya anak suka ngompol merupakan hal yang sering terjadi. Mengompol adalah keluarnya urine yang tanpa disadari.

Jika anak suka ngompol, maka memang sangat maklum sebab 80 hingga 85% anak akan mengompol ketika tidur di malam hari. Selain malam, bahkan mengompol juga bisa terjadi tiba-tiba ketika siang hari.

Ini disebabkan karena kemampuan anak berkemih adalah refleks atau respons tubuh yang dilakukan tanpa sadar. Untuk anak-anak, refleks ini masih belum berkembang dengan baik sehingga masih perlu dilatih.

Bagi bunda yang sudah memiliki anak tentunya sudah pernah merasakan momen mengganti popok di tengah malam ketika bayi mengompol.

Faktor Penyebab Anak Suka Ngompol

Anak biasanya akan langsung bangun ketika ingin buang air kecil pada saat sedang tidur. Namun faktanya, ada sekitar 20% anak usia 5 hingga 6 tahun yang masih menjadi anak suka ngompol. Sedangkan 1% lainnya juga masih suka ngompol ketika masuk ke usia remaja.

Selain itu, anak suka ngompol lebih banyak dialami laki-laki sebab biasanya perkembangan kandung kemih masih terlambat.

Selain itu, anak dengan gangguan hormon antidiuretik yakni hormon yang bertugas mengontrol jumlah kemih juga bisa mengompol. Selain itu, para dokter juga mengatakan jika faktor genetik juga berpengaruh terhadap anak suka ngompol.

Mengompol ketika tidur juga bisa disebabkan karena kantong kemih yang kecil sehingga tidak bisa menampung banyaknya urine yang diproduksi.

Ada faktor lain yang mungkin membuat anak suka ngompol yakni karena kualitas tidur anak. Jika anak tidur terlalu pulas, maka belum bisa memberikan respon kantong kemih yang sudah penuh.

Anak Suka Ngompol
Sumber: chop.edu

Inilah yang kemudian anak tidak bisa bangun dan pergi ke toilet sehingga akhirnya mengompol. Sedangkan untuk kondisi medis yang berhubungan dengan mengompol adalah susah BAB dan juga sembelit.

Baca: Gejala, penyebab, cara mengatasi anak susah BAB

Anak suka ngompol juga menjadi pertanda jika ada gangguan psikologi yang sedang dialami anak seperti takut, cemas dan sebagainya.

Berikut adalah beberapa penyebab dari anak suka mengompol:

  1. Kemampuan anak dalam mengeluarkan urine masih belum sempurna.
  2. Memiliki penyakit tertentu seperti gangguan anatomi, gangguan saraf saluran kemih, infeksi saluran kemih serta diabetes.
  3. Mengalami gangguan tidur contohnya obstructive slepp apnea yakni saluran napas yang tersumbat ketika tidur. Selain itu juga bisa PLMD yakni gerakan menghentakkan tangan atau kaki ketika tidur yang tidak disadari.
  4. Gangguan psikologis serta perilaku contohnya ADHA, hiperaktif, kecemasan atau autisme.
  5. Peristiwa yang membuat trauma atau stres seperti KDRT, perceraian orang tua, pindah sekolah, memiliki adik baru dan sebagainya.
  6. Susah BAB karena usus besar yang penuh kemudian mendesak kandung kemih.
  7. Memiliki riwayat keluarga yang juga mengompol.
  8. Memiliki gangguan komunikasi antara otak dengan kandung kemih.

Batasan Usia Mengompol yang Normal

Anak Suka Ngompol
Ilustrasi anak suka ngompol – Sumber: childrens.com

Biasanya masih bisa dikatakan normal jika anak suka ngompol sampai 5 tahun. Namun ada juga bayi berusia 3 sampai 4 tahun yang sudah bisa menggunakan potty training atau sudah bisa buang air kecil sendiri. Akan tetapi biasanya anak usia 1 hingga 3 tahun memang masih suka ngompol.

Usia 5 tahun, antara 10 sampai 20%, anak juga masih mengompol bahkan hingga 18 tahun juga masih ada yang mengompol.

Lembaga kesehatan yang ada di beberapa negara juga menyebutkan jika wajar anak di bawah 7 tahun yang masih suka mengompol. Ini masih dimaklumi mengingat kemampuan dan perkembangan anak memang berbeda-beda.

Ketika Usia 5 Tahun Masih Mengompol

Meski memang nantinya anak bisa mengendalikan kandung kemih, namun akan terjadi di usia yang berbeda-beda untuk masing-masing anak.

Dari National Sleep Foundation disebutkan jika anak yang masih mengompol di usia 5 tahun maka perlu pengawasan dokter. Ini jika terjadi 2 sampai 3 kali per bulan atau mengompol saat siang serta malam hari dengan sering.

Kebiasaan anak suka ngompol ini nantinya berpengaruh pada kehidupan sosial anak dimulai dari usia 6 atau 7 tahun. Ini dapat membuat anak menjadi malu dan tidak percaya diri ketika ada di lingkungan sosial.

Baca: Cara meningkatkan keterampilan sosial anak

Contohnya anak akan malu karena diejek tukang ngompol oleh orang lain. Sedangkan jika harus menginap, maka anak akan khawatir jika ada yang melihatnya jika mengompol.

Cara Mengatasi Anak Suka Mengompol

Anak Suka Ngompol
Anak suka ngompol – Sumber: fransiscanhealth.org

1. Gunakan Alas Tidur Anti Air

Salah satu cara untuk mengatasi anak suka ngompol adalah memakai alas tidur anti air untuk tidur anak. Bahan alas tidur ini terbuat dari campuran PVC.

Karena bahannya tidak terlalu nyaman, maka anak merasa tidak nyaman ketika menggunakan alas ini. Untuk itu jelaskan pada anak jika nanti sudah tidak mengompol, maka alas tersebut bisa dilepas dari tempat tidur.

2. Kurangi Minuman dan Makanan di Malam Hari

Menjelang waktu tidur, sebaiknya hindari beberapa jenis makanan dan minuman. Dari mulai teh, coklat dan minuman yang mengandung kafein sebaiknya tidak diberikan sebelum anak tidur. Ini disebabkan karena semua yang mengandung kafein bisa membuat anak ingin buang air kecil ketika tidur.

3. Biasakan Anak Untuk Buang Air Kecil Sebelum Tidur

Cara berikutnya yang bisa diterapkan untuk anak suka ngompol adalah membiasakan anak untuk buang air kecil sebelum tidur.

Pastikan untuk meminta anak mengosongkan kemih atau buang air kecil sebelum tidur. Selain itu, katakan juga pada anak untuk tidak takut ketika ingin buang air kecil di malam hari.

4. Buat Tabel Penghargaan

Bunda bisa menyiapkan stiker bergambar wajah ceria dan muram yang nantinya akan ditempel anak ke tabel yang sudah dibuat. Ini adalah cara untuk mengatasi anak suka ngompol namun dengan cara yang menyenangkan.

Berikan stiker wajah ceria jika memang anak dapat tidur tanpa mengompol dan begitu sebaliknya.

Apabila anak bisa mengumpulkan stiker berwajah ceria sebanyak 10. Maka bisa diberikan hadiah. Namun ketika anak suka ngompol, maka sebaiknya jangan memarahi anak. Jika memberikan hukuman karena mengompol hanya akan membuat anak jadi tertekan dan bukan termotivasi.

5. Berikan Anak Alarm Untuk Kencing

Memberikan anak alarm untuk kencing juga menjadi cara yang pintar sekaligus unik untuk mengatasi anak suka ngompol.

Bahkan, ini sangat bagus digunakan jangka panjang yang nantinya akan menyala ketika waktunya anak buang air kecil. Ini disebabkan karena alat ini dilengkapi dengan sensor kelembapan atau biasa disebut dengan sensor basah.

Bentuknya bisa disesuaikan dengan keinginan anak. Alarm ini dapat ditempel langsung pada baju tidur atau piyama anak dan akan langsung menyala ketika anak mengompol. Ketika alarm menyala, maka nantinya anak akan terbangun dan langsung pergi ke tooilet.

6. Latih Anak Menggunakan Toilet

Untuk melatih anak belajar menggunakan toilet memerlukan kesabaran khususnya bagi orang tua. Sebelum tidur, sangat disarankan untuk membangunkan anak saat malam kemudian diantar ke toilet. Semua cara ini memerlukan kesabaran karena memang butuh proses.

Tujuannya sebenarnya tidak hanya untuk menghentikan kebiasaan anak suka mengompol. Melatih anak ke toilet juga menekankan pada anak supaya segera menghentikan kebiasaan mengompol sehingga toilet memang harus digunakan ketika malam. Semakin lama, anak nantinya akan semakin terlatih tanpa perlu lagi ditemani orang tua.

7. Membuat Jadwal Minum Serta Buang Air Kecil Dengan Teratur

Cara mengatasi anak suka mengompol selanjutnya adalah dengan membuat jadwal minum serta buang air kecil secara teratur.

Dengan membuat jadwal tersebut, maka anak tidak akan secara terpaksa untuk menahan buang air kecil. Berikut adalah contoh jadwal yang bisa dicoba:

  • Perbanyak minum di pagi serta siang hari.
  • Buang air kecil dengan teratur yakni pagi serta siang hari.
  • Untuk jadwal minum di sore serta malam hari dikurangi.
  • Pastikan untuk ke toilet sebelum tidur.

8. Jangan Dimarahi Serta Beri Pujian Apabila tidak Mengompol

Cara mengatasi anak suka mengompol yang harus dikuasai orang tua adalah tidak menekan dan memarahi anak. Mungkin memang ini terasa sulit sebab terkadang bisa menyebabkan orang tua menjadi kesal. Akan tetapi, sebagai orang tua memang harus dituntut sabar ketika ingin mengajari anak agar tidak mengompol.

9. Konsultasi Dengan Dokter

Jika memang anak masih mengompol, maka cara berikutnya yang bisa dicoba adalah dengan membawa anak pergi ke dokter. Khususnya jika anak sudah berusia 7 hingga 8 tahun, maka konsultasi ke dokter memang harus dilakukan.

Dengan begitu, orang tua bisa mengetahui sebenarnya masalah yang dialami anak sampai tidak bisa berhenti mengompol. Nantinya, orang tua bisa mengetahui obat, terapi atau bahkan operasi apa yang dibutuhkan jika memang kondisi kandung kemih anak parah.

Sebaiknya, jangan memarahi anak namun berikan pujian ketika sudah berhasil untuk tidak mengompol. Ini sangat penting dilakukan supaya anak bisa termotivasi ketika sudah berhasil tidak mengompol.

Untuk reward, bunda bisa memasak makanan kesukaan anak, membacakan cerita dongeng anak dan lainnya yang bisa bermanfaat untuk anak. Meski memang tidak umum, namun jika terlihat beberapa gejala medis yang mendasari berikut, maka segera hubungi dokter:

  • Secara tiba tiba buang air kecil namun lebih sering.
  • Terkena inkontinensia termasuk di siang hari.
  • Buang air kecil saat berolahraga.
  • Sakit ketika buang air kecil.
  • Terdapat darah di pakaian dalam serta urin.
  • Tidur mendengkur pada malam hari.
  • Memperlihatkan gejala kecemasan.
  • Punya saudara kandung atau anggota keluarga lain yang punya riwayat sama yakni mengompol.

10. Atur Pelatihan Kandung Kemih

Untuk mengatasi anak suka ngompol selanjutnya adalah dengan mengatur pelatihan kandung kemih. Nantinya, anak akan pergi ke kamar mandi pada waktu yang sudah ditentukan. Latihan ini akan membantu anak untuk merangsang pelatihan kandung kemih sekaligus membantu anak mengontrol kandung kemih.

Latihan kandung kemih untuk menghentikan mengompol ini bisa dilakukan ketika malam hari. Caranya adalah dengan membangunkan anak satu atau dua kali semalam untuk ke kamar mandi.

Apabila memang anak masih mengompol, maka bisa menggunakan celana pelatihan lagi yang bahkan sudah didesain untuk anak yang lebih besar.

Tidak hanya menerapkan jadwal, namun orang tua juga harus bisa melihat dan mencatat perkembangan anak dari hari ke hari.

Pastikan untuk melakukan latihan ini dengan teratur hingga kebiasaan anak suka mengompol bisa berhenti. Apabila anak tidak memperlihatkan perkembangan serta masih mengompol, maka bisa berkonsultasi dengan dokter.

Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar