Anak Tidak Mau Makan Saat Diare: Penyebab & Mengatasinya

Anak tidak mau makan saat diare memang cukup mengkhawatirkan. Diare merupakan gangguan pencernaan yang sering menyerang anak-anak.

Ketika si kecil mengalami gangguan pencernaan, maka hal ini juga akan mempengaruhi perkembangannya. Salah satu jenis gangguan pencernaan adalah diare dan anak-anak sangatlah rentan terhadapnya.

Hal tersebut kerap terjadi karena usus anak lebih lemah dan sensitif dibandingkan dengan orang dewasa. Tidak semua jenis makanan dapat masuk ke perut dan dicerna oleh usus sehingga anak-anak rentan terkena diare.

Diare menjadi salah satu gangguan pencernaan yang umum menyerang anak-anak karena cenderung, anak tidak mau makan saat diare.

Selain menyebabkan ia terus buang air, diare juga membuat mereka rewel yang tentunya membuat orangtua jadi khawatir.

Selain perawatan dokter, orangtua juga perlu memperhatikan pilihan makanan untuk anak saat diare. Diare mungkin dapat terjadi dalam jangka pendek, yaitu hanya beberapa hari dan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.

Sedangkan diare kronis dapat berlangsung lebih lama, hingga lebih dari empat minggu. Namun tetap saja hal itu membawa dampak kesehatan yang cukup berarti bagi si kecil.

Anak mengalami diare usia 6 bulan pertama dapat mengakibatkan penurunan tinggi badan dan bisa menjadi permanen.

Itulah sebabnya, memperhatikan makanan untuk anak diare adalah tugas penting bagi orangtua. Karena cenderung terjadi anak tidak mau makan saat diare.

Penyebab dan Gejala Diare Pada Anak

Diare dapat disebabkan oleh infeksi, penyakit, sensitivitas makanan, atau pengobatan tertentu yang dijalani. Jika anak Anda mengalami diare, biasanya ia akan mengalami mencret dalam beberapa jam atau lebih.

Untuk memastikan si kecil tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan nutrisi ketika mengalami diare, pastikan ia banyak minum.

Pada umumnya penyebab diare sebagian besar disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, penggunaan antibiotik yang berlebihan dan alergi susu atau makanan.

Jika diare yang disebabkan oleh virus tidak segera ditangani, maka bisa terjadi tambahan infkesi oleh bakteri. bakteri sendiri dapat menyebabkan diare tanpa didahului virus.

anak tidak mau makan saat diare
Ilustrasi – Anak Tidak Mau Makan Saat Diare via hellosehat.com

Anak yang terkena diare biasanya menunjukkan berbagai gejala. Gejala diare yang paling umum adalah kram, sakit perut, perut kembung, mual, dehidrasi, dan selalu ingin buang air besar.

Sedangkan gejala yang lebih parah ditandai dengan munculnya demam, ruam, menangis ketika buang air, dan pendarahan. Kondisi parah ini juga bisa mengakibatkan anak tidak mau makan saat diare.

Baca juga: anak tidak mau makan saat demam.

Pada kondisi ini, orangtua harus benar-benar memperhatikan asupan makanan dan minuman anak. Anak tidak mau makan saat diare perlu didiskusikan dengan dokter untuk mengetahui tindakan yang tepat. Misalnya obat yang harus digunakan, dan cara untuk mengendalikan gejala yang terjadi.

Biasanya, seorang anak yang mengalami reaksi alergi makanan pasti pernah mengalaminya. Makanan bereaksi dengan makanan dan melepaskan histamin yang membuat anak merasakan gatal-gatal, asma, dan gatal di mulut. Gejala lainnya yaitu kesulitan bernapas, sakit perut, hingga muntah dan diare.

Selain dengan makanan bergizi, Ibu dapat bantu penuhi kebutuhan nutrisi si kecil dengan memberikan susu. Bukan itu saja, si kecil juga tampak lemas dan terkadang juga enggan minum. Hal ini tentu membuat kuatir orang tua, takutnya si kecil akan mengalami kekurangan zat gizi yang lebih berarti kedepannya

Tips Mengatasi Anak Tidak Mau Makan Saat Diare

anak diare
Anak Tidak Mau Makan Saat Diare via review.bukalapak.com

Anak yang mengalami diare sangat rentan dehidrasi. Anak yang mengalami dehidrasi ringan dan sedang akan terlihat kehausan. Sebaliknya bila sudah mengalami dehidrasi berat, tandanya ia malas minum dan juga makan. Kebanyakan, anak tidak mau makan saat diare. Hal itu dikarenakan kondisi pencernaannya yang sedang tidak baik.

Cegah si kecil dari dehidrasi dengan memberikan oralit sekitar 10 ml/kg berat badan. Misal berat badannya 10 kg, maka ia perlu oralit 100 ml setiap diare. Bila si kecil muntah setelah minum oralit, tunda dulu sebentar lalu berikan kembali sedikit demi sedikit.

Bagi anak yang sudah mulai makan makanan padat, orangtua dapat memberi makanan yang banyak mengandung air. Makanan tersebut antara lain sup, yogurt, dan air kelapa. Pemberian jus buah tak disarankan, karena mengandung sukrosa, fruktosa dan sorbitol yang menyebabkan peningkatan osmolalitas.

Makanan mengandung tinggi kalium seperti pisang, bisa menjadi pilihan.

Anak tidak mau makan saat diare bisa disiasati dengan memberikan makanan yang mengandung kalsium tinggi. Hindari memberikan minuman manis atau soda saat si kecil lagi diare. Anak tidak mau makan saat diare akan mengkhawatirkan, maka penting bagi orang tua untuk selalu memperhatikannya. Perlu dilakukan segala pencegahan yang lebih efisien dan cepat.

Saat sedang diare, nafsu makan akan menurun. Meski demikian, asupan makanan yang masuk tetap harus diperhatikan. Saat diare, si kecil mungkin juga merasa mual atau malah muntah sehingga membuat anak tidak mau makan saat diare. Berikan makanan dalam porsi lebih kecil yang lebih mudah diterima.

Saat sedang diare, berat badan si kecil seringkali menurun karena asupan yang kurang atau kondisi dehidrasi. Bila diare sudah teratasi, maka orangtua harus mengejar kekurangan asupan makan tersebut.

Caranya, melanjutkan memberikan makanan yang mengandung tinggi energi agar pertumbuhan si kecil tetap terjaga saat masa penyembuhan. Walau anak tidak mau makan saat diare, namun tahap ini perlu dilakukan. Makanan yang mengandung energi tinggi dapat membantu keberlangsungan pencernaan si kecil.

Peningkatan jumlah air yang diminum anak dan perubahan pola makan merupakan dua kunci utama untukk menangani diare di rumah. Dengan cara ini, Anda bisa mencegah si kecil mengalami dehidrasi dan kekurangan nutrisi sembari ia pulih dari diare.

Dorong anak untuk makan dalam porsi kecil sebanyak beberapa kali dalam satu hari. Daripada menyajikan makanan dalam tiga jam makan seperti biasanya, berikan porsi makan yang kecil.

Berikan camilan sebanyak beberapa kali sepanjang hari agar lambungnya terasa lebih nyaman dan si kecil tetap memiliki nafsu makan. Siapkan makanan dalam porsi kecil di mangkuk kecil dan berikan kepada si kecil. Selalu barengi makanan dan banyak air minum agar ia tidak mengalami dehidrasi.

Beberapa sumber menyarankan pemberian minum terlebih dahulu, kemudian makanan padat. Anda bisa memberikan anak beberapa gelas air sebelum dan setelah makan agar cairan tubuhnya tetap terjaga.

Baca: Mengatasi anak tidak mau makan sayur dan buah

Berikan si kecil makanan kesukaannya.

Anak tidak mau makan saat diare bisa menyiasati dengan memberikan makanan kesukaannya. Ketika mengalami diare, ada kemungkinan ia tidak memiliki nafsu makan.

Oleh karena itu, cobalah berfokus kepada bahan-bahan atau makanan yang ia sukai. Siapkan makanan dalam cara tertentu yang bisa mendorongnya untuk makan.

Sebagai contoh, jika anak Anda menyukai ayam, cobalah buat sup mi ayam. Sup akan mudah dimakan oleh anak dengan kondisi perut yang perih. Sup jugabisa memberikan nutrisi yang dibutuhkannya untuk tetap bugar, terlepas dari diare yang dideritanya.

Biarkan anak Anda kembali ke jadwal makan normal secara bertahap. Jika diarenya mulai membaik setelah dua atau tiga hari, terapkan kembali jadwal makan normalnya secara perlahan.

Ini artinya, Anda bisa menghidangkan makanan berat untuk satu atau dua jam makan. Anda juga bisa tetap memberikan beberapa satu atau dua porsi makanan kecil dan camilan.

Jangan paksa si kecil untuk langsung mengikuti jadwal makan normalnya setelah pulih. Tubuhnya membutuhkan waktu untuk kembali terbiasa mengolah atau mencerna makanan padat.

Terkadang, anak-anak kembali mengalami diare setelah kembali ke jadwal atau pola makan normalnya. Ini biasanya disebabkan karena saluran pencernaan si kecil harus kembali terbiasa dengan makanan yang biasa ia makan.

Hal itupun terkadang membuat anak tidak mau makan saat diare. Diare seperti ini biasannya tidak berlangsung lama dan tidak sama dengan diare yang disebabkan oleh penyakit atau infeksi.

Pastikan anak Anda minum dengan cukup. Dehidrasi merupakan komplikasi yang umumnya disebabkan oleh diare. Cegah dehidrasi pada anak dengan memastikan ia banyak minum.

Berikan ia air tawar untuk satu atau dua jam pertama setelah tanda-tanda diare muncu. Kemudian berikan ia minuman yang mengandung sodium atau nutrisi lain, seperti susu.

Anak dapat dikatakan mengalami diare akut apabila kita menjumpai dalam sehari anak buang air besar lebih dari tiga kali. Hal ini diiringi dengan perubahan bentuk tinja menjadi cair. Jika hal itu berlangsung kurang dari seminggu, disebut keadaan akut, sedangkan lebih dari itu sudah menjadi kronis.

Rekomendasi dan Pantangan Jenis Makanan Saat Anak Diare

Pantangan Jenis Makanan Saat Anak Diare
Anak Tidak Mau Makan Saat Diare via parenting.orami.co.id

Tidak hanya sebagai sumber energi, makanan juga berpengaruh pada pertumbuhan anak, apalagi saat kondisi anak sedang tidak sehat. Nutrisi makanan dapat membantu tubuh untuk pulih lebih cepat.

Selain itu, anak yang diare mengalami pengurangan cairan di dalam tubuhnya. Bila kondisi semakin memburuk dan anak tidak mendapatkan perawatan yang tepat, dehidrasi bisa terjadi bahkan mengancam jiwa.

Ketika anak tidak mau makan saat diare, berikanlah ia ASI, pisang, wortel, telur, nasi tim/bubur nasi, yogurt, serta daging panggang/rebus.

Makanan yang disajikan untuk anak diare sebaiknya tidak mengandung banyak minyak, seperti digoreng. Begitu juga dengan makanan olahan dan fast food yang cenderung tinggi garam.

Makanan tersebut tidak baik untuk anak yang diare karena memberatkan tugas sistem pencernaan yang sedang terinfeksi.

Selain makanan yang direkomendasikan, terdapat pula beberapa pantangan jenis makanan bagi anak yang sedang diare. Dalam menghadapi momen ketika anak tidak mau makan saat diare, hindari minuman dan makanan yang mengandung kafein dan soda. Karena kesemuanya itupun tidak baik bagi pencernaan si kecil.

Makanan seperti brokoli, kol, asparagus, kacang-kacangan, atau buncis pun janganlah nekat diberikan ketika anak tidak mau saat diare. Makanan ini mengandung banyak gas sehingga bisa membuat gejala diare, yakni perut kembung jadi semakin parah.

Jangan juga berikan jus buah, seperti jus apel atau sari buah murni lainnya. Karena jus buah justru dapat memperburuk kondisi diare yang dialami. Akan tetapi, jika anak Anda tidak begitu suka minum air tawar, Anda bisa menambahkan sedikit saja sari buah.

Perlu adanya perhatian lebih dari para orang tua dalam menanggapi keadaan ketika anak terserang gangguan pencernaan semacam diare. Karena imbasnya, si kecil menjadi sulit makan dan mengalami gejala-gejala penyakit lainnya.

Tetap acukan langkah-langkah tepat yang bisa diambil atau bisa juga melakukan konsultasi dengan dokter terpercaya. Terlebih dalam menghadapi keadaan ketika anak tidak mau makan saat diare. – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar