Anak Tidak Mau Makan Sayur: Penyebab & Mengatasinya

Masa pertumbuhan merupakan masa yang amat krusial bagi anak terutama jika berhubugan dengan makanan. Makanan yang alami dan bergizi seimbang menjadi hal utama yang harus dikenalkan.

Salah satu sumber gizi alami yang paling baik adalah sayuran. Namun terkadang Bunda juga dibuat bingung jika anak tidak mau makan sayur.

Padahal makanan alami seperti sayur dengan gizi seimbang sangat diperlukan oleh tubuh. Selain itu, makanan yang alami terbebas dari bahan kimia seperti pengawet dan penyedap rasa buatan.

Makanan dengan gizi seimbang sagat tepat diberikan pada masa pertumubuhan anak baik secara fisik dan mental. Masa ini atau biasa disebut dengan istilah Golden Age. Golden Age umumnya berada pada rentang usia 3 sampai 5 tahun.  

Tentunya, di masa emas anak ini seluruh orang tua akan berupaya untuk memberikan yang terbaik yang dapat diberikan kepada anak.

Mulai dari mempersiapkan pendidikan usia dini yang tepat, pola asuh yang mendukung tumbuh kembang dan tidak lupa tentunya asupan gizi yang sangat dibutuhkan oleh anak.

Penyebab Anak Tidak Mau Makan Sayur

Anak Tidak Mau Makan Sayur
Anak tidak mau makan sayur

Ada beberapa penyebab mengapa anak tidak mau makan sayur :

1. Sayuran Terasa Pahit

Anak susah makan sayur biasanya disebabkan karena  si anak sudah terbiasa diberikan makanan yang rasanya manis.

Secara alamiah anak akan lebih memilih rasa manis dibandingkan yang terasa hambar atau pahit seperti sayuran. Hal ini ternyata adalah sifat alamiah tubuh manusia.

Hanya saja manusia dewasa mampu untuk mengatur sifat ini sehingga mampu untuk tetap mengkonsumsi sayuran dengan pertimbangan kesehatan dan tidak hanya masalah cita rasa belaka.

Hal ini tidak terjadi pada anak-anak. Kalau ada dua pilihan makan di depan mata anak. Satu yang manis tapi tidak sehat dan yang lainnya menyehatkan namun rasanya hambar, tentunya si anak akan lebih memilih makanan yang manis dibandingkan dengan yang lainnya.

2. Bentuk Penyajian yang Tidak Menarik

Anak tidak mau makan sayur karena cara dan bentuk penyajiannya kurang menarik. Sayuran biasanya disajikan polos, apa adanya. Ditempatkan di pinggir piring bersebelahan dengan nasi atau ditempatkan di mangkuk tersendiri.

Warnanya yang hijau atau jingga mungkin akan terlihat membosankan bagi si anak. Bandingkan dengan tampilan kue atau roti yang biasa mereka makan. Warna-warni gula salut dan taburan butiran coklat sebagai topping tentunya akan lebih menggugah selera.

3. Gangguan Motorik Anak

Beberapa kasus ditemui anak yang mengalami permasalahan motorik berupa gangguan kemampuan mengunyah makanan.

Hal ini terutama terjadi pada saat mengunyah makanan yang berserat dan bertekstur agak kasar seperti buah dan sayuran. Hal ini membuat anak tidak mau makan sayur karena membuat mereka merasa kesulitan untuk menikmatinya.

4. Suasana Makan yang Tidak Mendukung

Biasanya orang tua yang sudah merasakan penolakan anak terhadap sayuran akan berusaha lebih keras agar si anak mau memakan sayuran tersebut. Cara yang kurang tepat namun biasanya dilakukan orang tua adalah dengan cara memaksa.

Kondisi ini tentu saja dirasakan tidak nyaman bagi si anak. Tentunya segala sesuatu yang dirasakan terpaksa akan membuat tidak enak bukan? Apalagi bagi anak-anak. Dapat dibayangkan suasana di meja makan saat sayuran disajikan.

Satu sisi orang tua akan cenderung bersikap lebih tegas dengan kata-kata yang sedikit memaksa. Sementara di sisi lain si anak cenderung akan bertahan untuk tidak memakannya karena merasakan suasana yang tidak nyaman tersebut.

Ujung dari kondisi ini tentu sudah dapat ditebak. Si anak akan menangis melampiaskan kekesalannya, sementara orang tua akan menjadi marah karena sayuran yang disajikan tidak disentuh sedikit pun oleh si anak. Suasana yang kurang mendukung bisa menjadi katalis anak tidak mau makan sayur mayur.

Cara Mengatasi Anak Tidak Mau Makan Sayur

Anak Tidak Mau Makan Sayur: Penyebab & Mengatasinya 1
Solusi untuk anak tidak mau makan sayur mayur

Ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi anak tidak mau makan sayur :

1. Ubah Tampilan Penyajian

Cobalah ubah tampilannya dengan memotong kecil-kecil sayuran menjadi bentuk beraneka. Tata sedemikian rupa sehingga membentuk formasi yang menarik bagi anak Bunda.

Paduan warna dan bentuk yang menarik akan terlihat bagaikan mainan yang dapat membuat anak menjadi lebih merasa nyaman dengan sajian makanannya.

2. Berikan Contoh, Jangan Hanya Menyuruh

Anak adalah peniru yang ulung. Saat makan bersama, cobalah Bunda lebih ekspresif saat memakan sayuran untuk menarik perhatian anak.

Tampilkan gestur dan mimik yang menunjukkan kenikmatan saat memakan sayuran yang akan menimbulkan ketertarikan anak.

Diharapkan anak akan mencoba mengkonsumsi sayuran dengan melihat contoh nyata persis seperti yang ditunjukkan oleh orang tuanya.

3. Sajikan Bertahap

Jangan terburu-buru memaksa anak untuk menyukai semua jenis sayuran, demikian pula dengan porsinya. Jangan berikan terlalu banyak di awal pengenalan sayuran kepada anak. Porsi yang terlalu banyak akan semakin membuat si anak tidak mau makan sayur.

Untuk permulaan, satu atau dua potong sayuran yang masuk ke dalam tubuh si anak sudah merupakan langkah yang sangat baik.

Pada kesempatan makan berikutnya tambahlah porsinya menjadi tiga atau empat potong. Demikian seterusnya sehingga si anak akan mampu menghabiskan seluruh sayuran yang disajikan.

4. Ceritakan Pentingnya Manfaat Sayuran

Hampir semua anak suka dengan cerita, terlebih apabila apa yang disampaikan adalah  hal yang baru didengarnya. Demikian pula dengan manfaat sayuran bagi kesehatan manusia.

Mungkin sebelumnya si anak belum mengetahui lebih mendalam mengenai manfaatnya. Yang diketahui hanyalah sayuran bagus untuk kesehatan, tapi mungkin itu belum cukup.

Jelaskan secara sederhana agar mudah dipahami bagaimana kandungan gizi dalam sayuran dan apa dampaknya bagi kesehatan manusia.

Bagaimana gizi yang cukup akan membuat si anak menjadi bertumbuh besar, kuat dan cerdas. Informasi yang disampaikan secara berulang akan tertanam pada alam bawah sadar si anak.

Diharapkan hal ini akan mempermudah menumbuhkan kesadaran diri si anak sendiri akan pentingnya sayuran. Selain itu juga akan dapat dipahami apa dampak negatif apabila anak tidak mau makan sayur bagi kesehatan dirinya.

5. Padukan dengan Bahan Makanan Lain yang Disukai Anak

Tidak salah apabila sayuran dipadukan bersama dengan makanan lain yang disukai si anak. Sosis yang disajikan dengan balutan kangkung sehingga akan tetap terasa lezat.

Bayam yang dimasukkan ke dalam potongan nugget atau bakso. Brokoli yag dilumuri keju cair yang hangat sehingga dapat membuat sayuran hijau itu terasa sangat nikmat.

6. Ciptakan Suasana yang Mendukung Selera Makan Anak

Ingat bagaimana perasaan si anak saat ‘dipaksa’ makan sayuran?

Salah satu bentuk perlawanan anak adalah dengan menolaknya. Tentu hal ini akan makin membuat anak tidak mau makan sayur.

Ubah suasana hati mereka dengan menciptakan suasana ceria di meja makan. Hal ini dapat membuat fokus si anak pada makanan yang disajikan teralihkan oleh suasana ceria yang membuat anak merasa nyaman.

Anak-anak tidak suka dengan suasana yang muram. Keceriaan adalah hal yang anak-anak ingin selalu rasakan. Itu adalah sifat alamiah anak yang belum terdampak oleh permasalahan layaknya orang dewasa.  

Saat makan bersama, iringi dengan obrolan ringan namun menarik. Selingi dengan tawa canda yang membuat anak akan mudah terbawa suasana untuk menghabiskan seluruh makan yang disajikan, termasuk sayuran.

Hal terpenting yang Bunda harus pahami adalah setiap anak memiliki respon yang berbeda-beda. Demikian juga dengan cara anak beradaptasi dengan hal-hal baru yang dikenalkan kepadanya.

Kesabaran adalah kunci bagi orang tua. Banyak kebiasaan baik yang orang tua sudah ajarkan kepada anak sejak dini. Bagaimana berbicara yang sopan seperti mengucapkan maaf dan terima kasih. Bagaimana bersikap hormat kepada orang yang lebih tua. Bagaimana cara berteman yang baik dengan kawan-kawan si kecil.

Demikian juga dengan upaya untuk membuat anak menyukai berbagai macam jenis makanan, termasuk sayuran yang penting bagi masa pertumbuahan anak. Bertahap, sabar dan konsisten terus menerus dilakukan. Jika upaya ini dilakukan, sangan mungkin jika nantinya anak tidak mau makan sayur menjadi lahap. – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi. 

Tinggalkan komentar