Apa Sih Anggaran POP Kemendikbud itu?

Akhir-akhir ini sedang booming masalah mengenai Anggaran POP Kemendikbud. Apa sebenarnya Anggaran POP Kemendikbud itu? Program Organisasi Penggerak (POP) yang diluncurkan oleh Kemendikbud merupakan bagian keempat dari Program Merdeka Belajar.

POP didirikan dengan latar belakang pendidikan di Indonesia yang masih tertinggal serta adanya upaya meningkatkan mutu kualitas pendidikan menjadi lebih baik.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem menggagas POP untuk menjadi program masif masyarakat untuk meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah melalui model pelatihan-pelatihan yang sudah terbukti mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa yang bagus.

Program ini didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kemendikbud dan Peraturan Sekjen Kemendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah untuk Pengembangan Mutu Guru dan Tenaga Kependidikan.

Dalam praktiknya dibutuhkan anggaran POP kemendikbud untuk menjalankan program tersebut.

Organisasi Utama dan Jumlah Anggaran POP Kemendikbud

Anggaran POP kemendikbud yang diusulkan adalah sebesar Rp. 595 miliar. Jumlah ini digunakan untuk meningkatkan kapasitas guru, kepala sekolah, serta tenaga pendidikan lainnya.

Namun terjadi polemik di mana anggota DPR menyarankan dana sebesar itu untuk pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini.

anggaran pop kemendikbud
Anggaran POP sejatinya digunakan untuk meningkatkan jumlah tenaga pendidik, pixabay.com

Program Organisasi Penggerak (POP) memiliki tiga skema pembayaran. Pembayaran ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), skema pembiayaan mandiri, dan dana pendamping (matching fund).

Beberapa organisasi penggerak yang ikut serta menggunakan pembiayaan mandiri dan matching fund. Dalam hal ini organisasi penggerak bisa menanggung penuh atau sebagian biaya program yang diajukan.

Proses seleksi yayasan atau organisasi yang memilih menggunakan dua cara pembayaran, yaitu skema pembayaran mandiri dan matching fund.

Kedua cara ini diajukan dengan memenuhi kriteria yang sama dengan peserta lain pada saat menerima anggaran negara. Berikut adalah perusahaan yang melakukan skema pendanaan mandiri dan matching fund.

Baca: Zona integritas kemendikbud

Sudah ada sekitar 156 ormas yang terdaftar dalam POP. Diantaranya adalah:

Tanoto Foundation

Perusahaan Tanoto Foundation mengikuti program penggerak dengan menggunakan pendanaan mandiri. POP didanai mandiri dengan nilai investasi lebih dari Rp. 50 miliar untuk periode dua tahun (2020-2022).

Tujuan perusahaan ini mengikuti POP adalah mendukung percepatan peringkat pendidikan Indonesia yang masih rendah.

Tanoto masuk ke dalam kategori gajah dalam POP ini. Kategori gajah merupakan organisasi yang bisa mendapatkan alokasi anggaran hingga Rp. 20 miliar per tahunnya. Sasaran sekolah yang direncanakan adalah sekitar 100 sekolah dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD, SD, sampai SMP.

Yayasan Poetra Sampoerna

Sedangkan matching fund merupakan bantuan dana dari suatu pihak untuk mendukung sebuah program. Contoh pendanaan matching fund diambil oleh Yayasan Puetra Sampoerna.

Organisasi ini bekerja sama dengan mitra dari dalam dan luar negeri untuk mendukung POP menggunakan skema pembiayaan matching fund (di luar APBN).

anggaran pop kemendikbud
Setidaknya ada beberapa istilah bantuan dana terkait POP ini, pixabay.com

Nilai yang dibayarkan adalah lebih dari Rp. 70 miliar untuk meningkatkan kualitas pengajar serta sebesar Rp. 90 miliar untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pemilihan bentuk kerja sama dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam memanjukan pendidikan di Indonesia.

Yayasan Poetra Sampoerna juga masuk ke dalam kategori gajah bersama Tanoto karena menjadi dua organisasi besar dalam POP. Yayasan ini juga menerima anggaran sebesar Rp. 20 miliar dalam setahun dengan sasaran sekolah sebanyak 100 dari berbagai jenjang.

Baca: 13 Tips Sederhana Membantu Anak Belajar di Rumah

Masalah Terkait Anggaran POP Kemendikbud

Perusahaan Tanoto Foundation dan Yayasan Poetra Sampoerna sudah dipastikan bergabung dengan POP menggunakan dana mandiri tanpa APBN. Namun, semua tidak semudah apa yang telah direncanakan, terdapat polemik terkait anggaran POP kemendikbud ini

Tanoto Foundation Harusnya Memberikan Dana CSR

Meskipun pada awalnya Tanoto yang masuk ke POP menggunakan dana pembiayaan sendiri, tetapi perusahaan raksasa tersebut justru menerima anggaran dari pemerintah untuk melaksanakan praktik pelatihan guru. Hal ini menimbulkan kejanggalan.

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa perusahaan ini seharusnya mengalokasikan anggaran pure dari internal untuk memberdayakan masyarakat.

Yayasan-yayasan yang didirikan menjadi tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). Sehingga hal ini harusnya menjadikan perusahaan menyadari tujuan awal yayasan didirikan.

Mundurnya Organisasi Besar dalam POP

Akibat tidak jelasnya kebijakan dan dianggap tidak merakyat, beberapa organisasi besar di Indonesia, seperti Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mundur dari POP.

Hal ini menjadi banyak diperbincangkan karena NU dan Muhammadiyah menjadi organisasi penting dalam berkembangnya pendidikan di tanah air. Sementara, Tanoto dan Sampoerna merupakan sebuah perusahaan yang baru memberikan kontribusi kepada Indonesia.

anggaran pop kemendikbud
Organisasi Guru Penggerak berperan penting di masa pandemi ini, pixabay.com

Anggaran POP kemendikbud yang diberikan untuk perusahaan tersebut bagian dari perubahan terbatas Kemendikbud. Dalam praktiknya dapat dilihat bahwa kedua organisasi dalam kategori gajah ini hanya melakukan pelatihan guru di tiga kota besar, bahkan hanya ada yang cuma satu kota saja.

Sangat tidak sesuai bukan dengan jumlah anggaran besar yang diluncurkan? Sedangkan organisasi NU, Muhammadiyah, dan PGRI memiliki sasaran guru dan sekolah yang menyeluruh dari Sabang sampai Merauke.

Anggaran Dana Besar Disarankan Untuk Dialokasikan Pada PJJ

Status pandemi yang masih belum usai saat ini sangat berdampak pada dunia pendidikan. Jumlah anggaran POP kemendikbud yang besar dianggap belum tepat sasaran disarankan untuk mendukung siswa dan tenaga pendidik dalam Pembelajaran Jarak Jauh supaya lebih berguna dan terlihat hasilnya secara nyata.

Terlebih akan sangat bermanfaat jika dipakai untuk penyediaan infrastruktur di daerah 3T, menyejahterakan guru honorer, membantu siswa yang tidak mampu, dan masih banyak lagi lainnya.

Pelaksanaan Singkat Butuh Tanggung Jawab Besar

Dalam menggunakan anggaran POP kemendikbud harus dilakukan dengan berhati-hati dan penuh tanggung jawab. Hal ini harus benar berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah.

Periode pelaksanaan POP dinilai sangat singkat dengan tujuan atau sasaran yang sangat besar. Maka, banyak yang beranggapan POP menjadi program yang tidak efektif dan efisien karena periodenya yang singkat tersebut.

Pemilihan Organisasi yang Dengan Kriteria yang Tidak Jelas

Seperti yang sudah diketahui, dua perusahaan raksasa menjadi organisasi utama dalam POP ini. Sedangkan, organisasi NU, Muhammadiyah, PGRI, dan lainnya memilih tidak bergabung dengan POP.

Sebagai contoh, PGRI menilai bahwa harus ada prioritas program yang sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi guru. Untuk mencapai hal tersebut bisa dicapai dengan pengembangan profesi keguruan yang lebih fokus dan terarah.

Program Organisasi Penggerak (POP) sebenarnya adalah program yang bagus jika memiliki tujuan, alur, dan aturan yang jelas. Ada dua tipe skema pembayaran anggaran POP kemendikbud, yaitu mandiri dan matching fund.

Bergabungnya dua perusahaan raksasa yang pada awalnya menggunakan skema pembayaran mandiri, tetapi justru malah mendapatkan dana dari pemerintah ini memunculkan beberapa konflik.

Banyak pihak yang menyarankan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem untuk mengalokasikan anggaran POP Kemendikbud pada kegiatan yang lebih bermanfaat lainnya, apalagi di tengah masa pandemi yang sulit ini.

Editted: 29/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar