ASI Berubah Warna, Apakah Normal?

Banyak ibu khususnya yang baru pertama kali memiliki buah hati mempertanyakan apakah ASI berubah warna adalah salah satu hal yang wajar.

Mereka cenderung khawatir jika ASI berubah warna tersebut justru dapat memberikan pengaruh buruk atau bahkan berdampak pada kesehatan si kecil.

Pada umumnya air susu ibu atau biasanya disingkat ASI memiliki warna putih susu. Akan tetapi, beberapa kondisi dapat menyebabkan perubahan warna ASI mulai dari masa produksi hingga jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu setiap hari.

Sebenarnya perubahan warna ASI tersebut bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan. Meski begitu, penting bagi ibu menyusui untuk tahu dan memahami tentang perubahan ASI yang normal dan tidak normal.

Waktu terbaik untuk minum susu ASI adalah ketika bayi masih berumur 0 bulan hingga mereka sudah siap mengonsumsi nutris selain ASI.

Lantas sebenarnya seperti apa warna ASI yang bagus dan sehat itu? Dan apa penyebab utama ASI mengalami perubahan warna?

Nah, untuk mengetahui jawaban dari beberapa pertanyaan tersebut Anda bisa menyimak penjelasan berikut ini.

Tahapan ASI Berubah Warna yang Masih Normal

Sebagai seorang ibu tentu saja Anda menyadari apabila terjadi perubahan warna ASI yang normal atau tidak. Beberapa kasus yang sering terjadi, ASI bisa berwarna kekuningan, putih, cokelat, hijau hingga merah muda.

ASI berubah warna
ASI Berubah warna – Perubahan ASI yang tidak normal memiliki tekstur yang tidak seperti susu pada umumnya, pixabay.com

Normalnya, terdapat beberapa tahapan perubahan warna yang masih bisa dikatakan normal atau bagus. Apa saja tahapannya?

Kolustrum

Kolustrum merupakan jenis ASI pertama yang dihasilkan oleh ibu setelah melahirkan dan sering terjadi hanya beberapa hari pertama saja. Umumnya, cairan kolustrum memiliki warna yang bening namun sedikit kekuning-kuningan dan masih tergolong bagus.

Sekilas cairan kolostrum memang tidak seperti warna air susu ibu pada umumnya. Meski begitu, disarankan untuk tidak membuangnya namun tetap berikanlah pada si kecil. Meski warnanya sedikit aneh, ASI kolostrum ini memiliki banyak sekali kandungan zat gizi yang baik untuk tumbuh kembang si kecil.

Dari banyaknya nutrisi yang ada di ASI kolostrum, kandungan protein lebih banyak mendominasi dibanding yang lainnya. Selain protein, Kolostrum juga mengandung antibodi dan sel-sel darah putih yang dapat membantu sistem kekbalan tubuh untuk melawan bakteri dan virus.

ASI Transisi

Selanjutnya ASI berubah warna namun masih dalam batas yang wajar atau normal yaitu ASI transisi. Umumnya setelah beberapa hari ASI kolostrum dikeluarkan, produksi dan jumlah ASI akan cenderung mengalami pengingkatan.

Jika awalnya ASI berwarna bening sedikit kekuning-kuningan, maka pada tahap yang kedua ini akan berubah menjadi warna putih.

ASI berubah warna
Perubahan warna ASI yang tidak bagus cenderung kehijauan hingga kehitam-hitaman, pixabay.com

Jenis atauh tahapan ASI yang kedua ini bisa dikatakan sangat bagus untuk menunjang tumbuh kembang si kecil secara optimal. Jika dibandingkan dengan jenis ASI sebelumnya, ASI transisi ini mengandung lebih banyak protein, lemak, dan laktosa.

Perubahan warna ASI pada tahap transisi ini tergolong bagus dan bisa berlangsung kurang lebih sekitar 10-14 hari.

ASI Matur

Satu lagi tahap ASI berubah warna yang perlu diketahui oleh para ibu menyusui yaitu ASI Matur atau Matang. Setelah melewati tahapan transisi, warna dan juga tektur dari ASI akan berubah menjadi lebih bagus, matang dan sempurna.

Warna dan tekstur ASI yang bagus tersebut akan terus bertahan hingga masa akhir ASI ekslusif. Bahkan beberapa kasus bisa bertahan sampai ibu menyusui bayi diusia berapapun.

Perlu diketahui, umumnya perubahan ASI matur ini sebagian besar dipengaruhi oleh seberapa banyak kandungan lemak yang ada di dalamnya.

Secara umum, untuk jenis ASI matur ini terbagi menjadi dua kategori. Masing-masing jenisnya tersebut memiliki warna dan tekstur yang berbeda. Diantaranya yaitu:

  • Foremilk

Tahap ASI berubah warna untuk jenis ASI matur yang pertama yaitu foremilk. Warna dari jenis ASI yang satu ini cenderung sedikit lebih jernih dan kebiru-biruan. Warna ASI tersebut menandakan bahwa kandungan lemak yang ada di dalamnya masih tergolong rendah.

Perlu diketahui, foremilk merupakan salah satu jenis ASI yang biasanya keluar pada awal-awal menyusui. Karena kandungan lemaknya yang sedikit tersebutt membuat tekstur AS sedikit lebih encer dibandingkan dengan jenis ASI lainnya. Meski warna ASI ini jernih, Anda tidak perlu khawatir karena masih dalam jenis ASI yang bagus atau normal.

  • Hindmilk

Hindmilk merupakan jenis ASI berubah warna yang masih dalam kategori bagus atau normal. Berbeda dari ASI sebelumnya, untuk Hindmilk memiliki tekstur yang jauh lebih kental dan tidak kalah bagus.

Warna ASI hindmilk ini cenderung putih atau bahkan sedikit kekuning-kuningan yang mana bertanda bahwa kandungan lemaknya lumayan tinggi.

Jika dilihat dari tampilannya, ASI hindmilk ini sekilas tampak seperti cairan susu pada umumnya yakni putih kekuning-kuningan. Jadi, semakin banyak ASI yang dipompa maka kandungan lemak yang ada di dalamnya juga akan semakin meningkat.

Baca: makanan pelancar asi

Begini Tanda ASI Berubah Warna yang Tidak Bagus

Setelah memahami perubahan ASI yang masih dalam kategori wajar atau normal, maka selanjutnya Anda juga memahami bagaimana tanda ASI yang tida bagus.

Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, perubahan pada warna ASI bisa disebabkan oleh faktor asupan makanan tertentu. Perubahan warna ASI yang kurang bagus tersebut bisa terjadi karena ibu menyusui rutin mengonsumsi suplemen, obat-obatan atau jamu.

ASI Berwarna Hijau

Salah satu tanda yang menunjukkan bahwa ASI dalam kategori tidak bagus yaitu ASI berubah warna menjadi hijau.

Menurut La Leche League Internationa, perubahan ASI yang berwarna kehijauan tersebut bisa menjadi tanda bahwa sang ibu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung warna hijau.

Beberapa contoh makanan yang dimaksud seperti sayur bayam, rumput laut, sayuran hijau dan lain sebagainya.

Selain itu, warna kehijauan pada ASI tersebut juga bisa disebabkan karena konsumsi suplemen dengan kandungan bahan dasar berwarna hijau. Meski begitu, bukan berarti ASI dengan warna hijau kurang baik untuk dikonsumsi. Hanya saja warnanya tidak seperti warna ASI normal pada umumnya.

Baca: Buah pelancar asi

ASI Berwarna Cokelat

Tanda tidak normal selanjutnya yang perlu diperhatikan oleh para ibu menyusui yaitu ASI berubah warna cokelat. Biasanya air susu ibu yang berubah warna menjadi cokelat karena telah tercampur dengan warna darah. Kondisi tersebut bisa terjadi pada ibu menyusui yang mengalami luka pada bagian putingnya.

Meski begitu Anda tidak perlu khawatir karena sedikit darah dalam ASI tidak akan membahayakan kesehatan bayi. Namun, jika selama beberapa hari warna ASI tidak mengalami perubahan maka pastikan untuk segera memeriksakannya ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

ASI Berwarna Hitam

Meski kasus yang ketiga ini jarang terjadi, namun Anda perlu berhati-hati atau waspada saat menjumpainya. ASI berubah warna hitam bisa terjadi karena ibu menyusui mengonsumsi beberapa jenis obat maupun antibiotik tertentu.

Selain merubah warna ASI, antibiotik yang terdapat pada obat yang dikonsumsi dapat menyebabkan warna kulit di area terntu menjadi lebih gelap. Jika Anda menjumpai kondisi ini, maka segera periksakan ke dokter untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

Setelah menyimak ulasan di atas, tentu Anda sudah sedikit mengerti tentang ASI berubah warna yang masih dalam kategori normal atau tidak normal.

Jika Anda menjumpai hal-hal yang dirasa janggal atau tidak wajar pada perubahan ASI maka akan lebih baiknya untuk segera memeriksakannya. Semoga informasi di atas bermanfaat! – Last editted: 09/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar