8 Tips Mengatasi ASI Tidak Keluar Setelah Persalinan

Tubuh wanita akan memproduksi ASI secara otomatis sebagai respon terhadap hormon dalam aliran darah. Kadar hormon proklatin akan memberitahu tubuh untuk meningkatkan produksi ASI pada saat masa kehamilan.

Namun, hormon dari plasenta akan berusaha menghentikan tubuh meresponnya. Hal inilah yang membuat produksi ASI tidak keluar sampai bayi lahir dan hormon tersebut meninggalkan tubuh.

ASI sendiri merupakan asupan yang dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisi pada bayi setidaknya hingga berusia enam bulan.

Lalu, jika ASI tidak keluar setelah melahirkan, apa yang harus dilakukan? Apakah bayi masih bisa mendapatkan gizi yang cukup?

Kenapa ASI Tidak Keluar Setelah Proses Melahirkan?

Setelah proses persalinan hingga beberapa hari setelahnya, ASI yang diproduksi payudara jumlahnya memang cukup sedikit. Namun, ASI tersebut berisi kolostrum yang sangat baik untuk perkembangan bayi.

Maka dari itu, inisiasi menyusui dini (IMD) dianjurkan untuk segera dilakukan setelah bayi lahir. Setelah IMD, jika ASI tidak keluar, Anda tidak perlu khawatir. Hal ini sangat wajar terjadi.

ASI biasanya baru kembali keluar dua hingga tiga hari setelahnya. Kandungan kolostrum pada ASI yang keluar di waktu ini sudah mulai menurun. Namun, volume air susu malah lebih banyak.

Produksi ASI beberapa hari setelah persalinan jumlahnya sangat minim, hal ini disebabkan oleh penurunan produksi hormon progesteron. Pada masa kehamilan, plasenta memilliki peran yang penting untuk memproduksi hormon dalam pembuatan ASI.

Selanjutnya, saat masa persalinan, plasenta tersebut terpisah dari rahim dan akan keluar dari tubuh. Hal ini berakibat akan terjadi penurunan kadar hormon progesterone dalam tubuh secara drastis.

Dengan ini dapat menyebabkan ASI tidak keluar setelah proses melahirkan. Produksi ASI akan kembali berjalan normal 32-40 jam setelah proses melahirkan.

Penyebab ASI Tidak Keluar Setelah Persalinan

ASI Tidak Keluar
ASI Tidak Keluar Via post.healthline.com

Dua hingga tiga hari merupakan waktu yang dibutuhkan anda untuk memproduksi air susu setelah ASI pertama diproduksi dan diberikan pada proses IMD. Jika lebih dari , maka bisa dikatakan bahwa ASI terlambat untuk keluar.

Walaupun terlambat, bukan berarti anda mengalami tidak bisa memproduksi ASI sama sekali. Keterlambatan keluarnya ASI dpaat memicu stres pada yang mengakibatkan ASI tidak keluar.

Selain faktor stres tersebut, berikut ini beberapa faktor penyebab ASI tidak keluar ataupun terlambat keluar:

1. Persalinan Pertama

Bagi anda yang baru pertama kali melahirkan, biasanya membutuhkan waktu hingga lima hari sampai payudara dapat terisi penuh oleh ASI. Selanjutnya, pada persalinan anak kedua dan seterusnya, ASI dapat keluar lebih cepat.

2. Persalinan dengan Penyulit

Proses persalinan yang panjang disertai dengan faktor penyulit dan menyakitkan dapat membuat ASI tidak dapat keluar meskipun sudah lebih dari tiga hari setelah melahirkan. Selain itu, penggunaan obat bius dan infus dalam jangka waktu yang lama juga dapat menurunkan produksi ASI.

3. Operasi Caesar

Prosedur operasi, stres, nyeri, dan faktor emosional lainnya yang berhubungan dengan melahirkan caesar biasanya dapat membuat ASI menjadi terlambat untuk keluar.

4. Persalinan Prematur

Pada akhir trimester kedua masa kehamilan, ASI sebenarnya sudah dapat diproduksi. Namun, persalinan yang terjadi secara tiba-tiba, stres, serta bayi lahi prematur dapat menghambat produksi ASI.

5. Bayi Kesulitan untuk Menemukan Puting Ibu

ASI dapat diproduksi jika ada permintaan dari bayi untuk menyusu. Jika tidak terdapat stimulasi dari mulut bayi di payudara ataupun gerakan memerah susu, produksi ASI tidak akan terjadi.

Nah, itulah sebabnya kesulitan bayi dalam menemukan ataupun menyusu ke puting payudara dapat memengaruhi produksi ASI. Selain itu, kondisi medis, seperti tongue tie, bibir sumbing, atau masalah pada saraf bayi dapat membuat bayi sulit untuk menyusu.

6. Kadar Gula Darah Tinggi

Bagi anda yang menderita diabetes, maka bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat memproduksi ASI. Hal ini disebabkan oleh berbagai alasan, mulai dari gangguan hormon hingga tingginya angka prematur pada ibu dengan riwayat diabetes.

7. Kelainan Hormon

Penyebab ASI tidak keluar juga dapat disebabkan oleh penyakit kelainan hormon. Seperti halnya hipotiroidisme, dan polycyctic ovary syndrome (PCOS).

8. Kelebihan Berat Badan

Orang yang memiliki kelebihan berat badan ataupun saat hamil mengalami kenaikan berat badan berlebih juga memiliki risiko untuk mengalami keterlambatan produksi ASI.

Meskipun ASI tidak keluar, anda dianjurkan untuk tetap menyusui bayi. Sebab, dapat empat hari pertama setelah persalinan masih terdapat kolostrum di dalam payudara yang baik untuk dikonsumsi bayi. Selain itu, stumulasi dari mulut bayi juga akan merangsang produksi ASI.

Cara untuk Mengatasi ASI Tidak Keluar secara Tepat

Ketika ASI tidak dapat keluar setelah melahirkan, anda tidak perlu panik. Anda dapat melakukan beberapa hal yang dapat anda anda coba supaya ASI dapat keluar dengan lancar.

1. Rutin Memompa ASI

ASI Tidak Keluar
Rutin Memompa ASI jika asi tidak keluar – Via shopify.com

Walaupun ASI belum keluar, tidak ada salahnya jika anda rutin memompa payudara. Hal ini di sebabkan gerakan memerah dapat merangsang produksi susu sehingga ASI akan lebih cepat keluar.

2. Memijat Payudara

Anda dapat memijat payudara jika tidak ada ASI yang keluar meskipun hampir memasuki satu minggu pasca persalinan. Pijatlah payudara dengan gerakan memutar ke arah bawah.

Tekanan yang anda berikan saat memijat akan membantu ASI keluar lebih cepat. Anda dapat melakukan pijatan ini dengan berhati-hati dan jangan terlalu keras.

3. Meningkatkan Frekuensi Kontak dengan Bayi

Kontak dari kulit ke kulit antar ibu dan anak dapat memberikan berbagai manfaat, salah satunya menstimulasi produksi ASI.

4. Tidak Mengonsumsi Obat yang Tidak Dianjurkan Dokter

Bagi anda yang sedang hamil atau sedang menyusui diharapkan tidak mengonsumsi obat secara sembarangan. Kecuali obat tersebut telah dianjurkan dan diresepkan oleh dokter. Sebab, beberapa jenis obat mampu menghambat produksi ASI.

5. Pastikan Mendapatkan Asupan yang Seimbang

ASI Tidak Keluar
Asupan yang Seimbang jika asi tidak keluar – Via beinghappymom.com

Jika anda hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sedikit, maka yang akan menerima pengaruhnya adalah tubuh anda sendiri. Apalagi jika dalam mengonsumsi air hanya sedikit, dapat dipastikan bahwa ASI yang keluar juga akan sedikit.

Jadi, sebaiknya anda dapat memenuhi gizi yang seimbang dan banyak mengonsumsi cairan supaya produksi ASI untuk anak juga lancar. Perhatikan jenis cairan yang anda konsumsi, jangan sembarangan.

6. Jangan Terburu-buru Mencari Asupan Lain

Jangan buru-buru memberikan asupan lain selain ASI pada si kecil jika air susu tidak keluar. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya frekuensi bayi menyusu ke anda nantinya.

Semakin jarang bayi menyusu, maka rangsangan untuk keluarnya ASI juga akan semakin melambat. Susu formula bayi dibutuhkan hanya atas indikasi medis. Jadi, usahakan terlebih dahulu supaya si kecil tetap mendapatkan ASI dari anda.

7. ASI Booster

ASI Tidak Keluar
ASI Booster jika asi tidak keluar Via fonterra.com

Cara lain untuk mengatasi ASI yang tidak keluar yaitu dengan ASI booster. ASI tersebut merupakan sebuah suplemen tambahan bagi ibu menyusui yang berguna sebagai penambah jumlah ASI serta dapat meningkatkan kualitas ASI.

ASI booster dapat dibuat dalam bentuk teh yang berisikan bahan alami seperti pare ataupun daun katu. Namun, saat ini sudah hadir ASI booster dalam berbagai bentuk, salah satunya susu yang mudah dikonsumsi.

8. Berkonsultasi dengan Dokter

Jika tidak terdapat ASI yang keluar, anda sebaiknya menunggu beberapa waktu supaya tubuh bisa memproduksi air susu secara alami. Namun jika tidak kunjung terjadi, tidak ada salahnya jika anda melakukan konsultasi dengan dokter.

Dokter tentunya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan akan memberikan solusi yang tepat untuk anda.

Anda tidak perlu terlalu khawatir jika ASI tidak keluar setelah melahirkan. Sebab, jika ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak karena jumlahnya yang minim. Masih terdapat alternatif lain yang dapat digunakan seperti susu formula khusus untuk bayi baru lahir.

Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar