5 Cara Simpel Mengatasi Batuk Pada Bayi yang Membandel

Batuk di malam hari memang terasa menyiksa. Selain karena rasa gatal di tenggorokan dan lelahnya usaha mengeluarkan sekresi dahak, batuk yang muncul di malam hari mengganggu istirahat.

Jika terjadi batuk pada bayi, maka bisa menurunkan produktivitas bayi keesokan harinya, karena bayi tidak mendapat cukup istirahat.

Batuk pada bayi saat sedang tidur seringkali disebabkan karena alergi. Alergi adalah reaksi abnormal atau reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat tertentu di luar tubuh.

Faktor Pemicu Terjadinya Batuk Pada Bayi

Faktor pemicunya bisa berasal dari tempat tidur yang berdebu atau udara yang terlalu dingin. Saat ia terbatuk-batuk, memang membuat para orang tua khawatir. Jangan-jangan ada hal serius penyebabnya?

Bayi menghabiskan sebagian besar hari-harinya dengan tidur. Hingga usia 12 bulan, jam tidur rata-rata bayi adalah 14 jam dalam sehari.

Dalam durasi tidurnya yang panjang tersebut, mungkin anda tak jarang mendapati si Kecil terbatuk-batuk atau tiba-tiba tersedak dalam tidurnya. Tentu orangtua merasa khawatir ada hal yang salah yang terjadi.

Lalu, apakah kondisi ini mengkhawatirkan? Perlukah si kecil dibawa ke dokter? Jangan dibiarkan.

Baca: Cara daftar BPJS kesehatan untuk bayi

5 Solusi Batuk Pada Bayi

batuk pada bayi

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani batuk membandel di malam hari yang menyerang bayi anda:

1. Meninggikan posisi bantal

Meninggikan posisi bantal yang digunakan untuk tidur dapat mengurangi intensitas batuk di malam hari. Tidur dengan posisi telentang sejajar antara dada dengan kepala, dapat menyebabkan terjadinya penumpukkan lendir di belakang tenggorokan.

Hal ini akan memicu batuk pada bayi sepanjang malam karena secara refleks tubuh berusaha mengeluarkan lendir yang menghalangi saluran napas.

2. Rutin Membersihkan Kamar Dari Debu

Keberadaan debu sangat mudah memicu batuk pada bayi. Jika bayi rentan terhadap alergi, sebaiknya perhatikan kebersihan tempat tidurnya.

Gantilah selimut, sprei, dan sarung bantal yang dipakai anak, setidaknya seminggu sekali. Rendam pakaian dalam air panas untuk mencegah penyebaran bakteri penyebab penyakit.

Jemur bantal, guling dan kasur di bawah sinar matahari pagi untuk mengurangi bakteri yang berkumpul di ketiga benda tersebut.

Cuci gorden, karpet dan benda-benda yang memiliki bulu di kamar secara teratur. Jangan lupa rutin membersihkan mesin cuci agar pakaian dan perlengkapan tidur tidak terkontaminasi kuman yang tertinggal.

3. Kontrol Kelembapan Kamar Tidur

Udara yang terlalu kering atau terlalu lembap, dapat memicu produksi lendir berlebih di paru-paru. Para orangtua biasanya memasang humidifier agar udara di kamar tidur lebih nyaman.

Humidifier memang dapat membantu melembapkan ruangan saat udara kering. Namun, debu dan jamur yang merupakan faktor pemicu alergi terbesar, dapat berkembang di udara lembap.

Untuk itulah, penting memiliki hygrometer untuk mengetahui tingkat kelembapan dalam ruangan sehingga dapat mengatur humidifier sesuai kebutuhan.

4. Penyebab Batuk Pada Bayi Saat Tidur

Salah satu penyebab potensial batuk pada bayi dan tersedak saat tidur adalah sleep apnea. Kondisi ini terjadi karena pembengkakan amandel yang menghalangi jalan napas dan menyebabkan penumpukan air liur. Penyebab lain batuk dan tersedak saat bayi tidur adalah refluks.

Refluks terjadi ketika sfingter esofagus, yaitu otot yang berbentuk cincin antara kerongkongan dan lambung, tidak cukup kuat menjaga isi lambung sehingga kembali ke tenggorokan. Asma, alergi, dan pilek juga bisa menyebabkan batuk dan tersedak saat tidur.

5. Diagnosis untuk Menemukan Masalah

Sebelum merekomendasikan penanganan, dokter biasanya perlu menggali dan menemukan penyebab utama tersedak dan batuk pada bayi ini.

Dokter akan melakukan langkah observasi terlebih dahulu terhadap perilaku tidur bayi selama beberapa hari di rumah sakit.

Observasi ini dapat dilakukan di rumah sakit atau pun di rumah dengan merekam video bayi selama tidur.

Jika ditemukan kejanggalan, dokter akan melanjutkan pemeriksaan menggunakan tube fleksibel dengan kamera yang dimasukkan ke dalam tenggorokan bayi untuk melihat jumlah asam lambungnya.

Solusi Mengatasi Batuk pada Bayi saat Tidur

Dokter akan merekomendasikan penanganan berdasarkan penyebab spesifik dan level penyebabnya. Jika masalah disebabkan karena amandel, maka operasi pengangkatan amandel bisa dilakukan. Namun bila terdapat alergi yang menyebabkan terjadinya masalah ini, maka dokter akan meresepkan obat-obatan.

Dalam beberapa kasus, posisi tidur dapat menjadi salah satu solusi. Anda bisa menaikkan bagian kepala bayi sekitar 30 derajat agar aliran udara dari hidung ke tenggorokan bayi lebih nyaman.

Hal yang Penting Diperhatikan Orangtua

Orangtua perlu tahu, jangan mencoba sendiri memecahkan masalah batuk dan tersedak, karena dalam beberapa kasus justru akan memperburuk masalah. Bahkan, menyebabkan masalah baru.

Membaringkan bayi tidur dengan bertumpu pada perut mungkin terpikir sebagai ide yang bagus. Tetapi tindakan ini dapat meningkatkan risiko Sindrom Kematian Mendadak alias Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).

Cara-cara tersebut bukanlah solusi medis untuk mengobati batuk pada bayi anda, yang muncul di malam hari. Jika cara cara di atas sudah dipraktekkan tetapi batuk pada bayi tidak menunjukkan kesembuhan yang signifikan, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan dan obat yang tepat.

Ada baiknya, jangan pula memberikan obat-obatan yang memang ditujukan untuk orang dewasa atau anak-anak yang lebih besar.

“Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Pilek pada Bayi Baru Lahir

Termasuk obat asam lambung atau decongestan, karena kandungan dan dosisnya bisa jadi bumerang yang membahayakan bagi bayi yang masih kecil.

Demikian ulasan mengenai cara penanganan pertama jika terjadi batuk pada bayi di rumah. Semoga bermanfaat dan menjadi referensi anda dalam merawat bayi anda. Tetap jaga kesehatan. Sekian dan Terimakasih. (br) – Last editted: 10/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar