Ini 4 Penyebab Bayi Lahir Tidak Menangis, Apakah Bahaya?

Buah hati merupakan titipan terindah bagi setiap orang tua. Ketika bayi yang dinantikan lahir ke dunia, kebahagiaan yang dirasakan tidak ada duanya.

Normalnya, saat lahir bayi akan menagis dengan keras. Namun ada juga kondisi dimana bayi lahir tidak menangis. Bayi lahir tidak menangis seringkali membuat khawatir para orang tua terutama ibu.

Hal itu dinilai janggal atau tidak wajar sehingga spontan akan menimbulkan tanda tanya tersendiri. Tidak jarang juga kejadian seperti itu akan langsung membuat tim paramedis mengambil langkah prosedur tertentu.

Hal ini menjadi pertanyaan mengapa bayi lahir tidak menangis dan tentunya memicu kekhawatiran. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul tersebut membutuhkan jawaban yang pasti dan akurat.

Mengapa Bayi Baru Lahir Harus Menangis?

bayi lahir tidak menangis
Bayi Lahir Tidak Menangis via m.klikdokter.com

Bayi normal umumnya akan menangis dalam 30 detik sampai pada 1 menit pertama kelahirannya. Begitu bayi lahir, ia akan segera beradaptasi dengan dunia luar dan menghirup udara pertama kalinya.

Nah, proses inilah yang memicu respon bayi dengan mengeluarkan suara tangisan. Makanya itu, saat bayi lahir tidak menangis kadangkala akan menimbulkan tanya.

Saat masih di dalam rahim, bayi mendapatkan oksigen melalui plasenta. Ini karena paru-paru dan organ lainnya masih mengalami perkembangan sampai tahap sempurna hingga bayi lahir. Selain itu, paru-paru bayi berisi cairan amnion (cairan ketuban) yang melindungi bayi lama di kandungan.

Menjelang kelahiran, cairan ketuban akan tentu akan menyusut dan mengering secara perlahan. Ini artinya, cairan ketuban dalam paru-paru bayi otomatis ikut berkurang sebagai bentuk persiapan bagi bayi untuk bernapas dengan udara luar.

Terkadang, cairan ketuban terkadang masih tersisa di paru-paru bayi saat lahir sehingga berisiko menyumbat sistem pernapasannya.

Disitulah letak fungsi bayi menangis saat lahir. Tangisan bayi dapat membantu membersihkan lendir yang tersisa di paru-paru untuk memudahkan jalannya oksigen. Bayi lahir tidak menangis tentu juga dapat berdampak bagi proses pembersihan lendir dan jalan oksigen tereebut.

Baca: BPJS kesehatan untuk bayi

Berbagai Penyebab Bayi Lahir Tidak Menangis

bayi lahir tidak menangis
Bayi Lahir Tidak Menangis via honestdocs.com

Berikut ini berbagai penyebab bayi tidak menangis saat lahir :

1. Mengalami Asfiksia

Penyebab bayi lahir tidak menangis yang paling umum adalah karena terdapat sumbatan pada saluran napas bayi. Sumbatan tersebut dapat berupa lendir, cairan ketuban, darah, tinja bayi, maupun lidah yang terdorong ke belakang tenggorokan. Inilah yang menyebabkan bayi menjadi sulit bernapas sehingga tidak bisa memberikan respon dengan menangis.

Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan asfiksia, yaitu saat bayi kekurangan oksigen selama persalinan. Menurut ilmu biologi, hal itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

• Trauma bayi saat dalam kandungan

• Masalah plasenta

• Prolaps tali pusar

• Ibu mengalami preeklampsia dan eklampsia

• Ibu mengonsumsi obat-obatan tertentu

• Distosia bahu atau persalinan macet saat mencapai bahu bayi

Asfiksia pada bayi perlu ditangani sesegera mungkin. Sebab bila oksigen tidak mencapai otak bayi, maka hal ini akan meningkatkan risiko kecacatan. Resiko tersebut seperti lumpuh otak (cerebral palsy), autisme, kejang-kejang, hingga sampai pada kematian.

Cara yang biasa dilakukan tim medis adalah dengan membersihkan seluruh tubuh bayi, mulai dari wajah, kepala, dan bagian tubuh lainnya.

Selain itu, tim medis menepuk-nepuk atau menggosok perut, punggung, dada bayi, atau menekan telapak kaki bayi untuk merangsang pernapasan bayi.

Bila bayi tetap tidak menangis, maka dokter akan mengisap cairan dari mulut dan hidung bayi menggunakan pipa isap kecil khusus. Hal ini untuk membersihkan sumbatan dan memastikan kedua lubang hidungnya terbuka dengan penuh.

Nah, jika bayi Anda mengalami asfiksia, penanganan sesegera mungkin diperlukan. Karena jika oksigen tidak mencapai otak, risiko mengalami kecacatan.

Baca: Cara mencegah bayi lahir prematur

2. Terlahir Prematur

Bayi mama lahir prematur?

Mungkin ini  kondisi yang menyebabkan bayi tidak menangis atau terlambat menangis saat lahir. Alasan bayi prematur mengalami hal ini mungkin dikarenakan organ paru-paru bayi prematur cenderung belum berkembang dengan sempurna.

Bayi lahir prematur menjadi salah satu penyebab bayi lahir tidak menangis. Pasalnya, organ paru-paru pada bayi prematur belum berkembang secara sempurna layaknya bayi yang lahir cukup bulan.

Hal ini disebabkan karena surfaktan (zat pelindung paru-paru) tidak berkembang secara sempurna. Akibatnya, bayi prematur cencerung mengalami gangguan pernapasan saat lahir. Hal itu juga dapat mempengaruhi kondisi bayi saat dilahirkan (tidak menangis).

Baca: Perawatan bayi prematur

3. Air Ketuban Hijau

Penyebab bayi lahir tidak menangis yang ketiga adalah ketuban hijau. Normalnya, air ketuban berwarna bening. Janin dalam kandungan terkadang meminum air ketuban tanpa disadari. Hal ini sebenarnya tidak berbahaya jika air ketuban tersebut dalam kondisi normal.

Lain halnya bila air ketuban mengalami perubahan warna menjadi hijau. Air ketuban bisa berubah warna menjadi hijau karena adanya campuran zat-zat lain di dalamnya. Salah satunya bercampur dengan mekonium atau feses pertama bayi di dalam kandungan.

Usus bayi dalam kandungan dapat secara refleks melepaskan mekonium ke dalam cairan ketuban. Bila air ketuban hijau tersebut diminum oleh bayi, maka ini akan menginfeksi paru-paru bayi dan memicu peradangan. Akibatnya, bayi mengalami kesulitan bernapas dan kemudian sulit menangis menangis saat lahir.

Makanya itu bisa dikatakan, kondisi bayi lahir tidak menangis bisa disebabkan karena keracunan air ketuban. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa air ketuban beracun ditandai dengan cairan yang berwarna hijau.

Umumnya air ketuban berwarna kuning namun bisa saja air ketuban berubah warna menjadi hijau karena beberapa hal. Salah satu penyebab perubahan warna air ketuban berwarna hijau adalah air ketuban bercambur dengan meconium yaitu kotoran atau tinja bayi.

Apabila air ketuban berwarna hijau tidak sengaja terminum oleh bayi maka kemungkinan menginfeksi paru paru bayi dan memicu terjadinya peradangan. Bayi bisa menjadi kesulitan bernapas dan juga bisa mengalami sulit menangis ketika lahir.

4. Ibu Mengalami Diabetes

Bayi lahir tidak menangis juga bisa dikarenakan ibu mengalami diabetes. Dalam suatu penelitian telah dinyatakan bahwa ibu yang mengalami diabetes akan melahirkan bayi dengan kondisi hipoglikemia atau gula darah rendah.

Baca: Diabetes saat hamil

Salah satu gejalanya adalah pernapasan tidak teratur. Ini artinya, bayi yang baru lahir akan tidak lancar saat bernapas sehingga sulit menunjukkan respon menangis saat dilahirkan.

Kadar gula darah yang tinggi pada ibu dengan diabetes akan membuat bayi memproduksi insulin lebih banyak dan menumpuk lemak tubuh.

Hal inilah yang membuat bayi cenderung mengalami kesulitan bernapas. Sehingga pada akhirnya menjadi penyebab bayi tidak menangis atau terlambat menangis saat lahir.

Ibu yang memiliki diabetes juga dapat mempengaruhi kondisi bayinya. Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki diabetes akan berisiko memiliki hipoglikemia atau gula darah rendah. Salah satu ciri-ciri dari gula darah rendah adalah napas yang tidak teratur.

Kabarnya bayi yang lahir dari seorang Ibu penderita diabetes cenderung sulit menangis setelah dilahirkan. Seperti yang surah dijelaskan, Ibu yang menderita diabetes cenderung melahirkan bayi dengan kondisi hipoglikemia atau gula darah rendah.

Salah satu gejala dari hipoglikemia adalah napas yang tidak teratur sehingga kemungkinan bayi tidak menangis saat dilahirkan bisa saja terjadi.

Jadi, Apakah Semua Bayi Harus Menangis Saat Dilahirkan? Jika Tidak, Apakah Berbahaya?

bayi lahir tidak menangis
Baru lahiran- bayi lahir tidak menangis via imgix.bustle.com

Dapat mendengar tangisan bayi merupakan salah satu hal yang paling ditunggu dan tanda penting ketika proses persalinan berlangsung. Bayi menangis pasca dilahirkan bukan tanpa alas an. Ada yang mengungkap bahwa tangis pada bayi setelah dilahirkan merupakan respon alami tubuh bayi karena berada di “lingkungan” baru yaitu dunia luar.

Dalam dunia medis sendiri, tangis bayi pasca dilahirkan merupakan pertanda bahwa organ paru-paru bayi dapat berfungsi dengan baik. Beberapa kondisi selama persalinan juga bisa menyebabkan bayi tidak menangis saat dilahirkan.

Bayi sungsang, bayi yang proses persalinannya lama, dan jalan persalinan yang sempit mungkin akan mengalami tangis yang tertunda setelah lahir.

Beberapa bayi memang akan mengalami tangis yang tertunda karena beberapa kondisi. Ada yang tak perlu dikhawatirkan, ada pula yang perlu diwaspadai. Ada baiknya tanyakan kepada dokter untuk memastikan kondisi bayi jika Anda tetap merasa khawatir.

Mayoritas bayi baru lahir menangis sesaat setelah dilahirkan, beberapa diantaranya distimulasi agar segera menangis setelah diserahkan ke perawat yang menanganinya.

Dengan menangis, alveoli paru-paru bayi akan terbuka dan cairan yang memenuhi paru-paru sebelum lahir dapat terserap dengan baik.

Selama bayi Anda memiliki detak jantung yang normal, otot yang baik, dan warna kulit yang normal maka tangisannya hanya tertunda. Maka tak perlu berlebihan dalam menindak situasi saat bayi lahir tidak menangis.

Jadi, pada dasarnya, bila Anda mendapati bayi Anda yang baru saja lahir tak menangis, jangan langsung khawatir.

Selama tak ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan, maka pada umumnya mereka hanya butuh sedikit waktu untuk menyesuaikan diri dengan dunia barunya. Mengingat, selama 9 bulan sebelumnya, ia berada di dalam ruangan yang hangat, gelap dan tenang di dalam rahim.

Kondisi yang menunjukkan bayi tidak menangis ketika dilahirkan memang mengkhawatirkan. Namun cukup baik bagi para orang tua untuk memahami secara utuh dan penuh akan hal itu. Bayi lahir tidak menangis mungkin saja terjadi, karena cukup banyak faktor penyebab yang memengaruhi keadaannya.

Meski terbilang tidak normal, masih perlu diselidiki dengan cermat terhadap kondisi luar atau lingkungan persalinan, karena hal itu pun berpengaruh.

Yang terpenting, para Ibu yang hendak menjalani persalinan selalu disarankan untuk siap siaga atas apa yang akan terjadi. Usahakan tetap perhatikan kondisi kesehatan pada bayi baru lahir agar proses melahirkan berjalan lancar. – Editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar