7 Resiko Bayi Tidur Miring, Bahaya Jika Terus Dibiarkan

Sebenarnya Bayi Tidur Miring bahaya atau tidak? Sebagian para orang tua kurang mengetahui atau kurang paham mengenai apakah bayi diperbolehkan untuk tidur miring.

Bunda harus tahu bahwa bayi tidak diperbolehkan tidur miring, karena bayi akan mudah berguling dan menutupi jalur pernapasannya.

Bahaya Bayi Tidur Miring

Sangat disarankan pada sang bunda untuk tidak membiarkan Bayi Tidur Miring. Pola tidur usia 0 – 12 bulan menjadi waktu tidur paling banyak dibandingkan dengan orang dewasa.

Ketika bayi tidur mereka menyimpan memori di otak dan seluruh sel tubuh tetap bergerak. Jika bayi tidur dengan benar, maka mereka mulai mengembangkan kecerdasannya dan juga mengembangkan organ tubuh dengan baik.  

Baca juga: Penyebab bayi susah tidur

Bayi yang belum memiliki kemampuan motorik yang lebih berkembang, maka bayi akan tidur dengan posisi terlentang. Namun posisi tersebut lebih aman dibanding dengan bayi tidur miring. Berikut ini bahaya yang akan terjadi ketika bayi tidur dalam posisi miring.

bayi tidur miring
Bayi tidur miring

1. Meningkatkan resiko cedera leher

Alasan mengapa Bayi Tidur Miring tidak diperbolehkan yaitu karena mampu meningkatkan resiko cedera pada leher sang bayi.

Bayi yang belum bisa tengkurap berarti bayi belum bisa menggerakkan otot lehernya dengan baik. Atau dapat dikatakan bahwa belum memiliki kemampuan menggerakkan otot.

Posisi tidur miring pada bayi dapat menyebabkan otot leher mengalami gerakan atau tarikan yang dipaksa. Sehingga resiko cedera leher pun akan meningkat.

Jika leher telah mengalami cedera, pemulihan otot leher bayi pun membutuhkan perawatan yang panjang dan cukup lama. Tidak jarang karena hal inilah bayi rewel dan susah tidur lagi jika terbangun.

2. Meningkatkan resiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)

Bayi tidur miring beresiko terkena SIDS. SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome merupakan bahaya yang paling sering terjadi ketika bayi tidur dengan posisi miring. Kondisi ini akan menyebabkan kematian mendadak pada bayi yang berusia dibawah satu tahun.

Resiko SIDS sebenarnya lebih sering terjadi pada bayi yang lahir secara prematur, bayi kembar dan bayi yang berusia kurang dari enam bulan.

SIDS adalah akibat pernapasan yang terganggu dimana penghentian aliran oksigen ke paru-paru. Dampak yang lebih besar dari SIDS yaitu otak tidak mendapatkan aliran darah dan oksigen yang cukup hingga menyebabkan kematian.

3. Terjadinya Harlequin Color Change

Bayi tidur miring beresiko terjadinya Harlequin color change. Ketika bayi tidur dalam posisi miring, sisi tubuh bayi menjadi penopang tidur berubah merah atau merah muda. Apabila terjadi dalam waktu yang cukup lama hingga berjam-jam, maka warna tubuh akan semakin memerah.

Hal tersebut terjadi karena disebabkan oleh pembuluh darah bayi. Warna merah tersebut menunjukkan kemungkinan akumulasi sel darah merah. Hal tersebut juga dapat disebabkan karena pembuluh darah yang belum matang pada bayi.

4. Meningkatkan resiko bayi mengalami muntah dan perut kembung

Bayi yang tidur dengan posisi miring ke kanan akan mengalami muntah dan perut kembung. Hal tersebut berhubungan dengan tekanan yang terjadi pada bagian sisi perut. Jika bayi hanya minum ASI, maka bayi akan muntah atau gumoh.

Jika sang bunda terlambat dalam menolongnya, maka akan kembali lagi ke pencernaan dan akan menyebabkan permasalahan pada pencernaan. Resiko yang lebih besar yaitu muntahan bayi tersebut justru masuk ke dalam saluran hidung dan telinga.

5. Meningkatkan resiko masalah perkembangan tulang belakang

Bayi tidur miring ke kanan
Bayi tidur miring

Ternyata bayi tidur miring meningkatkan resiko terhadap perkembangan tulang belakang.

Posisi tidur miring pada bayi juga dapat membahayakan tulang belakangnya. Perkembangan tulang belakang pada bayi yang terganggu akan membuatnya tidak nyaman termasuk pada bagian kaki dan tulang belakang.

Awal terjadinya cedera ini mungkin sulit dikenali, tetapi ketika bayi sudah tumbuh besar maka baru kelihatan permasalahan pada tulang belakangnya.

6. Meningkatkan resiko masalah organ dalam

Bayi yang tidur miring ke kiri akan mengalami permasalahan tekanan pada organ dalam yang sangat berat. Tekanan yang sangat berat akan berdampak pada bagian organ tubuh bayi seperti paru-paru, hati dan perut. Akibatnya bayi tidak dapat bernafas dengan benar dan akan kekurangan oksigen.

7. Meningkatkan terjadinya flatheads

Bayi tidur miring bisa meningkatkan terjadinya flatheads. Seperti yang kita ketahui bahwa tulang tengkorak bayi masih lunak dan mudah dibentuk.

Tulang lunak secara alami ini akan menimbulkan resiko pengembangan flatheads atau kepala datar. Flatheads juga akan terjadi ketika kepala bayi ditempatkan dalam satu posisi yang berulang-ulang.

Posisi miring ketika tidur pada bayi juga akan menyebabkan pertumbuhan otak kerdil. Hal tersebut dikarenakan ruang kranial yang kurang untuk dikembangkan oleh otak.

Resiko terakhirnya akan menghambat kemampuan kognitif bayi di kemudian hari. Flatheads juga dapat terjadi ketika bayi tidur lurus tetapi kepala menempel ke samping.

Posisi Tidur Terbaik untuk Bayi

Ketika Anda menjumpai bayi tidur miring yang itu bayi Anda sebaiknya segera dirubah. Posisi tidur terbaik untuk bayi yaitu dengan posisi terlentang. Pastikan bahwa bayi yang usianya kurang dari 1 tahun harus tidur dalam posisi terlentang.

posisi tidur bayi yang baik
Ilustrasi bayi tidur miring

Posisi tidur ini terbukti dapat menurunkan resiko sindrom kematian bayi mendadak hingga 50%. Khusus bayi yang usianya sekitar 6 bulan. Anda harus lebih ketat mengawasinya agar tidak berguling ke posisi tengkurap ataupun miring.

Hindari kasur yang terlalu empuk karena bayi akan lebih mudah bergerak. Membedong bayi memang diperbolehkan, namun jangan terlalu ketat agar tetap bisa bernafas. Selain posisi tidur terlantang, perhatikan hal-hal berikut ini untuk menghindari dari resiko SIDS.

  • Tidak meletakkan boneka atau mainan

Jauhkan boneka, mainan, selimut tebal atau benda-benda yang dapat menimpa dan menghalangi nafas sang bayi. Bahkan penggunaan bantalan atau bumper untuk melindungi sis ranjang bayi pun tidak disarankan.

  • Pastikan meletakkan bahan aman di tepi tempat tidur

Anda dapat meletakkan boneka atau barang-barang yang empuk di area tepi tempat tidur. Hal tersebut untuk membantu melindungi tubuh agar tidak terkena tepi tempat tidur yang keras.

  • Tidak berbagi kasur dengan bayi

Ada studi yang menyatakan bahwa bayi yang tidur terpisah dengan orang tua akan lebih nyenyak dibanding yang satu kasur dengan orang tua.

Berbagi tempat tidur dnegan bayi pun sangat tidak disarankan. Karena untuk menghindari resiko bayi tertindih badan orang tua maupun tertindih bantal guling yang besar.

  • Menjaga suhu sekitar ruangan

Orang tua sebaiknya juga selalu menjaga suhu sekitar ruangan. Pastikan sang bayi tertidur dalam keadaan hangat. Suhu ruangan yang hangat akan membuat bayi tidur lebih nyenyak.

Kenakan baju si kecil yang lengan panjang dan celana yang menutupi kaki. Namun tetap hindari penggunaan baju tebal maupun selimut. Dikhawatirkan nanti akan menindih bayi ketika bayi bergerak.

  • Berikan kenyamanan pada bayi

Cara memberikan kenyamanan pada bayi yaitu dengan memakaikan pakaian yang nyaman untuk tidur. Dengan pakaian yang nyaman, akan membantu bayi tetap tenang dan tidak banyak bergerak. Bunda juga dapat memberikan ASI maupun susu formula sebelum bayi tidur.

Seperti yang telah Anda ketahui, Bayi Tidur Miring sangat tidak baik bahkan berbahaya. Jadi selain mengatur jam tidur bayi yang terbaik, Sang Bunda juga harus tetap memperhatikan posisi bayi ketika sedang tertidur. Tentu orang tua tidak ingin sang buah hati mengalami hal-hal yang tidak diinginkan bukan?

Ditulis Oleh Fitri Kurnia Ningsih – Editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar