Cara Mudah Belajar Elektronika untuk Pemula

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari mengenai kelistrikan pada alat elektronik. Keberhasilan dari proyek awal memegang peran penting pada bidang elektronik pada karir seorang pelajar teknik.

Maka dari itu, belajar elektronika untuk pemula sangat penting ditekuni dan harus sabar. Ada banyak orang yang berhenti belajar elektronik akibat gagal ketika usaha pertamanya.

Dengan kegagalan tersebut, banyak orang yang beranggapan jika proyek yang bekerja sekarang mungkin tidak akan berfungsi kemudian. Sangat disarankan untuk belajar elektronika untuk pemula dan memulai proyek yang mudah lebih dulu.

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari tentang alat listrik berarus lemah. Ini dioperasikan dengan mengontrol aliran elektron atau partikel yang bermuatan listrik di dalam sebuah alat. Untuk lebih jelasnya, silahkan melihat ulasan tentang belajar elektronika untuk pemula berikut ini.

6 Cara Belajar Elektronika untuk Pemula agar Cepat Bisa

Berikut adalah cara belajar elektronika untuk pemula yang ingin cepat mahir:

1. Pelajari Tentang Kerja Arus Kelistrikan

Langkah awal yang harus dilakukan ketika belajar elektronika untuk pemula adalah mempelajari kerja arus kelistrikan. Arus listrik sendiri adalah kecepatan dari muatan listrik yang ada pada suatu rangkaian. Pada dunia kelistrikan akan ditemukan istilah elektron dan juga proton.

Proton adalah muatan listrik bersifat positif, sementara elektron muatan listrik bersifat negatif. Kedua bagian inilah yang menjadi dasar dari kerja arus listrik dan arus listrik mengalir dari area negatif ke positif. Sementara untuk satuan yang dipakai pada pengukuran arus listrik akan dinyatakan dengan I atau intensity.

Kemudian untuk besaran arus listrik akan dinyatakan memakai satuan ampere atau A. Selain itu, anda juga harus mengetahui beberapa istilah lainnya.

Contohnya seperti voltase yakni tekanan listrik dari sirkuit yang mendorong elektron melewati loop konduktor dan nantinya akan menghasilkan cahaya.

Ada juga arus AC serta DC yakni AC aliran listrik dengan besaran serta arah arus berubah. Arus tersebut nantinya akan menghasilkan gelombang sinusoida seperti arus listrik PLN. Sementara DC adalah arus listrik satu arah seperti pada alat elektronik TV, komputer, lampu LED dan lainnya.

2. Pahami Tentang Kerja Komponen Elektronika

Belajar Elektronika dari Nol 2
Sumber: istockphoto.com

Tips belajar elektronika untuk pemula selanjutnya adalah memahami tentang kerja komponen elektronika. Berbagai komponen tersebut nantinya akan memproses arus listrik agar dapat dipakai menyesuaikan kebutuhan. Komponen-komponen tersebut terbagi menjadi komponen aktif dan juga pasif.

Komponen aktif bekerja sebagai tumpuan arus listrik yang akan diproses. Komponen aktif tersebut membuat rangkaian elektronika dapat bekerja ketika dialiri listrik kemudian akan mati ketika tidak dialiri listrik.

Ada beberapa jenis komponen pasif yang bisa ditemui pada rangkaian elektronika seperti kapasitor, resistor, inductor serta transformator.

3. Pelajari Tentang Kerja Alat Ukur

Bicara soal belajar elektronika untuk pemula, maka anda juga harus mempelajari mengenai kerja alat ukur. Alat ukur elektronika terdiri dari banyak macam namun yang paling sering dipakai adalah multimeter atau biasa disebut terter. Ini merupakan alat ukur yang biasa dipakai untuk melihat angka ukuran komponen atau dari tegangan listrik.

Belajar elektronika untuk pemula, maka anda akan melihat suatu rangkaian listrik yang terlihat rumit. Rangkaian listrik ini harus anda pelajari untuk dasar supaya bisa melanjutkan ke skematikanya.

Rangkaian listrik terdiri dari rangkaian seri serta rangkaian pararel. Anda juga bisa menemui rangkaian kombinasi seperti seri pararel, paralel pararel dan juga bisa seri seri.

4. Pahami Cara Untuk Membaca Skematika Serta Rangkaian Listrik

Belajar Elektronika untuk pemula
Sumber: istockphoto.com

Belajar elektronika untuk pemula tidak hanya mengenai rangkaian listrik, namun anda harus dapat membaca skematika serta rangkaian listriknya.

Dengan memahami skematika tersebut, maka bisa dijadikan dasar menganalasi kerusakan di alat dengan mudah sekaligus untuk memperbaiki.

Skematika serta rangkaian adalah 2 sistem yang saling berkaitan dan rangkaian menjadi realisasi dari sebuah skematika.

Skematika bisa disebut sebagai desain serta rangkaian yakni bentuk jadi pada desain tersebut. Apabila ada kesalahan pada skema, maka rangkaian yang sedang dibuat tidak akan bekerja seperti seharusnya.

5. Pelajari Rumus-rumus Dasar Elektronika

Belajar elektronika untuk pemula tidak akan pernah lepas dari menghitung. Sama seperti matematika, pada elektronika juga punya rumus dasar yang harus dimengerti ketika sedang belajar elektronika dari awal.

Rumus memang sengaja dibuat untuk menghasilkan kerja sempurna pada suatu rancangan. Jika rangkaian listrik sampai dibuat tanpa rumus, maka bisa mengakibatkan komponen mengalami kerusakan.

6. Pelajari Cara Menyolder

Belajar elektronika untuk pemula juga selalu berkaitan dengan solder. Ini adalah alat yang dipakai untuk menyatukan banyak komponen sehingga menjadi rangkaian dan bisa bekerja seperti seharusnya. Meski terlihat mudah, namun menyolder membutuhkan teknik khusus supaya hasilnya bisa bagus.

Untuk itu, anda harus berhati-hati ketika menyolder supaya sambungan komponen yang tidak kencang dan kebocoran tidak terjadi.

Ini akan sangat berpengaruh karena arus listrik yang melewati komponen bisa berjalan tidak lancar. Untuk menghasilkan hasil yang baik, maka anda harus membiasakan tangan anda untuk menyolder supaya tangan tidak gemetar.

Komponen Dasar Elektronika

Berikut adalah komponen dasar eletronika yang harus diketahui:

1. Resistor

Belajar Elektronika dari Nol 4
Sumber: istockphoto.com

Komponen resistor mempunyai 2 kutub. Sedangkan tegangan yang dihasilkan resistor berbanding dengan arus listrik yang melewati resistor sesuai hukum Ohm: V = I. Resistor adalah elemen sebuah jaringan listrik serta rangkaian elektronik sehingga banyak dipakai di banyak peralatan elektronik.

Resistor bisa dibuat dari banyak film dan senyawa termasuk resistensi kawat yang terbuat dari krom atau nikel. Karakteristik yang paling utama dari resistor adalah toleransi, resistensi, besar daya dan juga tegangan kerja maksimum. Ada juga karakteriatik lain seperti noise, koegisien temperatur dan juga induktansi.

Resistor ini bisa diintegrasikan pada sirkuit terintegrasi atau yang biasa disebut dengan IC. Sedangkan ukuran fisik dari resistor sendiri cukup besar. Ini disebabkan karena resistor akan membuang energi panas yang melewati sehingga ukurannya memang harus besar.

Nilai besaran dari resistor akan ditentukan dari warna yang ada pada badan resistor. Sementara untuk warna yang ada di body resistor tidak akan memberikan pengaruh. Contohnya warna hijau biru kuning merah merupakan 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%.

Untuk deskripsinya, pita pertama warna hijau memiliki harga 5. Kemudian pita kedua warna biru memiliki harga 6 yang dihitung menjadi 56.

Untuk pita ketiga yang berwarna kuning memiliki harga 104 yang akan menambah 4 nol pada belakang 56. Sementara untuk pita keempat yakni merah adalah kode toleransi ± 2% dengan nilai 560.000 serta nilai keakurasian ± 2%.

2. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika terdiri dari 2 keping logam pararel dan terpisah dengan isolator. Jenis dari kapasitor dibedakan atas dasar bahan dielektrik seperti mika, keramik, kertas, poliester, udara, kertas dan sebagainya. Kapasitor bisa menyimpan energi listrik contohnya seperti accumulator.

Kapasitor bisa berbahaya ketika dicharge memakai tegangan tinggi. Untuk itulah, kapasitor dengan kapasitas yang besar energinya harus dibuang lewat resistor agar debit arusnya bisa dibatasi. Kapasitor sendiri terdiri dari banyak jenis ukuran serta bentuk.

Besar nilai kapasitansi akan diperlihatkan memakai angka numeric. Satuan pada kapasitor merupakan farad dan ukurannya sangat besar. Untuk itu, nilai kapasitor dibagi menjadi satuan nanofarads, microfarads atau picofarads.

Kapasitor mempunyai tegangan kerja maksimum. Umumnya tegangan maksimum di kapasitor akan tertera di badan kapasitornya. Contohnya seperti 100 nF/500V.

Ini mengartikan tegangan pada terminal tidak boleh lebih dari nilai tegangan yang telah ditetapkan. Jika sampai lebih dari nilai yang telah ditetapkan, maka kapasitor bisa rusak bahkan sampai meledak. Untuk itu, sebaiknya tegangan di terminal kapasitor lebih rendah dibandingkan nilai yang sudah ditetapkan.

3. Transistor

Biasanya, transistor mempunyai tiga kaki terminal. Arus atau tegangan di salah satu terminal bertugas untuk mengatur arus yang lebih besar lewat 2 terminal yang lain.

Transistor merupakan komponen penting pada dunia elektronik modern. Pada rangkaian analog, transistor dipakai pada amplifier atau penguat.

Rangkaian analog meliputi pengeras suara, penguat sinyal radio dan juga sumber listrik stabil. Pada rangkaian digital, transistor dipakai untuk saklar berkecepatan yang tinggi. Beberapa transistor juga bisa dirangkai dan berfungsi untuk memori, logic gate serta beberapa komponen yang lain.

4. Inductor

Inductor merupakan komponen elektronika pasif yang bisa menyimpan energi elektrik pada medan magnet akibat arus listrik yang melewati.

Kemampuan induktor dalam menyimpan energi magnetik akan diukur memakai alat bernama induktansi meter yang memiliki satuan Henry. Umumnya, induktor berbentuk seperti loop atau kumparan yang akan menghasilkan medan magnet kuat pada kumparan.

Belajar elektronika dasar menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini membuat perangkat elektronik menjadi alat yang dipakai hampir di semua industri.

Dari mulai mengendalikan kualitas produk serta proses produksi, optimasi produksi hingga pengolahan data penelitian. Namun, semuanya harus tidak terjadi secara instan karena belajar elektronika untuk pemula wajib dilakukan bagi yang bekerja pada bidang tersebut.

Editted: 22/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar