Belajar Mengaji: Cara, Tips, Metode, Manfaat

Al Quran merupakan kalam Allah yakni mukjizat yang diturunkan pada nabi Muhammad lewat perantara malaikat Jibril.

Untuk itulah, seorang muslim sudah sewajibnya selalu mentaati keharusan dalam membacanya termasuk juga belajar mengaji Al Quran itu sendiri. Ini karena Al Quran merupakan pedoman hidup yang sangat berguna untuk menunjukkan jalan kebaikan.

Sebaiknya,belajar mengaji sudah mulai dilakukan semenjak usia dini. Namun pada kenyataannya, masih banyak orang yang sudah dewasa masih belum bisa membaca Al Quran.

Meski sudah bergelar sarjana hingga profesor, ternyata masih banyak orang yang belum mengerti dengan baik tentang Al Quran.

Banyak orang yang menggunakan berbagai alasan sehingga tidak sempat belajar Al Quran. Contohnya seperti tidak punya waktu atau memang selalu sibuk dengan urusan duniawi. Namun perlu diketahui jika belajar mengaji sejak kecil bisa membantu perkembangan otak anak supaya bisa semakin pesat.

Cara Belajar Mengaji Dengan Mudah

Untuk anda yang memang sudah terlanjur dewasa namun belum bisa membaca Al Quran, maka tidak perlu khawatir.

Anda masih bisa belajar mengaji dengan cara yang mudah untuk dipahami dan tidak ada kata terlambat untuk memulainya dari sekarang. Berikut adalah beberapa cara belajar mengaji yang mudah dan bisa dipraktekkan di rumah:

1. Mengenal Huruf Hijaiyah

Hal pertama yang harus dilakukan ketika belajar mengaji adalah mengenal huruf yang digunakan di dalam Al Quran bernama huruf hijaiyah.

Huruf hijaiyah ini berjumlah 29 huruf yang semuanya harus dihafalkan apabila ingin membaca Al Quran. Sebagian ada yang diucapkan sama seperti huruf Latin dan sebagian lagi berbeda seperti kha, tsa, dzal dan lainnya.

Tidak hanya mengenali setiap bentuk huruf hijaiyah, akan tetapi anda juga harus mengerti apabila huruf disambung memakai huruf lain.

Selain itu, anda juga harus mengerti ketika sebuah huruf tidak harus disambung. Dengan belajar tentang cara pengucapan huruf jaiyah, maka anda bisa mengetahui tempat huruf tersebut keluar.

2. Mengenal Tanda Baca

Ketika belajar mengaji dan pelafalan huruf hijaiyah juga terdapat tanda baca. Tanda baca di dalam huruf hijaiyah dinamakan dengan harakat atau tasykil. Namun dulu tidak terdapat tanda baca serta tanda titik ketika membaca ayat Al Quran.

Dulu, Al Quran ditulis memakai huruf Arab gundul dan jika memang sudah fasih menggunakannya, maka tidak jadi masalah.

Namun karena banyak pemeluk agama Islam yang bukan orang Arab, maka ditakutkan salah memahami isi dari Al Quran. Untuk itulah akhirnya dibuat beberapa tanda baca dan terus dipakai hingga sekarang.

Harakat ini digunakan untuk memudahkan melafalkan huruf di setiap ayat Al Quran khususnya bagi yang baru belajar. Dengan begitu, arti dan pelafalannya bisa dilakukan dengan benar. Berikut adalah beberapa macam harakat di dalam huruf hijaiyah:

Fathah

Ini adalah harakat yang memiliki bentuk seperti garis horizontal kecil atau seperti tanda petik. Letaknya ada di atas sebuah huruf hijaiyah melambangkan fonem. Jika secara harafiah, maka fathah memiliki arti membuka sama seperti ketika membuka mulut untuk mengucapkan fonem.

Ketika sebuah huruf ditambahkan dengan harakat fathah ini, maka akan berbunyi a seperti contohnya lam [ل]. Kemudian diberikan harakat fathah maka akan menjadi la [لَ]. Untuk cara melafazkannya adalah dengan ujung lidah yang menempel ke dinding mulut.

Kasrah

Kasrah adalah harakat yang memiliki bentuk seperti garis horizontal kecil. Tanda baca ini terletak di bawah sebuah huruf hijaiyah.

Harakat kasrah ini melambangkan fonem [i] sehingga ketika huruf hijaiyah ditambahkan harakat kasrah, maka berbunyi [-i]. Contohnya sepertu hurum lam [ل] yang diberi harakat kasrah maka akan menjadi [li] [لِ].

Dammah

Dammah adalah harakat yang memiliki bentuk seperti huruf waw [و] kecil. Ini terletak di atas sebuah huruf arab yang melambangkan fonem [u].

Pada saat sebuah huruf hijaiyah ditambahkan harakat dammah, maka akan berbunyi [-u]. Contohnya huruf lam [ل] yang diberikan harakat dammah, maka akan menjadi [lu] [لُ].

Tasydid

Ini adalah tanda baca yang ada di atas huruf dengan bentuk seperti huruf W namun ukurannya lebih kecil. Tanda baca ini dipakai untuk menggandakan dari sebuah bacaan.

Sukun

Tanda baca sukun ini dipakai untuk mematikan suatu huruf. Tanda baca sukun ini terletak di atas huruf hijaiyah. Tanda baca sukun hanya bisa dibaca ketika diawali dengan huruf berbaris fathah, dhammah atau kasrah.

Tajwid

Tidak hanya tanda baca, namun tajwid juga harus dipelajari ketika belajar mengaji. Tajwid merupakan ilmu membaca Al Quran yang baik dan benar sama seperti grammar di bahasa Inggris. Ada banyak grammar pada bahasa Arab seperti Idgham, idzhar, iqlab, ikhfa dan lain sebagainya.

Tips Belajar Mengaji

Belajar Mengaji 2
Sumber: istockphoto.com
  • Mencari Ustadz atau Ustadzah: Tips belajar mengaji yang pertama adalah mencari ustadz atau ustadzah agar bisa membimbing selama belajar mengaji. Sebaiknya, pilih ustadz atau ustadzah yang disenangi sehingga bisa membantu membaca Al Quran dengan baik dan benar. Pilih juga ustadz atau ustadzah yang memiliki tutur kata halus dan juga sabar.
  • Baca Al Quran dalam bahasa Arab: Kitab Al Quran diturunkan memakai bahasa Arab. Untuk itu ada baiknya ketika belajar mengaji juga dilakukan dalam bahasa Arab. Anda dapat membaca terjemahannya agar bisa lebih memahami namun tetap pakai bahasa Arab ketika beribadah.
  • Luangkan waktu anda untuk memahami sekaligus merenungi ayat dari Al Quran yang baru saja dibaca.
  • Apabila tidak mengerti akan satu ayat yang baru dibaca, maka bisa bertanya pada seseorang yang mengerti tentang Al Quran.

Metode Belajar Mengaji

1. Metode Iqro’

Metode belajar mengaji yang pertama adalah metode iqro’. Ini adalah metode yang menekankan langsung ke latihan membaca.

Metode ini disusun seorang ustad bernama As’ad Human domisili Yogyakarta. Buku panduan iqro’ ini memiliki 6 jilid dari yang paling sederhana hingga tingkatan sempurna.

Dari 6 jilid kemudian ditambahkan kembali dengan 1 jilid yang isinya mengenai doa. Pada setiap jilid tersebut ada petunjuk pembelajaran sehingga bisa mempermudah seseorang ketika belajar mengaji. Ketika ingin mempraktekkan metode ini, maka tidak diperlukan terlalu banyak alat.

Ini disebabkan dalam metode tersebut lebih ditekankan pada bacaan yakni membaca huruf Al Quran dengan fasih. Bacaan juga dilakukan langsung tanpa dieja sehingga huruf hijaiyah tidak diperkenalkan. Berikut beberapa kelebihan dari metode iqro’ yang harus diketahui:

Kelebihan Menggunakan Metode Iqro’

  • Memakai metode CBSA sehingga bukan guru yang akan aktif akan tetapi santri juga dituntut harus aktif.
  • Ketika diterapkan memakai klasikal yakni membaca bersama secara privat atau eksistensi. Eksistensi berarti santri yang jilidnya lebih tinggi bisa menyimak bacaan teman yang masih berjilid rendah.
  • Komunikatif yakni ketika santri membaca dengan baik, maka guru bisa memberikan pujian, penghargaan sekaligus perhatian.
  • Ketika santri tingkat pelajarannya sama, maka bisa dilakukan dengan sistem tadarrus, membaca bergilir sekitar 2 baris dan yang lain mendengarkan.
  • Untuk buku bisa ditemukan dengan mudah di toko.

Kekurangan Metode Iqro’

  • Untuk bacaaan tajwid tidak dikenalkan mulai usia dini.
  • Tidak terdapat media belajar.
  • Tidak dianjurkan untuk memakai irama murottal.

2. Metode Al-Baghdadiyah

Ini adalah metode tersusun atau tarkibiyah yakni tersusun berurutan. Ini adalah proses ulang yang lebih sering disebut dengan metode alif, ba’, ta’.

Ini adalah metode yang sudah lama muncul dan pertama kali berkembang di Indonesia. Untuk cara belajar mengaji menggunakan metode ini adalah hafalan, eja, modul, tidak variatif dan juga memberikan contoh absolute.

Kelebihan Metode Al-Baghdadiyah

  • Santri akan lebih mudah belajar sebab sudah hafal huruf hijaiyah sebelum materi diberikan.
  • Santri bisa lancar semakin cepat dan melanjutkan ke materi berikutnya sebab tidak harus menunggu orang lain.

Kekurangan Metode Al-Baghdadiyah

  • Butuh waktu yang lebih lama sebab diharuskan menghafal huruf hijaiyah dan juga harus dieja.
  • Terbilang kurang variatif sebab hanya terdiri dari 1 jilid.
  • Santri tidak akan terlalu aktif sebab harus mengikuti ustadz atau ustadzah membaca.

3. Metode An-Nahdhiyah

Belajar Mengaji 3
Sumber: istockphoto.com

Metode belajar mengaji selanjutnya adalah metode An-Nahdhiyah. Metode ini muncul di Tulungagung, Jawa Timur yang disusun lembaga pendidikan Ma’arif Cabang Tulungagung.

Ini disebabkan karena metode ini adalah metode pengembangan metode Al-Baghdady sehingga materinya tidak jauh berbeda.

Dalam metode ini lebih ditekankan pada kesesuaian serta keteraturan bacaan memakai ketukan. Ketika dilaksanakan, maka metode ini memiliki dua program yang harus diselesaikan para santri. Berikut adalah penjelasan dari kedua program tersebut:

  • Program buku paket: Program awal untuk dasar pembekalan sehingga bisa mengenal, paham sekaligus mempraktekkan membaca Al Quran.
  • Program sorogan Al Quran: Program lanjutanuntuk aplikasi praktis sehingga bisa mengantarkan santri supaya bisa membaca Al Quran hingga khatam.

Pada metode ini, buku paket tidak dijual secara bebas. Untuk itu ketika ingin digunakan atau ingin menjadi guru dalam metode tersebut harus sudah ikut penataran calon guru metode An-Nahdhiyah.

Santri akan diajarkan cara membaca Al Quran sesuai sistem bacaan dalam membaca Al Quran. Santri akan diperkenalkan ke sistem bacaan seperti tahqiq, tartil serta taghanni.

4. Metode Qiro’ati

Metode belajar mengaji selanjutnya adalah metode Qiro’ati. Metode ini disusun Ustadz H. Dahlan Salim Zarkasy tahun 1986. Sedangkan penyusun dalam metode ini adalah H.M Nur Shodiq pada buku “Sistem Qa’idah Qira’ati” Ngembul, Kalipare”.

Ini merupakan metode membaca Al Quran yang akan langsung memasukkan serta mempraktekkan bacaan tartil sesuai qa’idah ilmu tajwid.

Sistem pendidikan serta pengajaran metode ini adalah lewat sistem pendidikan yang berpusat di murid. Sedangkan untuk kenaikan jilid atau kelas tidak ditentukan bulan atau tahun serta tidak secara klasikal.

Prinsip Dasar Metode Qiro’ati

  • Prinsip yang akan dipegang ustadz atau guru: Tiwagas yakni teliti, waspada dan juga tegas. Daktun yakni tidak boleh menuntun.
  • Prinsip yang dipegang anak didik atau santri: CBSA yakni cara belajar santri yang aktif dan LCTB yakni lancar cepat tepat dan benar.

Strategi Mengajar Menggunkan Metode Qiro’ati

  • Strategi mengajar umum: Santri akan secara bergiliran membaca satu per satu. Klasikal individu adalah sebagian waktu yang dipakai ustadz untuk menerangkan pelajaran secara klasikal. Sedangkan klasikal baca simak dipakai untuk mengajar membaca serta menyimak bacaan dari Al Quran orang lain.
  • Strategi mengajar khusus: Dalam strategi ini akan diajarkan secara khusus dan detail yakni I hingga VI.

Kelebihan Metode Qiro’ati

  • Memiliki prinsip untuk guru dan juga untuk murid.
  • Sesudah khatam maka akan meneruskan kembali ke bacaan ghorib.
  • Apabila sudah lulus 6 jilid serta ghorib, maka akan dicoba bacaannya lalu akan memperoleh syahadah ketika lulus tes.

Kekurangan Metode Qiro’ati

  • Jika tidak lancar, maka akan semakin lama sebab lulus tidaknya akan ditentukan dengan bulan atau tahun.

5. Metode Barqy

Metode ini ditemukan Drs. Muhadjir Sulthan dan disosialisasikan sebelum tahun 1991 kemudian dipraktekkan tahun 1993. Metode ini tidak disusun dalam beberapa jilid namun hanya dalam 1 buku. Metode ini lebih menekankan pendekatan global dan bersifat struktur, analitik sintetik.

Kelebihan Metode Barqy

  • Siswa akan lebih mudah hafal sekaligus mengingat. Ini disebabkan ketika membaca harus mengikuti cara membaca ustadz hingga hafal. Sesudah itu, maka usradz akan menunjukkan huruf dengan cara acak.
  • Dikenalkan bacaan musykil yang biasa ada di bacaan Al Quran.

Kekurangan Metode Barqy

  • Tidak terlalu bervariatif sebab hanya terdiri dari satu jilid.
  • Tajwidnya kurang ketika pengenalan.
  • Tidak diperkenalkan huruf mati atau sukun.

Manfaat Belajar Mengaji Untuk Anak

1. Untuk Mengajarkan Tentang Perintah Agama

Manfaat belajar mengaji yang pertama untuk anak adalah supaya anak bisa diajarkan tentang perintah agama.

Seorang anak harus bisa menjalankan perintah agama yang dimulai sejak dini dan salah satunya dengan belajar mengaji. Ini disebabkan karena di dalam Al Quran sudah dijelaskan tentang perintah agama yang perlu dijalani.

2. Untuk Menjauhkan Anak dari Sikap yang Buruk

Manfaat kedua dari belajar mengaji adalah untuk menjauhkan anak dari sikap yang buruk. Mengaji nantinya akan membuat anak bisa lebih baik bersikap. Ini disebabkan karena ketika mengaji, anak akan diajarkan tentang akhlaq yang baik serta menghilangkan perbuatan yang buruk.

3. Untuk Menenangkan Jiwa Anak

Belajar mengaji juga dapat menenangkan jiwa anak. Terutama ketika dilantunkan dengan merdu serta lembut. Ketika membaca atau mendengarkan, maka sama-sama akan mendapatkan pahala sekaligus ketenangan jiwa.

Cara Mengajari Anak Belajar Mengaji

Belajar Mengaji 4
Sumber: istockphoto.com

Membuat anak belajar mengaji harus dilakukan sejak anak masih kecil. Ini disebabkan anak ibarat sebuah spons yang bisa menyerap pembelajaran dengan sangat baik. Berikut adalah beberapa cara untuk mengajari anak belajar mengaji yang bisa dipraktekkan:

1. Perkenalkan Huruf Hijaiyah Dengan Cara yang Menyenangkan

Cara pertama adalah dengan memperkenalkan huruf hijaiyah dengan cara yang menyenangkan. Contohnya bisa dengan memakai gambar huruf hijaiyah aneka warna. Kemudian, tempelkan di area bermain atau kamar supaya anak bisa lebih mudah belajar.

2. Ulang Huruf Hijaiyah Setiap Hari

Umumnya, anak harus belajar dengan cara diulang. Untuk itulah, huruf hijaiyah juga harus diulang setiap hari supaya anak bisa membaca secara lancar.

Buat juga jadwal khusus iqro atau gunakan waktu bermain anak untuk membaca huruf hijaiyah. Contohnya dengan menunjukkan huruf hijaiyah secara tiba-tiba dan meminta anak menebak.

3. Memakai Istilah Unik Ketika Belajar Mengaji

Istilah unik yang dipakai ketika belajar mengaji adalah dengan mengganti bunyi huruf hijaiyah memakai kata kerja atau kata benda. Selain itu juga bisa memakai perumpamaan yang sesuai dengan deskripsi.

Dengan memakai kata ganti atau istilah di setiap huruf hijaiyah, maka anak bisa lebih mudah mengingat sekaligus lebih fokus.

4. Pakai Metode Belajar yang Seru

Ketika belajar mengaji dilakukan dengan cara yang seru, maka bisa membuat anak bertambah semangat. Contohnya, ajarkan mengaji dengan memakai metode kuis yakni menunjuk huruf hijaiyah lalu bertanya pada anak tentang pelafalannya.

Ulangi beberapa kali dan betulkan jawaban yang salah kemudian berikan hadiah untuk setiap jawaban yang betul.

5. Gunakan Teknologi Untuk Belajar Mengaji

Teknologi sekarang ini juga bisa membantu ketika belajar mengaji supaya semakin mudah. Anda bisa menggunakan gadget untuk mengajarkan Iqro pada anak. Dengan begitu, anak bisa belajar huruf hijaiyah dengan cara yang menyenangkan.

Sebenarnya, belajar mengaji bisa dilakukan di mana saja seperti lewat internet. Bahkan, berbagai video tentang belajar untuk mengaji sekarang ini juga bisa ditemukan dengan sangat mudah. Dengan begitu, belajar bisa dilakukan dengan lebih cepat dan menyenangkan sehingga anak pintar mengaji.

Editted: 21/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar