9 Penyebab Bintik Merah pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Bayi memiliki kulit yang sensitif sehingga rentan terkena berbagai penyakit kulit. Alergi, perubahan cuaca, iritasi maupun pemakaian produk tertentu lah yang dapat menyebabkan masalah pada kulit bayi.

Bintik merah pada bayi bisa menjadi pertanda bahwa kulitnya sedang ada masalah. Bintik merah yang muncul kebanyakan tidak berbahaya.

Namun pada beberapa kasus bintik merah pada bayi bisa menjadi pertanda penyakit yang serius.

Baca: jenis penyakit kulit pada bayi

Penyebab dan Cara Mengatasi Bintik Merah pada Bayi

Penyebab munculnya bintik merah pada bayi bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti faktor dari dalam tubuh dan faktor keturunan yang bisa jadi pemicunya.

Adapun faktor lainnya adalah cuaca, lingkungan, debu dan lainnya. Berikut ada berapa penyebab bintik merah pada kulit bayi.

bintik merah pada bayi Sumber Medicalnewstoday.com
Bintik merah pada bayi – Sumber: Medicalnewstoday.com

1. Biang Keringat

Yang pertama, bintik merah pada bayi akibat biang keringat. Biang keringat adalah kondisi tubuh bayi dengan gejala bentol-bentol merah yang mirip dengan jerawat kecil pada bagian sekitar leher. Selain itu bagian yang juga sering diserang adalah bahu, dada, ketiak, lipatan siku, lipatan paha dan kepala.

Penyebab biang keringat ialah tersumbatnya kelenjar keringat seperti menggunakan pakaian yang terlalu tebal dan tidak menyerap keringat serta cuaca panas.

Jenis penyakit kulit pada bayi ini biasanya tidak terlalu berbahaya dan tidak ada perawatan khusus, umumnya akan hilang dengan sendirinya ketika bayi tidak kepanasan lagi. Cara mudahnya dengan merawat kulit bayi agar tetap kering, bersih dan tidak lengket.

Pakaikan pakaian yang longgar dan menyerap keringat. Pastikan bayi cukup minum untuk mengganti cairan yang keluar melalui keringatnya.

2. Ruam Popok

Bintik merah pada bayi lainnya yang mungkin timbul pada kulit adalah ruam popok, bintik merah yang muncul disekitar bokong dan pangkal paha bayi.

Ruam popok dapat terjadi karena kualitas popok yang kurang baik, penggunaan popok yang terlalu sempit, popok yang jarang diganti dan lainnya.

Ruam popok yang tidak segera diobati dapat menjadi kondisi yang serius, kulit akan semakin lembap dan iritasi. Bintik-bintik merah dapat saja melepuh dan pecah, bila sudah pecah akan semakin rentan terhadap risiko seperti infeksi. Iritasi memungkinkan bakteri dan jamur untuk masuk dan membuat kondisi lebih buruk.

Maka sebaiknya sering-seringlah untuk mengganti popok yang lebih baik dan pastikan ukurannya sesuai untuk bayi Anda.

Segera lepas popok yang kotor lalu bersihkan bokong dan sekitarnya sebelum dikeringkan setelah itu angin-anginkan sebentar dan pakaikan popok baru.

Pemakaian popok upayakan tidak merekat terlalu kuat karena dapat bergesekan dengan kulit bayi. Jika terjadi iritasi Anda bisa mengoleskan krim pada ruam.

3. Gigitan Nyamuk

Gigitan nyamuk menjadi salah satu penyebab bintik merah pada kulit bayi. Bayi yang banyak menghabiskan waktunya tidur dan tidak bergerak aktif hingga memudahkan nyamuk untuk menggigit.

Membedakan gigitan nyamuk dan lainnya cukup mudah, gigitan nyamuk biasanya terdiri dari satu atau dua bintik merah yang kadang menonjol.

Bekas gigitan nyamuk menimbulkan rasa gatal, tetapi ini akan cepat membaik, ibu tidak perlu khawatir berlebihan. Agar bayi tidak digigit nyamuk mungkin diperlukan untuk memberikan minyak telon pada kulit bayi. Aromanya tidak disukai nyamuk hingga cukup ampuh untuk melindungi kulit bayi.

4. Jerawat Bayi

Bintik merah pada bayi yang keempat adalah jerawat. Jerawat tidak hanya muncul pada kulit anak remaja, kulit bayi juga bisa mengalami jerawat. Pada bayi, jerawat menyebabkan muncul bintik merah atau putih pada kulit bayi disekitar pipi, hidung dan dahi.

Bintik merah biasanya timbul sekitar 2 – 4 minggu setelah bayi lahir. Penyebab pastinya belum diketahui namun dipercaya ada hubungannya dengan perubahan hormon pada ibu dan bayi.

Bintik merah biasanya akan hilang dalam 3 – 4 bulan tanpa meninggalkan bekas. Untuk mempercepat penyembuhan bisa mencuci wajah bayi setiap hari dengan sabun yang lembut, tidak menggunakan pelembab sembarangan, tidak menggosok dan mencubit ruam agar tidak bertambah parah.

5. Eksim Bayi

Bintik merah pada bayi yang selanjutnya adalah karena eksim. Eksim bisa juga terjadi pada bayi, pada bayi biasanya lebih dikenal eksim susu.

Masalah kulit ini menimbulkan ruam kulit yang kronis, kulit menjadi bintik-bintik merah, gatal, bersisik dan terkadang terasa nyeri. Bila terus-menerus digaruk dapat menimbulkan iritas kulit atau jaringan parut.

Penyakit ini bisa terjadi pada bayi berusia 6 bulan ke atas, bintik merah bisa timbul di bagian tubuh mana saja tetapi lebih sering di leher, pergelangan tangan, kaki, pergelangan kaki, lipatan siku atau lutut dan bokong bayi.

Eksim bayi dipicu oleh hal yang bersifat alergen atau zat kimia yang mengiritasi kulit seperti debu, detergen, bulu binatang dan lainnya.

Untuk mengatasinya bisa menggunakan krim pereda gatal yang disarankan oleh dokter untuk menjaga kulit tidak kering. Bayi yang memiliki dematitis atopik, kulit kering dan sensitif tidak dapat dihilangkan. Eksim juga bisa jadi salah satu alergi kulit pada bayi, jika benar maka jauhkan ia dari hal yang dapat menimbulkan alergi.

6. Selulitis dan Impetigo

Selulitis disebabkan oleh bakteri streptococcus yang menimbulkan bintik merah pada kulit bayi dan disertai pembengkakan serta hangat jika disentuh. Kadang gejala disertai demam. Penyakit ini harus segera diobati agar infeksi tidak menyebar dengan cepat.

Impetigo disebabkan oleh infeksi virus bakteri streptococcus atau staphylococcus yang masuk melalui pori-pori yang terbuka akibat terluka.

Gejala yang ditimbulkan adalah bintik merah pada bayi yang kemudian membengkak membentuk lenting dan akan pecah bila digaruk. Cairan dapat menyebarkan bakteri ke kulit di sekitar.

Luka yang disebabkan oleh lenting akan kering dan membentuk koreng. Biasanya bisa diobati dengan antibiotik yang telah diresepkan oleh dokter.

7. Cacar Air

bintik merah pada bayi Sumber assets.nhs.uk
bintik merah pada bayi Sumber: assets.nhs.uk

Cacar air disebabkan oleh virus varicella yang ditandai dengan bintik merah seperti gigitan nyamuk. Tetapi dalam beberapa jam bintik merah akan membentuk lenting berisi cairan dan menimbulkan rasa gatal.

Biasanya kemunculannya disertai demam dan nyeri pada tubuh. Penyakit ini dapat menular melalui cairan yang pecah.

Segera konsultasikan ke dokter agar diberikan obat untuk mengatasi penyakit ini. Program vaksin bayi baru lahir dapat menjadi pencegah terjadinya cacar air di kemudian hari. Jadi, jangan pernah menyepelekan pemberian vaksin ya.

8. Meningitis

Meningitis adalah penyakit yang menandakan adanya bakteri atau virus pada lapisan saraf tulang belakang. Bintik merah cenderung keunguan dan dapat menyebar keseluruh tubuh.

Gejala lainnya adalah deman menggigil, tangan dan kaki terasa dingin, lesu, muntah, diare dan tidak mau makan. Gejala khas yang perlu Anda perhatikan adalah menonjolnya fotanel yakni ubun-ubun bayi.

Jika bayi Anda mengalami gejala tersebut sebaiknya segera bawa bayi Anda ke dokter. Karena penyakit ini dapat mengancam jiwa hingga perlu perawatan dokter sesegera mungkin untuk menghentikan infeksi.

9. Campak

Campak disebabkan oleh virus morbili, bayi yang tidak divaksin berisiko tinggi terkena campak. Gejala yang ditimbulkan demam tinggi disertai batuk, flu, peradangan pada mata serta timbul bintik merah pada seluruh tubuh terutama muka dan leher.

Bintik merah akibat campak bisa hilang dengan sendirinya dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh, untuk demam berikan obat penurun deman dan kompres dengan air hangat bila perlu. Batuk dan flu berikan obat dan selalu pantau keadaan bayi Anda.

Demikianlah beberapa penyebab dan cara penanganan bintik merah pada bayi. Kondisi kulit yang bermasalah menimbulkan ketidaknyamanan pada bayi dan bayi Anda menjadi lebih rewel serta sulit untuk dikendalikan. Jika bintik merah pada kulit bayi tak kunjung sembuh atau memburuk, segera bawa bayi Anda ke dokter untuk penanganan yang lebih tepat.

Ditulis oleh Kenanga Rahmi Annisa – Editor: Rofiq Syuhada – Last editted: 09/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar