Cacingan pada Anak: Penyebab & 13 Cara Mengatasinya

Cacingan menjadi salah satu gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh cacing parasit yang bersarang di dalam tubuh. Anak-anak sangat rentan untuk terjangkit penyakit tersebut karena mereka seringkali bermain di tanah.

Beberapa parasit yang menjadi penyebab cacingan antara lain cacing kremi, cacing pita, cacing tambang, dan cacing gelang.

Kondisi iklim di Indonesia yang bersifat tropis juga menjadi salah satu faktor penyebab dari berkembang biaknya sejumlah cacing.

Pada tahap awal, beberapa anak memang tidak menyadari bahwa dirinya menderita cacingan karena jumlah parasitnya masih sedikit.

Namun, lama-kelamaan akan muncul beberapa gejala, seperti sakit perut dan gatal di bagian anus hingga nampak sejumlah cacing bersarang. Pada kondisi yang lebih parah, anak akan mengalami mual, muntah, diare, anemia, serta gangguan pada tumbuh kembangnya.

Cacingan pada anak juga dapat berdampak pada penurunan berat badan secara drastis karena parasit tersebut menyerap sari-sari makanan dalam tubuh.

Penyebab Cacingan pada Anak

Para orang tua harus selalu waspada dan berhati-hati agar sang buah hati terhindar dari resiko cacingan. Sebab, jika dibiarkan akan mengganggu aktivitasnya baik di rumah maupun sekolah. Bisa-bisa menyebabkan anak kurang konsentrasi dan buyar saat sedang pelajaran di kelas.

Oleh sebab itu, penting untuk mengenali faktor-faktor yang menjadi penyebab cacingan pada anak. Jika Anak sering cacingan sebaiknya lanjutkan membaca artikel bermanfaat ini. Berikut ini ulasan tentang beberapa hal yang menjadi pemicu cacingan.

1. Jari sering kotor

cacingan pada anak
Rajin uci tangan mengurangi resiko cacingan pada anak

Sudah menjadi rahasia umum bahwa anak kecil paling senang bermain di tanah. Padahal, kondisi tanah yang lembab ataupun basah sering menjadi sarang bagi cacing ataupun telurnya.

Jari-jari tangan dan kuku si kecil yang kotor bisa menjadi media untuk berpindahnya cacing ke dalam tubuh. Parasit tersebut dapat masuk ke mulut pada saat mereka makan. Dengan begitu, jari kotor bisa menjadi pemicu cacingan pada anak.

2. Kurang menjaga kebersihan anus

Anus yang gatal menjadi salah satu ciri atau gejala penyakit cacingan. Pada saat sang anak menggaruk anus yang gatal dengan tangannya, kemungkinan besar banyak telur yang pecah serta menempel pada kuku-kukunya.

Akibatnya, cacing semakin berkembang biak dan masuk ke dalam dubur. Selain itu, benda-benda lainnya, seperti sprei, bantal, atau pakaian juga dapat terkontaminasi dan menyebabkan penularan kepada orang lain.

3. Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi

Orang tua harus ekstra hati-hati ketika memilih bahan makanan yang akan dikonsumsi oleh si kecil. Beberapa makanan sangat rentan untuk terkontaminasi cacing, seperti daging sapi dan ikan.

Periksa dengan jeli bahwa makanan tersebut masih segar dan bebas dari larva atau cacing parasit. Untungnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) seringkali melakukan sidak ke pasar-pasar tradisional untuk memastikan bahan-bahan makanan tersebut layak konsumsi.

4. Proses memasak kurang higienis

Penyakit cacingan pada anak sering disebakan oleh proses memasak yang kurang baik. Selain mencuci bahan makanan dengan baik, proses memasak juga sangat menentukan tingkat higienitas makanan.

Sebaiknya, olahlah makanan tersebut dengan tingkat kematangan yang sempurna. Hal ini disebabkan oleh memasak setengah matang tidak dapat membunuh cacing dan telur yang bersarang pada bahan makanan yang diolah.

Baca juga: Faktor Dan Ciri Anak Kurang Gizi Serta Tips Mengatasinya

Tips Mengatasi Cacingan pada Anak

Anak-anak yang positif terjangkit cacingan harus segera ditangani dengan cepat dan tepat agar tidak menimbulkan penularan kepada anggota keluarga lainnya. Berikut ini beberapa tips yang harus dilakukan untuk mengatasi penyakit cacingan pada anak.

  1. Basuhlah bagian anus anak untuk membersihkan telur serta cacing yang bersarang di bagian tersebut. Biasanya cacing akan bertelur atau bereproduksi pada malam hari saat si kecil tidur.
  2. Orang tua harus rutin mengganti busana yang dikenakan si kecil baik berupa pakaian tidur, pakaian dalam, handuk, maupun sprei. Sebelum dicuci, sebaiknya direbus dahulu dengan air panas dengan tujuan untuk mematikan parasit yang menempel pada benda-benda yang telah dikenakan.
  3. Hindari si kecil untuk menggaruk-garuk bagian genital seperti anus. Bunda harus rutin untuk mengajak si kecil rajin mencuci tangannya sebelum makan dan setelah beraktivitas di luar rumah. Potonglah kuku anak secara rutin untuk mencegah bersarangnya telur cacing.
  4. Orang tua harus rajin membersihkan rumah serta lingkungan sekitar yang biasanya digunakan sebagai tempat bermain si kecil. Hindari sang anak untuk bermain di tempat yang basah, lembab, ataupun terdapat genangan air. Usahakan agar anak bermain di luar menggunakan alas kaki karena cacing dapat masuk melalui pori-pori kulit.
  5. Jika memasak makanan untuk si kecil, pastikan bahwa bahan makanan tersebut higienis dan sehat. Masaklah dengan matang untuk memastikan bahwa makanan tersebut tidak terkontaminasi parasit yang dapat memperburuk kondisi si kecil.
  6. Bunda dapat memanfaatkan bahan-bahan alami di dapur untuk mengatasi gejala cacingan sejak dini. Beberapa racikan bahan yang dapat melumpuhkan parasit cacing dalam tubuh antara lain:
  7. Mencampurkan bawang putih halus dengan minyak esensial untuk dijadikan sebagai obat oles di bagian genital si kecil.
  8. Minyak kelapa dapat mengatasi penyakit cacingan pada anak karena memiliki kandungan anti virus serta anti bakteri. Bunda bisa memberikan minyak kelapa untuk diminum langsung kepada si kecil ataupun dengan cara dioleskan pada anus.
  9. Meminum rebusan biji labu juga dapat meringankan gejala cacingan karena mengandung cucurbitacin sebagai anti parasit.
  10. Teh cengkeh yang dicampur dengan madu dapat meringankan cacingan jika dikonsumsi secara rutin setiap hari dengan air hangat.
  11. Kulit mangga mengandung AHA yang berfungsi sebagai anti parasit. Bunda bisa merebus kulit mangga untuk mendapatkan air sarinya sebagai minuman untuk si kecil.
  12. Biji pepaya mengandung caricin sebagai anti parasit yang cukup ampuh. Bunda bisa menumbuk hingga halus biji-biji pepaya tersebut untuk dicampurkan ke dalam makanan si kecil.
  13. Segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan maksimal ketika menunjukkan gejala yang cukup berat.

Produk Obat untuk Mengatasi Cacingan pada Anak

Produk Obat untuk Mengatasi Cacingan pada Anak
Cacingan pada anak

Penanganan terhadap penyakit cacingan yang menyerang si kecil harus ditangani dengan segera sebelum menular kepada orang-orang di sekitarnya.

Biasanya, dokter tidak hanya memberikan obat kepada penderitanya saja, namun kepada seluruh anggota keluarganya juga.

Hal ini untuk menghindari resiko terjadinya infeksi berulang. Berikut ini beberapa rekomendasi obat cacing yang cukup ampuh.

Mebendazole

Obat ini cukup popular untuk mengatasi gejala cacingan pada anak yang berusia di atas 2 tahun. Resep tersebut dapat mengatasi infeksi yang terjadi pada saluran pencernaan anak yang disebabkan oleh cacing.

Beberapa parasit yang dapat dibasmi, seperti cacing kremi, cacing tambang, cacing cambuk, cacing pita, ataupun cacing gelang. Mebendazole bekerja untuk mencegah cacing menyerap gula yang dibutuhkan tubuh serta melumpuhkannya dalam beberapa hari.

Albendazole

Obat cacing ini dapat mengatasi infeksi di saluran pencernaan yang disebabkan oleh cacing pita. Dokter biasanya akan menyarankan penderitanya untuk mengkonsumsi obat tersebut bebarengan dengan makanan yang berlemak agar lebih efektif kinerjanya.

Albendazole bekerja dengan cara merusak sel yang terdapat pada usus cacing sehingga tidak dapat menyerap sari-sari makanan pada tubuh manusia. Lama-kelamaan, cacing pita akan melemah dan mati. 

Pranziquantel

Pranziquantel cukup efektif untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh berbagai jenis parasit yang menyebabkan cacingan pada anak.

Namun, resep ini biasanya diberikan oleh dokter bagi penderita infeksi cacing Schistosoma dan cacing Fasciola hepatica (cacing hati). Sebagaimana obat cacing yang lain, obat ini bekerja dengan cara melumpuhkan cacing dan mengeluarkannya bersamaan dengan tinja. 

Pirantel Pamoat

Obat cacing ini dapat melumpuhkan parasit cacing kremi dalam tubuh dan keluar dari tubuh manusia bersamaan dengan tinja. Pirantel pamoat bekerja dengan cara melumpuhkan parasit cacing secara spastik.

Cacing yang telah dikeluarkan dari dalam tubuh akan mati. Dosis obat yang disarankan oleh dokter biasanya sangat tergantung dari berat badang anak.

Niclosamide

Penyakit cacingan pada anak juga dapat diatasi oleh obat niclosamide. Resep ini hanya diperuntukkan bagi infeksi yang disebabkan oleh cacing pita kerdil, cacing pita ikan, dan cacing pita daging sapi. Cacing akan mati dan hancur di dalam usus sehingga akan dikeluarkan bersama tinja.

Piperazine

Piperazine tergolong dalam obat anthelmintic yang dapat mengatasi infeksi cacing kremi (oxyuriasis) dan cacing gelang umum (ascariasis). Cacing tersebut akan dilumpuhkan dan dibuang melalui tinja. Obat tersebut hanya bisa dikonsumsi sesuai dengan resep dari dokter.

Penyakit cacingan tidak boleh dianggap remeh sebab dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan otak si kecil yang masih dalam masa pertumbuhan. Segera konsultasikan kepada dokter jika menemukan tanda-tanda atau gejala cacingan pada anak. Ditulis oleh Leli Ristiana – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar