Catat! Ini 5 Cara Membuat Footnote yang Baik dan Benar

Menulis karya tulis ilmiah pasti tidak jauh dari istilah Footnote atau catatan kaki. Nah, cara membuat footnote atau catatan kaki ini termasuk mudah karena sudah ada menunya sendiri di Ms Word.

Kenapa cara membuat footnote ini bisa terbilang mudah? Tidak lain karena Anda tinggal memasukkan informasi data yang berkaitan dengan sumber yang akan dijadikan sebagai sitasi.

Keberadaan footnote atau catatan kaki sendiri secara sederhana difungsikan untuk memberi penjelasan lebih detail terhadap suatu informasi.

Bagaimana bentuk footnote mungkin Anda tidak akan merasa asing karena sering ditemukan pada buku ilmiah, jurnal ataupun artikel.

Penulisan footnote atau catatan kaki yang baik dan benar sesuai aturan memang harus diperhatikan setiap penulis.

Hal ini penting mengingat karya tulis ilmiah yang telah diterbitkan akan menjadi rujukan referensi dalam bidang akademis.

Apa itu Footnote?

Footnote merupakan suatu catatan keterangan dari teks utama yang ditempatkan tepat di bagian bawah halaman dalam sebuah dokumen.

Penulis bisa menambahkan footnote di bagian akhir bab, volume maupun keseluruhan teks karangan.

Dari pengertian ini, footnote digunakan untuk memberi komentar penulis pada teks utama atau menjelaskan sumber asal kutipan yang mendukung teks.

Cara membuat footnote
Cara membuat footnote

Kutipan yang ditulis pada teks utama bisa bersifat langsung maupun tidak langsung sesuai keperluan penulis tersebut.

Cara membuat footnote dengan sumber dari buku atau jurnal dinyatakan dengan  nomor penunjukan dan tanda asterisk pada halaman yang terkait.

Pemakaian nomor atau simbol pada footnote bukan hanya menujukkan sumber yang dikutip, tetapi sekaligus memberikan keterangan lain terhadap teks.

Fungsi Penambahan Footnote  

Cara membuat footnote yang benar memiliki fungsi penting dalam penyusunan teks karya ilmiah.

Berikut ini fungsi penambahan footnote yang wajib Anda tahu sebelum menyusun teks karangan:

  • Bentuk penghargaan kepada pengarang buku atau referensi lain sekaligus untuk menghindari tindakan plagiat karena tidak mencantumkan sumber kutipan.
  • Bukti yang menjelaskan bahwa semua informasi dalam teks karangan bersifat valid karena sumber jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
  • Daftar keterangan dan penjelasan tentang sumber kutipan yang digunakan pada karya ilmiah sehingga memudahkan pembaca.
  • Penjelasan terkait referensi yang menggunakan istilah-istilah tertentu agar pembaca bisa mengetahui lebih jelas maksud dari catatan tersebut.

Jenis-jenis Footnote

Sebelum membahas caranya, Anda perlu tahu apa saja jenis dari footnote yang biasa dipakai dalam penulisan.

Berikut dua jenis footnote yang bisa digunakan dalam penulisan karya ilmiah yang perlu Anda ketahui:

1. Footnote lengkap

Jenis footnote ini mencantumkan lengkap informasi terkait sumber referensi, mulai dari nama pengarang, judul sumber, nama penerbit, volume, tahun terbit, dan nomor halaman.

2. Footnote singkat

Jenis footnote kedua ini bisa dikatakan lebih singkat di mana catatan kaki ditulis secara singkat dalam tiga format penulisan seperti berikut ini:

1) Ibid atau Ibidium yang berarti “sama dengan di atas” di mana format footnote ini dipakai ketika sumber kutipan sama dengan footnote yang berada tepat di atasnya.

Penulisan Ibidum memakai huruf miring, diikuti tanda titik (.), kemudian tanda koma (,) dan nomor halaman.

Contoh:

1 Diana Manda, Dasar-Dasar Penulisan Footnote, (Jakarta: Sumber Pustaka, 2021), hlm.30.

2 Ibid., hlm. 45. (kutipan sama dengan sumber yang di atas tetapi beda halaman)

2) Op.cit atau Opere Citato yang berati “dalam karya yang telah dikutip” di mana format footnote ini dipakai ketika sumber kutipan sudah disisipi footnote dari sumber lain.

Penulisan Opere Citato memakai nama pengarang diikuti tanda koma (,) dan nomor halaman.

Contoh:

1 Diana Manda, Dasar-Dasar Penulisan Footnote, (Jakarta: Sumber Pustaka, 2021), hlm.30.

2 Sara Saraswati, Perencanaan Penulisan Karya Ilmiah, (Surabaya: Tinta Pena, 2021), hlm,10.

3 Diana Manda, Op.Cit, hlm. 56. (kutipan dari sumber yang sama dengan footnote nomor 3)

3) Loc.it atau Loco yang berarti “tempat yang telah dikutip” di mana format footnote ini dipakai ketika sumber kutipan berasal dari halaman yang sama.

Penulisan Loco memakai nama pengarang diikuti Loc.it tanpa nomor halaman.

Contoh:

1 Diana Manda, Dasar-Dasar Penulisan Footnote, (Jakarta: Sumber Pustaka, 2021), hlm.30.

2 Sara Saraswati, Perencanaan Penulisan Karya Ilmiah, (Surabaya: Tinta Pena, 2021), hlm,10.

3 Diana Manda, Loc.It. (kutipan berasal dari sumber dan halaman yang sama dengan nomor 7)

Unsur-unsur Penulisan Footnote

Penulisan footnote terlihat sederhana namun tidak bisa ditulis sebarangan karena terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi.

Berikut beberapa unsur-unsur penulisan yang harus diperhatikan dalam membuat footnote:

  • Nama pengarang, ditulis secara lengkap tanpa menambahkan gelar dari sang penulis.
  • Judul tulisan, judul dari sumber kutipan ditulis menggunakan ejaan yang benar.
  • Tahun terbit, untuk sumber kutipan dari jurnal biasanya tahun terbit menggunakan istilah tahun publikasi.
  • Nomor halaman, diambil nomor halaman di mana informasi pada halaman tersebut diambil sebagai kutipan.   

Ketentuan Penulisan Footnote

Cara membuat footnote yang baik selain harus memperhatikan unsur-unsur penulisan, Anda juga harus tahu beberapa ketentuan penulisan.

Cara membuat footnote
Cara membuat footnote

Berikut ini beberapa ketentuan penulisan footnote yang dipakai dalam membuat catatan kaki:

  • Nomor penunjukkan pada kutipan langsung maupun tidak langsung ditulis menggunakan angka Arab yang ditulis dengan format kuadrat.
  • Jika nama pengarang lebih dari 2 orang, maka semua nama pengarang ditulis lengkap. Jika nama pengarang lebih dari 3 orang, maka cukup tulis nama pengarang pertama dan diikuti keterangan et al atau dkk.
  • Pada footnote, judul sumber kutipan ditulis dengan huruf miring.

Cara Membuat Footnote dari Berbagai Sumber

Anda sedang mempersiapkan tugas, makalah atau skripsi untuk kelulusan, bagaimana sudah paham soal penulisan footnote yang benar?

Kalau Anda masih bingung, berikut beberapa cara membuat footnote menggunakan software Microsoft Word:

1. Cara Membuat Footnote dengan Tombol Shortcut

Pilihan pertama membuat footnote bisa menggunakan kombinasi tombol shortcut dari Microsoft Word:

  • Letakkan kursor tepat di belakang kalimat yang akan ditambahkan footnote.
  • Kemudian tekan tombol Alt + Ctrl + F pada keyboard PC atau laptop.
  • Tambahkan footnote pada bagian bawah halaman yang dikutip.
  • Cara Membuat Footnote Melalui Menu Bar

Pilihan kedua membuat footnote ini tidak terlalu sulit, dan Anda cukup menggunakan tools yang ada di menu References. Berikut langkah-langkah membuat footnote melalui Menu Bar:

  • Buka file Microsoft Word yang akan Anda tandai dengan kutipan footnote.
  • Pilih tab References, kemudian pilih tools Insert Footnote.
  • Selanjutnya isi keterangan footnote yang diperlukan.
  • Ulangi langkah di atas untuk membuat footnote lanjutan.

Format Penulisan Footnote

Penulisan footnote selain harus memenuhi beberapa unsur juga memiliki ketentuan terkait format penulisan.

Format cara membuat footnote ini disesuaikan dengan sumber kutipan yang Anda gunakan baik dari buku, jurnal majalah hingga internet.

2. Cara Membuat Footnote dari Internet

Referensi kutipan pada sebuah karya ilmiah tidak hanya berasal dari buku-buku akademis dan jurnal, tetapi bisa juga berasal dari internet.

Penulisan footnote ini cukup menggunakan nama penulis, judul tulisan, URL web, dan tanggal mengakses web tersebut.

Contoh:

Dika Maheksa, 5 Poin Penting Dalam Menulis Footnote di Microsoft Word https//catatanakademis.com/tips/cara-menulis-footnote, (diakses pada 25 November 2021, pukul 21.00).

3. Cara Membuat Footnote dari Buku

Bahan referensi yang tidak mungkin dilewatkan untuk kebutuhan penulisan karya tulis yaitu buku.

Penulisan footnote ini dimulai dengan nama penulis, judul buku, (kota terbit: penerbit, tahun terbit, nomor halaman.

Contoh:

Devan Alvian. 2021. Pengembangan Aturan Penulisan Footnote Karya Ilmiah. Surabaya: Pustaka Ilmu.

Penting Anda perhatikan ketika penulis buku adalah 2 orang, maka tulis semua nama pengarang tanpa harus membalik susunan nama penulis yang kedua.

Viana, Nanira dan Tiara Intan. 2021. Pengelolaan Aturan Penulisan Website, Yogyakarta: Pustaka Publishers.

4. Cara Membuat Footnote dari Jurnal

Referensi dengan sumber kutipan dari jurnal atau makalah juga memiliki validitas informasi yang baik untuk skala penulisan karya ilmiah.

Penulisan footnote dimulai dari nama penulis, judul jurnal (dicetak miring), nama jurnal, nomor volume, tahun terbit, dan nomor halaman.

Contoh:

Sastra Dikta, Pendidikan dan Pekerjaan di Era Masyarakat Digital, Problematika Sosial, Edisi 12, November 2021, hal. 30.

5. Cara Membuat Footnote dari Skripsi

Tidak jarang mahasiswa perguruan tinggi menggunakan skripsi, thesis, atau disertasi dari peneliti terdahulu sebagai referensi kutipan.

Penulisan footnote menggunakan nama penulis, jenis karya tulis: judul tulisan dicetak miring, (tempat terbit: nama penerbit, tahun terbit), nomor halaman.

Contoh:

Restu Ananta, Thesis: Penerapan Basis Media dalam Akses Penulisan Karya Ilmiah, (Surabaya: Universitas Gemilang, 2021), Hal. 30.

Poin Penting dalam Penulisan Footnote di Word

Nah, Anda terbiasa membuat footnote menggunakan Microsoft Word, ternyata bisa ditulis sesuai keinginan penulis.

Cara membuat footnote
Cara membuat footnote

Seperti format ukuran font, cetak tebal atau miring, hingga mengubah warna footnote sesuai kebutuhan penulis.

Standar penulisan footnote pun bisa berbeda sesuai dengan kebijakan yang diminta setiap lembaga.

Jadi, selama proses menyusun karya ilmiah Anda wajib tahu standar penulisan dan kepada siapa karya tersebut akan dibaca. Cara membuat footnote di word tentunya cukup mudah jika Anda mau menyimak caranya dengan seksama.

Cara Membuat Footnote dengan Aplikasi Mendeley

Alternatif pilihan dan membantu para penulis membuat footnote yakni memanfaatkan tools citation dari Mendela.

Nah, Mendelay hadir sebagai aplikasi yang khusus merapikan catatan sitasi ataupun footnote Anda.

Mendelay sendiri termasuk aplikasi yang banyak direkomendasikan selain gratis, juga bisa terintegrasi dengan Microsoft Word.

Artinya, Anda tidak perlu berpindah-pindah dari aplikasi Mendelay kemudian buka Word, dan berikut cara membuat footnote di Mendelay.

  • Pastikan sudah tersedia plug in Mendeley untuk Microsoft Word Anda, jika belum unduh dan pasang aplikasi ini yang bisa memakan waktu beberapa menit.
  • Jika proses pemasangan plug in Mendeley pada Word berhasil, maka tools citation dari Mendeley akan otomatis terpasang. Anda bisa menjumpai tool satu ini dalam tab menu References di Word.
  • Kemudian isi Library dari Mendeley sesuai dengan sumber-sumber yang Anda gunakan sebagai kutipan. Cara menambah kepustakaan, cukup drag and drop file PDF sumber referensi ke dalam Library dan Mendeley otomatis memberikan Anda pilihan format citation.
  • Cara lain mengisi Library dengan klik ‘Drop Down File’ kemudian klik ‘Add Entry Manually’. Di sini Anda bisa memasukkan informasi citation secara manual dan Mendeley akan menyimpannya dalam Library.
  • Untuk menambahkan citation dari Mendeley ke Word, Anda cukup meletakkan kursor di bagian yang ingin ditambah footnote. Kemudian klik ‘Insert Citation pada tab References” dan akan muncul jendela baru berisi pilihan sitasi.
  • Pilih tools ‘Insert Bibliography’ dan Mendeley otomatis membuat footnote untuk Anda tambahkan pada teks karangan. Terdengar rumit, namun aplikasi ini akan membuat catatan sitasi untuk sumber apapun jadi mudah.

Perbedaan Footnote dan Endnote

Keberadaan daftar pustaka dan footnote dalam penulisan karya ilmiah sangatlah penting, namun apakah kedua format citation ini sama?

Dilihat dari cara membuat footnote dan daftar pustaka, keduanya memiliki format dan ciri khas masing-masing.

Sebelum membahas soal perbedaan antara daftar pustaka dan footnote, Anda juga perlu tahu soal pengertian dan ciri-ciri dari keduanya.

Berikut pembahasan pengertian dan ciri-ciri footnote dan daftar pustaka yang perlu Anda ketahui:

1. Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan suatu catatan keterangan terkait buku, jurnal, makalah dan sumber referensi lain yang mana isisnya dikutip ke dalam suatu karangan.

Anda pasti sudah tidak asing dengan istilah daftar pustaka, dan berikut beberapa ciri khas yang dimiliki:

  • Ditulis tepat di bagian atau halaman akhir dari sebuah karangan.
  • Unsur-unsur daftar pustaka meliputi nama pengarang, tahun terbit, judul karangan, nama penerbit, dan nomor halaman yang dikutip.
  • Nama pengarang ditulis dengan nama belakang ditaruh di depan, baru kemudian ditulis nama depan.
  • Kutipan baik menggunakan judul atau sub judul wajib ditulis menggunakan format cetak miring.
  • Ukuran font pada daftar pustaka sama seperti ukuran font pada teks utama.
  • Daftar pustaka wajib ditulis menggunakan urutan abjad nama pengarang, jika dalam sebuah karangan memiliki lebih dari satu sumber referensi.

2. Footnote

Footnote merupakan catatan yang menjelaskan sumber kutipan yang dipakai dalam sebuah karangan dan biasanya diletakkan di bagian bawah halaman terkait.

Tidak hanya dipakai pada karya ilmiah, karangan non ilmiah seperti novel dan cerpen juga memiliki footnote, berikut ciri khasnya:

  • Ditulis di bagian paling bawah pada halaman suatu karangan.
  • Ukuran font pada footnote lebih kecil dibandingkan ukuran font pada teks utama.
  • Unsur-unsur penulisan footnote sama seperti daftar pustaka, namun nama pengarang tetap ditulis biasa tanpa perlu dibalik.
  • Dimulai dengan nomor penunjukkan di margin kiri sebelum menulis footnote, biasanya ukuran nomor penunjukan lebih kecil, seperti (¹), (²), dan (³).

Bagaimana dari pembahasan di atas, apakah Anda sudah menemukan perbedaan dari daftar pustaka dan footnote?

Jika masih belum tahu, berikut rangkuman poin perbedaan daftar pustaka dan footnote antara lain:

3. Letak penulisan

Dari letak penulisan, cara membuat daftar pustaka diletakkan di halaman paling belakang dari sebuah teks karangan.

Sementara cara membuat footnote diletakkan di bagian paling bawah dari suatu halaman.

4. Ukuran font

Ukuran font pada daftar pustaka tidak berbeda dari ukuran font pada teks karangan. Sementara ukuran font pada footnote lebih kecil dibandingkan ukuran font pada teks utama.

5. Nama pengarang

Perbedaan berikutnya, nama pengarang pada daftar pustaka wajib ditulis nama belakang terlebih dahulu, baru ditulis nama depan sang pengarang. Sementara nama pengarang pada footnote ditulis seperti biasa tanpa ada perubahan.

Bagaimana apakah Anda sudah paham terkait cara membuat footnote baik dari sumber buku, jurnal maupun internet?

Bagi pemula dalam penulisan karya ilmiah jangan khawatir, Microsoft Word sudah dilengkapi tools pembuat citation otomatis, begitu juga dengan Mendeley. Simak info penting lainnya terkait cara menulis footnote dari jurnal. Selamat mencoba!

Editted by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar