Cara Mendidik Anak agar Lebih Patuh dan Disiplin

Ada banyak sekali cara mendidik anak yang bisa diterapkan oleh para orang tua agar si kecil lebih patuh dan disiplin.

Cara mendidik anak tidak boleh dilakukan secara sebarangan, perlu pertimbangan yang matang dan disesuaikan dengan kondisi si kecil. Seperti yang diketahui, sejak kecil anak sebaiknya diajarkan untuk bersikap patuh dengan cara yang baik dan tepat.

Mendidik anak perempuan maupun laki-laki bukanlah perkara mudah untuk dilakukan apalagi masing-masing anak memiliki karakter, kelebihan dan kekurangan yang berbeda.

Tak jarang, banyak orang tua yang mengeluh karena anak tidak mengikuti apa yang dikatakannya. Kondisi tersebut jangan dibiarkan terus menerus karena dapat membuat si kecil menjadi manja.

Lalu, bagaimana cara mendidik agar anak bisa patuh dan disiplin dengan cara yang tepat? Ada beberapa hal yang bisa Anda terapkan agar buah hati Anda bisa patuh sejak kecil.

Bagaimana caranya? Langsung saja berikut akan disajikan sedikit informasi tentang cara mendidik dan kesalahan mendidik anak yang perlu diketahui oleh para orang tua.

Hindari  Kesalahan Mendidik Anak yang Membuat Depresi

Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, mendidik anak dengan baik memang menjadi salah satu tugas yang menantang bagi parang orang tua.

Meski begitu, bukan berarti hal itu mustahil diterapkan pada buah hati Anda. Nah, sebelum membahas tentang cara mendidik anak yang tepat, simak kesalahan yang sering orang tua lakukan saat memberikan mendidik buah hatinya.

Terlalu Mengatur

Tahukah Anda, salah satu kesalahan yang ternyata tidak disadari oleh para orang tua saat mendidik anaknya yaitu terlalu mengatur.

Dalam hal ini, orang tua hanya mengatur apapun yang dilakukan oleh si kecil tanpa mendukung hobi atau kesukaannya. Orang tua juga tidak memberikan pilihan pada si kecil sehingga tanpa sadar membuat mereka merasa terkekang.

Cara mendidik anak remaja tersebut tidak dianjurkan karena dapat memicu atau bahkan memperburuk risiko depresi anak.

Anak akan merasa bahwa dirinya tidak diberikan kebebasan untuk berekspresi dan berpendapat. Sehingga tidak heran jika anak cenderung merasa semakin ‘jauh’ dengan orang tuanya sendiri.

Sering Membandingkan Anak

Selain terlalu mengatur, sering membandingkan anak juga menjadi salah satu kesalahan yang harus dihindari orang tua dalam mendidik anak.

Beberapa orang tua sering membandingkan si kecil dengan anak-anak lainnya dan memintanya agar bisa seperti mereka. Tahukah Anda, cara mendidik anak balita yang seperti itu justru akan membuat anak merasa tak berguna.

Tanpa disadari lama kelamaan akan menanamkan amarah dalam dirinya. Jika kondisi tersebut terus dibiarkan bukan tidak mungkin si kecil mengalami depresi sejak dini.

Tentu Anda tidak ingin hal tersebut terjadi buah hati Anda, bukan? Oleh karena itu, pastikan untuk menghindari kesalahan pendidikan yang satu ini.

Menegur Secara Berlebihan

Kesalahan cara mendidik anak selanjutnya yang juga dapat menyebabkan anak depresi yaitu menegurnya secara berlebihan. Menegur si kecil saat melakukan kesalahan memang bukanlah hal yang salah. Namun, pastikan teguran yang Anda berikan tidak membuat si kecil justru merasa takut dan tertekan.

cara mendidik anak
Cara mendidik anak

Tahukah Anda, jika anak melakukan kesalahan dan Anda menegur atau memarahinya secara berlebihan justru dapat berdampak pada psikologinya.

Hal tersebut dapat menyebab anak merasa malu dan pesimis dalam melakukan berbagai hal karena takut salah. Jika tidak segera ditangani, ketakutan yang ia rasakan tersebut justru menjadi penyebab ia depresi.

Terlalu Protektif

Anda terlalu melindungi anak dari berbagai macam hal? Perlu diketahui, tindakan yang Anda lakukan tersebut justru dapat membuat si kecil banyak mengalami ketakutan dalam hidupnya. Cara mendidik anak yang terlalu protektif akan membuat si kecil takut mengambil risiko apapun.

Selain itu, ia juga akan ragu menjalin pertemanan baru dan juga mencoba hal-hal baru dalam hidupnya. Terlalu protektif pada si kecil juga dapat membuatnya lebih liar karena ia merasa terkekang dan dibatasi.

Nah, jika Anda masih menerapkan cara ini disarankan untuk pelan-pelan mengubahnya agar tidak berdampak buruk untuk psikologi si kecil.

Tidak Menunjukkan Dukungan pada Si kecil

Satu lagi kesalahan dalam mendidik anak yang mungkin jarang disadari oleh para orang tua yaitu kurang menunjukkan dukung pada si kecil. Dukungan atau kasih sayang yang dimaksud di sini berupa tindakan sederhana namun berkesan seperti memberikan pelukan.

Tahukah Anda, kurangnya dukungan dan kasih sayang pada si kecil tersebut dapat membuat anak merasa tidak memiliki ikatan emosional.

Tidak memberikan dukungan ketika anak membutuhkan Anda dan lebih mementingkan diri sendiri justru akan membuat anak merasa tidak dihargai. Tidak heran jika cara mendidik anak yang satu ini dapat membuatnya merasa tertekan hingga depresi.

Baca: Cara mendidik anak ala Rosululloh

Cara Mendidik Anak Agar Patuh dan Disiplin Sejak Kecil

Setelah memahami tentang kesalahan mendidik anak di atas, tentu Anda sudah memiliki gambaran tentang pola pendidikan si kecil.

Namun, bagi Anda yang masih bingung tidak perlu khawatir karena berikut ini akan disajikan ulasan cara mendidik anak yang tepat. Langsung saja, berikut ulasan lengkapnya. 

1. Tunjukkan Contoh yang Baik

Tips atau cara mendidik anak pertama yang perlu Anda terapkan yaitu selalu tunjukkan contoh yang baik pada si kecil.

Memang tidak ada namanya orang tua yang sempurna, namun sudah seharusnya Anda dan pasangan memberikan contoh baik pada anak. Jadi, apabila Anda ingin anak bertutur kata yang lembut dan baik maka Anda pun harus bersikap sama.

cara mendidik anak
cara mendidik anak

Perlu diingat, orang tua merupakan contoh pertama yang nantinya akan diikuti oleh si kecil hingga ia dewasa. Cara mendidik anak menurut psikologi ini sudah banyak diterapkan dan terbukti memberikan pengaruh besar.

2. Kenali Pemicu Emosi Anak

Cara mendidik anak selanjutnya yang juga perlu Anda lakukan yaitu dengan mengenali pemicu emosi anak. Dalam hal ini, para orang tua harus tahu kapan dan apa penyebab anak merasa kesal atau marah terhadap sesuatu.

Nah, jika Anda ingin mengajarkan mereka sesuatu sebaiknya untuk menghindari waktu-waktu tersebut. Mengapa demikian?

Saat anak sedang marah tentu saja apa yang Anda sampaikan tidak akan didengarkan atau bahkan justru membuat emosinya semakin tinggi.

Jika Anda menjumpai situasi tersebut coba berikan waktu padanya untuk menenangkan diri dan biarkan ia menjelaskan sendiri penyebab emosinya tersebut. Apabila anak sudah tenang, maka barulah Anda mengajak ia berbicara pada mereka.

3. Panggil Nama Anak

Meski terdengar sepele, ternyata cara mendidik anak yang satu ini jarang sekali diterapkan oleh para orang tua. Tahukah Anda, saat memanggil anak sebaiknya dengan menyebut namanya.

Mengapa demikian? Dengan melakukan hal sederhana itu si kecil akan merasa dianggap dan dihargai oleh orang tuanya.

Ketika Anda memanggil dan si kecil menoleh, maka katakan dengan baik apa yang Anda inginkan dari si kecil. Jangan lupa untuk selalu menghindari nada tinggi atau berteriak karena hal tersebut bukanlah cara mendidik anak yang baik. Jika Anda selalu berteriak ketika memanggil mereka akan membuat si kecil merasa kesal dan takut.

4. Selalu Konsisten

Salah satu contoh cara mendidik anak ala Rasulullah yaitu dengan menerapkannya secara rutin dan konsisten.  Dengan menerapkan pola asuh secara konsisten akan membuat anak merasa nyaman dan aman. Selain itu, anak juga menjadi lebih paham tentang apa yang diinginkan oleh Anda.

Anak pun juga bisa bersikap lebih tenang saat mendapatkan pengarahan atau pendidikan dari orang tuanya. Misalnya saja, Anda melarang anak untuk menghabiskan makanannya secara berulang-ulang setiap kali ia makan. Tanpa disadari hal tersebut dapat membuat anak lebih bisa bersikap tenang pada saat menghabiskan makannya.

Nah, apabila Anda tidak menerapkan pola pendidikan tersebut secara rutin atau konsisten maka si kecil akan merasa kebingungan. Misalnya, hari ini Anda meminta si kecil untuk tidak menghabiskan makanannya namun besoknya ia diperbolehkan untuk menghabiskannya.

Tindakan tersebut justru akan membuat sinyal anjuran dan larangan yang akan membuat si kecil merasa kebingungan. Inilah yang menjadi penyebab anak menjadi tidak patuh pada orang tuanya.

5. Berilah Pujian atau Apresiasi

Satu lagi tips atau cara mendidik anak yang perlu Anda lakukan yaitu selalu memberikan pujian atau apresiasi pada si kecil. Pujian tersebut bisa Anda ucapkan saat anak berhasil melakukan sesuatu atau mengikuti apa yang Anda minta.

Dengan selalu memberikan apresiasi atau pujian pada si kecil dapat membuatnya merasa lebih bersemangat dan termotivasi. Jadi, jangan malu ataupun ragu untuk melontarkan pujian saat anak berhasil dengan sesuatu yang ia lakukan.

Baca: cara mendidik anak remaja

Catat! Orang Tua Jangan Pernah Katakan ini Pada Anak

cara mendidik anak

Selain menerapkan beberapa cara di atas, ternyata komunikasi yang baik juga menjadi faktor yang dapat membuat si kecil patuh dan disiplin. Cara mendidik anak yang baik umumnya juga bisa dilihat dari bagaimana orang tua berkomunikasi dengan anaknya.

Pemilihan kata yang baik dan tepat bisa membuat tumbuh kembang si kecil menjadi baik pula. Nah, berikut beberapa katakan yang sebaiknya tidak diucapkan oleh orang tua kepada anaknya.

“Siapa yang Mengajari Kamu Berbuat Nakal”?

Kalimat pertama yang perlu Anda hindari agar kesehatan mental anak tetap terjaga yaitu dengan “Siapa yang mengajari kamu berbuat nakal?”.

Tahukah saat Anda mengucapkan kalimat tersebut yang ada dalam pikiran si kecil itu “Ayah dan ibu tidak tahu kalau kesalahan tersebut bukan murni perbuatan saya”.

Beberapa anak akan berpikir untuk melimpahkan kesalahan pada orang lain atas perbuatannya. Mereka akan berpikir bahwa dengan menyalahkan orang lain akan membuat ia lolos dari hukuman yang diberikan oleh orang tuanya.

Jika orang tua mengalami kondisi tersebut maka seharusnya kalimat yang bisa dikatakan yaitu “Kenapa kamu berbuat seperti itu?”

Jangan lupa untuk selalu memberikan waktu pada si kecil menjelaskan perbuatannya tersebut. Dengan memberikan kesempatan pada si kecil untuk menjelaskan Anda bisa mengetahui apakah perbuatan tersebut murni kesalahannya.

“Kenapa Kamu Tidak Bisa Seperti Dia”

Seperti yang sudah sedikit diulas di atas, salah satu kesalahan yang perlu dihindari orang dalam mendidik anak yaitu dengan tidak membanding-bandingkannya.

Ketika Anda mengatakan kata-kata seperti ini, maka hal yang akan terlintas pertama kali terlintas di dalam pikirannya adalah dia tidak lebih baik atau buruk daripada orang lain.

Terlalu membanding-bandingkan si kecil terutama dengan teman sebayanya tentu akan membuat kepercayaan dirinya semakin menurun. Pada suatu titik ia bahkan berpikir bahwa apapun yang ia lakukan tidak akan ada hasilnya. Jika hal tersebut terjadi berulang-ulang dan jangka panjang tentu akan membuat si kecil stress dan depresi.

Oleh karena itu, sebaiknya untuk mengubah kalimat di atas dengan “Kamu bisa!. Meski sederhana kata-kata itu justru dapat memberikan motivasi pada si kecil. Orang tua harus terus menyemangati nya sambil menekankan bahwa Anda akan selalu menyayanginya terlepas ia salah ataupun tidak.

“Kamu Tidak akan Pernah Mengerti”

Kalimat selanjutnya yang juga perlu dihindari saat mendidik anak agar lebih disiplin dan patuh yaitu “Kamu tidak akan pernah mengerti karena masih anak kecil”. Saat Anda mengucapkan kalimat tersebut, hal yang langsung si kecil pikirkan yaitu “Saya benar-benar ingin tahu. Jadi saya akan bertanya kepada orang lain”.

Agar lebih menjaga perasaan si kecil, ubah kalimat di atas dengan “Ibu belum tahu jawabannya, nanti kita bisa bahas bersama-sama ya”. Sebagai orang tua yang baik, sebaiknya tidak mengabaikan pertanyaan anak Anda. Hal tersebut secara tidak langsung dapat membuat anak kehilangan kepercayaan mereka.

Jika memang Anda belum mengetahui jawabannya, sebaiknya untuk menjelaskan dengan baik pada si kecil. Jika memungkinkan Anda juga bisa mengajak si kecil untuk mencari jawabannya secara bersama-sama.

“Berhenti Menangis!”

Satu lagi kalimat yang tanpa sadar sering diucapkan oleh para orang tua yang justru dapat membuat si kecil merasa tertekan.

Saat Anda mengucapkan kalimat di atas, makaanak akan langsung berpikir bahwa kegiatan menangis dan menunjukkan emosi bukanlah sesuatu hal yang baik untuk dilakukan. Tidak heran jika mereka memilih untuk menangis sendiri di kamar atau dimana pun yang tidak ketahuan orang tuanya.

Tahukah Anda, cara mendidik anak dengan mengucapkan kata tersebut justru akan menghasilkan anak yang penyendiri, tertutup dan kurang percaya diri. Banyak psikolog mengatakan bahwa sering mengucapkan kalimat “Berhenti Menangis!” justru dapat mengganggu mental si kecil.

Saat menjumpai kondisi tersebut sebaiknya orang tua mengatakan “Kenapa kamu menangis? Coba cerita ke ibu.” Kata-kata tersebut justru akan memancing si kecil untuk menumpahkan segala unek-unek dan emosi yang ia rasakan.

Jika si kecil tidak juga menceritakan penyebab atau alasan ia menangis ibu bisa memberikan waktu untuknya agar bisa lebih tenang. Selain itu, Anda juga bisa memancingnya dengan kalimat “Kamu menangis karena jatuh? Mana yang sakit?”

Itulah sedikit ulasan singkat tentang bagaimana cara mendidik anak agar patuh dan disiplin sejak kecil. Jangan lupa untuk menghindari beberapa pola pendidikan yang tanpa disadari dapat membuat anak stress hingga depresi.

Dengan menerapkan pola pendidikan yang tepat sejak dini, tentu saja tumbuh kembang si kecil nantinya aka lebih baik dan terarah. Semoga sedikit informasi di atas bermanfaat dan memberikan gambaran untuk Anda. – Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar