Contoh Soal Elastisitas Permintaan dan Faktor yang Mempengaruhinya

Pada artikel kali ini pembahasannya ialah tentang contoh soal elastisitas permintaan yang biasa dipakai dalam bidang akuntansi.

Elastisitas permintaan ini juga perlu dipelajari karena sangat penting diterapkan pada bisnis atau perusahaan.

Umumnya, apabila harga suatu barang atau produk naik maka minat pembeli untuk membeli barang tersebut akan cenderung berkurang.

Elastisitas permintaan digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui nilai kepekaan dari jumlah permintaan barang ketika harganya naik.

Istilah lain yang digunakan untuk menyebut elastisitas permintaan adalah price elasticity of demand.

Mekanisme Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan bisa dilihat dari rasio persentase perubahan permintaan dengan perubahan harga.

Setidaknya ada dua penilaian yang bisa dilakukan terhadap elastisitas permintaan, yaitu:

  • Jika nilai elastisitas permintaan lebih dari 1, maka besaran permintaan barang dipengaruhi oleh besar kecilnya harga. Dalam hal ini, permintaan barang atau jasa bisa disebut elastis.
  • Jika nilai elastisitas permintaan kurang dari 1, maka besaran permintaan barang tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya harga. Dalam hal ini, permintaan barang atau jasa disebut inelastis.

Dalam pemasaran, elastisitas merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memprediksi bagaimana konsumen merespons berbagai stimulus.

Hal ini sesuai dengan tujuan pemasaran yaitu meningkatkan konversi, penggunaan, dan pandangan yang positif terhadap merek yang dipasarkan.

Elastisitas permintaan mengacu pada bagaimana peningkatan kuantitas permintaan produk apabila harganya berubah.

Dengan kata lain, elastisitas permintaan digunakan untuk mengukur berapa banyak orang yang bereaksi terhadap perubahan harga tersebut. Kuantitas produk yang dibeli berbanding terbalik dengan harga yang ditetapkan.

Saat harga naik, maka kecenderungan seseorang untuk membeli produk tersebut akan semakin sedikit, begitu pula sebaliknya.

Elastisitas permintaan terjadi apabila perubahan harga dapat menyebabkan perubahan yang cukup signifikan dengan kuantitas permintaan produk.

Bahkan, perubahan yang terjadi bisa terbilang sangat besar dan tidak proporsional.

Misalnya suatu barang di Toko Berkah mengalami kenaikan harga sebesar 15% sehingga permintaan turun sebesar 40%. Barang yang mengalami permintaan ini dilabeli sebagai “sensitif terhadap harga”.

Biasanya, barang-barang yang termasuk dalam hal ini adalah barang yang bersifat non-esensial dan memiliki banyak pengganti. Misalnya seperti makanan dan di restoran, item fashion, dan alat tulis kantor.

Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan

Sebelum mempelajari rumus dan contoh soal elastisitas permintaan, Anda harus tahu dulu faktor-faktor yang memengaruhinya.

Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi elastisitas harga dari permintaan, yaitu:

1. Sifat Komoditas

Elastisitas permintaan suatu barang sangat bervariasi sesuai dengan sifat komoditinya.

Biasanya, elastisitas barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, garam, minyak goreng, dll akan bernilai kurang dari satu.

Hal ini dikarenakan perubahan harga komoditas tersebut tidak akan terlalu memengaruhi permintaan.

Meskipun harganya mengalami kenaikan, barang-barang tersebut akan tetap dibeli oleh konsumen.

Sebaliknya, elastisitas permintaan terhadap barang mewah seperti mobil, emas, dan sejenisnya cenderung lebih besar dari satu.

Artinya, perubahan harga sekecil apa pun akan berdampak besar terhadap permintaan produk.

2. Ketersediaan Barang Pengganti

Barang pengganti yang dimaksud mengacu pada barang-barang yang bisa digunakan di tempat lain. Contohnya seperti the dan kopi, biskuit A dan biskuit B, serta produk-produk yang sejenis.

Penurunan harga produk-produk tersebut cenderung menyebabkan permintaan semakin meningkat. Sehingga permintaan terhadap barang-barang pengganti tersebut menjadi elastis.

Misalnya jika harga teh turun, maka seseorang akan memilih untuk membeli teh lebih banyak dan mengurangi kuantitas pembelian kopi.

Hal ini juga berlaku pada produk-produk lain yang memiliki barang pengganti.

3. Kebiasaan Konsumen

Barang-barang yang cenderung sudah menjadi kebiasaan konsumen akan memiliki permintaan yang tidak elastis.

Contohnya seperti kopi dan rokok yang perubahan harganya tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan permintaan.

4. Permintaan Bersama

Barang-barang yang saling melengkapi seperti motor dan bensin, kamera dan film, pulpen dan tinta, dll akan memiliki permintaan yang tidak elastis.

Kenaikan harga film mungkin tidak menyusut jika tidak ada penurunan permintaan kamera.

5. Penundaan Penggunaan

Komoditas yang permintaannya bisa ditunda cenderung termasuk dalam permintaan elastis.

Misalnya permintaan terhadap bahan-bahan bangunan seperti semen, pasir,  batu-batu,  dll yang bisa ditunda jika permintaan untuk membangun rumah juga ditunda.

Namun, komoditas yang permintaannya tidak bisa ditunda maka memiliki permintaan yang tidak elastis. Misalnya membeli makanan saat lapar atau membeli minuman saat haus.

Contoh Soal Elastisitas Permintaan

Sebelum masuk ke contoh soal elastisitas permintaan, tentunya kita harus mengetahui rumusnya terlebih dahulu.

Adapun rumus untuk menghitung elastisitas permintaan adalah sebagai berikut:

contoh soal elastisitas permintaan
Rumus dan contoh soal elastisitas permintaan, youtube.com

Adapun contoh soal elastisitas permintaan di antaranya adalah di bawah ini:

  1. Kuas cat di toko bangunan Bapak Ahmad harganya turun dari Rp10.000 menjadi Rp8.000. Hal ini membuat permintaan barang berubah dari yang tadinya hanya 5 unit menjadi 8 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas harganya!
  2. Harga mesin cuci di toko elektronik turun dari Rp3.000.000 menjadi Rp2.400.000. Dikarenakan hal itu permintaan naik dari 6.000 buah menjadi 7.200. Dari pernyataan tersebut, coba hitunglah besarnya koefisien elastisitasnya!
  3. Harga beras di warung Bu Puji turun dari Rp4.000 menjadi Rp3.750. Permintaan pembeli pun naik dari yang tadinya 5.000 Kg menjadi 5.100 Kg. Dari pernyataan tersebut, coba hitunglah koefisien elastisitasnya!
  4. Harga topi di toko baju Berkah turun dari Rp20.000 menjadi Rp19.000. Permintaan pun meningkat dari yang semula 200 buah menjadi 300 buah. Dari pernyataan tersebut, coba hitunglah koefisien elastisitasnya!

Untuk jawaban dari soal nomor 1 dan 2 di atas dapat Anda simak pada gambar sebagai berikut:

contoh soal elastisitas permintaan
Contoh soal elastisitas permintaan dan jawabannya

Sedangkan untuk soal nomor 3 dan 4 dapat Anda simak di gambar sebagai berikut:

contoh soal elastisitas permintaan
Contoh soal elastisitas permintaan dan jawabannya

Itulah penjelasan dan beberapa contoh soal elastisitas permintaan yang mudah dipahami. Dengan mengetahui rumus disertai dengan contoh soalnya, tentu sekarang Anda sudah mulai memahami apa yang dimaksud elastisitas permintaan dan kemungkinan soal seperti apakah yang akan muncul.

Contoh soal tersebut bisa dipelajari jika Anda ingin melanjutkan studi tingkat tinggi di jurusan Ekonomi dan sejenisnya. Jika Anda mendapati kebingungan selama mempelajari materi ini, ada baiknya berkonsultasi kepada seseorang yang pakem dalam bidang ini.

Untuk bisnis atau perusahaan, contoh soal elastisitas permintaan sangat berguna untuk membandingkan peningkatan atau penurunan minat pembeli terhadap suatu produk.

Semoga informasi di atas bisa bermanfaat untuk Anda yang masih kesulitan mempelajari elastisitas permintaan. Nah, untuk memperdalam pemahaman Anda tentang materi ini, Anda juga dapat menyimak info menarik tentang contoh soal elastisitas silang yang biasa muncul dalam dunia bisnis.

Tinggalkan komentar