5 Dampak Prank Bagi Anak Kecil & Remaja, Bahaya Mental!

Prank menjadi salah satu fenomena yang mulai merajai dunia hiburan di Indonesia. Baik anak-anak maupun dewasa sudah fasih dengan kegiatan yang satu ini.

Namun, ternyata ada dampak prank bagi anak yang mampu menggangu kesehatan mentalnya. Ada banyak sisi negatif yang secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan anak-anak.

Di usianya yang masih belia, anak-anak masih banyak ingin bermain dengan teman sebaya atau menghabiskan waktu dengan orang tuanya.

Dengan maraknya aksi prank yang dipertontonkan lewat media sosial, tak jarang anak-anak pun menirukannya. Buruknya lagi, anak-anak banyak menjadi korban prank yang dilakukan oleh orang dewasa.

Dalam sudut pandang beberapa orang, prank mungkin menjadi sebuah hiburan. Namun, prank adalah aksi yang tak jauh berbeda dengan bullying.

Di sinilah kemudian dituntut peran orang tua dalam mengawasi putra-putrinya. Baik dalam hal pertemanan, maupun juga tentang apa yang mereka tonton dan tiru dari media sosial.

Di sisi lain, banyak orang tua yang membuat video prank kepada anaknya yang didasari ingin memberi hiburan semata.

Anak-anak pasti akan memberikan ekspresi dan reaksi yang lucu serta menggemaskan ketika mendapat prank. Namun, apakah Anda tahu jika dampak prabk bagi anak sangatlah negative terlebih lagi bagi kesehatan mentalnya?

Dampak Prank Bagi Anak yang Tidak Diketahui Orang Tua

dampak prank bagi anak
via newfm.com

Penelitian membuktikan bahwa dampak prank bagi anak sangatlah buruk. Ada beberapa dampak prank yang bisa menimbulkan gangguan psikologis terhadap anak.

Di masa kanak-kanak, mereka pasti lebih banyak menyimpan dan mengingat kejadian yang dilalui. Memori yang buruk bisa menjadi salah satu pemicu yang mengganggu kesehatannya di kemudian hari.

Beberapa dampak prank bagi anak yang perlu diketahui oleh orang tua adalah sebagai berikut:

1. Trust Issue

Yang pertama adalah trust issue. Prank biasanya dipenuhi dengan hal-hal yang mengagetkan anak-anak, membuat mereka panik, marah, ataupun takut.

Seluruh hal tersebut dinilai biasa saja bahkan menghibur bagi orang dewasa. Namun, naytanya psikis anak bisa terganggu dan menimbulkan hubungan yang tidak harmonis dengan orang tuanya.

Dampak buruk prank bagi anak ini memicu trust issue yang merusak hubungan spesial antara anak dan orang tua. Anak akan sulit percaya kepada orang tua ketika mereka selalu dibohongi dan ditipu.

Kepercayaan dari orang terdekat sangatlah penting bagi mereka. Jika kepercayaan tersebut dirusak anak bisa saja berlaku diluar kenddali bahkan bersikap kejam kepada orang tua.

2. Trauma

Selain bisa merusak kepercayaan anak terhadap orang tua, dampak prank bagi anak juga menimbulkan trauma. Trauma yang dialami anak di masa belianya akan menimbulkan kesan buruk yang berkepanjangan. Biasanya trauma tersebut tidak bisa dihilangkan secara sekejap.

Ada banyak video di mana orang tua melakukan prank kepada anaknya sehingga mereka merasa takut. Tidak hanya itu, dalam jangka panjang bisa menyebabkan depresi pada anak remaja. Inilah yang harus dihindari benar-benar oleh para orang tua.

Trauma yang dirasakan anak bisanya akan terbawa hingga mereka dewasa. Sebagai orang tua yang baik, seharusnya memberikan rasa kasih sayang, rasa nyaman dan aman agar anak-anak merasa terlindungi. Berikan kesan yang baik dan kenangan yang indah sehingga anak tidak perlu merasakan trauma berkepanjangan.

3. Tidak Percaya Diri

Dampak prank bagi anak yang lainnya adalah mereka akan kehilangan rasa percaya diri. Anak-anak yang sering dijahili atau di-prank oleh orang tuanya, mereka akan merasa minder dan menjadi pribadi yang sensitif. Mereka akan berfikir bahwa diri mereka hanya bahan lelucon dan bercandaan sehingga merasa malu setiap saat.

dampak prank bagi anak
via dramakids.com

Rasa tidak percaya diri ini sama saja dengan dampak perundungan atau bullying yang dialami anak-anak.  Anak-anak akan merasa dirinya patut direndadhkan atau diremehkan sehingga tidak mampu tampil dan bertemu banyak orang.   

Baca: Tips agar anak berani dan percaya diri

4. Lebih Agresif

Anak-anak yang mengalami prank juga akan menjadi lebih agresif. Menurut Eileen Kennedy-Moore, seorang psikolog anak mengatakan bahwa prank membuat anak menjadi lebih agresif.

Tingkat agresivitas prank sangat tinggi apalagi jika dilakukan oleh orang tua. Membuat anak sedih bukanlah tugas orang tua karena masih banyak hiburan yang bisa dilakukan selain prank.

5. Pendendam

Biasanya, dampak prank bagi anak yang paling signifikan adalah anak menjadi pendendam dan ikut melakukan prank. Ketika anak sering mendapatkan prank dari orang tua, besar kemungkinan mereka akan melakukan hal yang sama.

Apa yang dicontohkan orang tua, pasti akan diikuti dan dicontoh oleh anak-anaknya.  Sehingga, tentunya tidak baik jika melakukan hal tidak berguna dan tidak baik kepada anak.

Tips Mengurangi Dampak Prank bagi Anak

dampak prank bagi anak
via stayathomemum.com

Penting bagi orang tua untuk menjaga kesehatan mental anak-anaknya. Mengurangi atau bahkan tidak memberikan dampak prank bagi anak memang suatu keharusan. Karena anak adalah aset masa depan orang tua yang bisa menjadi kebanggaan.

Kesehatan mental tidak serta merta hanya tentang gangguan jiwa saja. Namun, bagaimana anak bisa mengendalikan emosi, berfikir jernih, dan juga bagaimana bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.

Jika seorang anak memiliki kesehatan mental yang baik, maka ia akan tumbuh menjadi pribadi yang positif. Misalnya, ia mampu bangkit saat berada dalam keadaan yang sulit, menjaga hubungan yang baik dengan teman-temannya, serta beradaptasi dengan keadaan.

Ada beberapa hal yang orang tua bisa lakukan untuk menjaga kesehatan mental serta mengurangi dampak prank bagi anak.

Ketika anak mendapat prank  dari orang dewasa atau teman sebaya, maka wajib bagi orang tua untuk mengembalikan kondisi psikis anak. Coba lakukan beberapa tips berikut ini agar kesehatan mental anak tetap terjaga.

Membangun Kepercayaan Diri pada Anak

Ketika dampak prank bagi anak adalah menghilangnya kepercayaan diri, maka tugas orang tua adalah untuk menyemangatinya.

Kembalikan dan bangun lagi semangat positif dan kepercayaan diri mereka. Dorong anak-anak untuk melakukan kegiatan yang mereka sukai, beri pujian dan penghargaan ketika mereka telah menyelesaikannya.

Biarkan Anak Melakukan Hobi

Bermain adalah salah satu kodrat anak-anak di mana mereka mencoba mengeksplor diri dan juga mencari hiburan. Biasanya anak-anak akan bermain dengan melakukan hal-hal yang disukainya atau hobi mereka.

Jadi, para orang tua harus memberikan waktu bermain bagi anak-anak sehingga mereka memiliki kesempatan untuk belajar secara mandiri.

Ajak Bersosialisai

Ketika anak menjadi pemurung, minder, dan tidak mau bersosialisasi sebagai dampak prank yang buruk. Maka tugas orang tua adalah mendorong mereka untuk kembali membuka diri dan bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Kenalkan dengan kehidupan sekitar dan jelaskan bahwa memang merreka harus hidup berdampingan dengan orang lain. Sehingga anak tidak merasa takut lagi.

Ciptakan Suasana Ruman yang Aman dan Nyaman

Rumah adalah tempat di mana anak-anak bisa berlindung, bisa merasakan kehangatan keluarga dna kasih sayang. Ketika orang tua sering melakukan prank kepada anak, bisa jadi anak akan membenci tempat tinggalnya tersebut. Sangat diwajibkan bagi orang tua untuk selalu memberikan rasa aman dan perlindungan kepada anak.

Inilah salah satu dampak prank bagi anak yang sangat berbahaya. Ketika mereka sudah tidak merasa nyaman berada di rumah, mereka akan cenderung kabur dari rumahnya. Tentu saja ini bukan hal yang baik. Sehingga, orang tua harus mampu menciptakan suasana rumah yang bahagia, nyaman, dan aman bagi anak-anak.

Itulah ulasan tentang bahaya dampak prank bagi anak yang sangat negative dan bisa mengganggu kesehata mentalnya.

Sebagai orang tua, sangat tidak dianjurkan untuk melakukan prank kepada anak. Selain usia yang masih belia dan belum mampu menilai keadaan, prank juga bisa merugikan orang tua di masa mendatang. – Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar