14 Dampak Pubertas Dini yang Terjadi pada Anak

Pubertas adalah masa ketika anak merasakan beberapa perubahan dan ditandai dengan organ seksual tubuh yang mulai aktif.

Proses tersebut bisa terjadi akibat perubahan hormon dan biasanya terjadi ketika anak masuk usia remaja. Namun ketika terjadi terlalu cepat, maka akan ada dampak pubertas dini yang dialami anak-anak.

Biasanya, masa pubertas ini terjadi di usia 10 hingga 15 tahun untuk anak laki-laki. Sementara untuk anak perempuan, biasanya pubertas terjadi lebih cepat dibandingkan anak laki-laki yakni antara usia 9 sampai 14 tahun.

Namun, pubertas juga bisa terjadi lebih lambat atau terlalu dini. Pubertas dini biasanya terjadi di sekitar umur 9 tahun untuk anak laki-laki dan juga 8 tahun untuk anak perempuan.

Ada kalanya dampak pubertas dini tersebut bisa berpengaruh pada emosi anak. Kemungkinan, ini bisa membuat anak merasa tidak siap akan perubahan yang terjadi dan merasa berbeda dengan temannya.

Berikut adalah beberapa dampak pubertas dini yang bisa dirasakan oleh anak-anak.

Penyebab Pubertas Dini

Di kebanyakan kasus, para ahli memang belum bisa menemukan hal yang bisa menyebabkan pubertas dini khususnya untuk anak perempuan. Ada kalanya pubertas dini disebabkan karena masalah kesehatan yang dialami anak.

Contohnya pubertas dini di anak perempuan dapat terjadi pada umur 6 tahun. Berikut adalah beberapa penyebab dari pubertas dini yang paling umum:

Baca: Ciri pubertas pada anak

  1. Cedera yang terjadi di otak dan menyebabkan hormon berubah.
  2. Tumor.
  3. Peradangan yang terjadi pada otak dan kemungkinan bisa terjadi karena infeksi.

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pubertas Dini

Dampak pubertas dini yang dialami anak-anak bisa dipengaruhi karena banyak faktor. Berikut adalah beberapa contoh faktor yang bisa menyebabkan terjadinya pubertas dini:

  • Jenis kelamin: Perempuan memiliki peluang 10x mengalami pubertas dini dibandingkan laki-laki.
  • Genetik: Mutasi genetik juga bisa berpengaruh pada terlepasnya sel hormon. Sedangkan yang paling banyak memiliki risiko adalah yang diturunkan dari kedua orang tua.
  • Ras: Untuk ras tertentu, pubertas dini akan lebih mungkin terjadi.
  • Obesitas atau kegemukan: Apabila kondisi anak perempuan terlalu gemuk, maka semakin berisiko mengalami pubertas dini.

Penyebab Pubertas Dini

  • Otak memproses: Bagian otak tertentu akan memproduksi hormon bernama gonadotropin releasing hormone.
  • Kelenjar pituitari akan melepaskan hormon. Gn-RH kemudian membuat hormon kelenjar pituitari yang berguna untuk melepaskan hormon kembali. Beberapa hormon tersebut dinamakan dengan luteinizing serta follicle stimulating hormone.
  • Memproduksi hormone seks: LH serta FSH akan membuat ovarium memproduksi hormon yang penting untuk tumbuh kembang karakteristik seksual perempuan. Selain itu juga penting untuk testis dalam memproduksi hormon yang berguna untuk tumbuh kembang karakteristik seksual anak laki-laki.
  • Terjadi perubahan fisik: Produksi dari estrogen serta testoteron mengakibatkan perubahan fisik dari pubertas.

Pubertas Prekoks Sentral

Pada pubertas prekoks sentral ini, proses pubertas terjadi terlalu cepat. Untuk pola serta waktu proses pubernya sendiri bisa dikatakan masih normal. Anak dengan kondisi tersebut tidak akan memiliki masalah yang mendasari.

Selain itu, tidak ada alasan yang bisa menjelaskan mengapa pubertas ini bisa terjadi. Namun dalam beberapa kasus, ada hal yang bisa menyebabkan pubertas prekoks sentral bisa terjadi, seperti:

  • Tumor yang terjadi di sumsum tulang belakang atau otak.
  • Mengalami cedera otak serta sumsum tulang belakang.
  • Mengalami sindrom McCune Albright yakni penyakit genetik yang berpengaruh pada tulang serta warna kulit.
  • Hiperplasia adrenal kongentinal: Kelompok gangguan genetik melibatkan produksi hormon abnormal dari kelenjar adrenal.
  • Hypothyroidism: Kondisi kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon dalam jumlah cukup.

Pubertas Prekoks Perifer

Testosteron atau estrogen yang ada di tubuh anak bisa mengakibatkan pubertas dini ini. Pubertas jenis ini bisa terjadi tanpa terlibatnya hormon Gn Rh pada otak yang umumnya memicu pubertas dini. Namun yang menjadi penyebabnya adalah estrogen atau testosteron yang dilepaskan ke tubuh sebab masalah di testis atau ovarium.

Selain itu juga bisa disebabkan karena masalah pada beberapa kelenjar seperti kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari. Beberapa penyebab dari pubertas prekoks perifier pada anak laki-laki serta perempuan diantaranya adalah:

  • Sindrom McCune Albright.
  • Terkena paparan sumber eksternal testoteron atau estrogen seperti salep atau krim.
  • Kista ovarium.
  • Tumor ovaraium.
  • Tumor pada sel pembuat sperma atau pembuat testosteron.
  • Mutasi gen yakni kelainan langka dinamakan prekositas seksual familial gonadropotin independen. Ini bisa terjadi karena gen yang cacat dan menyebabkan produksi lebih awal pada testosteron anak laki-laki di usia 1 hingga 4 tahun.

Dampak Pubertas Dini pada Anak

Dampak Pubertas
Dampak pubertas dini – Sumber: sec-ed.co.uk

Berikut ini dampak pubertas dini yang terjadi pada anak:

1. Perubahan Fisik

Dampak pubertas dini pertama yang akan dirasakan anak tentu saja dari segi perubahan fisik. Untuk anak perempuan nantinya akan mengalami pembesaran di area payudara, menstrusi dan mulai muncul jerawat.

Selain itu, di area kemaluan dan ketiak juga mulai ditumbuhi dengan rambut dan bau badan yang mulai berubah. Sementara untuk anak laki-laki akan mulai mengalami pembesaran organ reproduksi, timbul jerawat dan juga tinggi badan semakin bertambah.

2. Perubahan Emosi

Perubahan emosi juga menjadi dampak pubertas dini yang bisa terjadi pada anak-anak. Contohnya, anak perempuan yang mengalami pubertas dini dan menstruasi dini semakin cepat depresi dan dilanda rasa cemas.

Ini disebabkan karena anak perempuan merasa bingung dengan perubahan yang terjadi pada diri sendiri. Selain itu, rasa percaya diri anak juga bisa menurun akibat perubahan alami yang dirasakan terlalu cepat tersebut.

3. Perubahan Postur Tubuh

Durasi dari dampak pubertas dini tidak akan sama seperti pubertas dalam kondisi normal. Untuk itu, masa berlangsungnya pubertas dini juga akan lebih singkat. Ini berakibat pubertas dini bisa berhenti lebih cepat dan tinggi tubuh anak juga akan berhenti lebih cepat.

Jika ini terjadi, maka anak tidak lagi bertumbuh tinggi akibat pertumbuhan tulang terhenti serta rangka tubuh anak yang sudah matang. Untuk itu ketika anak sudah dewasa dan sudah mengalami pubertas dini, maka postur tubuhnya akan lebih pendek dibandingkan dengan temannya.

4. Perubahan Perilaku

Dampak pubertas dini tidak hanya sekedar perubahan emosi, namun perilaku anak nantinya juga akan berubah.

Contohnya anak laki-laki yang mengalami pubertas dini, maka mempunyai keinginan seks yang lebih kuat dibandingkan anak lain. Sementara untuk anak perempuan, akan lebih sensitif, gampang tersinggung dan emosi yang tidak stabil.

5. Mengalami Risiko Penyakit

Selain bisa berpengaruh pada perkembangan perilaku dan psikologi, dampak pubertas dini berikutnya yang bisa terjadi beberapa risiko penyakit.

Salah satunya yang bisa terjadi adalah risiko kanker payudara untuk anak perempuan, tumor otak serta obesitas. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih banyak untuk membuktikan jika memang ada hubungan antara pubertas dini serta penyakit.

6. Memiliki Masalah Emosional Serta Sosial

Dampak pubertas dini selanjutnya pada anak perempuan dan laki-laki adalah memiliki masalah emosional dan sosial. Anak mungkin akan sangat sadar jika ada perubahan yang terjadi pada tubuhnya.

Hal tersebut kemudian berpengaruh pada mental kemudian menyebabkan risiko depresi atau penyalahgunaan zat bisa meningkat.

Baca: Cara meningkatkan keterampilan sosial anak

7. Nilai Akademik yang Semakin Menurun

Dari beberapa penelitian ditemukan jika anak perempuan yang pubertas dini punya nilai lebih rendah di sekolah dibandingkan anak lain.

Prestasi yang menurun tersebut bisa terus berlanjut sampai beberapa tahun sekolah menengah dan mungkin seterusnya. Sementara anak laki-laki yang mengalami pubertas dini tidak akan berpengaruh pada nilai akademis.

8. Membuat Anak Menjadi Rendah Diri

Dampak pubertas dini selanjutnya adalah membuat anak menjadi rendah diri karena citra tubuh yang terlihat buruk.

Jika dibandingkan dengan teman-temannya, maka anak akan tampak matang lebih dulu dibandingkan yang lain. Sementara untuk anak laki-laki yang mengalami pubertas dini tidak akan merasakan dampak pubertas dini ini.

Baca: Agar anak berani dan percaya diri

9. Menyalahgunakan Sesuatu

Untuk anak perempuan dan laki-laki yang mengalami pubertas dini juga memiliki risiko besar menyalahgunakan zat. Anak kemungkinan akan merokok lebih cepat dibandingkan dengan teman lainnya.

Selain itu dalam beberapa penelitian juga dibuktikan jika meningkatnya risiko penyalahgunaan zat berawal di anak umur 20-an.

10. Mengalami Bullying dan Diejek Teman

Anak mungkin tidak akan paham atau memperhatikan yang terjadi di teman seusianya apakah payudaranya sudah tumbuh atau terjadi menstruasi pada anak.

Akan tetapi untuk anak yang sudah lebih besar umumnya akan memperhatikan apabila ada teman sekelas yang fisiknya terlihat lebih berkembang, Banyak laporan anak yang mengalami pubertas dini mengatakan jika dirinya lebih sering diejek dan diintimidasi oleh anak yang lebih tua.

11. Menambah Tingkat Kecemasan dan Depresi

Anak yang sudah pubertas dini juga akan punya tingkat kecemasan serta depresi yang tinggi dibandingkan yang tidak. Dampak ini terlihat secara konsisten pada anak perempuan namun tidak pada anak laki-laki.

Risiko depresi dan kecemasan ini bisa dikatakan yang paling menggaggu dan bahkan bisa terus terjadi hingga beberapa tahun ketika kuliah.

13. Sulit Menyesuaikan Diri

Pubertas merupakan sebuah proses yang terjadi pada saat kelenjar pituitari melepaskan hormon pemberi sinyal pada tubuh.

Ini berguna untuk meningkatkan produksi dari hormon seks estrogen serta progesteron kemudian menyebabkan karakteristik seksual berkembang. Jika pubertas dini terjadi maka anak bisa berisiko mengalami masalah kesehatan mental.

Dalam penelitian dibuktikan jika dampak pubertas dini bisa meningkatkan depresi untuk anak perempuan namun tidak berlaku untuk anak laki-laki.

Pubertas dini bisa dikatakan lebih berat untuk anak perempuan. Namun untuk anak laki-laki dihubungkan dengan gejala internalisasi seperti kecemasan dan juga eksternalisasi seperti memakai tembakau.

Di masa anak-anak, baik laki-laki dan perempuan akan punya tingkat depresi yang hampir sama. Akan tetapi jika untuk ukuran orang dewasa, maka kemungkinan akan mengalami depresi lebih besar dalam tingkat yang sama.

Meski begitu, wanita dikatakan antara 2 hingga 3 kali lebih besar kemungkinan mengalami depresi jika dibandingkan dengan pria.

14. Mengalami Tekanan Sosial

Pubertas dini juga menjadi hal yang menantang untuk anak-anak. Cara anak berpikir dan bertindak nantinya tidak akan sesuai dengan penampilan ketika sudah pubertas dini.

Saat anak perempuan pubertas dini, maka akan menyebabkan anak kurang percaya diri dan cemas dalam hubungan keluarga dan pertemanan.

Dampak pubertas dini menjadi sebuah kondisi yang harus dikonsultasikan dengan dokter anak. Ini penting supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat jika memang dibutuhkan.

Pubertas dini tentunya bukanlah hal yang mudah dilewati oleh anak-anak. Untuk itu sebagai orang tua, sebaiknya dekatkan diri dengan anak dan berikan penjelasan atas apa yang terjadi dan cara menghadapinya.

Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar