10 Tips Mengajarkan Dasar Renang Untuk Kaum Difabel

Belajar latihan dasar renang untuk kaum difabel khusunya Tunanetra, adalah pembahasan menarik kali ini. Olahraga renang merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak dilombakan.

Olahraga renang untuk kaum difabel, merupakan salah satu cabang olahraga yang ada di Asean Para Games 2018 lalu. Seperti yang sudah diketahui, bahwa berenang memang salah satu olahraga yang memiliki banyak manfaat baik itu fisik maupun psikologi.

Berenang tergolong olahraga cardio dimana memiliki sifat semi aerobic. Olahraga ini tentunya juga memiliki manfaat yang sama bagi kaum Tunanetra. Latihan dasar renang untuk kaum difabel khususnya Tunanetra tidak jauh berbeda dari orang normal kebanyakan.

Bagi sebagian orang olahraga ini mungkin sangat menyenangkan, namun bagi para penyandang Tunanetra hal tersebut sangat berbeda. Beberapa penyandang Tunanetra beranggapan, bahwa berenang adalah olahraga yang cukup menakutkan.

Beberapa penyandang Tunanetra memang memiliki cara tersendiri untuk mendeteksi lingkungan sekitar, yaitu dengan kondisi tekanan udara dan suara. Olahraga renang yang mewajibkan semua tubuh berada di dalam air merupakan yang menjadi momok bagi teman- teman Tunanetra.

Saat berenang, salah satu indra yang mereka andalkan yaitu telinga pasti akan terendam air. Bisa dibayangkan bukan bagaimana bila yang normal saja akan merasa takut ketika hampir semua indra tertutup.

Bagaimana dengan mereka yang memang hanya bisa mengandalkan indra pendengarannya? Tentunya hal tersebut akan sangat membuat tidak nyaman.

Nah, lantas bagaimana sih para penyandang Tunanetra tersebut bisa berenang? Berikut beberapa ulasan mengenai latihan dasar renang untuk kaum difabel khususnya Tunanetra.

10 Tips Mengajarkan Dasar Renang Untuk Kaum Difabel (Tunanetra)

dasar renang untuk kaum difabel
Juara renang Tunanetra – Dasar Renang Untuk Kaum Difabel

Seperti ulasan diatas bahwa olahraga renang bagi kaum penyandang Tunanetra akan terasa menyeramkan. Hal tersebut memang dikarenakan salah satu indra pendengar yang mana sebagai andalan mereka akan tertutup oleh air.

Tentunya latihan olahraga renang untuk kaum difabel (Tunanetra) akan berbeda. Terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menawarkan sesi berenang kepada orang-orang dengan gangguan penglihatan.

Sesi tersebut tentunya yang akan membantu dalam merencanakan dan memastikan mereka akan memiliki pengalaman yang baik. Berikut beberapa ulasan tentang 10 tips mengajarkan/ melatih dasar renang tersebut.

1. Memperkenalkan Diri

Latihan olahraga renang untuk kaum difabel khususnya Tunanetra yang pertama adalah dengan memperkenalkan diri. Perkenalkan diri Anda sebagi pelatih, sebutkan nama Anda kepada mereka. Lakukan lebih dari satu kali karena, hal tersebut berguna agar mereka terbiasa dengan suara Anda.

2. Perkenalkan Fitur

dasar renang untuk kaum difabel
pembatas lintasan / Dasar Renang Untuk Kaum Difabel

Setelah Anda memperkenalkan diri, maka perkenalkanlah beberapa fitur fisik yang dapat digunakan sebagai referensi perenang. Misalnya perkenalkan rute atau jalan bagaimana mereka bisa menemukan titik pertemuan ke titik masuk kolam.

Selain itu perkenalkan tangga kolam, dimana tangga tersebut berfungsi untuk membantu mereka saat ingin masuk ke kolam atau keluar. Memperkenalkan beberapa fitur yang ada di kolam akan sangat membantu bagi mereka. Ini merupakan salah satu bentuk latihan dasar renang untuk kaum difabel.

3. Verbalisasi Bahasa Tubuh

Trik melatih selanjutnya adalah mem-verbalisasi bahasa tubuh. Beberapa perenang Tunanetra mungkin tidak dapat membaca ekspresi wajah atau melakukan kontak mata.

Anda harus memanggil nama mereka atau menyentuh sisi lengan mereka dengan ringan. Hal tersebut berguna untuk mengindikasikan Anda berbicara dengan mereka secara spesifik.

Ini adalah sesuatu yang perlu diingat terutama jika orang berbicara dalam kelompok. Untuk memastikan seseorang dengan masalah penglihatan, termasuk dalam percakapan atau mengetahui bahwa Anda merujuk kepada mereka. Ini merupakan hal terpenting sebagai latihan dasar renang untuk kaum Difabel.

4. Perlakukan Seperti Orang Normal

Selanjutnya perlakukanlah mereka selayaknya mereka orang normal. Maksud disini adalah memperlakukan semua orang dengan gangguan penglihatan sebagai orang biasa, bukan orang yang buta. Misalnya, menggunakan kata-kata “lihat” atau “baca.”

Dengan memperlakukan mereka selayaknya orang normal, akan membuat mereka merasa percaya diri dan tidak merasa tersisih atau minder. Hal tersebut juga akan dapat menumbuhkan perasaan senang dan merasa dihormati.

Saat memberikan instruksi awal sebelum sesi, ingatlah untuk memanfaatkan sebagian besar bahasa Anda. Anda akan perlu menjelaskan sesuatu lebih banyak kata dari pada saat mengajarkan orang yang dapat melihat. Jangan takut untuk merujuk pada warna, ingat bahwa sebagian orang Tunanetra dapat melihat warna.

5. Memperkenalkan Air

Latihan olahraga renang untuk kaum difabel (Tunanetra) selanjutnya adalah dengan memperkenalkan mereka terhadap air. Perkenalkan mereka dengan air, banyak sekali cara tergantung masing- masing individu.

Bila memiliki ketakutan terhadap air yang berlebih, Anda bisa membantunya dengan mencelupkan kaki terhadap air terlebih dahulu. Bila sudah terbiasa maka perlahan- lahan bawa mereka masuk kedalam air. Ingat, gunakan kolam air dangkal untuk memperkenalkan mereka terhadap air.

6. Melatih Kaki

Latihan Dasar Renang Untuk Kaum Difabel
melatih kaki – Dasar Renang Untuk Kaum Difabel

Bila taraf perkenalah terhadap air sudah dilakukan, maka selanjutnya adalah melatih kaki mereka. Latihan kaki ini bisa dilakukan di kolam air dangkal. Lakukan latihan kaki dengan bagian kepala atau bagian atas tubuh tetap berada di permukaan air. Hal tersebut berguna untuk mengurangi kepanikan mereka saat memasuki air.

7. Latihan Dengan Alat Bantu

Selanjutnya latihan olahraga renang untuk kaum difabel Tunanetra adalah berlatih dengan alat bantu. Teknik latihan bagi pemula yang terpenting adalah dengan menjaga kepala tetap berada diatas air. Bila latihan kaki sudah dilakukan maka, selanjutnya adalah latihan kaki dengan menggunakan alat bantu.

Alat bantu yang biasa digunakan adalah Fin. Fin atau kaki katak berjenis open heel ini lebih simple sehingga dapat membantu perenang tetap menjaga kepala berada di atas air. Fin open heel ini digunakan agar saat berenang kaki menjadi lebih ringan bergerak dalam air.

8. Latihan Tubuh Bagian Atas

Pelatihan olahraga renang untuk kaum difabel khususnya Tunanetra selanjutnya adalah melatih tubuh bagian atas. Cara melatih tubuh bagian atas sebagian pemula, pelatih membekali pelampung tangan yang terbuat dari plastik.

Pelampung jenis ini tidak mudah tenggelam karena memang bahan dasar yang terbuat dari plastik yang ringan. Alat ini sangat membantu perenang dalam menjaga keseimbangan tubuh bagian atas.

Bila peserta pelatihan sudah lancar dalam menggunakan alat bantu pelampung ini, maka akan lebih mudah bergerak, membawa tubuhnya di air.

9. Latihan Pernafasan

Setelah latihan tubuh bagian atas maka selanjutnya barulah peserta latihan pernafasan. Latihan pernafasan disini dilakukan di kolam yang dangkal tentunya. Hal tersebut untuk mengantisipasi rasa panik yang mungkin akan terjadi saat mencoba memasukan kepala kedalam air.

Bagi seorang Tunanetra memang akan memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam menganalisa lingkungan. Karena sangat peka tersebutlah sehingga perlu perlahan dalam mengajarkan tiap step pelatihan.

Suara adalah hal penting saat mengajarkan suatu teknik, maka berikan arahan yang tepat dan jelas saat memberikan arahan. Step pelatihan pernafasan renang disini sama dengan belajar teknik pernafasan renang bagi pemula renang normal.

10. Belajar Berenang

Latihan dasar renang untuk kaum difabel yang terakhir adalah belajar berenang, setelah tentunya melalui tahapan latihan- latihan tersebut diatas. Bagi perenang Tunanetra hal terpenting adalah suara, maka sebagai awalan pelatih harus berada didekat perenang yang akan meluncur dan bergerak.

Selalu arahkan perenang dengan suara yang lantang ketika perenang salah arah. Penggunaan pembatas kolam akan sangat membantu dalam mengarahkan perenang dengan kondisi Tunanetra.

Salah satu hal paling penting dalam mengajarkan dasar renang untuk kaum difabel adalah penjelasan yang tepat. Tidak hanya pada penyandang Tunanetra saja akan tepati bagi segala peserta renang dengan difabilitas.

Selain itu, selaku dampingi mereka, bagi pemula damping masing- masing peserta pelatihan dengan satu pendamping/ pelatih. Sekian pembahasan mengenai latihan dasar renang untuk kaum difabel khususnya Tunanetra, semoga bermanfaat. (ad)

Editted: 30/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar