Demam pada Bayi: Gejala, Kesalahan, Cara Mengatasi

Masalah demam pada bayi merupakan hal yang lumrah terjadi. Namun, bayi yang demam sering membuat orang tua panik. Terlebih pada orang tua yang baru. Demam sendiri sebenarnya merupakan suatu gejala.

Kondisi ini biasanya menjadi pertanda bahwa tubuh si kecil sedang melawan penyakit. Anda tidak perlu tergesa-gesa ke doketr ketika menghadapi situasi semacam ini.

Ada kalanya jika bayi yang demam merupakan suatu kondisi yang normal terjadi dan dapat ditangani di rumah. Namun anda juga harus memperhatikan gejala lain yang diderita oleh si kecil.

Gejala Demam pada Bayi yang Wajib Diwaspadai

Anda juga perlu waspada jika demam pada bayi disertai dengan beberapa gejala seperti berikut ini:

  • Anak tidak mau makan saat demam
  • Terlihat lesu dan tidak bersemangat saat diajak bermain
  • Muntah dan diare
  • Tidak responsif
  • Memiliki ruam
  • Uring-uringan saat tidur dan juga kejang
  • Sesak napas ataupun napad bayi berbunyi
  • Terlihat tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, saat menangis tidak terdapat air mata, ataupun popok tidak basah.

Sebaiknya, anda menggunakan termometer dalam mengukur suhu tubuh bayi. Untuk suhu normal sendiri sekitar 36-37,9 derajat Celcius.

Fakta Penting Terkait Demam pada Bayi yang Harus Diperhatikan

Berikut ini terdapat fakta yang sangat penting untuk anda ketahui terkait demam pada anak.

1. Pengukuran Suhu Tubuh Melalui Anus Lebih Akurat

Demam pada Bayi
Gejala Demam pada Bayi Via alodokter.com

Cara yang paling akurat untuk mendeteksi suhu tubuh anak adalah melalui anus. Pengukuran melalui ketiak, dahi, atau telinga tidak seakurat melalui anus. Jenis termometer yang disarankan adalah termometer digital.

Saat digunakan untuk mengukur suhu bayi, pastikan termometer telah dicuci bersih. Olesi termometer dengan petroleum jelly, selanjutnya masukkan ke anus sekitar 2,5 cm dan diamkan sekitar 2 menit hingga termometer berbunyi. Selanjutnya keluarkan secara perlahan.

2. Demam Tidak hanya Disebabkan oleh Infeksi

Demam merupakan pertanda ataupun gejala dari suatu penyakit. Penyebab demam yang paling sering adalah infeksi virus ataupun bakteri. Tingginya suhu tubuh yang ditunjukkan dengan gejala demam sebenarnya merupakan pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh bayi sedang melawan penyakit yang sedang menyerang.

Sifat dan penanganan demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri tidak sama dengan demam yang diakibatkan oleh infeksi virus. Perbedaannya yaitu sebagai berikut:

Demam akibat virus terjadi ketika tubuh sednag berupaya melawan penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti ISPA atau diare. Demam jenis ini tidak dapat diobati dengan antibiotic dan dapat mereda sendiri dalam 3 hari.

Demam akibat bakteri terjadi saat tubuh melawan ifeksi bakteri, seperti pada infeksi telinga, dan sebagainya. Demam jenis ini wajib diwaspadai, karena dapat menimbulkan komplikasi serius.

Selain infeksi virus dan juga bakteri, naiknya suhu tubuh si kecil juga dapat disebabkan oleh berbagai sebab, seperti:

  • Suhu udara yang panas
  • Mengenakan pakaian yang terlalu tebal atau tertutup
  • Imunisasi
  • Tumbuh gigi
  • Penyakit autoimun

3. Fokus Atasi Gejalanya, Bukan Demamnya

Demam pada Bayi
Fakta Terkait Demam pada Bayi Via bukalapak.com

Bayak orang yang percaya bahwa semakin tinggi suhu tubuh maka semakin parah sakit yang dideritanya. Padahal tidak pasti demikian, bayi dengan suhu tubuh 37,9 bisa saja merasa nyaman dan masih aktif bermain. Sementara yang suhu tubuh dibawah itu sudah rewel.

Bayi yang sedang demam dan tampak nyaman sebenarnya tidak memerlukan obat penurun panas. Sebaliknya, anak yang rewel yang harus segera diberikan penanganan meskipun demam tidak terlalu tinggi.

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat bayi merasa lebih nyaman saat demam, yaitu:

  • Memberikan ASI ataupun susu formula lebih sering. Untuk bayi dengan usia diatas 6 bulan, bisa diberikan air putih. Hal ini untuk mencegah bayi mengalami dehidrasi.
  • Memandikan bayi dengan air hangat untuk membantu menurunkan panas. segera angkat dari air sebelum bayi menggigil.
  • Menggunakan baju yang nyaman untuk bayi dan menutupi tubuhnya dengan kain tipis.
  • Mengompres dahi dan ketiak menggunakan handuk yang sudah dibasahi dengan air hangat.

4. Waktu yang Tepat Memberikan Obat Penurun Panas

Jika demam tidak kunjung turun setelah dikompres. Anda dapat memberikan obat penurun panas khusus untuk bayi, seperti paracetamol. Namun, pemberian paracetamol pada bayi yang berusia kurang dari 3 bulan harus dengan konsultasi pada dokter terlebih dahulu.

Berikan obat sesuai dengan dosisi yang tertera pada kemasan obat. Jangan memberikan aspirin pada di kecil. Hal ini dikarenakan dapat menyebabkan efek samping serius pada bayi dan anak yang bisa berakibat fatal.

Selain itu, obat penurun panas seperti ibuprofen juga sebaiknya tidak diberikan pada bayi. Karena memiliki risiko dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan ginjal.

Baca: Obat demam anak 1 tahun yang aman

5. Bahaya Demam pada Anak yang Berusia Kurang dari 3 Bulan

Jika suhu tubuh bayi yang berusia kurang dari 3 bulan mencapai 38 derajat, ini merupakan kondisi yang darurat dan harus segera dibawa ke dokter. Setidaknya terdapat alasan mengapa kondisi ini tidak boleh diabaikan.

Alasan pertama yaitu karena lapisan pelindung antara pembuluh darah dan sistem saraf pusat bayi berusia kurang dari 3 bulan dan ini masih sangat tipis. Jika demam disebabkan oleh infeksi bakteri, kondisi ini dapat memudahkan penyebaran bakteri menuju seluruh tubuh.

Alasan selanjutnya dikarenakan bayi yang berusia kurang dari 3 bulan belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat. Jadi pada usia ini bayi masih sangat rentan terhadap infeksi.

Maka dari itu, bayi yang berusia kurang dari 3 bulan yang menunjukkan gejala infeksi termasuk demam perlu segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Anda juga perlu membawa si kecil ke dokter jika menunjukkan gejala lain.

Cara Mengatasi Demam pada Bayi yang Tepat

Demam pada Bayi
Cara Mengatasi Demam pada Bayi Via cloudinary.com

Cara mengatasi demam pada bayi dapat dilakukan di rumah dengan beberapa cara seperti berikut ini:

1. Mandi Air Hangat

Cara mengatasi demam pada bayi yang pertama yaitu dengan menggunakan lap ataupun memandikan bayi dengan air hangat. Gunakan lap atau memandikan bayi dengan air hangat atau suam-suam kuku.

Hindari mandi dengan menggunakan air dingin. Hal ini dapat membuat suhu tubuh bayi akan mengalami kenaikan.

2. Kompres

Cara selanjutnya yaitu dengan mengompresnya. Saat tidur, kompres bagian dahi dengan lap yang basah sebagai cara untuk menurunkan panas pada bayi. Anda dapat meletakkan pada area lipat ketiak dan sekitar lipat paha.

3. Penuhi Asupan Cairan Bayi

Cara mengatasi demam pada bayi yang paling penting adalah memastikan tubuh bayi tetap terhidrasi dengan baik. Anda dapat memberikan asupan cairan yang cukup seperti ASI ataupun susu formula.

4. Menggunakan Pakaian Tipis

Selanjutnya, anda dapat memakaikan pakaian yang tipis pada bayi. Jika bayi menggunakan pakaian yang berlapis ataupun tebal, maka anda dapat melepaskannya.

Biarkan si kecil menggunakan satu lapis pakaian saja. Dan pastikan bahwa pakaian tersebut nyaman untuk digunakan oleh si kecil. Jika bayi kedinginan, anda dapat memakaikan selimut.

5. Jaga Suhu Kamar untuk Senantiasa Sejuk

Usahakan untuk selalu menjaga suhu ruang kamar bayi supaya tetap sejuk. Jika suhu ruang panas, anda dapar menggunakan penyejuk udara ataupun kipas angin. Namun jangan terlalu kencang dan jangan diarahkan langsung pada bayi.

Kesalahan dalam Menangani Demam pada Bayi

Saat kondisi tubuh anak sedang panas tinggi. Anda harus menghindari untuk melakukan tiga kesalahan umum berikut ini:

1. Terburu-buru Memberikan Obat

Demam merupakan respon tubuh untuk melawan infeksi bakteri ataupun virus. Sebelum memberikan obat, anda dapat kompres anak dengan air bersuhu kamar yaitu sekitar 2-30 derajat Celcius.

Hindari untuk mengompres menggunakan air dingin karena demam sudah membuah bayi kedinginan. Anda dapat terus pantau suhu tubuh bayi sambil terus mengompresnya. Jika suhu sudah mencapai 38 derajat Celcius, anda dapat memberikannya obat untuk mencegah terjadinya kejang.

2. Menyelimuti Bayi

Orang tua sering kali menyelimuti bayi dengan maksud supaya bayi hangat dan berkeringat. Padahal, tidak terdapat bukti secara ilmiah yang menyatakan bahwa cara ini mampu menurunkan demam pada si kecil.

Sebaliknya bahwa fakta menunjukkan menyelimuti bayi dapat memperburuh keadaan karena dikaitkan dengan meningkatnya suhu tubuh saat diselimuti. Dengan ini maka bisa menyebabkan demam menjadi semakin tinggi.

Sebaiknya, anda memberikan baju anak yang ringan dan nyaman. Tempatkan bayi pada ruang dengan suhu kamar dan sirkulasi udara yang baik. Pastikan anak mendapatkan banyak cairan supaya tetap terhidrasi dengan baik.

3. Mandi dengan Air Dingin

Jika demam pada bayi, jangan dimandikan dengan air dingin. Saat suhu tubuh bayi sedang tinggi, maka jangan langsung untuk memandikannya menggunakan air dingin. Paparan suhu rendah yang secara tiba-tiba dapat menyebabkan pembuluh darah kulit menutup dan membuat panas tetap berada dalam tubuh.

Nah, demikian beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengatasi demam pada bayi di rumah. Jika timbul gejala lain, anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Semoga bermanfaat. – Last editted: 09/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar