Depresi Pasca Melahirkan: Jenis & Faktor Penyebabnya

Persalinan merupakan masa-masa yang ditunggu oleh para orang tua khususnya yang baru pertama kali memiliki anak.

Menjadi orang tua baru, kehadiran buah hati tentu membawa kebahagiaan yang begitu luar biasa bagi Anda dan keluarga. Namun, tahukah Anda terkadang kebahagiaan tersebut tidak bisa dirasakan secara sempurna oleh istri Anda.

Pasalnya banyak kasus yang menunjukkan bahwa setelah persalinan beberapa ibu justru tampak murung dan sedih.

Jika hal tersebut Anda jumpai pada pasangan Anda, bisa jadi ia sedangkan mengalami depresi pasca melahirkan. Sesuai dengan namanya, depresi yang satu ini seringkali dirasakan oleh para ibu setelah proses persalinan.

Lantas, apa penyebab depresi pasca persalinan tersebut? Mungkin banyak dari Anda menanyakan hal ini. Berbicara tentang penyebabnya, ada banyak alasan mengapa seorang ibu mengalami masalah yang satu ini.

Nah, untuk lebih jelasnya berikut akan dikupas beberapa ulasan tentang jenis dan penyebab mengapa wanita mengalami depresi setelah melahirkan.

3 Jenis Depresi Pasca Melahirkan yang Perlu Diketahui

Depresi pasca persalinan memang sering dirasakan oleh beberapa wanita. Namun, perlu diketahui biasanya masing-masing wanita mengalami kondisi depresi yang tidak sama.

Ada 3 jenis depresi pasca persalinan yang sering dirasakan oleh para ibu. Berikut beberapa jenisnya yang perlu diketahui.

1. Baby Blues

depresi paska kelahiran
Baby blues adalah jenis depresi pasca melahirkan yang umum sekali terjadi, pixabay

Sebagian dari Anda tentu sudah tidak asing dengan jenis depresi yang satu ini. Pasalnya banyak sekali wanita yang mengalami masalah Baby Blues pasca persalinannya.

Bahkan banyak yang mengatakan baby blues bisa dialami hingga mencapai 80% wanita. Lalu, apa gejala umum depresi baby blues tersebut?

Jika diamati, baik penyebab depresi baby blues dengan jenis lainnya kurang lebih hampir sama. Namun untuk kondisi depresi ini memang jauh lebih ringan sehingga penanganannya pun tidak begitu rumit. Biasanya depresi baby blues ini sering terjadi dalam waktu yang lumayan singkat yakni sekitar 2 Minggu setelah proses persalinan.

2. Post Partum Major Depression

Jenis depresi pasca melahirkan selanjutnya yang juga sering terjadi pada para wanita adalah Post-Partum Major Depression.

Jika dibandingkan dengan jenis yang pertama, jenis depresi yang kedua ini jauh lebih berat. Sehingga dibutuhkan penanganan khusus agar depresi yang dirasakan tersebut bisa cepat hilang.

Meski jarang terjadi, kemungkinan depresi ini dialami oleh para wanita pasca persalinan yakni sebesar 10%. Untuk gejalanya sendiri hampir sama dengan jenis depresi sebelumnya, hanya saja yang memberdayakan yakni dari waktu terjadinya.

Jika depresi baby blues bisa sembuh dalam kurun waktu minimal 2 Minggu, untuk post-partum major depression ini cenderung lebih lama.

Selain lebih lama, depresi yang kedua ini juga memberikan pengaruh yang besar terhadap suasana hati ibu. Tanda yang paling sering terjadi, ibu yang mengalami depresi ini akan mudah sekali menangis sambil mengucapkan kata-kata yang kurang jelas.

Selain itu, juga muncul perubahan ada kondisi fisiknya yang terlihat lelah dan sensitif terhadap dingin.

Baca juga: Jamu setelah melahirkan

3. Post-Partum Psychosic Depression

depresi paska kelahiran

Satu lagi jenis depresi pasca melahirkan yang harus diketahui adalah Post-Partum Psychosic Depression. Sebenarnya kondisi ini bisa dikatakan hampir sama dengan jenis depresi sebelumnya.

Namun, biasanya jika Post-Partum Psychosic Depression dibiarkan dan tambah parah akan mengakibatkan halusinasi seperti bisikan untuk mencelakakan bayi atau diri sendiri.

Umumnya gejala yang muncul saat mengalami depresi yang ketiga ini yaitu adanya gangguan pikiran. Sehingga hal tersebut dapat membuat merasa cemas, bingung atau bahkan tidak tertarik dengan anak yang baru dilahirkannya.

Pada saat mengalami depresi jenis ini perubahan hati yang dialami oleh para ibu akan terjadi sangat ekstrem. Diperlukan pengawasan khusus untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Saat Anda merasa dalam keadaan atau kondisi seperti itu, tidak ada salahnya untuk segera mencari pertolongan medis. Untuk mengantisipasi munculnya post-partum Psychosic Depression, maka sebaiknya melakukan beberapa persiapan untuk melahirkan dan membicarakannya dengan pasangan.

Dengan mempersiapkan mental lebih awal dan meminta dukungan keluarga, Anda akan merasa lebih siap untuk menjalani proses persalinan.

Faktor Penyebab Wanita Mengalami Depresi Pasca Melahirkan

Setelah memahami tentang jenis-jenis depresi pasca melahirkan, maka selanjutnya Anda perlu mengetahui penyebabnya.

Secara umum, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seorang ibu mengalami depresi pasca melahirkan. Apa saja penyebabnya? Untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut ini.

1. Stress

Dari banyaknya faktor penyebab depresi pasca melahirkan, stress menjadi salah satu alasan mengapa Anda bisa mengalami depresi pasca melahirkan. Seperti yang diketahui, kehidupan ibu baru sedikit banyak memberikan pengaruh pada kejiwaannya.

Sehingga hal tersebut memicu terjadi stress mulai dari yang ringan hingga berat. Dalam kondisi ini suami harus bisa membantu tugas-tugas dari istri agar ia tak merasa sendirian.

Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh para suami untuk mencegah munculnya depresi pasca persalinan yaitu dengan mendengarkan keluhannya. Berikan dukungan dan selalu berada di samping istri menjadi cara yang lumayan ampuh untuk mencegah munculnya depresi setelah persalinannya.

2. Kelelahan

depresi paska kelahiran
Ilustrasi depresi pasca melahirkan

Selain stress faktor lainnya yang juga dapat menyebabkan munculnya depresi pada diri Anda yaitu karena kelelahan. Bagi Anda yang baru pertama kali merasakan jadi ibu tentu akan merasa sedikit kewalahan karena harus mengurus dan menjaga buah hati Anda selama seharian.

Karena banyaknya aktivitas yang dilakukan tanpa diimbangi dengan istirahat yang cukup dapat membuat Anda merasa cemas dan lelah.

Oleh karenanya, untuk menghindari rasa lelah itu datang sebaiknya segera bicarakan dengan pasangan untuk bertukar posisi. Dengan adanya jadwal yang ditetapkan tersebut dapat membuat waktu istirahat Anda menjadi berkualitas dan Anda pun tidak mudah lelah.

Selain istirahat yang cukup, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi agar kondisi tubuh Anda tetap terjaga.

3. Tidak Ada Dukungan

Faktor penyebab depresi pasca melahirkan selanjutnya yaitu kurangnya dukungan dari orang sekitar. Meski terdengar sepele ternyata faktor yang satu ini berpengaruh besar terhadap kondisi kejiwaan Anda. Dukungan yang dimaksud di sini bisa berupa dukungan fisik, mental, finansial dan lain sebagainya.

Jika tidak ada dukungan saat Anda melewati proses ini, kemungkinan terkena depresi pasca persalinan juga semakin besar. Bahkan jika dibiarkan, Anda bisa mengalami post partum Psychosic Depression yang menyebabkan halusinasi sehingga muncul perasaan untuk menyakiti bayi atau diri sendiri.

Tentu saja Anda tidak ingin mengalami hal tersebut, bukan? Oleh karena itu sebaiknya sejak awal kehamilan sudah dibicarakan terkait hal yang satu ini.

Demikian beberapa ringkasan tentang jenis sekaligus penyebab depresi pasca melahirkan yang tak banyak diketahui. Untuk dapat terhindar dari masalah depresi, sebaiknya untuk menghindari beberapa faktor penyebab yang sudah dijelaskan di atas.

Semoga adanya informasi di atas dapat membantu dan memberikan sedikit pemahaman tentang masalah depresi yang seringkali dialami oleh para wanita pasca persalinan.

Editted: 26/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar