Hernia pada Bayi: Tanda, Jenis, Penyebab, Cara Mengatasi

Hernia merupakan kondisi ketika organ pada tubuh berada di luar posisi yang semestinya. Hal ini dikarenakan otot mengalami kelainan sehingga tidak mampu menahan organ tersebut.

Hernia bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi. Pada beberapa kasus, hernia pada bayi seringkali disadari pertama kali ketika sedang memandikannya.

Tiba-tiba timbul benjolan di sekitar pusar ataupun alat kelaminnya. Benjolan ini bisa jadi hernia. Nah, sebenarnya apa penyebab dan bagaimana mengetahui kondisi ini?

Ketahui Penyebab Hernia pada Bayi Sebelum Terlambat

Hernia umbilikalis sering dijumpai pada bayi ataupun anak-anak. Penyebab hernia pada bayi belum diketahui secara pasti. Tetapi, bayi yang memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita hernia umbilikalis adalah bayi prematur.

Selain itu, bayi yang memiliki berat lahir rendah yaitu di bawah 1,5 kg ataupun bayi yang mengalami obesitas dan batuk jangka panjang juga berisiko mengalami hernia. Kehamilan dengan lebih dari satu janin juga berisiko membuat bayi lahir dnegan risiko hernia.

Anda mungkin pernah mendengar bahwa cara dokter memotong tali pusar juga bisa menyebabkan hernia pada bayi. Namun, anggapan tersebut hanyalah mitos.

Hernia umbilikalis terlihat seperti benjolan pada pusar. Hernia pada bayi akan terlihat lebih jelas ketika ia sedang tertawa, menangis, buang air kecil, maupun saat batuk. Sedangkan ketika bayi sedang istirahat atau tidur, hernia akan terlihat menyusut atau mengecil.

Baca: Cara daftar BPJS kesehatan untuk bayi

Kenali 4 Tanda Hernia pada Bayi

Hernia pada Bayi
Penyebab Hernia pada Bayi Via popmama.com

Hernia rupanya tidak hanya terjadi pada orang dewasa, hernia juga sangat mungkin terjadi pada bayi. Berikut ini tanda-tanda hernia yang perlu anda perhatikan:

1. Munculnya Benjolan

Pada hernia inguinalis, biasanya orang tua mulai sadar ketika tampak benjolan pada daerah buah zakar ataupun lipatan paha bayi. Sedangkan pada hernia umbilikalis, pusar bayi akan tampak menonjol dibandingkan pada normalnya.

Benjolan ini muncul terutama pada saat bayi menangis, batuk, bersin, dan benjolan ini akan hilang sendiri ketika bayi tenang kembali.

2. Gangguan Pencernaan

Akibat adanya benjolan yang terdapat di sekitar lipatan paha ataupun pusar, maka tak jarang jika menyebabkan masalah pencernaan. Beragam kondisi yang dapat terjadi seperti perut kembung dan juga kencang.

Selain itu, disertai pula dengan muntah dan penurunan nafsu makan, sembelit pada bayi maupun ditemukannya darah pada saat buang air besar. Jika menemui tanda tersebut, maka segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

3. Demam

Demam pada umumnya tidak wajar terjadi pada kondisi hernia. Tetapi, jika bayi anda mengalami demam dan tampak terdapat kemerahan di sekitar benjolan, bisa jadi itu tanda dari hernia.

Baca juga: Anak Demam? Berikut Ini Cara Menurunkan Panas Anak

4. Bayi Gelisah dan Mudah Rewel

Hernia pada Bayi
Tanda Hernia pada Bayi Mudah Rewel Via alodokter.com

Bayi yang tampak gelisah, menangis, dan rewel dapat menjadi tanda bahwa terdapat tanda yang tidak nyaman pada tubuh si kecil.

Benjolan yang muncul memang pada umumnya tidak menyebabkan nyeri. Namun hal ini cukup membuat bayi rewel dan susah tidur dengan nyenyak

Jika anda menemukan benjolan pada lipatan paha atau sekitar pusar. Maka ada baiknya segera ke dokter untuk konsultasi dan segera mendapatkan penanganan yang terbaik.

Jenis Hernia pada Bayi yang Wajib Diketahui

Hernia pada Bayi
Jenis Hernia pada Bayi Via destinationsante.com

Berikut ini beberapa jenis hernia pada bayi yang harus anda ketahui.

1. Hernia pada Pusar (Umbilikus)

Hernia pada bayi ini sering muncul pada bayi perempuan. Ini terjadi karena otot perut pada bayi belum menutup secara sempurna dan masih meninggalkan celah. Akibatnya, organ dalam perut menekan celah tersebut dan membuatnya menjadi menonjol keluar.

Anda dapat melihat jika terdapat tonjolan pada bagian pusar buah hati anda yang tidak biasa, kemungkinan itu adalah hernia. Benjolan ini akan semakin terlihat setiap kali si kecil menangis atau buang air besar.

Meskipun hernia pada bayi untuk jenis ini tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, apabila sampai dengan usia 5 tahun benjolan tersebut masih ada, maka si kecil harus menjalani operasi.

2. Hernia pada Alat Kelamin (Inguinalis)

Hernia pada alat kelamin biasanya dapat terlihat jelas di bagian kelamin seperti terdapat benjolan. Dan akan lebih terlihat jelas pada saat si kecil menangis.

Pada anak laki-laki, benjolan tersebut biasanya terdapat pada selangkangan ataupun kantong buah pelir. Sedangkan untuk anak perempuan, biasanya terdapat pada selangkangan atau labia.

Hernia Inguinalis terjadi karena adanya sebagian usus yang turun dari rongga perut dan menonjol ke bagian alat kelamin. Jika anda menemukan benjolan seperti itu, maka anda dapat segera memeriksakan pada dokter untuk mendapat tindakan lebih lanjut.

3. Hernia pada Rongga Diafragma

Hernia pada rongga diafragma terjadi karena adanya organ di dalam perut yang menonjol ke rongga dada melalui celah diafragma yang tidak menutup secara sempurna. Bayi yang mengalami hernia jenis ini paling sullit untuk di deteksi.

Selain karena benjolannya yang tidak terlihat dari bawah kulit, benjolan ini juga sangat berbahaya karena dapat mengganggu pernapasan bayi. Jadi, anda harus mengetahui tanda-tandanya.

Jika anda melihat tanda bahwa si kecil sulit untuk bernapas bahkan sampai membiru. Anda harus segera membawanya ke dokter untuk ditangani lebih lanjut. Karena bayi belum bisa berbicara, maka anda harus lebih jeli.

Jika terjadi benjolan dan setiap ditekan si kecil menangis. Maka anda dapat mencurigainya sebagai penyakit hernia. Dengan penanganan lebih cepat, maka si kecil akan dapat disembuhkan.

Dikarenakan terdapat beberapa kondisi, jika penyakit ini terlambat ditemukan dan benjolan semakin membengkak. Maka bisa merusak jaringan secara permanen pada tubuhnya.

Tipe Bayi yang Memiliki Risiko Tinggi Terkena Hernia

Semua orang tua tentu menginginkan buah hatinya sehat. Namun, jika dalam riwayat keluarga anda ada hal seperti berikut ini, maka risiko ia mengalami hernia semakin tinggi. Berikut ini kondisi yang harus diwaspadai:

  • Bayi prematur memiliki risiko yang cukup besar terkena hernia. Hal ini dikarenakan organ tubuhnya yang belum matang ataupun sempurna ketika lahir.
  • Risiko kedua jika bayi memiliki orang tua maupun saudara kandung yang pernah menderita hernia.
  • Bayi yang mengalami gangguan fibrosis kistik juga dapat terkena hernia.
  • Risiko yang paling tinggi terkena hernia yaitu bayi dengan testis yang tidak turun. Hal ini berarti testis tidak berpindah ke bagian skrotum sebelum bayi tersebut lahir. Dan kemungkinan bermasalah dengan organ kemih ataupun reproduksi.

Cara Mengatasi Hernia pada Bayi Secara Aman

Hernia pada Bayi
Cara Menangani Hernia pada Bayi Via motherandbaby.co.id

Untuk mengobati hernia umbilikalis pada bayi, dokter akan melakukan prosedur operasi. Namun, prosedur ini terbilang cukup sederhana dan hanya membutuhkan waktu 20 – 30 menit dengan anak diberikan bius total.

Pada anak, area pusar yang terbuka biasanya ditutup dengan jahitan. Namun, jika hernia memiliki ukuran yang besar, maka jahitan juga akan ditopang dengan alat khusus untuk memperkuat area pada sekitar bekas operasi.

Biasanya, pasien operasi hernia diperbolehkan pulang setelah satu hari setelah operasi. Anak biasanya akan mmengeluhkan rasa kebas ataupun tidak nyaman pada area bekas operasi, namun itu merupkan hal yang wajar.

Meskipun demikian, anak yang menjalani operasi hernia mungkin mengalami komplikasi pascaoperasi. Berikut ini ciri-ciri yang dapat anda perhatikan:

  • Infeksi (ditandai dengan bekas jahitan operasi memerah, bernanah, maupun terasa sakit)
  • Pendarahan
  • Robek pada bekas jahitan
  • Hernia kambuh
  • Pusar terlihat tidak normal

Untuk meminimalisir terjadinya komplikasi, batasi aktivitas bayi pada saat masa pemulihan. Jika hasil operasi sudah benar-benar pulih, biasanya dokter akan memperbolehkan untuk kembali beraktivitas secara normal.

Segera konsultasikan kepada dokter jika menemukan tanda hernia pada bayi. Dengan penanganan yang lebih cepat, maka si kecil akan dapat sembuh lebih cepat pula. Semoga bermanfaat. – Last editted: 09/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar