Ibu Hamil Makan Jengkol: Manfaat & Efek Samping

Akan ada banyak stigma dan berbagai anggapan mengenai apa yang boleh dikonsumsi ibu hamil seperti ibu hamil minum kopi.

Ibu yang tengah hamil mungkin akan bertanya bolehkah ibu hamil makan jengkol? Apalagi jika memang jengkol itu adalah makanan kesukaan ibu. Jengkol dengan aroma khas dan rasanya memang mampu menjadi makanan spesial bagi sebagian orang.

Tak hanya itu, jengkol juga bisa dikreasikan menjadi beberapa menu makanan yang lezat untuk disantap, seperti semur dan sambal.

Maka dari itulah terkadang ibu hamil yang doyan makan jengkol akan bimbang sebelum mengonsumsi jengkol. Sebelum memutuskan untuk makan jengkol, sebaiknya ibu hamil mengetahui apa manfaat dan efek sampingnya.

Baca juga: Makanan sehat untuk ibu hamil

Bolehkah Ibu Hamil Makan Jengkol?

Jika ditanya apakah ibu hamil boleh mengonsumsi jengkol, maka jawabannya boleh-boleh saja. Ya, memang tidak ada larangan yang cukup berarti asalkan konsumsinya tidak terlalu berlebihan. Selain itu dianjurkan agar jengkolnya tidak dimasak secara matang supaya tidak mengandung bakteri semacam Listeria.

Bakteri Listeria merupakan suatu bakteri yang hidup dalam jengkol dimana akan menjadi aktif bila jengkol itu dimasak matang. Mungkin untuk orang biasa itu tidak akan terlalu menjadi masalah yang besar dan cukup mengkhawatirkan.

Akan tetapi untuk ibu hamil, itu akan cukup berdampak pada tubuh si ibu maupun si janin. Maka dari itu perhatikanlah baik-baik jika ibu memang ingin mengonsumsi jengkol tersebut, ya.

Terdapat 2 poin yaitu ibu hamil makan jengkol hanya dalam batasan yang normal, yaitu tidak terlalu banyak. Makanlah jengkol secukupnya karena memang sesuatu yang berlebihan tidaklah pernah baik dampaknya.

Selain itu jangan mengonsumsi jengkol yang dimasak matang karena adanya ancaman bakteri. Pastikan ibu sudah mencamkan kedua poin tersebut seketika ingin mengonsumsi jengkol saat hamil.

Ibu Hamil Makan Jengkol
Ibu Hamil Makan Jengkol via dakta.com

Beberapa penelitian menjelaskan bahwa jengkol mengandung asam jengkolat yang jika dilihat menggunakan mikroskop bentuknya seperti kristal. Asam jengkolat bersifat sama dengan uric acid (asam urat) yang dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kristal-kristal dalam urine.

Nah, ketika dikonsumsi berlebihan atau pada orang dengan kondisi tertentu, kristal-kristal ini jadi gampang menyatu. Itulah yang menyebabkan susah kencing atau sakit saat kencing.

Karenanya dikatakan juga bahwa saat makan jengkol jangan sampai langsung habis satu piring. Jumlahnya perlu untuk dikurangi dan jangan lupa minum air putih yang cukup agar kristalnya tak gampang menyatu serta bisa dikeluarkan.

Lalu berapa spesifiknya jumlah konsumsi jengkol yang baik untuk ibu hamil? Beberapa sumber menyebut 1-3 keping jengkol saja sudah cukup untuk ibu hamil.

Baca juga: Manfaat susu kedelai untuk ibu hamil

Manfaat Jengkol Bagi Ibu Hamil

ibu hamil makan jengkol
ibu hamil makan jengkol bolehkah? via health.grid.id

Bukan hanya rasa dan aroma jengkol saja yang membuat jenis makanan yang satu ini menjadi primadona. Ternyata faktanya jengkol pun memiliki beberapa manfaat yang baik bagi ibu hamil.

Jengkol sebenarnya punya banyak kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Nah, beberapa keluhan ibu hamil ada yang bisa diatasi dengan kandungan yang terdapat dalam jengkol ini.

Baca juga: Makananyang dilarang untuk ibu hamil

1. Bermanfaat Memberikan Asupan Kalsium Pada Janin

Saat janin berada di dalam kandungan maka ia pun jelas akan terus berkembang dan juga tumbuh. Dengan begitu, janin juga jelas sangat membutuhkan asupan kalsium agar kesehatan tulang dan giginya terjaga.

Asupan kalsium tersebut bisa didapatkan oleh ibu hamil dengan mengonsumsi beragam makanan dengan kalsium tinggi, seperti jengkol. Ibu hamil makan jengkol bisa terpenuhi kebutuhannya akan kalsium untuk perkembangan janin dalam kandungan.

2. Bantu Atasi Sembelit Pada Ibu Hamil

Salah satu keluhan ibu hamil adalah susah buang air besar atau sembelit. Nah, jengkol ini dikenal memiliki manfaat untuk melancarkan buang air besar pada ibu hamil lantaran kaya akan serat. Jadi tidak cukup masalah jika ibu hamil makan jengkol sampai 1-2 keping jengkol bersama nasi putih, sayur, dan lauk lainnya.

3. Mencegah Anemia

Ibu hamil makan jengkol akan merasakan manfaat untuk  pencegahan penyakit anemia. Dengan mengonsumsi jengkol, ibu hamil bisa teratasi dari risiko anemia.

Anemia sendiri terjadi karena tubuh kekurangan zat besi. Nah, jengkol memang dinyatakan mengandung zat besi yang cukup tinggi, yaitu sekitar 4,7 gram per 100 gram..

4. Menjaga Organ Vital Janin

Selama masa kehamilan, dokter kandungan akan merekomendasikan asam folat supaya ibu hamil sehat. Ibu hamil makan jengkol dalam hal ini akan dikategorikan baik untuk dipenuhi.

Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi 400 mcg asam folat per hari yang bermanfaat untuk melindungi risiko bayi lahir cacat. Dan siapa sangka jika faktanya ternyata asam folat ini bisa didapat dari jengkol.

Apa Saja Efek Samping Bagi Ibu Hamil Makan Jengkol?

ibu hamil makan jengkol
Efek Samping Ibu Hamil Makan Jengkol via janethes.com

Meskipun memiliki beberapa manfaat, namun tetap saja ibu hamil tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi jengkol terlalu banyak. Seperti yang sudah dibahas tadi bahwa batas maksimal mengonsumsi jengkol adalah 3 keping perhari.

Hal ini disebabkan oleh asam jengkolat yang terdapat pada jengkol. Jika pH tubuh seseorang dibawah 7 (asam) maka mengonsumsi jengkol akan menjadi masalah karena jengkol sulit larut air dan mengendap di ginjal.

Kendati jengkol bermanfaat untuk kehamilan, namun sebaiknya ibu tetap berhati-hati karena makanan ini juga memiliki efek samping untuk perkembangan janin. Dalam seporsi jengkol, terdapat asam jengkolat yang berbahaya jika menumpuk di dalam ginjal.

Asam jengkolat yang tertimbun akan membentuk kristal tajam dan jika dibiarkan dapat merobek dinding saluran kemih dan mengakibatkan perdarahan. Berikut ini adalah beberapa efek samping lainnya karena mengonsumsi jengkol berlebihan saat hamil.

Baca juga: manfaat CDR untuk ibu hamil

1. Memicu Morning Sickness Yang Semakin Parah

Pengaruh hormon saat hamil akan menyebabkan perubahan tubuh yang signifikan, salah satunya indera penciuman. Indera penciuman ibu akan menjadi lebih sensitif saat hamil.

Mengingat jengkol memiliki aroma khas yang menyengat, maka dapat memicu mual dan muntah yang sangat parah. Tak hanya mual dan muntah, ibu bahkan akan mudah merasa pusing dan nyeri serta menimbulkan gejala dehidrasi sehingga membahayakan janin.

2. Menimbulkan Sakit Pinggang

Asam jengkolat yang cukup tinggi juga dapat memicu sakit pinggang yang semakin parah pada periode kehamilan. Jengkol akan membuat penumpukan pada sistem sekresi tubuh. Bahkan selain itu tak menutup kemungkinan akan membuat ibu kesulitan duduk ataupun berdiri.

3. Dapat Menyebabkan Keracunan

Keracunan jengkol sangat mungkin terjadi pada ibu yang sedang hamil muda. Biasanya kondisi semacam ini ditandai dengan rasa tak nyaman, mual, muntah, sakit kepala, nyeri, demam, dan sulit untuk buang air kecil. Maka dari itu, hindarilah konsumsi jengkol yang terlalu banyak saat ibu sedang mengandung.

4. Dapat Mengakibatkan Keguguran Janin

Keguguran merupakan dampak terburuk jika ibu hamil makan jengkol dalam jumlah berlebihan. Biasanya kasus ini terjadi saat ibu hamil mengalami keracunan jengkol yang parah dan terlambat mendapat pertolongan.

Keracunan yang parah akan membuat ibu kesulitan buang air kecil. Selain daripada itu, kondisi demikian akan membuat janin tidak mendapat cukup oksigen.

Terkait permasalahan apakah ibu hamil makan jengkol itu berbahaya atau aman-aman saja, itu sangat bergantung. Semuanya itu bergantung pada perlakuan konsumsi dari jengkol itu sendiri.

Jika ibu hamil makan jengkol terlalu banyak dalam satu waktu maka itu dikatakan tidak cukup baik. Apalagi jika jengkol tersebut dimasak terlalu matang, itu dikatakan akan berdampak negatif pada tubuh ibu.

Hal ini bukan perkara apakah ibu hamil makan jengkol dibolehkan atau dilarang. Melainkan yang terpenting adalah porsi dari mengonsumsi jengkol tersebut.

Ibu hamil dianjurkan memakan jengkol sesedikitnya saja dan jangan memakan jengkol yang dimasak terlalu matang. Jika kesemuanya itu diperhatikan dengan baik, maka kondisi ibu dan si bayi pun bisa terjamin.

Editted: 25/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar