6 Jenis Jamu Pelancar ASI, Manjur, Amankah untuk Diminum?

Sebagai orang Indonesia tentunya kita telah mengenal lama warisan leluhur mulai dari adat sampai dengan medis. Tidak terkecuali dengan jamu pelancar ASI bagi ibu menyusui.

Tapi sebelum anda meminumnya, penting untuk mengetahui sebenarnya seberapa efektif kerja dan keamanan jamu untuk melancarkan ASI.

Jamu masuk dalam kategori obat tradisional yang diolah dari tumbuh-tumbuhan sehingga menghasilkan sebuah ramuan. Bentuk sediaan jamu juga tidak hanya satu, melainkan dapat anda temukan dalam berbagai sajian.

Mulai dalam bentuk cair yang bisa langsung diminum, diolah menjadi pil, maupun serbuk yang harus diseduh terlebih dahulu.

Bagi kebanyakan ibu menyusui mungkin sudah tidak asing dengan manfaat jamu yang disebut-sebut sebagai pelancar ASI.

Ditambah dengan proses peracikan yang tidak begitu sulit, mudah ditemui, bahkan harganya yang terbilang murah. Sebenarnya bukan itu saja.

Bahan Baku Jamu Pelancar ASI Termasuk Kategori Laktogogue

Mengutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), jamu telah digunakan secara turun-temurun selama berpuluh-puluh atau mungkin ratusan tahun.

Baca juga: makanan pelancar asi

Ini karena manfaat ramuan herbal yang diracik dari campuran berbagai tumbuh-tumbuhan ini telah terbukti keamanan dan manfaatnya untuk tujuan kesehatan tertentu. Berdasarkan hal tersebut, jamu dipercaya bisa membantu menjadi pelancar ASI pada ibu menyusui.

Alasan lainnya, karena jamu dikenal sebagai bahan tradisional dan alami. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para ibu menyusui.

Pasalnya, tidak semua obat-obatan boleh diminum selama menyusui. Itu sebabnya, jamu dianggap lebih aman ketimbang obat-obatan yang berisiko menimbulkan efek samping terhadap kesehatan. Baik pada ibu maupun bayinya.

Perihal selanjutnya yang mungkin jadi pertanyaan, apakah jamu ramuan pelancar ASI efektif atau tidak. Sebenarnya, jika ditelusuri dari bahan-bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan jamu pelancar ASI merupakan laktogogue.

Laktogogue adalah bahan atau zat yang dipercaya dapat membantu merangsang, memperbanyak, serta mempertahankan jumlah produksi ASI pada ibu menyusui.

Apa Saja Bahan yang Ada Didalam Jamu Pelancar ASI?

jamu pelancar ASI
Ilustrasi – Jamur pelancar asi

Seperti penjelasan sebelumnya, jamu ramuan pelancar ASI terbuat dari beragam campuran tanaman dan bahan tradisional.

Tidak semua tanaman dan rempah bisa di jadikan bahannya, karena sebenarnya semua komposisi ini tergolong ke dalam laktogogue.

Agar anda tidak ragu dan bingung lagi mengenai hal ini, berikut bahan dasar yang sering digunakan dalam pembuatan jamu pelancar ASI:

1. Kunyit

Kunyit memiliki kandungan senyawa kimia bernama kurkumin. Senyawa inilah yang berperan dalam memberikan pigmen berwarna kuning yang khas pada kunyit.

Kunyit juga diperkaya dengan minyak atsiri yang dikenal bisa membantu meningkatkan produksi ASI. Di sisi lain, kandungan zat gizi yang beragam pada kunyit seperti karbohidrat, protein, vitamin C, kalium, serta fosfor, turut mencukupi kebutuhan gizi ibu menyusui.

2. Asam Jawa

Bahan lain yang sering dicampur bersama jamu pelancar ASI yakni asam jawa. Ada berbagai kandungan zat gizi di dalam bahan alami yang satu ini.

Mulai dari protein, lemak, hidrat arang, kalsium, vitamin A, vitamin B1, hingga vitamin C. Melihat aneka kandungan kimiawi yang ada di dalam asam jawa, membuat bahan tradisional yang satu ini kerap digunakan dalam pembuatan jamu untuk ibu menyusui.

Hal ini dikarenakan asam jawa dinilai bisa membantu menjaga kesehatan fisik ibu nifas, sekaligus mempercepat pemulihan tubuh pasca melahirkan. Dengan begitu, artinya asam jawa tersebut dapat mempengaruhi produksi ASI selama menyusui.

Tidak berhenti sampai di situ, asam jawa juga sudah sejak lama dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Contohnya asma, batuk, demam, alergi, luka, bisul, hingga bengkak pada kulit karena disengat serangga.

Baca juga: Buah pelancar asi

3. Adas

Adas merupakan salah satu komponen yang biasanya dijadikan bahan dalam pembuatan minyak telon. Fungsi lainnya, tanaman ini kerap dimanfaatkan untuk menghasilkan jamu pelancar produksi ASI.

Dikarenakan adas mengandung senyawa flavonoid dan coumarins. Kedua senyawa tersebut termasuk dalam kelompok fitoestrogen yang dapat membantu merangsang meningkatnya produksi ASI.

4. Lempuyang

Lempuyang adalah tanaman yang rimpangnya sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk pengobatan. Sama seperti kunyit, lempuyang juga memiliki kandungan minyak atsiri di dalamnya, seperti limonan dan zerumbon.

Manfaat selain menjadi bahan jamu pelancar ASI, lempuyang juga bermanfaat untuk mengoptimalkan kembali kondisi kesehatan tubuh ibu setelah melahirkan.

5. Daun Katuk

Menurut Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI, bahwa daun katuk sebagai salah satu tanaman yang paling sering ditemukan dalam jamu pelancar ASI. Hal ini bukan tanpa alasan.

Di samping kaya akan kandungan protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1, dan Vitamin C, daun dengan nama latin Sauropus androgynus ini juga dipenuhi oleh zat polifenol dan steroid.

Kandungan polifenol dan steroid dapat meningkatkan jumlah hormon prolaktin di dalam tubuh. Tingginya kadar prolaktin pada daun katuk ini berfungsi untuk peningkatan jumlah ASI pada payudara, sekaligus mempercepat dan melancarkan produksinya.

Berbagai kandungan zat gizi dalam daun katuk tersebutlah yang nantinya dapat membantu mencukupi kebutuhan zat gizi harian anda dan si kecil.

6. Daun pepaya

Mungkin anda lebih akrab memakan daun pepaya yang diolah sebagai sayuran. Ternyata, daun pepaya juga bisa diolah menjadi bahan dasar dalam pembuatan jamu pelancar ASI.

Daun dengan nama ilmiah Carica papaya ini merupakan tanaman selain daun katuk yang juga dikenal baik untuk membantu meningkatkan produksi ASI.

Di samping itu, daun pepaya juga menyumbang sejumlah zat gizi yang bagi anda dan si kecil. Dalam 100 gr daun pepaya, terkandung 87 kalori, 8 gr protein, 11,9 gr karbohidrat, 2 gr lemak, serta 1,5 gr serat.

Berbagai vitamin dan mineral lainnya juga tak luput hadir di dalam tanaman dengan struktur tulang daun menjari ini.

Dalam pengolahannya, meski dicampur bersama dengan bahan lain yakni daun katuk. Semua dedaunan tersebut cuci bersih terlebih dulu, dijemur, dan dikeringkan di dalam oven bersuhu 50 derajat Celcius.

Baca juga: Camilan pelancar asi

Amankah Minum Jamu Pelancar ASI Selama Menyusui?

Manfaat minum jamu pelancar ASI selama menyusui memang sudah banyak terbukti di masyarakat. Namun, bagaimana dengan keamanannya?

Melihat dari segi keamanan, penelitian dari B2P2TOOT Tawangmangu berpendapat bahwa jamu pelancar ASI terbilang aman dan baik untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.

Setelah ibu menyusui rutin minum jamu pelancar ASI selama 28 hari pada penelitian tersebut, tidak ditemukan adanya gejala atau perubahan pada fungsi organ ginjal dan hati mereka.

Sebagai gambaran, penelitian tersebut bukan sekadar memberikan ramuan jamu saja bagi para ibu menyusui. Akan tetapi, juga dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk ibu.

Pemeriksaan tersebut mencakup darah, gula darah sewaktu, fungsi hati (SGOT dan SGPT), dan fungsi ginjal (Ur dan Cr).

Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyakit yang mungkin sudah dimiliki ibu, sekaligus untuk mengenali kondisi organ hati dan ginjal sejak awal.

Jadi, bisa dilakukan pemantauan bila nantinya muncul efek samping tertentu pada kedua organ tubuh tersebut selama dan setelah pemberian jamu.

Konsultasikan Dulu Dengan Dokter

Pada dasarnya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tidak menyarankan konsumsi jamu selama masa menyusui. Sebab dikhawatirkan akan timbul efek samping pada ibu maupun bayinya.

Namun, jika anda merasa tidak ada masalah selama minum jamu pelancar ASI dan ingin merutinkan konsumsinya, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.

Biasanya dokter akan menyarankan perlu atau tidaknya minum jamu pelancar ASI, dengan memeriksa kondisi kesehatan anda terlebih dahulu. Kondisi kesehatan tertentu mungkin tidak dianjurkan untuk minum jamu, terlebih di masa menyusui.

“Baca Juga: 9 Merk Vitamin Ibu Menyusui yang Aman Dikonsumsi

Jika dipaksakan, hal ini justru berisiko memengaruhi kondisi kesehatan anda maupun si kecil. Tak perlu khawatir, karena anda masih bisa mencoba berbagai cara memperbanyak ASI lainnya guna mengoptimalkan produksinya untuk si kecil.

Demikian ulasan mengenai amankah konsumsi jamu pelancar ASI bagi ibu selama menyusui. Semoga ulasan tersebut bermanfaat dan menjadi referensi bagi anda. Sekian dan Terimakasih. (br) – Editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar