12 Penyebab Medis Janin Tidak Bergerak & Cara Mengatasi

Calon ibu biasanya mulai merasakan kehadiran bayi ketika sudah mulai ada tendangan di dalam kandungan. Meski terkadang menyakitkan, namun janin yang bergerak menjadi tanda jika kondisinya sehat.

Hal ini tentunya berbanding terbalik ketika janin tidak bergerak. Umumnya, janin sudah mulai bergerak di kehamilan 18 sampai 22 minggu. Sesudah itu, pergerakan dari janin mungkin akan berkurang.

Akan tetapi jika secara tiba-tiba janin tidak bergerak, maka biasanya akan membuat calon ibu menjadi khawatir.

Namun sebelum memutuskan tindakan karena janin tidak bergerak, maka sebaiknya ketahui dulu apa yang menjadi penyebabnya.

Sebenarnya jika janin berhenti bergerak hanya sebentar, maka tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Agar lebih jelas, berikut ulasan janin tidak bergerak yang sangat penting diketahui untuk calon ibu.

Baca juga: Proses perkembangan janin

Penyebab Janin Tidak Bergerak

Janin biasanya akan bergerak lebih dari 10 kali dalam waktu 12 jam. Namun terkadang, janin juga bisa berhenti bergerak yang sebenarnya memang normal terjadi.

Akan tetapi jika janin tidak bergerak terlalu lama, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter. Berikut adalah beberapa penyebab dari janin berhentik atau tidak bergerak ketika masuk ke trimeter 3:

1. Akibat dari Posisi Bayi

Posisi bayi sangat berpengaruh pada seberapa ibu bisa merasakan pergerakan dari janin. Apabila janin dekat dengan tulang belakang, maka kemungkinan pergerakan yang dilakukan janin tidak sampai ke perut.

Inilah yang menyebabkan calon ibu beranggapan jika janin tidak bergerak. Akan tetapi jika janin sudah bertambah besar, maka kemungkinan tendangan dari janin bisa dirasakan.

2. Janin Sedang Tidur

Meski masih berada di kandungan, namun janin tetap sudah memiliki jam tidur. Umumnya janin akan tidur selama 20 hingga 40 menit atau bahkan lebih namun tidak sampai 90 menit.

Ketika janin sedang tidur, maka janin juga tidak akan bergerak. Untuk itu ketika merasa janin tidak bergerak, sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Janin Tidak Bergerak
Janin Tidak Bergerak via sehatq.com

3. Sedang Stres atau Memiliki Masalah Nutrisi

Jika sedang mengalami stres, maka hormon stres akan terlepas dari tubuh. Ini nantinya bisa berpengaruh pada jumlah dari pergerakan janin sehingga kemungkinan gerakan janin akan berkurang.

Sedangkan puasa atau mengalami dehidrasi juga bisa mengurangi pergerakan dari janin. Ini disebabkan karena makanan yang dikonsumsi merupakan sumber energi supaya janin bisa bergerak.

4. Pertumbuhan yang Terbatas Pada Janin

Jika pertumbuhan janin pada rahim terbatas, maka juga bisa menyebabkan janin tidak bergerak. Janin yang mengalami pertumbuhan terbatas bisa dilihat ukuran janin yang lebih kecil dibandingkan ukuran janin normal.

Janin yang berukuran kecil tersebut sebenarnya mungkin melakukan gerakan dalam jumlah sama seperti janin normal akan tetapi tidak terasa.

5. Air Ketuban Pecah Terlalu Cepat

Janin tidak bergerak juga bisa disebabkan karena air ketuban yang pecah terlalu cepat. Jika air ketuban semakin berkurang di usia kandungan mendekati hari kelahiran, maka bisa membatasi gerak bayi. Bahkan, air ketuban yang pecah terlalu cepat juga bisa menimbulkan masalah untuk janin.

6. Mengalami Hipoksia

Hipoksia adalah keadaan ketika janin kekurangan oksigen. Ini terjadi karena tali pusar janin terlilit atau tertekuk yang membuat oksigen tidak bisa dialirkan dengan baik ke janin.

Hipoksia nantinya bisa menimbulkan efek panjang di otak serta tahap perkembangan janin secara menyeluruh. Ketika terjadi hipoksia pada bayi, maka janin akan mengurangi bahkan menghentikan gerakan supaya energi bisa dihemat.

7. Terjadi Abrupsio Plasenta

Abrupsio plasenta merupakan kondisi plasenta yang terpisah dari dinding rahim. Untuk kasus yang parah, abrupsio plasent bisa membuat aliran oksigen serta nutrisi ke janin semakin terbatas.

Apabila hanya dibiarkan, maka janin bisa meninggal sebelum dilahirkan. Untuk itu ketika bayi mengalami abrupsio plasenta harus segera dilahirkan jika memang usia kandungan sudah cukup.

8. Kualitas Plasenta Mengalami Penurunan

Plasenta menjadi organ terpenting yang menghubungkan ibu dengan janin di kandungan. Dari plasenta, nantinya darah mengandung oksigen dan makanan akan mengalir ke janin.

Jika plasenta berkualitas, maka tentunya bisa bekerja dengan maksimal. Namun ketika kehamilan semakin tua, maka kualitas plasenta juga ikut menurun dan bisa menyebabkan bayi berhenti bergerak.

9. Janin Telah Meninggal di Dalam Kandungan

Bayi yang terlahir sudah meningga dapat terjadi sesudah usia kandungan melebihi 20 minggu. Namun, biasanya ini lebih sering terjadi saat usia kandungan mencapai 28 minggu. Ini juga bisa menjadi penyebab dari janin tidak bergerak yang tentunya sangat tidak diinginkan calon orang tua.

10. Kontraksi Tidak berhenti Terjadi

Penyebab berikutnya dari janin berhenti bergerak adalah karena kontraksi yang terjadi tanpa henti. Pijatan rahim di janin ketika kontraksi membuat aliran darah menuju janin akan berkurang. Ini nantinya menyebabkan asupan oksigen juga berkurang dan bayi berhenti bergerak.

11. Janin Kekurangan Nutrisi

Jika berkonsultasi pada dokter karena janin tidak bergerak, maka dokter akan merekomendasikan untuk mengonsumsi sesuatu yang manis seperti jus buah.

Makanan serta minuman yang mengandung gula bisa menstimulasi janin untuk terus bergerak aktif. Jika ibu lapar dan tidak makan sefera, maka janin akan kekurangan nutrisi dan akhirnya berhenti bergerak.

12. Ruang di Rahim Terlalu Sempit

Tumbuh kembang pada kandungan memang menjadi hal yang menakjubkan pada makhluk hidup. Saat janin membesar, maka ruang gerak otomatis bertambah sempit. Ini akhirnya akan membatasi ruang gerak janin dan akhirnya berhenti bergerak.

Baca juga: Usia kehamilan normal

Tips Mengatasi Janin Tidak Bergerak

Janin Tidak Bergerak
Janin Tidak Bergerak via mommyasia.id

Gerakan janin umumnya sudah bisa dirasakan di terimester ketiga. Nantinya, gerakan akan lebih terasa mendekati persalinan atau saat kontraksi sudah terasa. Jika janin tidak bergerak, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan sebagai langkah pertama:

Coba Mengeluarkan Suara

Cara pertama yang bisa dilakukan jika janin tidak bergerak adalah dengan membuat suara. Bunda bisa mengajak bayi berbicara untuk melihat respon yang diberikan. Selain itu bisa juga dilakukan dengan memasang musik dan diperdengarkan pada bayi.

Minum Sesuatu yang Dingin

Tips berikutnya yang bisa dilakukan adalah dengan minum sesuatu yang dingin. Air dingin nantinya bisa mengubah temperatur tubuh ibu hamil dan kemungkinan juga dirasakan oleh bayi. Ini nantinya bisa memicu bayi bergerak untuk mencari area dengan temperatur yang lebih nyaman.

Coba Berhenti Bergerak

Saat tubuh terus bergerak, maka mungkin bayi akan merasa seperti terayun sehingga membuatnya tertidur. Untuk itu, cobalah untuk berhenti beraktifitas sebentar. Kemungkinan, ini bisa membantu membuat bayi yang ada di rahim terbangun dan bergerak.

Gunakan Posisi Tidak Nyaman

Cobalah menggunakan posisi yang tidak nyaman untuk mencoba membuat bayi di dalam rahim bergerak. Contohnya seperti berbaring menggunakan satu sisi tubuh kiri atau kanan. Rasa tidak nyaman ini akan membuat bayi menggerakkan tubuhnya karena juga merasa tidak nyaman.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, janin tidak bergerak yang terjadi hanya sebentar memang tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, jika rangsangan sudah diberikan namun janin tetap tidak bergerak, maka sebaiknya segera periksa ke dokter. Bunda disarankan untuk memeriksakan kandungan ke dokter apabila:

  • Janin tidak bergerak sekitar 10 kali selama 2 jam.
  • Ada pembengkakan di tubuh seperti pada kaki, tangan dan juga area sekitar mata.
  • Merasakan sakit kepala melebihi 24 jam dan pandangan menjadi kabur.
  • Merasakan kram perut yang terjadi tanpa henti.
  • Terjadi perdarahan pada vagina.
  • Perut terasa nyeri ketika tersentuh.

Nantinya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk melihat kondisi dari janin. Pemeriksaan tersebut adalah USG kehamilan dan pemeriksaan fisik untuk melihat detak jantung janin, kondisi serta beberapa penyebab dari janin tidak bergerak.

Jika memang hasil pemeriksaan normal, maka sudah bisa kembali pulang ke rumah namun tetap memantau pergerakan dari janin setiap hari.

Jika memang janin tidak bergerak atau gerakannya menurun, maka sebaiknya istirahat yang cukup, minum yang cukup dan konsumsi makanan manis.

Ini nantinya bisa membantu memberikan energi pada janin agar bisa bergerak. Akan tetapi jika janin berhenti bergerak dalam waktu yang lama, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Editted: 26/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar