Mengenal Berbagai Karakteristik Anak Sekolah Dasar dan Faktor Pengaruhnya

Setiap anak yang memasuki jenjang pendidikan memiliki karakteristik sendiri, seperti halnya pada jenjang Sekolah Dasar.

Karakteristik anak sekolah dasar sendiri karena umurnya sendiri di bawah 15 tahun sehingga memiliki kecenderungan seperti anak-anak.

Pendidikan sendiri menjadi salah satu hal penting untuk dilakukan oleh manusia sebagai bekal dan pedoman berpikir dan bertindak.

Dengan mendapatkan pendidikan bisa meningkatkan kualitas dari manusia itu sendiri dan mampu menghasilkan suatu hal yang baru untuk kehidupan.

Untuk mendapatkan pendidikan maka seseorang harus menempuh beberapa jenjang yang wajib yaitu Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas.

Sekolah dasar merupakan jenjang awal yang harus ditempuh oleh seseorang dalam mendapatkan pendidikan dan memiliki 6 tingkatan untuk menyelesaikan jenjangnya.

Setiap tingkatannya sendiri dilaksanakan dalam setahun sehingga membutuhkan waktu 6 tahun bagi anak untuk menyelesaikan jenjang SD.

Masa SD adalah masa penyesuaian diri bagi bidang psikologis oleh karena itu penting untuk sekolah mengindentifikasi karakteristik anak sekolah dasar. Dengan memiliki karakteristik, guru memiliki tolak ukur dalam membuat rencana dan pengelolaan dalam pembelajaran ketika di kelas.

4 Faktor Menganalisis Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Dalam melakukan identifikasi karakter anak sekolah dasar perlu melihat landasannya seperti Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Karakteristik anak diidentifikasi berdasarkan kelas yang ada di dalam jenjang sekolah dasar yaitu kelas rendah (kelas 1,2,3) dan kelas tinggi (kelas 4,5,6).

Di masa kelas rendah karakteristiknya itu adanya hubungan kuat antara jasmani dan prestasi, dan sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Di maasa kelas tinggi anak lebih ingin tahu,realistis, mulai fokus terhadap prestasi dari nilai dan tertuju untuk kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya melihat karakteristik anak sekolah dasar diatas tetapi seorang guru harus bisa melihat perbedaan yang memengaruhinya. Guru harus melihat perbedaan yang beragam dari siswa siswi seperti budaya, sosial, lingkungan, ekonomi dan latar belakang keluarga.

Heterogritas itulah yang harus diterima dan dihadapi sehingga ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam menganalisis karakteristik anak sekolah dasar. Menurut Smaldino dkk, faktor-faktor yang harus diperhatikan antara lain karakteristik umum, kemampuan awal, motivasi dan gaya belajar.

Karakteristik Anak Sekolah Dasar
Sumber: scholastic.com

Karakteristik umum

Karakteristik umum ini dasarnya mendeskripsikan kondisi dari siswa siswi tersebut seperti usia, kelas, pekerjaan dan gender yang memengaruhi tingkat keefektifan. Oleh sebab itu penting sekali melakukan tahapan analisis karakteristik anak sekolah dasar dalam memperoleh minat dan bakat anak.

Dengan adanya tahapan tersebut maka guru bisa mengingat pertimbangan yang ada seperti perkembangan fisik siswa siswi, perkembangan psikomotorik dan perkembangan akademik. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai ketiga perkembangan yang dialami oleh karakteristik anak sekolah dasar.

Perkembangan fisik

Perkembangan ini meliputi empat aspek seperti perkembangan otot, sistem saraf, kelenjar endokrin dan struktur fisik tubuh. Untuk mengikuti jenjang SD, biasanya anak sudah berusia 7 tahun dan 13 tahun ketika selesai dari jenjang SD.

Di masa awal SD, belum mengembangkan otot dengan baik dan daya tahan tubuh belum stabil tetapi koordinasi mata berkembang baik. Di masa tengah-akhir SD, ketahanan tubuh mulai meningkat, kekuatan lebih meningkat bagi anak laki-laki dan perempuan mengalami kematangan seksual.

Perkembangan psikomotorik

Perkembangan ini meliputi kemampuan motorik kompleks dari kemampuan berjalan dan memegang benda yaitu bermain dan bekerja sehingga lebih terkoordinasi.

Perkembangan psikomotorik anak sekolah dasar dikelompokkan dalam empat kategori. Empat kategori tersebut adalah keterampilan seperti bermain, menolong orang lain, menolong diri sendiri dan keterampilan sekolah.

Keterampilan menolong sendiri anak bisa mandi, makan dan berpakaian sendiri sedangkan keterampilan menolong orang lain anak merapihkan tempat tidur, menyapu.

Keterampilan bermain anak bisa berenang, bermain bola, mengayuh sepeda sedangkan keterampilan sekolah anak bisa melukis, menari dan menyanyi.

Perkembangan akademik

Perkembangangan ini berdasarkan perkembangan kognitif yang berkaitan dengan cara kerja otak seseorang berdasarkan kecakapan kognitif anak itu sendiri.

Empat kecakapan kognitif anak di masa SD adalah klasifikasi, reversibelitas, asosiativitas, identitas dan seriasi yang dipengaruhi empat faktor.

Empat faktor yang memengaruhi perkembangan kognitif antara lain lingkungan fisik, kematangan, pengaruh sosial dan proses equalibrasi atau proses pengaturan diri.

Dengan memperhatikan hal diatas, guru bisa memanfaatkan media yang memberikan pengalaman untuk siswa secara nyata dan bisa diterima.

Kemampuan awal

Faktor ini menggambarkan kompetensi aktual awal yang dimiliki oleh anak sebelum melakukan proses belajar mengajar di sekolah. Proses belajar harus bisa menjadi perantara dari kemampuan awal siswa dan kemampuan akhir dari siswa.

Karakteristik anak sekolah dasar dengan dipengaruhi faktor ini maka guru menjadi tahu perlu atau tidaknya mengubah tujuan instruksional.

Kemampuan awal mencakup beberapa hal seperti taraf intelegensi, kreativitas, kemampuan berbahasa, kecepatan belajar, kadar motivasi belajar juga sikap dan minat.

Taraf intelegensi adalah kemampuan untuk mencapai prestasi dan peranan pokonya adalah berpikir atau sering dikenal dengan kemampuan akademik. Daya kreativitas adalah cara berpikir dengan pola yang baru lebih dalam menyelesaikan masalah sehingga akan membawa hasil.

Kemampuan berbahasa adalah kemampuan dalam menangkap inti bacaan, pemahaman yang diperoleh dengan baik dan merumuskan suatu pengetahuan.

Terakhir ada kecepatan belajar yang merupakan kemampuan anak dalam menyerap inti bahasan dan berkaitan dengan cara belajar anak.

Sikap terhadap tugas adalah kemampuan anak dalam menentukan cara dalam memperlakukan sesuatu sehingga menganggap tugas yang diberikan suatu tanggung jawab.

Minat dalam belajar adalah kemampuan awal dalam menyukai dan ketertarikan anak terhadap sesuatu sehingga guru mudah membantu siswa mencapai tujuan.

Perasaan dalam belajar adalah kondisi yang anak rasakan ketika belajar sehingga guru harus mampu mempertimbangkan bentuk pembelajaran untuk diterapkan.

Kondisi mental dan fisik adalah kemampuan mengatur tempo mental dan fisik anak ketika belajar sehingga guru bisa mempertimbangkan kekuatan tersebut.

Gaya belajar

Faktor yang memengaruhi karakteristik anak sekolah dasar yang menggambarkan tentang kecendrungan dalam memberi respon terhadap stimulan yang diberikan.

Gaya belajar adalah cara tentang individu melakukan persepsi, berinteraksi dan merespon secara emosional dalam mempelajari suatu informasi atau keterampilan.

Menurut Gregore dalam Butler, gaya belajar dibagi dalam empat kategori yaitu concrete sequential, concrete random, abstract sequential dan abstract random. Di bawah ini penjelasan 4 kategori dari gaya belajar yang ada.

Gaya belajar concrete sequential memiliki gaya belajar yang teratur dan sistematis sehingga menjadi ciri khas yang memiliki gaya belajar ini. Gaya belajar concrete random memiliki gaya belajar yang coba-coba sehingga menyukai metode permainan dan simulasi sehingga cepat melakukan penarikan kesimpulan.

Gaya belajar abstract sequential memiliki gaya belajar yang menyukai membaca dan mendengarkan presentasi sehingga cepat memahami pesan dan informasi. Gaya belajar abstract random memiliki gaya belajar yang dikemas dalam bentuk media sehingga kemampuan memaknai pesan melalui media.

Selain itu, gaya belajar dikelompokkan berdasarkan kemampuan memahami jenis seperti gaya belajar auditif, gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar auditif akan lebih cepat memahami informasi yang disampaikan melalui unsur suara seperti musik, ceramah.

Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang menggunakan gambar untuk memahami informasi yang disampaikan dengan cepat seperti menggambar dan membaca.

Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang melakukan suatu pekerjaan yang spesifik untuk diselesaikan agar bisa memahami informasi yang disampaikan. Dengan begitu, guru perlu menyediakan fasilitas terhadap gaya belajar siswa ketika merancang dan melaksanakan program belajar mengajar.

Kecerdasan majemuk adalah suatu hal yang membedakan kecendrungan belajar dan minat yang dimiliki seseorang dengan orang lain. Ada tujuh aspek dalam kecerdasan majemuk yaitu kecerdasan matematika logis, kecerdasan visual, kecerdasan kinestetik tubuh, kecerdasan musikal atau ritmis.

Lalu ada kecerdasan interpersonal, kecerdasan verbal atau linguistik, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalistik. Dengan mengetahui kecerdasan majemuk maka melatih anak dalam menyerap informasi menggunakan metode maupun menentukan lingkungan selama proses belajar.

Motivasi

Faktor terakhir yang memengaruhi ketika menganalisis karakteristik anak sekolah dasar adalah motivasi dimana akan memengaruhi keberhasilan individu maupun program belajar. Motivasi diartikan sebagai kondisi yang dapat mendorong individu dalam melakukan tindakan dalam mencapai tujuan atau menghindarinya.

Motivasi sendiri dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik yang akan mendorong anak dalam mengerjakan tugas.

Motivasi intrinsik didorong oleh faktor pekerjaan yang disukai oleh anak sedangkan motivasi ekstrinsik didorong oleh faktor eksternal seperti imbalan/hadiah.

Teknik Analisis Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Karakteristik Anak Sekolah Dasar
Sumber: goldarrowcamp.com

Tahapan analisis adalah langkah yang penting dalam memenuhi kebutuhan proses belajar sebelum aktivitas tersebut dimulai. Dengan melakukan analisis, guru memeroleh informasi profil siswa yang diajar dan mengikuti proses pembelajaran di sekolah.

Beberapa cara dapat ditempuh oleh guru ketika melakukan analisis karakteristik anak sekolah dasar untuk memeroleh informasi dari siswa. Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain melakukan obeservasi, melakukan wawancara, memberikan kuesioner dan memberikan pre-tes.

Observasi bisa dilakukan guru dengan cara mengamati perilaku siswa yang akan diajar dan mengikuti program pembelajaran di sekolah. Cara ini bisa dilakukan secara informal dengan melihat kebiasaan umum sehari-hari ketika siswa tersebut mengikuti proses pembelajaran.

Kedua, teknik wawancara yang hampir sama dengan teknik observasi ketika melakukan analisis karakteristik anak sekolah dasar. Teknik wawancara dilakukan dengan cara mengamati sasaran yang dituju dan melakukan pendekatan mengobrol secara langsung untuk menggali informasi.

Kuesioner bisa dilakukan guru untuk mengetahui karakteristik anak sekolah dasar dengan cara menyebarkannya kepada siswa untuk diisi. Kuesioner harus bisa menjaring informasi yang terkait dengan preferensi atau kesukaan dari siswa ketika melakukan pembelajaran di sekolah.

Teknik terakhir yaitu pre-tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan yang sudah dimiliki dari siswa tersebut sebelum mengikuti proses pembelajaran. Dengan begitu, guru bisa memeroleh informasi yang berguna tentang kompetensi yang telah dimiliki oleh siswa melalui hasil tes.

Bangku sekolah merupakan saat dimana anak tumbuh dan berkembangan. Perkembangannya tersebut memiliki karakter dan ciri tersendiri. Tidak hanya di sekolah dasar, namun karakter anak di setiap jenjang tentu berbeda.

Dengan mengetahui karakteristik anak sekolah dasar maka orangtua bisa mengetahui kebutuhan anak. Hal ini akan membuat anak mampu mencapai hasil yang diinginkan. Seperti yang diketahui anak-anak masa sekolah dasar mempunyai kencendrungan untuk aktif dalam melakukan gerak fisik.

Tidak hanya keaktifan fisik, karakteristik anak sekolah dasar juga mengalami keaktifan mental ketika mengerjakan soal seperti membaca tidak menggunakan suara. Alhasil, anak memiliki pengalaman yang sangat bermanfaat dalam belajar dan menjadi persiapan mereka untuk bersosialisasi di masyarakat sekitar.

Editted: 18/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar