Kehamilan Ektopik: Pengertian, Ciri, Gejala, & Pencegahan

Kehamilan ektopik merupakan salah satu dari beberapa jenis kelainan kandungan. Jenis dari kehamilan ini sangat berbahaya dan mengancam nyawa, baik untuk sang ibu maupun janin. Karena itu, jenis kehamilan yang satu ini mau tidak mau harus digugurkan.

Kehamilan ektopik atau ectopic pregnancy juga disebut dengan kehamilan di luar kandungan. Seperti apa jelasnya kehamilan ektopik itu? Kita akan bahas lebih lengkap pada uraian berikut ini.

Pengertian Kehamilan Ektopik

Secara garis besar, pengertian dari kelahiran ektopik yaitu kehamilan yang terjadi di luar rahim wanita. Kondisi ini terjadi dengan adanya suatu implantasi yang berasal dari proses pembuahan sel telur.

Pada umumnya, sel telur yang dibuahi sperma terjadi tepat di dinding rahim wanita. Namun untuk jenis kehamilan ini proses pembuahan sel telur tidak menempel di dinding rahim. Melainkan menempel di tempat lain.

Tempat yang biasanya terjadi dalam kehamilan ektopik, yaitu pada saluran indung telur. Namun tidak selalu menempel pada saluran indung telur. Dapat pula terjadi di cervix, uterus, fallopian tube hingga ovary.

Pada bagian itu tidak berfungsi sebagai tempat menempelnya pembuahan sel telur, meskipun beberapa diantaranya masih berada di bagian organ rahim.

Dengan janin yang menempel di tempat yang tidak semestinya, maka janin akan berkembang secara tidak normal. Jika dibiarkan, resiko kematian pada janin jadi sangat besar. Hal ini karena tempat dimana janin berkembang telah rusak.

Ciri – Ciri Kehamilan Ektopik

kehamilan ektopik via coreem.net
Apa itu kehamilan ektopik? via coreem.net

Untuk membedakan antara kehamilan normal dan kehamilan ektopik, tidak dapat diketahui begitu saja secara kasat mata. Apalagi tidak ada ciri – ciri khusus yang terlihat pada jenis kehamilan ini. Jenis kehamilan ektopik hanya dapat diketahui dari pemeriksaan medis. Salah satunya dengan USG.

Meskipun tidak adanya ciri-ciri hamil yang dapat terlihat, namun jenis kehamilan ini mempunyai beberapa gejala. Namun khusus gejala dari kehamilan ektopik, tidak dapat disimpulkan begitu saja positif jika hanya timbul beberapa gejala.

Tetapi hampir keseluruhan gejala harus dirasakan untuk bisa didiagnosis kehamilan ektopik. Gejala tersebut antara lain sebagai berikut ini:

  • Terlambat menstruasi.
  • Muncul tanda–tanda kehamilan.
  • Pada bagian perut di bawah, terasa nyeri yang sangat hebat.
  • Terjadi pendarahan di jalan lahir. Darah / cairan yang keluar berwarna coklat dari vagina.
  • Pada bagian bahu dan panggul terasa nyeri, karena darah akan mengumpul di bagian abdomen / area perut.
  • Ketika buang air kecil maupun besar terasa sangat tidak nyaman.
  • Semua rasa sakit yang ada, terjadi tidak secara terus – menerus. Tetapi rasa sakit yang ada terjadi secara intensitas / datang dan pergi begitu saja.
  • Tubuh terasa lemas serta pusing yang sangat berat dan ekstrem. Jika tidak mampu menahannya, akan pingsan.
  • Saat Mual dan muntah, disertai dengan rasa sakit.
  • Perut terasa kram yang sangat tajam.

Jika tubuh merasakan dan terdapat semua gejala di atas, bisa diartikan yang bersangkutan mengalami kehamilan ektopik. Namun jika hanya terjadi sekitar 3 dari gejala di atas, belum dapat dihipotesis terjadi ectopic pregnancy. Namun dapat pula kemungkinan terjadinya penyakit lain.

Penyebab Kehamilan Ektopik

Kehamilan Ektopik tidak terjadi begitu saja tanpa adanya penyebab tertentu. Ada beberapa hal yang menyebabkan ectopic pregnancy, antara lain :

Adanya infeksi / peradangan / pembengkakan di area saluran indung telur

Penyebab pertama terjadinya ectopic pregnancy yaitu terdapat suatu infeksi maupun peradangan serta pembengkakan yang terjadi di area saluran indung telur.

Hal ini menyebabkan jalannya sel telur yang telah dibuahi menuju ke dinding rahim menjadi terhambat. Hal ini menyebabkan sel telur dapat berhenti dan menempel di area mana pun.

Adanya bekas operasi pada daerah panggul / rahim

Untuk penyebab ini dapat diartikan resiko dari kelahiran secara cesar. Hal ini dapat menyebabkan adanya suatu bekas operasi. Jika bekas operasi belum pulih sepenuhnya, maka resiko terjadinya ectopic pregnancy cukup besar. Sebab di bagian saluran indung telur adanya suatu penutupan.

Namun biasanya hal ini terjadi hanya adanya operasi pada area pelvis / tuba fallopi. Sedangkan untuk bekas luka selain area itu, resiko ectopic pregnancy cukup minim.

Abnormalitas

Abnormalitas seorang anak, dapat dilihat sejak masih berupa janin. Saat kondisi sel telur yan telah dibuahi tidak sehat, dapat menyebabkan janin yang kurang sempurna.

Sehingga janin tidak dapat bergerak sebagaimana mestinya dan menyebabkan terjadinya pembentukan tuba fallopi dalam kondisi tidak normal.

Pernah mengalami ectopic pregnancy

kehamilan ektopik
Pernah punya riwayat kehamilan ektopik via washingtonpost.com

Seorang ibu yang pernah mengalami ectopic pregnancy, mempunyai resiko besar pada kehamilan berikutnya yang juga merupakan kehamilan ektopik.

Sedangkan untuk ibu yang belum pernah mengalami ectopic pregnancy, mempunyai resiko yang rendah akan terjadinya ectopic pregnancy pada kehamilan berikutnya.

Obat kesuburan

Ada jutaan cara yang dilakukan setiap pasangan untuk dapat hamil, salah satunya yaitu dengan menggunakan obat kesuburan. Meskipun penggunaan obat ini dirasa sangat ampuh untuk dapat hamil dengan cepat, tetapi mempunyai resiko yang sangat besar. Salah satunya yaitu resiko ectopic pregnancy.

Sehingga jika hendak ingin cepat hamil, sebaiknya tidak memanfaatkan obat kesuburan. Masih ada banyak cara supaya hamil. Selain itu juga sebaiknya konsultasi dengan dokter.

Penggunaan KB IUD

KB merupakan cara efektif untuk mencegah kehamilan. Selain itu cara ini juga marak digunakan dan sangat direkomendasi oleh pemerintah pada awal abad 20.

Kini penggunaan KB telah jarang dilakukan dan bahkan tidak ada sama sekali. Penggunaan obat KB kini pun hanya sebatas pada pasangan yang be lumut menikah yang hendak melakukan hubungan intim.

Pada kenyataannya, penggunaan obat KB mempunyai resiko yang sangat fatal. Karena dapat menjadi pemicu terjadinya ectopic pregnancy. Khususnya untuk obat KB IUD. Oleh karena itu, bagi yang hendak memanfaatkan obat KB sebaiknya dipertimbangkan dengan baik.

Merokok

Khusus untuk hal ini mungkin belum dapat dijelaskan secara ilmiah dan seperti tidak berhubungan sama sekali. Namun berdasarkan survey, wanita perokok mempunyai resiko ectopic pregnancy yang jauh lebih besar.

Sering bergonta ganti pasangan untuk melakukan hubungan seksual

Dengan bergonta ganti pasangan hanya untuk sekedar memzku hubungan seksual, mempunyai resiko besar terjadinya ectopic pregnancy. Hal ini dapat menyebabkan area Miss V mudah terinfeksi.

Cara Untuk Mencegah Kehamilan Ektopik

Dari semua penyebab kehamilan ectopic yang ada, ada beberapa cara untuk menghindari ectopic pregnancy. Baik yang mempunyai resiko atas ectopic pregnancy besar maupun kecil. Inilah cara untuk mencegah ectopic pregnancy:

  • Tidak mempunyai lebih dari 1 / 2 pasangan untuk berhubungan seksual

Cara terbaik untuk mencegah / mengurangi ectopic pregnancy yaitu dengan tidak bergonta ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual. Hal ini berlaku bagi pria dan wanita.

Jadi cukup mempunyai 1 orang pasangan untuk berhubungan seksual. Hal ini sebenarnya juga merupakan dampak negatif dari poligami. Meskipun dihalalkan dalam agama islam, tetapi sebenarnya hal itu sangat buruk dan mempunyai resiko besar.

Bagi pasangan yang berpoligami, sebaiknya harus waspada. Karena resiko tinggi akan mengalami ectopic pregnancy jadi lebih besar dan sangat memungkinkan.

  • Menggunakan kondom

Penggunaan kondom saat berhubungan seksual sangat besar. Salah satunya dapat mengurangi resiko ectopic pregnancy. Berhubungan seksual dengan kondom, dapat mengurangi terjadi infeksi dan berbagai macam penularan penyakit. Khususnya radang panggul yang merupakan penyebab terjadinya ectopic pregnancy.

  • Berhenti untuk menggunakan obat KB

Untuk cara berikutnya dalam mengurangi resiko ectopic pregnancy yaitu dengan berhenti untuk menggunakan obat KB. Sehingga bagi yang telah terlanjur terbiasa / menggunakan obat KB, sebaiknya mulai saat ini juga harus dihentikan. Sehingga dapat mengurangi resiko ectopic pregnancy.

Demikianlah penjelasan lengkap tentang ectopic pregnancy atau kehamilan ektopik. Semoga penjelasan ini bermanfaat untuk Anda yang sedang mencari informasi seputar kehamilan ektopik ini. Sampai jumpa.

Ditulis oleh Lita Arinta Wulandari – Editor: Rofiq Syuhada – Last editted: 25/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar