Berbagai Jenis & Gejala Kekurangan Vitamin pada Anak

Vitamin merupakan kumpulan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Pada anak-anak, vitamin sendiri berfungsi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh hingga perkembangan otak.

Sebaliknya, kekurangan vitamin akan menghambat proses tumbuh kembang si kecil. Oleh sebab itu, berikan makanan yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan vitamin anak.

Bunda boleh saja memberikan suplemen vitamin ketika anak kurang vitamin dalam tingkat yang cukup parah.

Namun perlu dipahami jika vitamin dari suplemen tidak dapat menggantikan vitamin utama dari asupan makanan. Sehingga bunda perlu mengetahui apa saja vitamin yang dibutuhkan anak serta gejala jika anak kurang vitamin.

Berbagai Jenis Vitamin, Gejala Kekurangan Vitamin dan Tips Mengatasinya

Berdasarkan sifat larutnya, jenis-jenis vitamin anak dibagi menjadi 2 kelompok :

Vitamin larut lemak

Vitamin larut lemak adalah jenis vitamin yang mudah sekali larut bersama lemak. Manfaat vitamin larut lemak akan lebih baik jika dimakan berbarengan dengan makanan sumber lemak.

Jenis vitamin yang dapat larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K.

Kekurangan Vitamin
Buah, sayuran bisa menghindari kasus Kekurangan Vitamin via doktersehat.com

1. Vitamin A

Kebutuhan vitamin A pada setiap usia:

  • Usia 0-6 bulan: 375 mikrogram (mcg)
  • Usia 7-11 bulan: 400 mcg
  • Usia 1-3 tahun: 400 mcg
  • Usia 4-6 tahun: 375 mcg
  • Usia 7-9 tahun: 500 mcg
  • Usia 10-18 tahun: laki-laki dan perempuan 600 mcg

Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata anak. Selain itu juga dapat membantu mencegah infeksi, menjaga kesehatan kulit, sistem saraf, otak, serta tulang dan gigi.

Kekurangan vitamin A dapat beresiko :

  • Menimbulkan masalah penglihatan (rabun senja, penurunan fungsi kornea, kebutaan)
  • Kulit dan mata kering
  • Sulitan melihat di tempat gelap dan malam hari
  • Masalah pada saluran pernapasan
  • Waktu penyembuhan luka lambat

Vitamin A bisa didapatkan dari sumber hewani seperti telur, susu, keju, margarin, dan minyak ikan, hati sapi, dan ikan. Bisa juga didapatkan dari sumber nabati seperti wortel, tomat, daun kemangi, bayam, daun pepaya, dan lainnya.

2. Vitamin D

Kebutuhan vitamin D setiap usia :

  • Usia 0-6 bulan: 5 mcg
  • Usia 7-11 bulan: 5 mcg
  • Usia 1-3 tahun: 15 mcg
  • Usia 4-6 tahun: 15 mcg
  • Usia 7-9 tahun: 15 mcg
  • Usia 10-18 tahun: laki-laki dan perempuan 15 mcg

Vitamin D dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta menjaga kesehatan jantung dan paru-paru.

Kekurangan vitamin D dapat beresiko :

  • Anak rentan mengalami rakitis
  • Tulang kaki menjadi benruk huruf O atau X
  • Menyebabkan kejang otot dan gigi bayi telat tumbuh
  • Timbul rasa sakit dan kelemahan pada otot kaki
  • Rambut rontak atau rusak
  • Rentan terserang infeksi pernapasan

Vitamin D bisa didapatkan dari sinar matahari. Setelah terpapar sinar matahari, vitamin D dalam tubuh akan aktif. Sumber makanan vitamin D seperti kuning telur, margarin, minyak ikan, susu, keju, ikan salmon, minyak jagung, jamur dan ikan tuna.

3. Vitamin E

Kebutuhan vitamin E di setiap usia :

  • Usia 0-6 bulan: 4 miligram (mg)
  • Usia 7-11 bulan: 5 mg
  • Usia 1-3 tahun: 6 mg
  • Usia 4-6 tahun: 7 mg
  • Usia 7-9 tahun: 7 mg
  • Usia 10-12 tahun: laki-laki dan perempuan 11 mcg
  • Usia 13-15 tahun: laki-laki 12 mcg dan perempuan 15 mcg
  • Usia 16-18 tahun: laki-laki dan perempuan 15 mcg

Vitamin E berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel tubuh dari radikal bebas. Radikal bebas bisa menimbulkan penyakit berbahaya, seperti kanker.

Kekurangan vitamin E beresiko :

  • Mengakibatkan gangguan saraf (neurological) dan retina mata.
  • Kelemahan otot
  • Sistem kekebalan tubuh melemah

Makanan yang kaya akan vitamin E yaitu kacang almond, minyak sayur, tomat, brokoli, minyak zaitun, kentang, bayam, jagung dan kedelai.

4. Vitamin K

Kebutuhan vitamin K di setiap usia :

  • Usia 0-6 bulan: 5 mcg
  • Usia 7-11 bulan: 10 mcg
  • Usia 1-3 tahun: 15 mcg
  • Usia 4-6 tahun: 20 mcg
  • Usia 7-9 tahun: 25 mcg
  • Usia 10-12 tahun: laki-laki dan perempuan 35 mcg
  • Usia 13-18 tahun: laki-laki dan perempuan 55 mcg

Vitamin K berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah. Kekurangan vitamin K lebih mudah terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.

Kekurangan vitamin K beresiko :

  • Kulit mudah memar
  • Muncul gumpalan darah di bawah kuku
  • Tinja berwarna hitam gelap, atau bahkan mengandung darah
  • Darah sukar membeku

Vitamin K bisa didapat dari berbagai makanan seperti bayam, brokoli, seledri, wortel, apel, alpukat, pisng, kiwi, dan jeruk. Sedangkan pada sumber hewani, vitamin K bisa didapatkan dari ayam, serta hati dan daging sapi.

Baca: daftar makanan sumber vitamin K

Vitamin larut air

Kekurangan Vitamin
buah dan sayur untk membantu mengatasi Kekurangan Vitamin via 1health.id

Vitamin larut air hanya bisa melebur sangat baik dengan air. Vitamin larut air terdiri atas vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12) dan vitamin C.

5. Vitamin B1

Kebutuhan vitamin B1 di setiap usia :

  • Usia 0-6 bulan: 0,3 mg
  • Usia 7-11 bulan: 0,4 mg
  • Usia 1-3 tahun: 0,6 mg
  • Usia 4-6 tahun: 0,8 mg
  • Usia 7-9 tahun: 0,9 mg
  • Usia 10-12 tahun: laki-laiki 1,1 mg dan perempuan 1 mg
  • Usia 13-15 tahun: laki-laki 1,2 mg dan perempuan 1 mg
  • Usia 16-18 tahun: laki-laki 1,3 mg dan perempuan 1,1 mg

Vitamin B1 (tiamin) berfungsi untuk mencegah komplikasi pada organ jantung, lambung, usus, otot dan sistem saraf. Selain itu, vitamin B1 juga bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Kurang vitamin B beresiko :

  • Nafsu makan menurun
  • Otot melemah
  • Kelelahan
  • Penglihatan terganggu

Sumber vitamin B1 bisa didapatkan dari sumber hewani seperti daging sapi, telur, daging ayam, susu, dan keju. Bisa juga didapatkan dari sumber nabati seperti jeruk, tomat, kentang, brokoli, asparagus, pisang dan apel.

6. Vitamin B2

Kebutuhan vitamin B2 di setiap usia :

  • Usia 0-6 bulan: 0,3 mg
  • Usia 7-11 bulan: 0,4 mg
  • Usia 1-3 tahun: 0,7 mg
  • Usia 4-6 tahun: 1 mg
  • Usia 7-9 tahun: 1,1 mg
  • Usia 10-12 tahun: laki-laki 1,3 mg dan perempuan 1,2 mg
  • Usia 13-15 tahun: laki-laki 1,5 mg dan perempuan 1,3 mg
  • Usia 16-18 tahun: laki-laki 1,6 mg dan perempuan 1,3 mg

Kekurangan vitamin B2 (riboflavin) beresiko :

  • Luka pada sudut mulut dan bibir
  • Perubahan warna lebih menjadi lebih gelap
  • Masalah pada penglihatan, seperti peka terhadap cahaya, berair, hingga merah
  • Kulit kering
  • Sakit tenggorokan

Vitamin B2 dibutuhkan untuk melancarkan proses pencernaan, memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, serta menjaga kesehatan kulit, kuku, dan rambut.

Vitamin B2 bisa didapatkan dari daging, telur, susu, keju, kacang-kacangan, jamur, brokoli, asparagus, hingga nasi.

7. Vitamin B6

Kebutuhan vitamin B6 di setiap usia :

  • Usia 0-6 bulan: 0,1 mg
  • Usia 7-11 bulan: 0,3 mg
  • Usia 1-3 tahun: 0,5 mg
  • Usia 4-6 tahun: 0,6 mg
  • Usia 7-9 tahun: 1 mg
  • Usia 10-18 tahun: laki-laki 1,3 mg dan perempuan 1,2 mg

Kekurangan vitamin B6 (pyridoxine) beresiko :

  • Sistem kekebalan tubuh lemah
  • Pembengkakan atau luka di sekitar mulut, bibir, dan lidah
  • Bibir kering dan pecah-pecah
  • Ruam pada kulit
  • Kelelahan
  • Tubuh kejang

Vitamin B6 bisa didapatkan dari ikan, kentang, daging ayam, hati sapi, kacang-kacangan, dan beberapa jenis buah asam.

8. Vitamin B12

Kebutuhan vitamin B12 di setiap usia :

  • Usia 0-6 bulan: 0,4 mg
  • Usia 7-11 bulan: 0,5 mg
  • Usia 1-3 tahun: 0,9 mg
  • Usia 4-6 tahun: 1,2 mg
  • Usia 7-9 tahun: 1,2 mcg
  • Usia 10-12 tahun: laki-laki dan perempuan 1,8 mcg
  • Usia 13-18 tahun: laki-laki dan perempuan 2,4 mcg

Kurangan vitamin B12 beresiko :

  • Sakit kepala ringan
  • Tubuh lemah dan lelah
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas
  • Kulit pucat
  • Mengalami diare dan sembelit
  • Nafsu makan menurun
  • Masalah saraf seperti mati rasa, kesemutan, kelemahan otot, dan kesulitan berjalan
  • Penglihatan terganggu

Vitamin B12 dibutuhkan untuk proses metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.

Vitamin B12 bisa didapatkan dari daging sapi, ayam, hati sapi, susu, keju, kuning telur, ikan tuna dan ikan bandeng.

9. Vitamin B3, B5, B7, dan B9

Kebutuhan vitamin B3, B5, B7, dan B9 secara urut di setiap usia :

  • Usia 0-6 bulan: 2 mg, 1,7 mg, 5 mcg, dan 65 mcg
  • Usia 7-11 bulan: 4 mg, 1,8 mg, 6 mcg, dan 80 mcg
  • Usia 1-3 tahun: 6 mg, 2 mg, 8 mcg, dan 160 mcg
  • Usia 4-6 tahun: 9 mg, 2 mg, 12 mcg, dan 200 mcg
  • Usia 7-9 tahun: 10 mg, 3 mg, 12 mcg, dan 300 mcg
  • Usia 10-12 tahun: laki-laki 12 mg dan perempuan 11 mg, laki-laki dan perempuan 4 mg, laki-laki dan perempuan 20 mcg, dan laki-laki dan perempuan 400 mcg
  • Usia 13-15 tahun: laki-laki 14 mg dan perempuan 12 mg, laki-laki dan perempuan 5 mg, laki-laki dan perempuan 25 mcg, dan laki-laki dan perempuan 400 mcg
  • Usia 16-18 tahun: laki-laki 15 mg dan perempuan 12 mg, laki-laki dan perempuan 5 mg, laki-laki dan perempuan 30 mcg, dan laki-laki dan perempuan 400 mcg

Anak yang kurang vitamin B3 bisa mengalami masalah pada tenggorokan dan perut. Misalnya mual, muntah hingga diare dan konstipasi. Sedangkan anak yang kurang vitamin B7 bisa mengalami kulit kepala yang rusak dan bersisik.

Anak yang kurang vitamin B5 beresiko susah tidur, mual, muntah, kram otot, serta mati rasa di beberapa bagian tubuh. terakhir, anak yang kekurangan vitamin B9 beresiko kelelahan, pembengkakan pada lidah, dan masalah pertumbuhan.

10. Vitamin C

Kebutuhan vitamin C di setiap usia :

  • Usia 0-6 bulan: 40 mg
  • Usia 7-11 bulan: 40 mg
  • Usia 1-3 tahun: 40 mg
  • Usia 4-6 tahun: 45 mg
  • Usia 7-9 tahun: 45 mg
  • Usia 10-12 tahun: laki-laki dan perempuan 50 mg
  • Usia 13-15 tahun: laki-laki 75 mg dan perempuan 65 mg
  • Usia 16-18 tahun: laki-laki 90 mg dan perempuan 75 mg

Vitamin C bersungsi dalam pembentukan dan perbaikan sel darah merah, tulang, serta jaringan tubuh. Selain itu juga berfungsi untuk kesehatan gusi, mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah infeksi.

Tidak berhenti sampai disitu, vitamin C turut juga berperan dalam mendukung proses penyerapan mineral dan zat besi.

Kurang vitamin C beresiko :

  • Luka jadi sembuh lebih lama
  • Sendi terasa sakit dan membengkak
  • Tulang melemah
  • Kerap mengalami perdarahan gusi
  • Mudah sariawan
  • Folikel rambut berwarna merah

Vitamin C bisa didapatkandari berbagai sumber makanan misalnya jambu, jeruk, pepaya, kiwi, mangga, tomat, pisang, stroberi, brokoli, paprika, dan bayam.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memberi Suplemen Vitamin Pada Anak

Kekurangan Vitamin
penting agar tidak Kekurangan Vitamin via dairyreporter.com

Asupan gizi yang baik bisa didapatkan dari berbagai variasi makanan yang sehat dan segar. Jangan berpikiran jika suplemen vitamin merupakan cara instan agar anak sehat. Hal ini dikarenakan kebanyakan suplemen vitamin mengandung karbohidrat dan gula yang tinggi.

Oleh karena itu, banyak suplemen yang memiliki rasa manis dan berwarna warni. Jika bunda terlalu sering memberikan suplemen vitamin karena anak kekurangan vitamin, bukan tidak mungkin anak menjadi obesitas.

Suplemen yang mengandung multivitamin dalam satu kapsul juga tidak dianjurkan karena bisa memicu keracunan pada anak. Begitupun dengan suplemen zat besi, jika terlalu banyak dikonsumsi bisa menimbulkan berbagai masalah komplikasi.

Dalam memenuhi nutrisi anak yang baik, kebutuhan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, lemak, dan serat memamglah penting.

Namun asupan zat gizi mikro seperti vitamin juga harus diperhatikan, jangan sampai anak kekurangan vitamin. Kekurangan vitamin dapat menghambat proses perkembangannya. – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar