5 Kesalahan Saat Berenang yang Sering Dilakukan Pemula

Olahraga renang memang menjadi olahraga yang banyak diminati oleh masyarakat. Sebagian pemula dalam olahraga ini pasti memiliki kesalahan saat berenang yang sering dilakukan.

Gerakan saat berenang memang terlihat mudah, namun ternyata membutuhkan teknik yang tepat. Renang tidak seperti olahraga kardiovaskular lainnya, yang bisa langsung dilakukan dalam jangka waktu yang singkat.

Berlatih di dalam air membutuhkan sistem kardiovaskular dan kerja otot yang berbeda dengan yang dilakukan di daratan. Selain itu, otot harus bekerja sebagai tim saat berenang agar bisa tetap bergerak dan mengapung.

Banyak kesalahan umum di antara perenang adalah hasil dari adaptasi yang buruk terhadap air. Pelatihan renang harus selalu fokus pada peningkatan aspek teknik berenang ini.

Pada saat yang sama, ada beberapa hal yang bahkan dilakukan oleh perenang berpengalaman yang menghambat kemajuan di kolam renang. Berikut 5 kesalahan yang dilakukan saat berenang yang sering terjadi.

5 Kesalahan Saat Berenang Yang Sering Terjadi

Dalam bidang olahraga renang terdapat 4 teknik renang atau gaya yang umum dimasyarakat.

Ragam teknik maupun gaya olahraga renang tersebut adalah gaya dada (breaststroke), gaya bebas (freestyle stroke/ crowl stroke), gaya punggung (backstroke), dan gaya kupu- kupu/ dolphin (butterfly/ dolphin stroke). Dari ke empat gaya tersebut ternyata terdapat kesalahan umum yang sering dilakukan yaitu.

1. Kepala Terlalu Tinggi

kesalahan saat berenang
posisi kepala – kesalahan saat berenang

Kesalahan paling umum yang sering terjadi adalah posisi kepala yang kurang tepat. Kecenderungan alami seseorang saat berenang adalah melihat ke depan saat berenang agar bisa melihat arah.

Meskipun naluri ini bisa dimengerti dan dimaklumi, namun kebiasaan itu perlu dihilangkan. Kesalahan saat berenang gaya dada lah yang sering terjadi kesalahan seperti ini. Tahukah Anda, saat mengangkat kepala agar dapat melihat, itu menyebabkan pinggul Anda turun secara otomatis.

Hal ini berarti Anda berenang lebih rendah saat di air. Berenang lebih rendah di dalam air akan meningkatkan resistensi dan memperlambat laju.

Cara termudah untuk memperbaiki masalah ini adalah, anda bisa mencoba membayangkan atau melihat sesuatu di bagian bawah kolam. Sebagian besar kolam memiliki garis yang dicat di bagian bawah disetiap jalur untuk tujuan ini.

Anda juga bisa mencoba untuk melihat lantai dasar kolam yang biasanya memiliki warna yang menarik. Mungkin hal tersebut akan membuat rasa tidak nyaman, namun Anda akan terbiasa bila rutin berlatih. Nah itulah kesalahan saat berenang yang pertama.

2. Waktu Pengambilan Nafas Buruk

Kesalahan saat berenang yang kedua adalah waktu bernafas yang buruk. Hal ini biasa terjadi ketika timing bernafas yang salah saat melakukan stroke.

Sangat penting untuk menurunkan ritme pernapasan dengan baik dan benar, sehingga Anda tidak perlu khawatir pingsan atau menghirup air. Bernafas terlalu dini selama stroke adalah salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan.

Biasanya lebih mudah untuk memulai napas saat lengan Anda mulai keluar dari air. Hal ini menyebabkan lengan akan berada di depan wajah Anda sehingga meningkatkan kemungkinan menelan air.

Seharusnya Anda memulai napas saat tangan memasuki air untuk memulai bagian tarikan stroke. Selesaikan napas saat tangan keluar dari air. Jangan lupa untuk memutar sisi mana yang ingin digunakan saat menghirup udara.

Untuk mengatasinya, cobalah perhatikan saat Anda bernapas selama putaran renang. Lakukan beberapa putaran dan konsentrasi hanya pada waktu nafas.

Pastikan Anda mengeluarkan atau membuang napas melalui hidung. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas menghirup yang lebih besar dan lebih efisien. Nafas yang baik saat berenang akan membantu Anda lebih rileks dari pada menahan napas saat wajah berada di dalam air.

3. Lutut Bengkok

Kesalahan saat berenang berikutnya adalah posisi lutut yang bengkok saat menendang. Insting pertama setiap pemula adalah berpikir bahwa semakin banyak tendangan, semakin cepat akan mendorong diri sendiri.

Sejauh ini tendangan pada gaya bebas merupakan stroke berenang paling populer dalam kecepatan, ini sebenarnya kurang tepat. Kecepatan terjadi karena adanya peningkatan kecepatan stroke lengan secara khusus, yang terbukti berkorelasi dengan peningkatan kecepatan berenang.

Menendang pada langkah gaya bebas memang memberikan sedikit dorongan, tetapi peran utamanya adalah untuk mengatur posisi vertikal tubuh saat ditangguhkan dalam air. Mengeluarkan seluruh energi dalam tendangan bisa menjadi alasan mengapa kecepatan berenang lebih lambat daripada seharusnya.

Kesalahan dalam menendang yang paling umum adalah menekuk lutut saat menendang. Hal tersebut akan meningkatkan area permukaan dan menciptakan resistensi.

Cara termudah untuk memperbaiki kesalahan ini adalah memvisualisasikan tendangan dari pinggul, bukan kaki. Saat Anda melakukan ini, cobalah untuk menjaga pergelangan kaki untuk serong.

Jika perlu, Anda dapat meregangkan pergelangan kaki sebelumnya untuk meningkatkan fleksibilitas. Pastikan untuk menjaga tendangan Anda kuat tetapi terkendali.

Menendang berlebihan hanya akan menyebabkan Anda kehilangan energi lebih cepat dan tanpa mendapatkan kecepatan yang diinginkan.

4. Tubuh Datar

kesalahan saat berenang
flat smimming – kesalahan saat berenang

Banyak orang yang memiliki kecenderungan untuk berenang dengan pusar menghadap ke dasar kolam. Hal ini disebut dengan flat swimming atau berenang datar.

Kesalahan ini tampaknya sedikit bertentangan pada awalnya. Pastinya Anda ingin tubuh tetap selurus dan seramping mungkin saat berenang agar tubuh tetap terapung dan mudah bergerak.

Pergerakan saat berenang sebenarnya tidak seluruhnya tergantung pada tangan atau kaki, namun juga gerakan inti tubuh yang menambah dorongan. Masalah pada flat swimming saat berenang bukan berasal dari datarnya tubuh tetapi dari bagaimana bergerak saat di air.

Pada kenyataannya, berenang mengharuskan tubuh berguling ke samping di setiap gerakan lengan, dimana membuat pola pukulan lengan lebih alami. Pada akhirnya disetiap gerakan, pusar harus menghadap sisi kolam , dan berputar untuk menghadap sisi lain kolam saat melakukan stroke.

Untuk melakukan hal ini dan sepenuhnya berhasil, pastikan untuk mengulurkan tangan dengan maksimal pada setiap pukulan. Satu- satunya cara agar hal itu terjadi adalah dengan sedikit berguling ke samping.

Anda harus memperhatikan dan merasakan rotasi ini saat berenang. Dilakukan dengan benar jika, ketiak menghadap ke bawah serta menjaga inti tubuh agar tetap rapat akan membuat rotasi lebih mudah.

5. Stroke Terlalu Pendek / Cepat

Kesalahan saat berenang yang terakir dan sering dilakukan adalah stroke yang terlalu pendek. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa tarikan lengan lebih efektif pada propulsi dari pada tendangan.

Berarti Anda perlu memastikan untuk menjaga pukulan seefisien mungkin. Jaga ekstensi penuh saat masuk dan keluar dari stroke, pastikan untuk tidak keluar terlalu dini.

Ketika Anda memperpendek stroke, yang terjadi adalah Anda tidak akan bergerak maju selama usaha anda. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkannya adalah dengan menghitung setiap stroke selama putaran renang.

Jika Anda merasa jumlah stroke lebih banyak, maka Anda perlu terus berlatih dalam melakukan pukulan yang penuh.

Untuk mengetahui kesalahan saat berenang, Anda perlu melakukan olahraga renang. Setelah tahu dimana kesalahannya, maka perbaikilah.

Untuk menjadi seorang perenang yang profesional, ada baiknya juga melatih beberapa bagian tubuh agar bisa mencapai hasil yang maksimal.

Olahraga renang memiliki banyak teknik yang harus dipelajari agar hasilnya maksimal, dan terhindar dari cidera saat berenang. Sekian pembahasan mengenai kesalahan saat berenang yang sering dilakukan, semoga bermanfaat. (ad) – Last Editted: 30/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar