Proyek Kolam Renang di Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat Menuai Polemik

Baru-baru ini, banyak media menyoroti proyek pembangunan kolam renang di rumah dinas Gubernur Jawa Barat. Seperti diketahui, kolam renang tersebut merupakan satu dari sekian projek yang masuk dalam program revitalisasi Gedung Pakuan.

Menurut sumber, anggaran untuk merubah tampilan baru gedung Pakuan mencapai 4,1 milyar lebih dimana anggaran untuk kolam renang di rumah dinas itu sendiri sebesar 1,5 milyar. Keputusan pengerjaan proyek ini tentu saja menuai banyak pro kontra. Salah satu yang memprotes kebijakan ini adalah Imam Budi, anggota DPRD provinsi Jawa Barat dari fraksi PKS.

Dirinya menilai disahkannya program pembangunan kolam renang dalam proyek revitalisasi Gedung Pakuan perlu dikaji ulang. Imam juga menyayangkan karena keputusan tersebut hanya akan menyakiti perasaan masyarakat saja di tengah banyaknya masalah yang dihadapi warga Jawa Barat. Apalagi menurut pengamatannya, secara fisik gedung Pakuan belum terlalu mendesak untuk diperbarui.

Lalu seperti apa kronologi persetujuan proyek pembangunan kolam renang  di rumah dinas Gubernur Jawa Barat tersebut? Bagaimana tanggapan resmi Ridwan Kamil menanggapi protes dari berbagai pihak? Mari kita bahas sekilas.

Alasan Dibalik Pembangunan Kolam Renang di Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat

kolam renang di rumah dinas gubernur jawa barat.jpg1.jpg
Terkait proyek kolam renang di rumah dinas gubernur Jabar

Polemik tentang proyek kolam renang di rumah dinas Gubernur Jawa Barat masih terus terjadi. Diawali dari proposal pengajuan anggaran yang dinilai tidak cermat hingga berpotensi membuang-buang anggaran untuk sesuatu yang bukan prioritas.

Meski Gedung Pakuan adalah bagian dari fasilitas gubernur namun banyak yang tidak setuju jika keputusan revitalisasi besar-besaran sebagai langkah yang diambil.

Menanggapi pro kontra yang terjadi, Ridwan Kamil selaku gubernur mengatakan bahwa proyek ini dalam rangka memperbaiki gedung yang sudah 20 tahun lebih tidak direnovasi. Selain itu, dirinya juga mengaku membutuhkan kolam renang untuk berolahraga di sela-sela aktivitas padatnya sebagai gubernur.

Pernyataan senada dikeluarkan oleh wakil ketua DPRD Jawa Barat, Soleh, yang menilai bahwa proyek pembangunan kolam renang di rumah dinas Gubernur adalah hal penting. Soleh menambahkan bahwa meski harus memakan biaya hingga 1,5 M namun sangat manfaatnya akan sangat banyak termasuk sebagai arena olahraga Gubernur.

“Kalau kolam renang itu sangat urgent bagi Gubernur dalam rangka menunjang olahraga, untuk menjaga kesehatan, tidak masalah, karena kesehatan seorang gubernur harus dijaga. Katanya kepada Media.

Dalam situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemprov Jabar, seperti dikutip Kompas.com kamis (14/11/2019), bahwa proyek tersebut bernama Revitalisasi Gedung Pakuan. Dalam RAB tertulis anggaran untuk pembangunan total gedung Pakuan sebesar Rp 4 milyar lebih. Disana tertulis juga bahwa proyek kolam renang seluas 29 x 4 meter itu akan dikerjakan oleh Artikon Dimensi Indonesia dengan anggaran senilai Rp 4.116.854.000 setelah proses negosiasi.

Baca juga: Tim Renang Nasional Menaikkan Target Menjadi 6 Emas dalam Ajang SEA Games 2019 di Philipina

Pro Kontra Proyek Kolam Renang di Rumah Dinas, Kang Emil: Ini Sesuai Kebutuhan

Program revitalisasi Gedung Pakuan yang ada di area rumah dinas Gubernur Jawa Barat memang sedang menjadi topik pembicaran di jagat media. Pasalnya proyek ini juga termasuk adanya pembangunan kolam renang di rumah dinas yang memakan anggaran senilai 1,5 milyar.

Seperti diberitakan, proyek tersebut dinilai kurang tepat untuk diprioritaskan di tengah banyaknya kebutuhan mendasar lainnya yang menjadi tanggung jawab pemprov Jabar.

Beberapa politisi memberikan pernyataan protes dan salah satunya datang dari anggota DPRD Jawa Barat, Imam Budi. Imam mengatakan kebijakan ini tidak etis dan hanya menyakiti rakyat saja. Sebab banyak hal lain yang masih perlu diprioritaskan dibandingkan merevitalisasi gedung Pakuan apalagi menambahkan kolam renang yang memakan biaya hingga 1,5 Milyar.

Selain Gedung Pakuan, Imam Budi juga menyoroti revitalisasi taman Gedung Sate yang dikerjakan bersamaan dengan gedung Pakuan. Menurutnya ini hanya akan menambah beban anggaran menjadi semakin besar. Lagi pula kedaannya tidak begitu mendesak.

Ia mengakui bahawa proyek pembangunan tersebut hanya hasrat pribadi Ridwan Kamil selaku peminat bidang arsitektur. Ia mengkalim bahwa Gubernur Jawa Barat tersebut hanya memanfaatkan proyek ini sebagai pelampiasan keahliannya menjadi arsitektur.

Hal ini ia ungkapkan dalam sebuah wawancara seperti dikutip Kompas.com.

“Pembangunan ini sifatnya tidak dibutuhkan bahkan hanya untuk pencitraan dan kepuasan beliau sebagai arsitektur. Kewajiban provinsi itu banyak, ada target rumah tidak layak huni, urusan lingkungan, pembangunan SMA dan SMK,” ungkapnya.

Meski menuai protes dari bebragai kalangan, proyek tersebut tetap berjalan sesuai dengan rencana. Salah satu yang disoroti dalam proyek tersebut adalah adanya sub-proyek pembuatan kolam renang mewah yang diperuntukkan bagi Gubernur.

Banyak orang menilai ini hanya pemborosan dan tidak terlalu penting, namun bagi Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil) sendiri kolam renang sangat dibutuhkan untuk menunjang kesehatannya saat ini.

Ridwan Kamil saat ditemui wartawan mengakui bahwa kolam renang yang dibuat akan dipakai untuk olahraga dalam rangka menjaga kebugaran dirinya. Menurutnya, aktivitasnya yang cukup padat sebagai gubernur menuntutnya untuk tetap segar dan prima. Keberadaan kolam renang di rumah dinasnya akan dipakai untuk mewujudkan tuntutan tersebut.

“Sudah 20 tahun tidak ada yang namanya renovasi, yang ada  hanya perawatan saja. Jadi, penambahan fasilitas olahraga itu sesuai kebutuhan. Kebutuhannya sangat nyata”. Katanya

Ia menambahkan bahwa dirinya sedang mengalami cedera kaki di sebelah kiri dan membutuhkan terapi, salah satu yang disarankan dokter adalah berenang.

“Kaki saya itu cedera yang kiri, dokter menyarankan supaya bisa fit sebagai gubernur jawabarat tidak boleh lagi olahraga yang sifatnya impact, harus terapi dengan yang namanya berenang. Nah saya menyarankan untuk dibuat kolam renang disana dan saya kira ini tidak menghambur-hamburkan uang negara”

Hingga saat ini, proses pengerjaan proyek pembangunan kolam renang di rumah dinas Gubernur Jawa Barat masih terus berlanjut.

Tinggalkan komentar