Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil: Gejala, Cara Mengatasi

Bisa jadi kondisi kolesterol tinggi pada ibu hamil terjadi karena kurang baiknya manajemen makan selama kehamilan. Untuk itu, kunci utamanya sebenarnya ada pada penjagaan pola makan.

Gejala kolesterol tinggi pada ibu hamil bisa dirasakan sendiri oleh yang bersangkutan. Beberapa diantaranya akan dibahas pada artikel ini.

Pada masa kehamilan, kenaikan kolesterol normal terjadi karena berbagai faktor. Kondisi kolesterol tinggi pada ibu hamil tentunya harus selalu dipantau secara berkala supaya bisa dilakukan penanganan dengan berbagai cara yang tepat.

Jika tidak segera ditangani, maka dapat berujung pada berbagai risiko komplikasi yang bisa membahayakan janin dalam kandungan.

Nah, apakah terdapat tanda yang jelas supaya bisa menemukan cara yang tepat untuk mengatasi kolesterol tinggi pada ibu hamil?

Baca juga: makanan yang dilarang untuk ibu hamil

Tanda Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil

Untuk mengantisipasi naiknya kadar kolesterol pada ibu hamil. Maka, anda dapat mengenali beberapa tanda yang muncul jika kolesterol tinggi pada ibu hamil, seperti berikut ini:

1. Sakit Kepala

Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil
Sakit kepala saat hamil Via healthblog.uofmhealth.org

Salah satu ciri kolesterol tinggi pada ibu hamil yaitu sering merasakan sakit kepala. Jika kolesterol tinggi pada ibu hamil, maka akan terjadi pengerasan pada pembuluh darah. Hal tersebut sebagai penyebab anda sering merasakan sakit kepala.

2. Tengkuk Leher Terasa Berat

Ciri kolesterol tinggi pada ibu hamil selanjutnya yaitu tengkuk leher terasa berat ataupun merasakan sakit hingga rasa pegal pada area pundak. Hal tersbeut terjadi karena oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh tidak tercukupi secara maksimal.

3. Mudah Mengantuk

Ciri kolesterol tinggi pada ibu hamil yang selanjutnya yaitu mudah merasakan kantuk. Hal ini disebabkan karena suplai oksigen yang masuk menuju otak menjadi tidak memadai dan maksimal karena penyumbatan yang terjadi pada aliran darah.

Jika anda merasa mengantuk pada pagi hari dan terjadi secara terus menerus, anda perlu untuk mencurigainya. Hal ini mungkin dikarenakan kondisi kadar kolsterol tinggi.

4. Sering Kesemutan

Meskipun gejala kesemutan sering dirasakan oleh sebagian besar orang yang memiliki masalah kolesterol, namun lebih sering terjadi pada ibu hamil.

Kondisi ini disebabkan karena suplai oksigen yang tidak dapat tersebar dengan baik. Selain itu, pembuluh darah yang tersumbat pada beberapa titik juga perlu diwaspadai jika anda merasakan kesemutan.

5. Nyeri pada Area Dada

Nyeri pada area dada dapat terjadi dikarenakan kolesterol tinggi pada ibu hamil. Nyeri pada area dada tersebut disebabkan karena penumpukan lemak pada pembuluh darah arteri yang masuk menuju jantung dan menjadi tersumbat.

Selain itu, ibu hamil juga sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat sehingga dapat menyebabkan kolesterol naik. Biasanya, ibu hamil juga kurang terkontrol nafsu makannya, sehingga akan sangat mudah mengalami kenaikan kadar kolesterol.

Nah, itulah beberapa gejala kolesterol tinggi pada ibu hamil. Anda perlu waspada jika mengalami gejala tersebut. Berikut ini penjelasan mengenai batas normal kolesterol yang sebaiknya dimiliki oleh ibu hamil.

Baca juga: Vitamin untuk ibu hamil

Batas Normal Kolesterol pada Ibu Hamil

Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil
pemeriksaan kehamilan Via belmarrahealth.com

Secara umum, kadar kolesterol yang disarankan untuk ibu hamil yaitu:

  • Tingkat kolesterol total: sebaiknya memiliki kadar kolesterol kurang dari 200 mg/dL ataupun tergantung pada tingkat HDL dan LDL.
  • Kadar kolesterol LDL: kadar kolesterol yang dimiliki sebaiknya kurang dari 130 mg/dL, tetapi tetap tergantung pada adanya risiko anda terkait penyakit jantung.
  • Kadar kolesterol HDL: kadar kolesterol yang dimiliki sekitar 60 mg/dL ataupun lebih tinggi untuk mengurangi adanya risiko penyakit jantung.
  • Trigliserida: kadar kolesterol yang dimiliki sebaiknya kurang dari 150 mg/dL merupakan angka terbaik.

Pada batas normalnya, kolesterol pada masa kehamilan akan mengalami kenaikan dari kondisi normal. Jadi jika mengalami kondisi kolesterol tinggi pada ibu hamil merupakan kondisi yang wajar.

Pada masa kehamilan, khususnya pada trimester kedua maupun ketiga, kadar kolesterol dalam darah dapat meningkat kisaran 20 hingga 50 persen. Tingkat kadar kolesterol pada ibu hamil bisa mencapai lebih dari 200 mg/dL.

Baca juga: Minuman untuk ibu hamil

Dampak Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil

Jika pada sebelum masa kehamilan kadar kolesterol cenderung normal, dan mengalami peningkatan pada masa kehamilan maka hal tersebut termasuk normal.

Namun, jika kolesterol tinggi pada ibu hamil tersebut terjadi sebelum masa kehamilan maka bisa menyebabkan terjadinya risiko komplikasi. Inilah beberapa risiko komplikasi dengan adanya kolesterol tinggi pada ibu hamil:

1. Preeklampsia

Preeklampsia atau lebih dikenal dengan istilah keracunan dalam kehamilam adalah suatu kondisi yang di tandai dengan adanya tekanan darah tinggi maupun kebocoran protein pada air seni. Jika dibiarkan dalam waktu lama, maka bisa berlanjut menjadi eklampsia.

Tanda terjadinya eklampsia hampir mirip dengan preeklampsia, namun diperparah dengan adanya gejala kejang. Kondisi tersebut dapat mengancam keselamatan ibu maupun janin dalam kandungannya.

2. Persalinan Prematur

Menurut sebuah penelitian menyatakan bahwa ibu hamil yang mengalami kolesterol tinggi memiliki risiko lebih besar untuk melahirkan secara prematur.

Hal tersebut dapat terjadi karena kolesterol tinggi pada ibu hamil dapat menimbulkan berbagai komplikasi dalam kehamilan yang berujung pada melahirkan sebelum waktunya.

3. Diabetes saat Hamil

Diabetes saat hamil merupakan sebuah penyakit kencing manis yang terjadi dikarenakan masa kehamilan. Peningkatan gula darah pada diabetes pada ibu hamil dapat memicu persalinan prematur.

Selain itu, diabetes dapat membuat bayi lahir dalam ukuran lebih dari normal. Hal ini tentunya bisa mempersulit proses persalinan.

Kondisi kolesterol tinggi pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko terjadinya diabetes saat kehamilan. Demikian pula sebaliknya, diabetes tersebut juga dapat menyebabkan ibu hamil memiliki kolesterol yang tinggi.

Cara Sederhana Mencegah Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil

Biasanya kolesterol tinggi pada ibu hamil lebih sering terjadi dibandingkan dengan kondisi kolesterol yang rendah. Untuk mencegahnya, terdapat beberapa hal yang sebaiknya anda diperhatikan.

Berikut ini beberapa cara sederhana untuk mencegah terjadinya kolesterol tinggi pada ibu hamil.

1. Mengontrol Asupan Lemak

Salah satu faktor penting dalam mengelola kolesterol pada tubuh selama masa kehamilan yaitu makanan. Maka dari itu, sebaiknya anda selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.

Anda bisa mencoba untuk lebih sering mengonsumsi kacang-kacangan dan ikan. Hindari makanan makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh maupun gorengan.

2. Konsumsi Serat

Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil
Perbanyak sayuran hijau Via medicalnewstoday.com

Selama masa kehamilan, anda harus selalu mencukupi kebutuhan asupan serat. Kadar kolesterol tinggi pada ibu hamil maupun yang tidak sedang hamil dapat diatasi dengan serat karena terbukti bisa menurunkannya. Maka dari itu, konsumsilah sayur, buah, dan biji-bijian yang rutin.

3. Minum Air Putih

Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil
Banyak minum air putih

Untuk menjaga tubuh supaya tetap terhidrasi dengan baik, anda dapat memenuhi asupan air yang cukup. Dehidrasi dapat berdampak fatal pada kadar kolesterol pada tubuh.

Dehidrasi yang berkepanjangan bisa menyebabkan peningkatan lipoprotein pada tubuh. Selain menambah asupan air putih, anda disarankan untuk menghindari gula dan kafein. Hal ini disebabkan karena dapat memengaruhi kadar kolesterol pada tubuh.

4. Olahraga

Selama masa kehamilan, pastikan bahwa tubuh harus tetap aktif bergerak dengan intensitas yang sesuai. Latihan yang ringan pada saat masa kehamilan dapat memengaruhi kadar kolesterol pada ibu hamil supaya menjadi normal.

Ternyata, ibu hamil yang melakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, berkebun, ataupun sebagainya dapat memiliki tingkat kolesterol yang baik dibandingkan dengan ibu hamil yang pasif dalam geraknya.

5. Hindari Konsumsi Alkohol dan Rokok

Hindarilah konsumsi alkohol dan rokok selama masa kehamilan. Hal ini sudah terbukti bahwa ibu hamil yang tidak mengubah gaya hidupnya menjadi lebih baik dapat meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilannya.

Selain itu, hindarilah kebiasaan buruk lainnya seperti stres dengan mencoba untuk mengelola emosi, meditasi, serta melakukan yoga. Selain itu, lakukan pemeriksaan menyeluruh selama masa kehamilan secara rutin.

Walaupun kadar kolesterol tinggi pada ibu hamil dianggap normal, namun disarankan untuk selalu menjaga kadar kolesterol dalam kondisi yang aman dengan dara di atas. Jika sebelumnya sudah memiliki kolesterol tinggi, jangan lupa untuk selalu konsultasikan kadar kolesterol kepada dokter saat pemeriksaan kehamilan.

Editted: 26/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar