12 Tips Manajemen ASI Perah untuk Ibu Pekerja

Sesudah cuti hamil selesai dan kembali bekerja, tidak berarti pemberian ASI pada anak juga terhenti. Karena bisa dilakukan alternatif manajemen ASI Perah.

ASIP ini tetap bisa diberikan secara bertahap, namun kualitas ASI harus terjaga dengan baik. Dengan melakukan manajemen ASI perah secara benar maka si kecil Anda tidak akan kekurangan ASI.

ASI perah biasanya akan diberikan pada bayi ketika ibu sedang beraktivitas di luar rumah seperti bekerja. Memerah ASI dibutuhkan ketika payudara sudah terasa penuh namun sedang tidak bisa bersama bayi.

ASI perah juga bisa dicampur dengan makanan bayi agar pencernaannya bisa lancar. Meski ASI perah memiliki banyak manfaat, namun ternyata masih banyak yang bingung dengan pengelolaannya.

Beberapa pertanyaan yang sering muncul diantaranya adalah cara memerah ASI, menyimpan ASI dan lain sebagainya.

Baca: Merk pompa ASI elektrik terbaik

Tips Manajemen ASI Perah

Berikut adalah pembahasan tentang manajemen ASI perah yang penting untuk dilakukan:

1. Perkirakan Kebutuhan ASI Perah

Manajemen ASI Perah
Manajemen ASI Perah via aeroflowsbreastpumps.com

Manajemen ASI perah pertama yang harus dilakukan adalah memperkirakan kebutuhan ASI perah. Ibu yang bekerja harus bisa mengetahui kebutuhan ASI untuk bayi setiap harinya. Dari International Lactation Consultant Association disebutkan jika bayi dibawah 6 bulan butuh 30 ml ASI per jam.

Jika anak ditinggal sekitar 10 jam, maka diperkirakan ASI perah yang harus disiapkan adalah 10x lebih besar dari per jam.

Total kebutuhan ASI perah anak per hari adalah sekitar 300 ml hingga 365 ml. Namun, kebutuhan ASI perah bayi bisa berbeda-beda sehingga tetap harus dihitung dengan baik.

2. Buat Jadwal Pompa ASI

Sebelum cuti melahirkan habis, maka manajemen ASI perah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat jadwal pompa ASI. Sebaiknya, perah ASI dengan teratur supaya persediaan ASI cukup saat mulai bekerja kembali.

Selain itu, memerah ASI dengan teratur juga penting untuk meningkatkan produksi ASI. Berikut adalah panduan umum jadwal memerah ASI dari pagi hingga malam termasuk saat sedang di kantor:

  • Perah ASI di pagi hari sebelum berangkat kantor. Perah ASI selama 15 hingga 30 menit supaya payudara bisa kosong.
  • Untuk anak di bawah 6 bulan, maka ASI bisa diperah setiap 3 jam atau 3 kali saat di kantor. Yakni jam 10 pagi, 1 siang dan 4 sore.
  • Untuk anak usia 6 hingga 10 bulan, maka ASI bisa diperah 4 ham sekali. Selain itu, ASI juga bisa diperah 2 kali saat di kantor yakni jam 11 siang dan 3 sore.
  • Untuk anak di atas 10 bulan, maa ASI bisa diperah 1 kali sehari saat di kantor pada jam makan siang.
  • Sesudah pulang kantor. Ibu tetap harus menyusui secara langsung khususnya saat malam hari saat bayi terbangun.
  • Ibu juga harus memerah ASI satu kali saat pulang kerja yakni sebelum tidur.

Baca: Rekomendasi produk pompa asi manual terbaik

3. Simpan dan Berikan ASI Perah Pada Waktu yang Tepat

Pada manajemen ASI perah, ibu yang bekerja harus mengerti cara menyimpan ASI dan kapan harus diberikan pada bayi.

ASI perah bisa disimpan dalam botol kecil kemudian diletakkan dalam kulkas yang disediakan di kantor. Pastikan untuk menulis nama bunda dan juga bayi lengkap dengan jam perah ASI di masing-masing botolnya.

Ketika pulang, letakkan ASI perah dalam tas pendingin atau cooler bag khusus lengkap dengan ice gel supaya ASI tetap awet.

Ini harus dilakukan karena lama waktu penyimpanan ASI akan dipengaruhi dengan suhu selama penyimpanan ASI perah tersebut. Ketika ingin memberikan ASI perah, maka bisa memakai ASI yang sudah diperah 1 hari sebelumnya.

Contohnya jika ASI diperah hari senin, maka bisa disimpan dalam kulkas untuk dipakai hari selasa. ASI perah hari selasa bisa digunakan pada hari rabu dan seterusnya.

Sebelum digunakan, maka ASI dari freezer bisa dipindahkan ke bagian bawah kulkas supaya bisa cair. Sesudah itu, ASI bisa dipanaskan sebelum diberikan pada bayi.

4. Siapkan Perlengkapan Menyusui yang Benar

Manajemen ASI perah selalu berhubungan dengan perlengkapan menyusui. Untuk itu, pastikan membeli dan menyiapkan perlengkapan menyusui yang memang sangat dibutuhkan. Salah satu alat yang paling diperlukan adalah pompa ASI agar bisa memanajemen ASI perah yang baik.

5. Pompa Sedini Mungkin

Memimpa ASI sedini mungkin nantinya bisa membantu untuk merangsang ASI agar keluar lebih banyak. ASI bisa dipompa secepatnya sesudah melahirkan setelah melakukan Inisiasi Menyusui Dini atau IMD.

Ini bisa membantu supaya payudara terbiasa dipompa agar bisa mengeluarkan ASI. Saat kembali bekerja, maka pumping bisa dilakukan lebih lancar dan maksimal.

6. Pumping Dengan Teratur

Manajemen ASI Perah
Manajemen ASI Perah via kids-room.com

Lancar atau tidaknya produksi ASI sangat tergantung dari proses pengeluaran ASI. Jika ASI semakin sering dikeluarkan lewat direct breastfeeding atau pumping, maka akan semakin banyak ASI yang juga dihasilkan.

Untuk itu, sangat disarankan melakukan pumping di beberapa jam yang sudah ditentukan contohnya 2 hingga 3 jam sekali.

Jika sebelum waktunya payudara sudah terasa kencang dan penuh, maka ASI bisa diperah kemudian simpan dalam kantong atau botol ASI.

Dengan memompa ASI secara teratur, maka bisa mengelola hormon prolaktin di dalam tubuh agar terbiasa memompa ASI. Pastikan juga untuk melakukan pumping saat malam karena menjadi waktu hormon penghasil ASI bekerja dengan maksimal.

7. Simpan ASI Perah Dengan Baik

Tidak hanya power pumping, namun manajemen ASI perah juga lebih menekankan ke proses penyimpanan ASI. Pastikan memilih kantong ASI yang tepat dan aman supaya kualitas ASI bisa tetap terjaga dengan baik. Pilihlah kantong ASI steril, bebas dari BPA serta dilengkapi pengaman atau seal yang tidak mudah bocor.

Pastikan juga untuk memilih kantong ASI yang tahan panas serta dingin karena nantinya akan dibekukan serta dihangatkan ketika akan diberikan. 

8. Catat Jadwal Pemberian ASI Perah dan ASI

ASI perah harus selalu diberikan lebih dulu pada anak dibandingkan dengan ASI. Untuk itu, setiap menyimpan ASI perah dalam kantong ASI, catat tanggal dan jamnya. Ini bertujuan agar tidak bingung ketika membuat jadwal pemberian ASI yang harus dilakukan.

9. Perhatikan Cara Memanaskan ASI Perah

Manajemen ASI perah juga harus memperhatikan dari segi cara memanaskan ASI. Botol ASI perah yang disimpan dalam kulkas bisa ditempatkan dalam mangkok berisi air hangat sebelum diberikan.

Namun pastikan jangan masukkan kembali ke dalam kulkas sesudah dihangatkan. Hindari juga memakai microwave dan merebusnya karena bisa merusak kandungan vitamin ASI dan juga terlalu panas untuk bayi.

10. Perhatikan Lama Waktu ASI Bertahan

Manajemen ASI perah juga harus memperhatikan tentang lama waktu ASI bisa bertahan. Sedangkan daya tahan ASI perah sendiri akan tergantung dari dimana ASI disimpan. Berikut adalah lama waktu ASI perah bisa disimpan:

  • ASI yang baru duperah bisa bertahan pada suhu ruang sampai 4 jam.
  • Apabila akan disimpan di penampung ASI tertutup dengan kantong es, maka ASI perah bisa bertahan sampai 24 jam.
  • ASI perah yang disimpan dalam lemari pendingin bisa tahan sampai 3 hari.
  • Untuk ASI perah yang disimpan dalam freezer, maka bisa bertahan selama 6 bulan.

Hal terpenting yang harus diingat adalah ASI perah yang terlalu lama disimpan, maka akan mengurangi kandungan vitamin C dalam ASI. Selain itu, pastikan untuk segera membuang ASI perah yang sudah melewati batas waktu  penyimpanan untuk menurunkan risiko.

11. Simpan ASI Perah Dalam Botol Kaca

Manajemen ASI Perah
Manajemen ASI Perah via walmart.com

Untuk menyimpan ASI perah bisa dilakukan dengan dua jenis botol yakni botol plastik serta botol kaca. Untuk pilihan terbaik yang bisa digunakan adalah botol kaca karena lebih mudah dibersihkan. Selain itu, botol kaca juga tahan lama sehingga bisa digunakan berulang kali untuk waktu yang lama.

Sebaiknya, takaran ASI perah di dalam botol tidak lebih dari ¾ botol. Ini bertujuan supaya tutup botol tidak terbuka atau botol pecah saat ASI perah sudah membeku. Jika tidak ada botol kaca, maka bisa memakai botol plastik atau plastik khusus ASI perah asalkan bebas BPA.

12. Menggabungkan ASI Perah dari Botol Berbeda

Sebenarnya, menggabungkan ASI perah dari botol bebeda bisa dilakukan namun hanya untuk jarak maksimal 24 jam atau 1 hari. Pastikan juga untuk menggabungkan ASI perah dengan suhu yang sama.

Contohnya ketika ASI diperah pada pagi hari lalu disimpan dalam kulkas, maka ASI selanjutnya juga harus disimpan dalam kulkas. Sesudah beberapa jam kemudian, maka ASI perah dari 2 botol yang berbeda tersebut bisa digabungkan supaya suhunya bisa sama.

Dengan mengetahui manajemen ASI perah, maka nantinya stol ASIP yang dibutuhkan bayi bisa terpenuhi setiap hari.

Memberikan ASI perah bisa juga dilakukan memakai media pemberi ASI seperti cup feeder atau gelas khusus bayi. Akan tetapi jika sedang bersama bayi, sebaiknya berikan langsung supaya bisa melancarkan produksi ASI. Last editted: 09/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar