Melatih Bayi Berjalan dengan Cepat, Recommended!

Anak adalah anugerah terindah bagi setiap orang tua. Melihat perkembangan kemampuan si kecil merupakan momen yang sangat membahagiakan bagi setiap orang tua.

Salah satunya adalah pada saat Melatih Bayi Berjalan. Perkembangan kemampuan berjalan pada bayi melalui beberapa tahap.

Ketahui Tahap Perkembangan dari Tahun ke Tahun Sebelum Melatih Bayi Berjalan

Pada tahun pertama, secara bertahap anak akan mengembangkan koordinasi dan kekuatan otot-otot pada tubuhnya.

Kemampuan ini biasanya dimulai dari perkembangan bayi 6 bulan yang belajar duduk, merangkak, berdiri, dan akhirnya berjalan.

Umumnya, seorang bayi akan mulai merambat di usia 8 bulan. Lalu saat usianya mencapai 9 bulan, bayi sudah bisa berdiri tanpa bantuan walau terkadang masih sering terjatuh.

Kemudian, saat menginjak usia 1 tahun, bayi telah memulai langkah pertamanya dan mulai berjalan secara perlahan, walaupun belum sempurna. Tetapi, apabila bayi belum bisa berjalan pada usia 1 tahun masih bisa dikategorikan normal.

Namun tidak sedikit orang tua yang sering khawatir akan hal ini. Anak yang mengalami keterlambatan berjalan bisa disebabkan karena kurang menerima stimulasi.

Bahkan, terdapat beberapa anak yang memulai proses berjalan saat usianya 1,5 tahun. Penyebabnya bisa karena si kecil kekurangan asupan kalsium, jarang latihan berjalan, atau dikarenakan adanya gangguan tertentu.

Dalam hal ini orang tua bisa bekerjasama Melatih Bayi Berjalan agar selalu bersemangat melalui langkah sederhana setiap harinya.

Baca juga: BPJS kesehatan untuk bayi

Urutan Gerakan dalam Melatih Bayi Berjalan

Melatih bayi berjalan
Melatih bayi berjalan

Berikut adalah beberapa tahapan dan proses Melatih Bayi Berjalan mulai dari belajar duduk hingga bisa berjalan.

1. Duduk

Pada bayi usia 6 bulan, bayi sudah bisa duduk tanpa dipegangi oleh orang tua. Duduk adalah tahapan awal untuk Melatih Bayi Berjalan. Duduk membantu bayi memperkuat otot-ototnya untuk kemudian berdiri dan berjalan.

Orang tua dapat membantu bayi untuk duduk pada saat dia sedang dalam posisi terlentang dengan menarik kedua tangannya dan mendudukannya. Ajaklah si kecil melakukan permainan seperti menyusun balok untuk memperkuat otot punggung dan koordinasi.

2. Merangkak

Pada usia 7-10 bulan, bayi sudah mulai merangkak untuk mengambil bermacam-macam benda disekelilingnya. Bayi akan terus merangkak hingga kakinya siap untuk menopang tubuhnya ketika berdiri.

Fase ini penting karena secara tidak langsung melatih gerakan lengan dan kaki bayi disaat bersamaan. Orang tua bisa melatih bayi merangkak dengan cara memperlihatkan mainan atau makanan kesukaannya dari jarak jauh.

Dengan cara tersebut, bayi akan semangat merangkak untuk mengambil mainan atau makanan kesukaannya.

3. Berpegangan

Ketika otot si kecil sudah mulai kuat, bayi akan mulai berpegangan pada orang tua supaya bisa berdiri. Melatih Bayi Berjalan seperti ini akan terjadi ketika bayi menginjak usia 8 bulan.

Bayi juga mungkin akan berpegangan pada benda tegak disekelilingnya untuk membiasakan posisi berdiri. Orang tua dapat membantunya berdiri, kemudian ajarkan bayi untuk menekuk lutut kemudian duduk kembali.

4. Berjalan dengan bantuan

Saat usia 9-10 bulan, bayi mulai mencoba berdiri seimbang, bantu dia untuk berjalan secara perlahan. Pegangi tangannya ketika dia mencoba berjalan selangkah demi selangkah.

Lalu pegangi bayi ketika belajar berjalan. Karena semakin sering Ibu Melatih Bayi Berjalan, bayi akan makin terbiasa dengan gerakan tersebut.

5. Berjalan dengan Memegang Tembok

Pada saat usianya menginjak 8-9 bulan, biasanya bayi sudah bisa berjalan tanpa dipegangi  orang tua. Tetapi, dia masih membutuhkan bantuan untuk menyeimbangkan langkah.

Biasanya bayi akan berjalan dengan berpegangan pada tembok atau benda apapun yang tegak disekelilingnya. Kadang mereka juga mendorong-dorong benda yang bisa bergerak atau memiliki roda.

6. Berdiri Tanpa Bantuan

Perlu adanya keseimbangan dalam Melatih Bayi Berjalan. Saat dia sudah mulai bisa berdiri sendiri, itu tandanya bayi sudah siap untuk langkah pertamanya. Meskipun berdirinya belum seimbang, orang tua harus tahu bahwa bayi sudah bisa berdiri sendiri di usia 9-12 bulan.

7. Langkah Pertama

Di usia yang sama, beberapa bayi sudah bisa melakukan langkah pertamanya. Biasanya langkah pertama inilah yang ditunggu-tunggu oleh orang tua. Tidak sedikit orang tua yang memberikan apresiasi untuk si kecil.

8. Berjalan

Bayi akan beberapa kali terjatuh ketika mencoba berjalan sendiri. Tapi, itu tidak masalah, tetap berikan semangat dan tepuk tangan ketika bayi mencoba dan mencoba lagi. Beberapa bayi mungkin lebih suka merangkak sebelum dia percaya diri untuk berjalan.

Akan tetapi, kalau bayi belum siap untuk berjalan tidak perlu dipaksakan. Karena bayi memiliki kesiapan yang berbeda-beda. Mungkin bayi kita sudah siap untuk berjalan di usia 1 tahun tetapi bayi yang lainnya membutuhkan waktu belajar yang lebih lama untuk bisa berjalan.

Cara Membantu Melatih Bayi Berjalan

Melatih Bayi Berjalan dengan Cepat, Recommended! 1
Melatih bayi berjalan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Melatih Bayi Berjalan. Umumnya orang tua membelikan bayi baby walker untuk membantu dan memudahkannya belajar jalan agar tetap aman.

Padahal, menurut American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menyarankan penggunaan baby walker untuk bayi. Hal ini karena baby walker menyebabkan terhambatnya pertumbuhan otot-otot kakinya.

Tidak hanya itu, baby walker juga bisa membahayakan bayi karena alat ini bisa membuatnya berkeliling menjangkau apa pun.

Selain itu, berjalan dengan kaki telanjang bisa membantunya meraih keseimbangan dan koordinasi bayi. Jadi, sebaiknya tunda dulu pemakaian sepatu pada bayi yang belum bisa berjalan. Pastikan si kecil memiliki lingkungan yang aman untuk berlatih berjalan.

Menjaga ruang lantai bersih juga akan membantunya belajar berjalan dengan mudah. Jauhkan benda pecah belah dari atas meja atau yang berada dalam jangkauan bayi agar proses belajar berjalan berlangsung aman. Usahakan melepas bayi dari gendongan sesering mungkin sehingga otot kakinya lebih lincah bergerak.

Dengan begitu, harapan bayi cepat berjalan dapat terwujud. Perlu diingat, perkembangan bayi tidaklah sama. Mereka akan bisa berjalan pada waktu yang berbeda dan bervariasi karena pengaruh berat badan atau kepribadiannya.

Meskipun sulit, cobalah untuk tidak merasa frustrasi atau kecewa jika si kecil belum bisa berjalan sempurna dalam perkembangannya.

Kekhawatiran orang tua memang wajar jika si kecil belum bisa berjalan pada saat berusia dua tahun. Oleh sebab, berikut ini adalah beberapa tips untuk Melatih Bayi Berjalan.

1. Hindari menggunakan baby walker

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan baby walker bisa memperlambat perkembangan motorik bayi dan menyebabkan masalah pada punggungnya.

Bahkan, baby walker bisa saja terbalik atau menggelinding jatuh dari tangga dan bisa mengakibatkan bayi mengalami cedera.

Lebih baik baby walker diganti dengan baby moon walk atau baby push walker, yang banyak dijual di toko perlengkapan bayi.

2. Terlalu lama bermain di stationary activity center

Stationary activity center adalah tempat bermain seperti kotak berpagar cukup luas di mana bayi bisa mondar-mandir di dalamnya.

Memang tidak berisiko membuat bayi terjatuh atau terkena benda keras, tapi alat bermain itu juga tidak meningkatkan keterampilan berjalan bayi.

Bahkan ketika dia berdiri sekaligus bermain. Bayi juga butuh mengembangkan otot dada dan lengannya agar bisa berjalan dan bukan hanya otot kaki saja, jadi biarkan dia bermain di sana selama 30 menit, setelah itu angkat dia.

3. Selalu memakai alas kaki.

Orang tua tidak perlu membeli banyak alas kaki untuk si kecil. Alas kaki terbaik bagi anak yang tengah belajar berjalan adalah tanpa alas kaki.

Biarkan dia bertelanjang kaki (atau, jika ingin, gunakan kaus kaki anti terpeleset), baik di dalam maupun di luar ruangan. Berjalan tanpa alas kaki bisa membantu bayi membentuk otot di kaki dan pergelangan kakinya,.

Selain itu juga membantu perkembangan lengkungan di telapaknya, dan melatih keseimbangan serta koordinasi tubuhnya. Saat di luar ruangan, orang tua bisa melengkapinya dengan sepatu yang nyaman.

Tidak disarankan untuk menggunakan sepatu yang menutupi mata kakinya, karena menyulitkan bayi untuk berjalan yang mengakibatkan gerakannya menjadi lebih terbatas.

4. Tidak memberi waktu bayi untuk berhenti dan waktu untuk mulai.

Mungkin akan ada waktunya si kecil berhenti belajar berjalan selama beberapa minggu atau bahkan 1 bulan. Bahkan bisa jadi anak tengah menikmati merangkak ke sana kemari sehingga baginya berjalan sebaiknya dilakukan nanti saja.

Bayi lain yang tengah belajar berjalan bisa saja tiba-tiba kembali merangkak setelah mengalami jatuh yang atau menderita sakit. Jadi, biarkan bayi yang memilih aktivitas apa yang ingin ia lakukan.

Berdasarkan ulasan yang telah dijelaskan, intinya orang tua tidak perlu cemas apabila pada usia 1 tahun bayi belum bisa berjalan.

Hal tersebut masih tergolong normal apabila tidak terdapat kelainan pada kaki si kecil. Apabila pada usia 1,5 – 2 tahun bayi masih belum bisa berjalan, barulah Ibu bisa membawanya kepada ahlinya.

Dalam Melatih Bayi Berjalan, tidak hanya membuthkan semangat dari si kecil sendiri. Namun orang tua juga harus semangat mengajarinya, tidak perlu frustasi atau stress. Dengan semangat yang diberikan Ibu, maka bayipun akan terus termotivasi untuk belajar berjalan. – Last editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar