Cara Membersihkan Telinga Anak yang Benar & Aman

Saat ingin membersihkan telinga anak maupun telinga sendiri tidak boleh asal-asalan. Telinga merupakan salah satu organ yang sangat penting dan sensitif.

Sehingga Anda harus berhati-hati ketika akan membersihkannya. Penggunaan cotton bud justru membuat kotoran telinga semakin terdorong ke dalam saluran telinga.

Banyak orang yang salah memahami mengenai kotoran telinga. Hal yang disebut kotoran telinga berwarna kuning kecoklatan ini sebenarnya adalah serumen yang berupa gumpalan.

Serumen berfungsi melindungi dan melumasi kedua lubang telinga. Jika tidak ada serumen, maka telinga bagian dalam akan terasa kering dan gatal karena kotoran dan debu yang masuk.

Serumen dapat dikatakan sebagai filter bagi telinga. Kotoran dan debu yang tertiup masuk ke telinga akan terperangkap dalam serumen.

Sehingga kotoran dan debu tidak dapat masuk lebih jauh. Serumen juga memiliki kemampuan daya antibakteri. Sehingga serumen mampu mensterilkan telinga dari kuman-kuman yang masuk.

Tips Membersihkan Telinga Anak dengan Aman

Membersihkan Telinga Anak dengan cara yang benar tentu menjadi hal yang harus diperhatikan oleh sang Bunda. Sebenarnya kotoran atau serumen di telinga anak dapat keluar sendiri tanpa harus dibersihkan.

Tetapi Bunda pasti ingin menjaga kesehatan sang buah hati bukan? Berikut ini tips-tips dalam membersihkan telinga anak.

1. Jangan memasukkan cotton bud terlalu dalam

Membersihkan telinga anak
Membersihkan telinga anak

Salah satu tips Membersihkan Telinga Anak yaitu tidak memasukkan cotton bud terlalu dalam. Anda dapat menggunakan cotton bud pada bagian yang agak luar dan tidak terlalu sering.

Jika dilakukan terlalu sering, dikhawatirkan tindakan tersebut justru mendorong serumen masuk ke dalam dan menyumbat lubang telinga. Hal tersebut justru akan menambah produksi serumen dan akan menyumbat telinga.

2. Hanya membersihkan telinga bagian luar

Telinga anak yang berkelok-kelok membuat kotoran dan debu tidak dapat masuk ke dalam lubang telinga dengan mudah. Sehingga kotoran dan debu tersebut dapat terperangkap pada lipatan daun telinga.

Oleh karena itu, dalam membersihkan telinga anak, Bunda hanya perlu membersihkan telinga bagian luar saja. Anda dapat menggunakan kapas atau kain lembut yang di tetesi minyak khusus bayi.

3. Membersihkan telinga di bawah cahaya terang

Seperti yang Anda ketahui, lubang telinga cukup gelap sehingga Anda membutuhkan cahaya untuk melihatnya. Anda dapat melakukan pembersihan telinga pada siang hari maupun pada tempat yang terang.

Anda juga dapat menggunakan tambahan cahaya dari lampu maupun senter jika diperlukan. Ambil serumen yang terlihat tanpa memaksakan untuk mengambil serumen yang ada di telinga bagian dalam.

4. Hindari Pemaksaan

Dalam membersihkan telinga anak harus sabar tanpa perlu memaksanya. Karena gerakan memberontak anak ketika telinganya dibersihkan justru dapat menyebabkan cedera.

Lakukan pembersihan dengan lembut dan perlahan. Sehingga anak dapat lebih kooperatif dan tenang ketika telinganya dibersihkan.

5. Perhatikan alat yang digunakan

Sebelum membersihkan telinga anak, Anda harus memperhatikan alat-alat yang digunakan untuk membersihkannya.

Sebaiknya hindari penggunaan cotton bud maupun pengorek telinga yang tajam. Dikhawatirkan kotoran dan debu akan semakin masuk ke dalam dan kulit telinga akan tergores.

Alat-alat yang Aman digunakan untuk Membersihkan Telinga Anak

membersihkan telinga anak
Ilustrasi Membersihkan telinga anak

Membersihkan telinga anak memang susah-susah gampang, apalagi ketika si anak sedang aktif-aktifnya. Kemungkinan besar anak susah dan tidak mau dibersihkan telinganya. Nah, berikut ini beberapa alat yang aman digunakan untuk telinga sang buah hati.

Tetes telinga

Mengingat cotton bud kurang baik digunakan untuk membersihkan telinga, Anda dapat menggunakan tetes telinga. Tetes telinga berbagai merek dapat Anda beli di apotek terdekat. Namun menggunakan tetes telinga tidak sekedar meneteskannya saja.

Agar obat bekerja lebih efektif dalam mempercepat kesembuhan dan mengeluarkan kotoran telinga, Anda harus memastikan cairan benar-benar masuk.

Sebelum membersihkan telinga anak, pastikan Anda membaca petunjuk penggunaan obat yang terdapat pada kemasan maupun berkonsultasi terlebih dulu pada dokter.

Minyak zaitun atau baby oil

Penumpukan earwax atau kotoran kuning dapat terjadi apabila telinga terlalu kering. Untuk melembabkan bagian telinga, Bunda dapat menggunakan minyak zaitun maupun baby oil.

Anda cukup meneteskan beberapa tetes saja pada telinga yang bermasalah. Proses ini memang tidak dapat instan, karena dengan meneteskan secara rutin dapat membuat earwax menjadi lunak.

Kain basah

Anda dapat menggunakan kain basah pada bagian luar telinga hingga bagian depan lubang telinga. Anda tinggal mengelapnya menggunakan kain basah tanpa mengorek ke bagian dalam telinga.

Irigasi telinga dengan alat suntik

Selain ketiga peralatan tersebut, ada jalan lain yaitu dengan menggunakan irigasi telinga dilakukan menggunakan alat suntik yang tidak dipasangi jarum.

Caranya yaitu dengan menyemprotkan air maupun larutan saline ke liang telinga. Cara ini menjadi cara paling efektif setelah menggunakan obat tetes pelunak serumen beberapa saat sebelumnya.

Pembersihan secara rutin oleh dokter THT

Pembersihan telinga yang terbaik yaitu dengan menyerahkannya kepada dokter THT secara rutin setidaknya sebulan sekali.

Hal pertama yang dilakukan yaitu tes awal pendengaran sehingga dokter dapat mengukur dan mengambil tindakan setiap ada gangguan pendengaran yang dirasakan.

Baca juga: Tips Mengeluarkan Air dari telinga Saat Berenang dan Bagaimana Mencegahnya

Hal-hal yang diperhatikan untuk Menjaga Kesehatan Telinga

Selain membersihkan telinga dengan benar dan tepat, alangkah baiknya jika Anda juga menjaga kesehatan telinga anak dan diri sendiri.

Telinga yang sehat akan membantu sistem pendengaran berjalan dengan baik. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan telinga.

Tidak memasang volume musik terlalu keras

Jika Anda maupun sang buah hati sedang mendengarkan musik, alangkah baiknya jika mengatur volume suara tidak terlalu keras dan seminimal mungkin. Jika Anda mendengarkan melalui headphone, aturlah volume dimana Anda masih dapat mendengar suara lain.

Batasi penggunaan headset

Membatasi penggunaan headset untuk diri sendiri maupun sang anak juga akan membantu dalam menjaga kesehatan telinga. Berilah waktu telinga untuk beristirahat dan mengatur volume suara tidak lebih dari 60 persen.

Tidak mendengarkan dua sumber suara keras dalam satu waktu

Mendengarkan dua sumber suara keras dalam satu waktu dapat merusak pendengar. Misalnya Anda sedang membersihkan rumah dengan vacuum cleaner yang berisik sambil menonton televisi dengan volume yang besar. Sehingga Anda maupun anak mendengarkan dua sumber suara sekaligus dalam satu waktu.

Pastikan telinga selalu kering

Jika anak memiliki hobi berenang, sebaiknya Anda menggunakan penyumpat telinga untuk renang pada sang buah hati. Hal tersebut untuk mencegah air masuk ke dalam telinga.

Misal air sudah terlanjur masuk kedalam, suruh sang buah hati untuk memiringikan kepalanya. Sehingga air dapat keluar dari telinga dengan sendirinya.

Gunakan pelindung telinga jika diperlukan

Jika lingkungan rumah maupun lingkungan kerja menciptakan suara keras, sebaiknya Anda dan sang buah hati menggunakan pelindung telinga. Hal tersebut mampu mengurangi kinerja telinga secara berlebihan.

Membersihkan Telinga Anak memang susah-susah gampang. Anda harus membersihkan dengan cara yang benar dan tepat. Jika salah dalam membersihkannya, justru akan membuat telinga tersumbat dan pendengarannya akan terganggu. Ditulis Oleh Fitri Kurnia Ningsih – Editted: 14/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar