5 Cara ini Bisa Membuat Kelas Lebih Kreatif

Salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar di dalam kelas adalah dengan membuat kelas lebih kreatif. Guru dan murid menjadi lebih bersemangat untuk melakukan kegiatan belajar, mengajar.

Membuat kelas yang kreatif melalui metode pembelajarannya maupun dengan tugas-tugas untuk para siswa akan membuat pelajaran lebih mudah diterima dan menumbuhkan kreativitas anak.

Salah satunya adalah Canva yang memberi fasilitas media pembelajaran kreatif yang bisa digunakan untuk sekolah di rumah atau sekolah di kelas seperti biasa.

Fasilitas dari Canva ini bisa diakses gratis para guru dan anak didiknya melalui program Canva untuk Pendidikan di sini.

Dengan tuntutan kurikulum yang penuh sepanjang semester, kegiatan belajar mengajar setiap hari, mengimprovisasi agar kelas menjadi lebih kreatif hanya memiliki waktu yang sedikit di antara kegiatan sekolah tiap hari.

Tetapi membuat kelas yang kreatif tetaplah sangat penting karena dengan kreativitas, siswa lebih mudah dan berani dalam menyampaikan ide dan pemikirannya, memiliki ide-ide yang kreatif dan yang pasti membuat siswa lebih senang belajar di kelasnya.

5 Cara untuk Membuat Kelas Lebih Kreatif

berkreasi di kelas
berkreasi di kelas – lisataylorteachingthestars.com

Berikut di bawah ini, beberapa cara yang dapat dilakukan agar kelas menjadi lebih kreatif :

1. Beri Tempat dalam Kelas untuk Siswa Berkreasi

Memberikan kesempatan lebih siswa berkreasi, merupakan cara pertama untuk membuat kelas lebih kreatif.

Beri ruang dalam kelas untuk siswa bebas mengekspresikan dirinya. Ekspresi tidak hanya untuk pelajaran seni, bisa juga dalam bentuk tulisan ide-idenya setelah selesai pelajaran apapun.

Siswa bisa menempelkan gambar, tulisan, hasil karyanya di tempat ini. Guru bisa memberi dorongan agar siswa menggunakan ruang ini. Misalnya membuat topik, “apa golmu untuk tahun ini”.

Jawaban atas topik ini, siswa bisa menulis tangan, membuat stiker, membuat gambar dan ditempel di ruang ini.

Setiap saat siswa bisa menambahkan, mengganti ruang kreasi mereka. Tidak semua siswa berani aktif dalam kelas, dengan adanya ruang kreasi khusus untuk siswa ini akan mendorong siswa untuk lebih berani berkreasi dan berekspresi.

2. Buat Aktivitas Eksplorasi

Bereksplorasi membuat siswa berimajinasi. Eksplorasi tidak hanya bisa diterapkan di pelajaran seni, tetapi hampir semua pelajaran bisa dibuat eksplorasi yang menyenangkan. Dalam mata pelajaran eksakta maupun sosial.

Misalnya dalam pelajaran matematika, untuk membuktikan nilai phi (π) dalam menghitung lingkaran, bisa dengan mengeksplorasi lingkaran yang digambar di tengah kelas bersama-sama atau siswa masing-masing berkreasi membuat lingkarannya masing-masing dari kertas lipat atau bahan-bahan yang ditemui siswa.

Bereksplorasi bisa dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan bereksplorasi siswa bereksperimen, mencoba sesuatu yang baru, berimajinasi dengan cara yang menyenangkan.

3. Tugas Praktek

Siswa perlu mendapat tugas-tugas praktek, karena dalam tugas praktek, siswa belajar menerapkan teori yang sudah dipelajari ke dalam praktek kehidupan sehari-hari. Dalam proses mempraktekkan teori ini, setiap siswa akan berbeda-beda cara dan penerapannya.

Tugas praktek bila diterapkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia misalnya, menulis cerita atau puisi bebas, membuat pidato.

Dalam mempresentasikan tugas prakteknya kepada kelas pun, siswa bisa mencari caranya sendiri.

Dengan tugas praktek, kreativitas siswa menjadi terasah dan pelajaran yang dipraktekkan pun akan lebih dimengerti dan diingat oleh siswa.

4. Pengaturan Kelas yang Fleksibel

Penataan bangku yang tradisional, dengan siswa duduk berderet dan papan serta guru di depan kelas, ada saatnya berguna, terutama saat siswa diharapkan mendengarkan penjelasan dari guru.

Tetapi ada saatnya pengaturan kelas ini, kurang efektif untuk kegiatan siswa yang lain, misalnya tugas kelompok, diskusi.

Bangku para siswa sebaiknya ditata sesuai kebutuhan aktivitas dalam kelas. Di saat aktivitas diskusi, maka bangku ditata per group diskusi. Demikian juga saat tugas praktek bersama di kelas, bangku ditata melingkar dan semua siswa bisa dekat dengan yang mempraktekkan tugas di tengah.

Dengan membuat tatanan kelas yang fleksibel, titik fokus siswa akan terarah. Dengan tatanan bangku yang tepat, diskusi menjadi lebih aktif, partisipasi siswa dalam tugas praktek atau dalam eksplorasi juga jadi lebih aktif.

Nah jadi tahu kan, penataan bangku juga bisa menjadi katalis untuk membuat kelas lebih kreatif.

5. Media Pembelajaran Alternatif

Mencari sumber belajar alternatif menjadi salah satu eksplorasi kreativitas dalam belajar. Dengan adanya sumber belajar yang lain bisa menjadi tambahan ilmu dan juga bisa mempercepat proses dalam belajar.

Misalnya dengan video animasi. Di youtube, ada banyak channel ilmu pengetahuan yang dibuat untuk anak-anak dengan bantuan animasi. Untuk siswa dengan tipe belajar visual, belajar melalui video, alternatif yang sangat baik. Beberapa contoh channel di youtube, Sains Bro, Majalah Bobo dan masih banyak lagi yang bisa dieksplorasi di Youtube.

Alternatif lain yang bisa dilakukan gratis adalah tour virtual ke museum. Kegiatan seperti ini merupakan sebuah upaya untuk membuat kelas lebih kreatif. Pola kegiatan belajar mengajar lebih berwarna. Tidak mudah jenuh.

Saat ini museum nasional memberi layanan tour virtual ke museum indonesia. Bila tidak ada halangan dengan Bahasa Inggris, siswa juga bisa melakukan tor virtual ke museum di luar negeri, seperti di British Museum, National Gallery of Art di Amerika Serikat dan masih banyak lagi.

Dengan media pembelajaran alternatif seperti ini, juga dapat menumbuhkan inspirasi para siswa dalam proses untuk menjadi lebih kreatif.

Menumbuhkan Kreativitas itu Penting

Yang membuat manusia lebih maju dari zaman sebelumnya adalah kreativitas. Untuk bertahan hidup, membuat penemuan, penciptaan teknologi adalah hasil dari kreativitas manusia.

Mengajari dan mendorong siswa untuk lebih kreatif, untuk masa depan siswa itu sendiri. Proses belajar untuk menjadi kreatif sangat penting untuk para siswa, karena proses belajar ini dapat diterapkan siswa ketika memasuki dunia masyarakat.

Tinggalkan komentar