11 Tips Memompa ASI yang Efektif agar Berkualitas

Untuk sebagian besar ibu, memompa ASI memang terasa menyakitkan jika tidak dilakukan dengan cara yang benar. Dengan mengetahui cara memompa ASI yang efektif, maka sebenarnya masalah tersebut tidak akan terjadi.

Pengalaman sulitnya memompa ASI sendiri juga berbeda-beda pada setiap ibu. Beberapa ibu mungkin akan merasakan sakit jika belum menguasai seni menyusui.

Apalagi untuk yang sekarang, beda lagi jika hanya sesekali memompa ketika harus meninggalkan bayi. Nah, mengambil ASI dari payudara memang perlu teknik khusus jika tidak ingin ada rasa sakit.

Kebanyakan ibu memompa ASI ketika harus kembali beraktivitas dan meninggalkan si bayi sementara kondisinya masih tergantung dengan susu.

Apapun masalahnya, tetap ada satu kesamaan yang dialami para ibu yakni menyusui. Berikut adalah beberapa saran memompa ASI yang efektif agar bisa lebih mudah dilakukan dan tidak sampai menyebabkan frustasi.

Manfaat Memompa ASI

Ada banyak alasan mengapa seorang ibu perlu mempraktekkan cara memompa ASI yang efektif. Dari mulai untuk mengurangi pembengkakan sampai meningkatkan suplai ASI itu sendiri.

Jika memompa ASI terus dilakukan, maka nantinya bayi juga bisa memperoleh ASI meski sudah berhenti menyusui. Berikut adalah beberapa keuntungan dari memompa ASI yang efektif:

Baca juga: Tips memompa asi manual

  • Untuk para ibu yang bekerja, melakukan perjalanan bisnis dan sebagainya bisa tetap memberikan ASI untuk bayi.
  • Ibu tidak menjadi satu-satunya yang bertanggung jawab untuk memberi makan anak karena ASI bisa diberikan juga oleh pasangan atau asisten.
  • Memompa ASI nantinya bisa membantu menyimpan ASI untuk kebutuhan bayi di kemudian hari.
  • Memompa ASI memungkinkan ibu menyimpan ASI lebih banyak untuk didonasikan pada ibu yang tidak bisa menyusui.

Perbedaan Memompa ASI Eksklusif, Memompa Biasa dan Menyusui

Memompa ASI yang Efektif
memompa ASI yang efektif – Sumber: tuspiratas.com

Ada sebagian ibu yang harus jauh dari bayi karena bekerja, bepergian dan sebagainya. Untuk itu, ibu tidak selalu bisa menyusui langsung bayi karena kesibukan tersebut. Untuk itulah, memompa bisa dijadikan jalan keluar supaya selalu bisa menyusui bayi.

Sedangkan untuk sebagian ibu lagi tidak punya pilihan lain selain memompa secara ekslusif. Ini biasanya disebabkan karena ibu tidak bisa menyusui secara langsung. Memompa secara eksklusif ini biasa disebut dengan Eping.

Jika memutuskan untuk melakukan ini, maka harus memiliki pompa elektrik ganda yang bagus. Alat ini nantinya bisa menghemat waktu sekaligus efektif untuk menyuplai ASI. Para ahli merekomendasikan untuk meniru jadwal bayi yang baru lahir sebanyak mungkin setidaknya untuk awal.

Biasanya, ini dilakukan sebanyak 12 kali sehari atau setiap 2 sampai 3 jam selama 15 hingga 20 menit sekali. Ketika sudah menyuplai ASI, maka waktu pemompaan bisa dikurangi khususnya ketika malam hari. Untuk itu, memompa ASI yang efektif sangat disarankan untuk para ibu khususnya ibu baru.

Seberapa Sering Harus Memompa dan Berapa Lama

Jika memang ingin menambah suplai ASI, maka, maka pompa diantara sesi menyusui ketika sedang bersama bayi. Jika memompa di tempat kerja, maka coba untuk memompa di jadwal yang sama seperti menyusui bayi di rumah. Dengan begitu, suplai ASI bisa dijaga dengan baik.

Usahakan juga untuk memompa ASI selama 15 sampai 20 menit. Atau bahkan lebih bagus lagi jika memompa ASI dilakukan selama 30 menit. Selain itu, pastikan juga untuk membersihkan flensa payudara sesudah selesai dipakai.

Tips Memompa ASI yang Efektif

Memompa ASI yang Efektif
memompa ASI yang efektif – Sumber: snapika.com

Berikut ini beberaa tips untuk memompa ASI yang efektif:

1. Pahami Pilihan Pompa Payudara

Tergantung dari keperluan dan preferensi, setiap wanita mungkin akan cocok dengan jenis pompa yang berbeda juga. Salah satu saran terbaik adalah mengetahui setiap jenis pompa yang disediakan dan juga arti dari berbagai istilah pompa tersebut. Contohnya seperti sistem tertutup dan sistem terbuka.

Untuk sistem tertutup mempunyai penghalang antara mekanisme poma serta sistem pengambilan ASI. Untuk beberapa kasus, sistem terbuka bisa menyebabkan jamur menumpuk pada tabung. Untuk itu biasanya sistem tertutup lebih baik untuk dipilih.

2. Pelajari dan Gunakan Pompa Manual

Saran memompa ASI yang efektif selanjutnya adalah mempelajari serta menggunakan pompa manual. Pompa ASI elektrik memang terbilang lebih efisien, namun pompa manual lebih terjangkau. Selain itu, pompa manual juga bisa membantu mencegah pembengkakan dan praktis digunakan.

3. Cari Flensa yang Tepat

Tidak semua flensa cocok untuk payudara sehingga harus dipilih dengan benar. Flensa sendiri merupakan corong yang akan menempel pada payudara kemudian menyedot ASI ketika motor sudah dihidupkan. Diameter bukaan corong diukur dengan milimeter yakni sekitar 24 milimeter.

Banyak ibu yang memakai flensa berukuran berbeda ketika memompa untuk sesi yang berbeda. Ini dilakukan sebab ukuran puting susu akan meningkat selama pemompaan.

Hal yang harus diingat adalah jangan mengompres puting dengan cara apa pun dan tidak boleh terasa sakit ketika memompa. Jika terjadi nyeri atau iritasi, maka kemungkinan flensa tidak terpasang dengan baik dan suplai ASI bisa menurun.

4. Perhatikan Suplai ASI

Saran memompa ASI yang efektif selanjutnya adalah memperhatikan suplai ASI. Jika flensa tidak terpasang dengan baik, maka penurunan produksi ASI bisa menurun. Akan tetapi, berkurangnya ASI juga bisa disebabkan karena pompa dan bukan karena cara memompanya.

Selaput yang robek, penumpukkan kondensasi pada tabung pompa hingga masalah motorik bisa menjadi penyebabnya. Untuk itu, sebaiknya baca manualnya sehingga terbiasa dengan berbagai bagian dari pompa.

Selaput juga sering menjadi penyebab suplai ASI berkurang. Para produsen menyarankan supaya selaput bisa diganti setiap 3 bulan sekali. Namun jika ada perubahan di produksi ASI, maka sebaiknya ganti lebih cepat.

5. Lakukan Pijatan Payudara

Sebaiknya, lakukan pijatan payudara sebagai bagian dari rutinitas harian. Ini bertujuan supaya ASI yang diperoleh juga maksimal. Sudah banyak yang membuktikan jika memijat payudara bisa menambah kuantitas ASI ketika dipompa.

Pastikan untuk memijat payudara sekitar 1 hingga 3 menit. Ini dilakukan sebelum meletakkan flensa di payudara dan mulai memompa. Stimulasi ini sudah cukup bagus untuk menstimulasi sehingga ASI yang dihasilkan ketika dipompa semakin banyak.

6. Beralih Diantara Fase

Umumnya, pompa ASI elektrik mempunyai 2 fase. Fase cepat untuk mendorong stimulasi dan fase lambat namun kuat untuk membantu mengeluarkan ASI. Namun, semua ibu berbeda sehingga harus mencari tahu mana pilihan yang terbaik. Ada kalanya banyak ibu yang harus kembali ke fase stimulasi sesudah 10 menit.

7. Hindari Mengonsumsi Pil KB

Beberapa jenis pil KB bisa mengurangi suplai ASI untuk beberapa ibu. Untuk itu, sebaiknya pertimbangkan untuk beralih ke metode KB lain yang jauh lebih aman untuk ASI. Contohnya seperti pseudoefedron dekongestan yang biasa ditemukan pada Sudafed.

8. Pompa ASI Ketika Menyusui

Pemicu let down terbaik sebenarnya adalah bayi karena menjadi permintaan alami untuk persediaan susu. Beberapa ibu menemukan jika ASI paling banyak keluar ketika bayi sedang menyusu di satu payudara.

Ini disebabkan karena hisapan dari bayi akan merangsang tubuh untuk memproduksi hormon pemicu keluarnya ASI.

Apabila bayi hanya menyusu dari satu payudara, maka kemungkinan akan lapar lebih cepat. Untuk itu, persediaan ASI yang sudah dipompa nantinya bisa diberikan.

Dalam waktu 1 hingga 2 hari, nantinya tubuh akan menyesuaikan dan akhirnya bisa memproduksi ASI lebih banyak. Ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan ASI bayi termasuk dengan memompa ASI yang efektif.

9. Tetapkan Rutinitas Memompa

Buatlah rutinitas setiap kali memompa ASI. Semua langkah tersebut nantinya akan menjadi isyarat untuk tubuh.

Dari mulai mengambil 1 gelas air, melihat foto bayi, meredupkan lampu dan sebagainya bisa dijadikan rutinitas ketika memompa ASI. Bahkan untuk beberapa ibu juga memakai isyarat seperti mendengarkan musik, relaksasi dan merekam suara bayi.

 10. Pompa Payudara Secara Bersamaan

Memompa ASI yang efektif juga bisa dilakukan dengan cara menekan payudara secara bersamaan. Kemungkinan ini disebabkan karena banyak hormon prolaktin yang dilepaskan kelenjar pituitari ketika dipompa bersamaan. Dengan kadar prolaktin yang tinggi, maka produksi ASI juga bisa ditingkatkan.

11. Buat Jadwal Istirahat Pompa

Meski pengalaman setiap ibu berbeda, namun banyak yang mengatakan jika hasil terbaik bisa diperoleh dengan jadwal istirahat memompa.

Istirahat ini bisa dilakukan dalam waktu singkat yakni antara 15 sampai 20 menit dengan interval konsisten seperti ketika jam makan bayi. Sesudah kebutuhan ASI menurun, maka jumlah waktu istirahat juga bisa dikurangi.

Cara Mulai Memompa ASI yang Efektif

Ada beberapa tahapan memompa ASI yang harus dilakukan. Ini penting supaya hasilnya bisa lebih efektif dan semakin berkualitas serta banyak ASI yang dihasilkan. Berikut beberapa tahap memompa ASI yang efektif, diantaranya:

  • Selalu pastikan mencuci tangan lebih dulu dengan sabun dan air hangat sebelum mulai memompa.
  • Bersantai: Temukan tempat yang nyaman serta tenang dan duduk dengan rileks. Tarik napas yang dalam, lakukan meditasi selama 5 menit serta peregangan yoga.
  • Gendong bayi: Secara langsung atau tidak, menggendong bayi akan membantu memperlancar keluarnya ASI.
  • Ketika menggunakan pompa, nantinya akan lebih terbantu ketika flensa dilembabkan dulu untuk memastikan bisa tersegel dengan baik.
  • Pusatkan puting di tengah flensa sebelum mulai menyalakan pompa.
  • Pancing pompa: Umumnya pompa elektrik akan diawali dengan fase letdown. Ini artinya ASI akan keluar lebih pendek namun cepat seperti awal menyusui yang dilakukan bayi untuk merangsang letdown. Ini nantinya akan membutuhkan waktu beberapa menit hanya untuk mendapatkan beberapa tetes ASI saja. Sesudah beberapa menit, maka pompa akan beralih ke mode biasa.
  • Jangan gunakan default ke tingkap hisap tertinggi: Sebaiknya, mulai dengan hisapan yang paling rendah. Sesudah itu bisa ditingkatkan ketika ASI sudah mengalir.

Jadwal Memompa ASI yang Efektif dan Menyusui Paling Baik

Memompa ASI yang Efektif
Jadwal memompa ASI yang efektif via pexels.com

Sebenarnya untuk waktu terbaik memompa ASI yang efektif sangat tergantung dari pilihan masing-masing. Namun waktu terbaik memompa adalah ketika payudara biasanya terasa penuh. Jika memompa dilakukan karena jauh dari bayi, maka sebaiknya pompa di waktu yang sama seperti setiap 3 jam sekali.

Jika sudah memompa di rumah untuk menambah suplai, maka coba untuk memompa 1 jam atau lebih sesudah sesi menyusui di pagi hari. Payudara akan secara alami jauh lebih penuh di pagi hari. Untuk itu, pagi hari menjadi hari terbaik untuk memompa ASI.

Ketika sedang bersama bayi, maka lakukan memompa ASI sekitar 1 jam sesudah menyusui. Atau setidaknya 1 jam sebelum menyusui selanjutnya. Namun, jangan terlalu memaksakan diri untuk memompa ASI jika kelelahan karena bisa mengurangi kuantitas ASI.

Sedangkan untuk sebagian ibu akan memompa dari satu payudara dan menyusui dari payudara yang lain. Selama bayi menyusu dari satu payudara, maka bisa digunakan untuk memompa ASI dari payudara yang lain sehingga payudara bisa kosong.

Selain itu, memompa juga bisa dilakukan sesudah menyusui memakai pompa manual dibandingkan dengan pompa elektrik.

Jika bayi sudah diberikan ASI setiap 4 jam sekali, maka bisa memompa ASI yang efektif setiap 2 jam sekali di antara waktu menyusui. Dengan melakukan ini, maka suplai ASI bisa terus bertambah dan bisa disimpan. Namun hindari memompa di sore hari sebab kemungkinan jumlah ASI sedikit karena tubuh sudah kelelahan dan stres.

Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar