Cara Mendidik Anak Perempuan dengan Tepat

Banyak sumber yang mengatakan bahwa mendidik anak perempuan harus dibimbing agar ia menjadi lembut, manja, dan sopan.

Tidak salah, namun perempuan perlu tangguh dan mandiri agar sanggup menghadapi dinamika kehidupan.

Sebagai orangtua yang hidup di dunia digital dan teknologi, orang tua tentu menginginkan putra-putri yang tangguh dan mandiri. Selain itu, orang tua juga ingin supaya anak mengetahui potensinya dan percaya diri.

Mengingat bahwa saat ini anak hidup di zaman modern yang penuh dengan tantangan. Sebaiknya, orang tua tidak hanya fokus mendidik anak laki-laki saja namun juga harus dalam mendidik anak perempuan.

Pentingnya Mendidik Anak Perempuan

Sebuah pepatah terkenal mengatakan, “if you educate a boy, you educate a man. If you educate a girl, you educate a nation”.

Artinya, mendidik anak perempuan sangatlah penting karena ia akan menjadi seorang perempuan, ibu, dan pemimpin di waktu bersamaan. Apalagi di era modern seperti ini, mendidik anak di era digital butuh bimbingan yang tepat.

Sebagai perempuan, ia merepresentasikan suku dan bangsa sebuah negara. Perempuan juga menjadi role model terhadap sesama perempuan lain, baik itu dalam bidang karir, pendidikan, aktivisme, dan bidang-bidang penting lain.

Sebagai seorang ibu, perempuan akan menjadi sekolah pertama bagi sang anak. Ibu menjadi rumah pertama untuk pendidikan emas si kecil seperti berbicara, bersikap, bersosialisasi, bahkan membela diri.

Dari sang ibu, si anak bisa mengenali interaksi pertama yang ada di keluarga, pertama mengenal ayah dan saudaranya.

Sebagai pemimpin, perempuan mampu menjadi pengambil keputusan yang tegas dan netral. Tentunya, pemimpin semacam ini butuh jam terbang dan pengalaman tinggi.

Pemimpin perempuan dinilai mampu mendukung sesama perempuan lainnya, menciptakan lingkungan kerja inklusif, dan tentunya tidak seksis dan patriarki.

Oleh sebab itu, mendidik anak dalam islam terutama pada anak perempuan adalah hal yang penting. Didik untuk sennatiasa berpikiran terbuka, berwawasan luas, dan sebagai orang tua, pandai-pandailah melihat potensi anak.

Perbedaan Mendidik Anak Perempuan dan Anak Laki-Laki

Pentingnya mendidik anak perempuan
Mendidik anak perempuan

Perbedaan mendidik anak perempuan dengan mendidik anak laki-laki terletak pada tugas mereka di masa depan. Jika dilihat secara kodrat menurut ajaran Islam, perempuan cenderung menjadi sosok yang akan selalu menjaga kesucian diri dan mengingat Tuhan.

Berbeda dengan mendidik anak laki-laki yang diajarkan lebih kuat menjadi pemimpin, anak perempuan pada umumnya diajarkan untuk lemah lembut.

Ia juga dididik menjadi pelindung, pengayom dan lebih banyak melakukan banyak tugas secara bersamaan. Namun, hal ini tidak bisa digeneralisasi karena pada dasarnya hal-hal tersebut juga ada yang diajarkan pada anak laki-laki.

Tips Terbaik Mendidik Anak Perempuan

Cara Mendidik Anak Perempuan dengan Tepat 1
Tips mendidik anak perempuan

Cara-cara mendidik anak perempuan agar tangguh, mandiri, dan percaya diri perlu diajarkan. Hal ini supaya anak perempuan mengalami tumbuh kembang yang optimal. Bahkan, anak perempuan berpotensi untuk memiliki prestasi yang melesat dibanding anak lain.

Berikut ini adalah cara untuk mendidik anak perempuan, diantaranya :

1. Bantu tanamkan rasa percaya diri anak

Di mana pun berada, rasa percaya diri adalah modal dasar untuk bersosialisasi di dunia luar. Bahkan di rumah sendiri, percaya diri sangat penting agar anak punya pengakuan dalam keluarga. Sehingga pribadi anak bisa dikenali di dalam keluarga sendiri.

Baca: Tips agar anak berani dan percaya diri

Rasa percaya diri pada anak perempuan bisa diajarkan secara sederhana. Misalnya, “kamu cantik lho kak, semoga tetap cerdas ya” pada waktu-waktu tertentu. Ungkapkan dengan tulus, agar tertanam rasa percaya diri bahwa anak memang cerdas dan cantik.

Ungkapan seperti ini nantinya membangun kepercayaan diri secara positif. Namun, jangan terlalu berlebihan agar anak tidak latah menyombongkan diri. Selain itu, memupuk kepercayaan diri di saat anak merasa down dan kelelahan juga lebih efektif

2. Bantu kembangkan minat dan bakat anak

Percaya atau tidak, minat dan bakat anak perempuan bisa dilihat ketika ia berada di usia emasnya. Masa-masa emas seperti itu perlu perhatian penuh dari orang tua agar si kecil optimal dalam mengembangkan minat dan bakatnya.

Mendidik anak perempuan dengan membantu mengembangkan minat dan bakatnya akan membuatnya senang. Pasalnya, tidak semua anak sama dan unik, amati kegiatan yang rutin dan disukai anak selama beberapa waktu.

Misalnya dalam jangka waktu sebulan atau 3 bulan. Kemudian tanyakan lebih lanjut untuk mengarahkannya ke jenjang yang lebih serius.

Misalnya anak perempuan yang memiliki hobi olahraga karate, ajaklah untuk mengikuti pertandingan karate tingkat kabupaten atau kota. Jika sukses, temani ia saat pelatihan intensif untuk pertandingan tingkat provinsi. Dengan begitu, sang putri bisa meraih prestasi maksimal.

Beda lagi jika sang putri sedang belajar dan ujian. Sesekali ajaklah pergi ke museum, taman hutan, atau wisata-wisata yang memungkinkan ia melakukan riset kecil-kecilan. Atau, ajaklah ke pameran sains, pameran foto, untuk mengasah kreativitas dan daya peka terhadap dunia luar.

Namun bagaimana jika anak perempuan lebih kritis dan suka bertanya?

Untuk hal seperti ini, ada baiknya orang tua siap untuk membaca banyak buku, mendengar podcast, aktif terhadap informasi-informasi, atau menemaninya ke toko buku.

Jawablah semua pertanyaannya dengan logis, siapa tahu nantinya ia akan menjadi seorang pemimpin. Pada intinya, kunci dalam mendidik anak perempuan adalah jangan memaksakan kehendak terhadapnya.

3. Buka kesempatan untuk mencoba hal baru

Tidak semua orangtua suka dengan hal baru. Hal ini bisa disebabkan karena sudah menempati dan meraih zona nyaman setelah bekerja bertahun-tahun. Akan tetapi, hal seperti ini justru kurang baik bagi anak terutama anak perempuan.

Seorang putri merupakan anak yang sedang berkembang. Ia akan menemui hal baru setiap harinya. Dengan itu, anak akan mampu beradaptasi dengan keberagaman dan mampu memahami cara menyelesaikan masalah.

Untuk itu, pancinglah anak perempuan untuk bepergian ke daerah yang berbeda dengan lingkungan sebelumnya. Misalnya travelling sehingga sang anak bisa menempatkan diri dan memecahkan masalah diri. Ia bisa mempersiapkan barang sebelum pergi, tahu rute pulang dan pergi, dan sebagainya.

4. Ajak anak untuk belajar mengambil keputusan

Mengajari anak mengambil keputusan membutuhkan kesabaran dan proses. Tidak semua anak diberi kesempatan untuk mengambil keputusan. Mungkin saja anak sudah terbiasa dengan fasilitas yang terpenuhi dan tercukupi. Sedangkan untuk memutuskan sesuatu, masih dari dikte sang orangtua.

Hal ini merupakan sesuatu yang kurang baik karena nantinya anak akan berbaur dengan masyarakat. Ia akan menghadapi tantangan yang jauh lebih berat.

Orang tua tidak bisa memaksakan kehendak atas apa yang pernah didapatkan masa lalu. Namun berilah ragam opsi agar putri Orang tua bisa mengetahui keputusan tepat.

Misalnya jika si anak ingin kuliah di luar kota. Berilah petunjuk apa kelebihan dan kekurangan kuliah di luar domisili. Mintalah anak untuk mendeskripsikan apa yang diimpikan dan dicapai saat kuliah di universitas tersebut. Bukalah pikiran dengan lapang dan ajak anak untuk berdiskusi.

Bila hal itu dirasa cukup sulit, cobalah pancing anak untuk menentukan baju yang pantas digunakan untuk bepergian, acara-acara keluarga, dan berkumpul dengan teman. Biarkan sang anak memilih pakaian yang nyaman baginya, namun tetap sesuai situasi dan kondisi masing-masing acara.

Dengan begitu, anak bisa belajar cara mengambil keputusan. Kemampuan dalam megambil keputusan akan membantunya menjadi perempuan yang berpendirian, bertekad dan tahu cara membuka jalan untuk dirinya sendiri.

5. Dengarkanlah anak

Kebanyakan orangtua hanya ingin didengar oleh anak, terlebih anak perempuan. Berbeda dengan anak laki-laki yang kebanyakan orangtua membebaskannya untuk melakukan apapun.

Mungkin karena ketimpangan gender dan mindset masyarakat terhadap anak perempuan, membuat suara anak perempuan hampir tidak didengar. Hanya sebagian orangtua yang berpikiran terbuka untuk mau mendengarkan anak perempuannya.

Misalnya membuat keputusan hidup, kebutuhan, karier, dan pasangan. Terkadang, orang tua tida bisa membiarkan anak perempuannya membuat keputusan sendiri dan memaksa untuk menurut. Hal ini tentu salah, sebaiknya ajak anak berdiskusi apa kemauannya sehingga orang tua tahu apa yang terbaik baginya.

Mendidik anak perempuan bukanlah sesuatu yang mudah, perlu adanya pendidikan yang tepat. Apalagi di era modern saat ini, pendidikan yang tepat dapat membentengi anak agar tidak salah jalan.

Walaupun berbeda dengan anak laki-laki, anak perempuan memiliki hak tersendiri untuk dibimbing sebagaimana mestinya. – Editted: 14/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar