5 Manfaat Mengajari Anak Membaca Sejak Dini

Membaca menjadi aktivitas wajib bagi setiap orang untuk meraih kesuksesan. Mengajari anak membaca sejak usia dini merupakan tugas orang tua yang harus ditanamkan kepada anak sebelum memasuki bangku sekolah.

Lantas bagaimana langkah yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk melatih anaknya agar gemar membaca?

Pada artikel ini akan dijelaskan pembahasan mengenai pentingnya mengajari anak membaca sejak dini dan macam-macam metode belajar membaca yang efektif.

Pentingnya Mengajari Anak Membaca Sebelum Sekolah

Anak merupakan aset keluarga untuk menciptakan lingkungan menjadi lebih baik. Indikator seseorang dapat mempengaruhi lingkungan adalah kesuksesan dalam mengendalikan berbagai permasalahan dengan wawasan dan pengalaman yang dimiliki. Strategi yang dapat dilakukan untuk menambah wawasan adalah membaca.

Membaca menjadi bagian tak terpisahkan ketika seseorang sedang mengenyam dunia pendidikan. Kebiasaan seseorang dalam membaca dapat dilakukan sejak kecil.

Baca: Kiat mengajari anak mengaji di rumah

Mengajari anak dalam membaca adalah praktik wajib yang dilakukan oleh setiap orang tua. Membaca mempunyai berbagai manfaat di antaranya:

Mengajari anak membaca
Ilustrasi mengajari anak membaca

1. Menambah perbendaharaan kosa kata

Anak yang gemar membaca dapat meningkatkan kosa kata dalam berbahasa. Jika anak semakin sering membaca, maka kosa kata yang dimiliki semakin meningkat di mana dapat meningkatkan kelancaran dalam berbicara. Itulah salah satu pentingnya mengajari anak membaca sejak dini.

2. Meningkatkan kemampuan dalam komunikasi

Mengajari anak membaca bisa meningkatkan kemampun si anak dalam berkomunikasi. Jika kosa kata yang dimiliki anak semakin banyak, maka anak akan tumbuh dengan struktur bahasa yang teratur, sehingga mempermudah untuk melakukan komunikasi personal ataupun komunikasi di depan umum.

3. Memperluas pengetahuan

Mengajari anak membaca jelas akan memperluas pengetahuan sejak dini. Anak yang rajin membaca bahkan tidak hanya satu bidang ilmu pengetahuan dapat memperluas wawasan dan jaringan. Ia dapat dengan mudah berinteraksi dengan siapa saja dengan bekal pengetahuan yang dimiliki.

4. Mengasah daya berpikir anak

Mengajari anak membaca akan mendobrak daya nalar anak. Membaca dapat juga mengasah daya berpikir anak. Hal ini dikarenakan semakin banyak ilmu yang masuk ke dalam otak, kecenderungan untuk mencari pengetahuan lain semakin meningkat. Dengan demikian membaca dapat mengasah daya berpikir kritis pada anak.

5. Mengajari Anak Membaca lebih Awal Mampu Mengurangi Potensi Depresi Saat Remaja

Mengajari anak membaca sejak dini disinyalir bisa mengurangi potensi depresi pada anak. Depresi dapat diakibatkan karena seseorang terdiam atau tidak melakukan apa-apa dengan memikirkan berbagai kejadian secara terus-menerus.

Seseorang yang dari kecil mengalami kekerasan psikologi oleh keluarganya dapat mengalami stres berkepanjangan. Langkah yang dapat ditempuh untuk mengurangi stres salah satunya adalah membaca dan menulis.

Kebiasaan membaca sejak kecil dapat menumbuhkan kebiasaan baik hingga anak menginjak remaja dan dewasa. Anak yang sejak kecil mengalami gangguan psikologi dapat menggunakan media membaca untuk mengurangi gangguan pikiran masa lalu dan mengganti dengan pengetahuan yang berwawasan.

Sedangkan menulis dapat menjadi media anak untuk mencurahkan isi hati terhadap peristiwa yang sedang dialaminya.

Selain mengetahui pentingnya belajar membaca beserta manfaatnya, orang tua perlu mengetahui berbagai metode belajar membaca yang efektif. Di bawah ini akan disajikan metode yang cocok untuk anak usia dini.

Metode Belajar dalam Mengajari Anak Membaca di Usia Dini

Mengajari anak membaca
Mengajari anak membaca

Kemampuan anak dalam membaca sejak usia dini dapat meningkatkan minat baca anak setelah memasuki jenjang sekolah. Membaca dapat membantu perkembangan pada otak anak.

Orang tua yang tidak mengetahui metode membaca dengan baik akan berakibat pada minat baca anak. Orang tua harus memahami metode belajar dalam membaca yang efektif. Hampir sama dengan tips mengajari anak menulis, berikut ini berbagai langkah yang dapat menjadi rujukan untuk mengajari anak membaca agar efektif:

Tidak memaksa

Jangan memaksa anak agar cepat dalam membaca. Anak yang mengalami pemaksaan sejak kecil oleh orang tua untuk membaca akan melakukan penolakan dan mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan. Sikap orang tua sebaiknya memberikan stimulus agar anak belajar membaca secara alamiah dan menyenangkan.

Contohnya, membeli alat peraga membaca yang menyajikan ilustrasi gambar disertai tulisan. Orang tua mempraktikkan dengan menunjukkan nama gambar beserta mengeja cara penulisannya.

Menciptakan suasana yang menyenangkan

Buatlah suasana yang menyenangkan ketika ingin mengajari anak dalam membaca. Anak pada usia dini cenderung lebih suka bermain daripada belajar. Oleh karena itu, buat lingkungan belajar seolah-olah ia sedang dalam suasana bermain.

Misalnya, belajar di taman dengan membawa berbagai macam buku dan mainan edukatif, menempelkan poster-poster berupa kata-kata sederhana di tempat tidur anak, menempelkan hiasan di dinding kamar berupa nama-nama hewan, buah, atau alat transportasi.

Metode Glenn Doman

Menurut Glenn Doman, penulis dan pendiri Institutes for Achievement of Human Potential di Philadelphia, metode yang paling cocok digunakan untuk anak adalah metode doman. Metode doman lebih mengutamakan membaca dengan huruf daripada kata.

Huruf memiliki sifat abstrak sedangkan kata memiliki sifat kongkret. Anak lebih mudah ketika diajarkan dengan hal-hal yang kongkret bukan pada hal yang bersifat abstrak karena tidak berpikir terlalu dalam.

Langkah dalam mengajarkan dengan metode Glenn Doman sebagai berikut:

  1. Buatlah 9 kata yang terdiri dari 3 set kategori yaitu A, B, dan C. Setiap kategori terdiri dari 3 kata yang berbeda. Kata tersebut dibuat dalam kertas karton dan ditulis dengan spidol.
  2. Kata tersebut menjadi bentuk kartu dengan masing-masing kategori misalnya kategori A (Ayah, Ibu, Adik), B (Ayam, Bebek, Ikan), dan C (Apel, Jeruk, Durian).
  3. Kumpulkan kartu pada masing-masing kategori dan kocok. Ambil salah satu kartu kemudian bacakan perlahan dengan ditirukan oleh anak.
  4. Ambil kartu berikutnya, bacakan, dan suruh anak untuk menirukan. Lakukan sampai semua kartu habis.
  5. Jangan meminta anak untuk mengulang kata-kata yang dibacakan karena anak akan cepat bosan.
  6. Menyesuaikan dengan kepribadian dan usia anak

Orang tua tidak perlu memasang target yang terlalu tinggi agar anak cepat dalam membaca. Perkembangan setiap anak berbeda-beda.

Orang tua tidak perlu pusing jika anak sulit untuk diajari membaca. Nikmati proses belajar dan utamakan kedekatan dengan anak.

Hal yang sering terjadi adalah para orang tua membandingkan proses belajar anaknya dengan orang lain. Akhirnya, anak dipaksa untuk memiliki target lebih tinggi dibandingkan teman-teman sebaya lainnya agar tidak mengalami ketertinggalan.

Nah, hal tersebut yang harus dihindari karena anak akan merasa terbebani dan tidak menikmati proses belajar.

Kenali dan amati dahulu kepribadian anak dan tipe belajar selama beberapa hari. Setelah orang tua mengetahui celah belajar yang tepat, cari metode yang paling cocok dengan kondisi anak sesuai usianya. Namun, jika orang tua tidak mempunyai keahlian di bidang tersebut dapat mendatangkan guru les yang cocok dengan anak.

Memberikan pola makan sehat

Kemampuan membaca dapat dipengaruhi dari pola makan yang sehat pada anak. Anak yang sejak kecil dibiasakan mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, ikan, biji-bijian, serta lemak jenuh dapat meningkatkan konsentrasi. Kemampuan konsentrasi yang tinggi menunjang anak untuk fokus belajar membaca.

Membacakan buku sejak dini

Cara menumbuhkan minat baca pada anak usia dini salah satunya dengan rutin membacakan buku cerita. Para orang tua cukup membeli beberapa buku fiktif yang sederhana dengan gambar yang menarik, kemudian bacakan waktu menjelang tidur, saat bermain, waktu dalam perjalanan, di mana saja dan di saat waktu senggang.

Suatu kebiasaan, lahir dari langkah kecil yang dilakukan secara terus-menerus. Minat membaca bukan diciptakan dari kecepatan dalam mengeja kata, namun dari konsistensi untuk mengeja dan memahami setiap kata.

Demikian pembahasan tentang mengajari anak membaca. Semoga bermanfaat. Ditulis oleh Anggita Lusi Anggraini – Editted: 14/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar