Mengenal Dry Drowning Pada Anak Pasca Berenang

Mengenal Dry Drowning bisa jadi sangat penting untuk diketahui. Artikel ini akan membahas tentang berenang pada anak dan bahaya dry drowning. Pernahkah anda mengajak putera/puteri anda berenang?

Pastinya bagi anda para orang tua akan merasa senang apabila putra/ putri anda punya kemampuan berenang bukan?

Wajar saja, olah raga ini memang menjadi salah satu olah raga yang banyak direkomendasikan para orang tua pada anak mereka. Selain untuk kesehatan alasan para orang tua adalah agar sang anak memiliki postur tubuh yang bagus.

Manfaat Berenang dan Mengenal Dry Drowning pada Korban Tenggelam

Berenang adalah salah satu olahraga yang dapat membentuk postur tubuh seseorang. Tinggi, langsing, atau tegap akan bisa didapatkan dari olah raga ini.

Saat beraktivitas renang, ancaman yang sering ditakuti orang tua adalah tenggelam. Tahukah anda bahwa ancaman tenggelam tidak hanya ketika anak berada di dalam kolam renang saja?

Ketika anak keluar dari kolam renang, tenggelam sebenarnyaq masih mengancam mereka. Hal seperti ini lumrah disebut dengan Dry Drowning dan Secondary Drowning. Sementara kata yang lebih di kenal adalah tenggelam.

Tidak ada salahnya sebagai orangtua wajib mengetahui dan mengenal Dry Drowning. Di kutip dari The Asian Parent Indonesia, kasus dry drowning dan secondary drowning sebenarnya jarang sekali terjadi hanya sekitar 1-2 % kasus dari semua kasus anak tenggelam.

Kasus ini memang sangat jarang di temui akan tetapi bagi masyarakat awam masih banyak yang tidak mengenal dry drowning atau secondary drowning.

Sebagian sebar orang tua hanya mengetahui tentang masuk angin atau flu saja. Padahal gejala dari kejadian yang ditimbulkan memang menyerupai, dan penting bagi para orang tua bahwa hal ini dapat menyebabkan kematian.

Apa Itu Dry Drowning dan Secondary Drowning?

Mengenal dry drowning, apa itu dry drowning?, dikutip dari Dokter Sehat.com dan The Asian Parent Indonesia bahwa dry drowning atau biasa di sebut dengan tenggelam adalah kondisi pernapasan saat anak menghirup air ke dalam paru- paru.

Umumnya, kondisi dry drowning terjadi setelah anak selesai berenang. Pada kasus ini air yang masuk ke saluran nafas dapat menyebabkan laring menutup sehingga udara juga tidak bisa masuk.

Akibat yang dapat di timbulkan adalah anak kesulitan bernafas sehingga tubuh kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dapat merusak sel darah pada tubuh anak.

Secondary drowning terjadi ketika ada air masuk ke dalam paru- paru yang mana menyebabkan paru- paru membengkak.

Kondisi ini membuat tubuh kesulitan mentransfer oksigen dan karbondioksida secara normal. Gejala dari secondary drowning ini biasanya terlihat maksimal 24 jam setelah anak keluar dari kolam renang.

Kedua komplikasi tersebut sangat berbahaya karena menyebabkan anak kesulitan bernafas bahkan bila tidak segera di tangani dengan serius dapat menyebabkan kematian.

Baca dulu: Safety Swimming For Children | Tips Memilih Kolam Renang Bayi Portable (Bathtub)

Gejala Dry Drowning pada Anak

Gejala dry drowning biasanya langsung terlihat tak lama setelah anak selesai berenang. Sebagai orang tua anda harus cermat terhadap anak, berikut adalah gejala- gejala yang di timbulkan.

mengenal dry drowning
Mengenal dry drowning

1. Batuk

Batuk merupakan tanda bahwa ada peningkatan kerja pada bagian pernafasan sehingga tidak bisa di abaikan. Gejala batuk sangat umum karena anak- anak memiliki karakteristik yang hampir sama ketika tubuh mereka terkena dingin atau alergi.

Sebagai orang tua anda harus mencermati anak anda. Tidak ada salahnya anda belajar mengenal gangguan lain pada anak setelah berenang.

2. Dada terasa dakit

Dada sakit pada anak dikarenakan adanya benda asing yang masuk ke dalam paru- paru. Cara mengenal dry drowning salah satunya adalah dengan menganalisis sakit pada dada.

Sakit pada dada akan terasa semakin sakit karena biasanya air kolam renang mengandung kaporit dan garam. Amati putra/ putri anda apabila mengalami sakit pada dada setelah dia berenang.

3. Susah nafas atau sesak

Salah satu gejala yg perlu anda kenali adalah sesak nafas atau kesulitan bernafas pada anak. Apabila anak anda terlihat lubang hidungnya melebar, nafas yang terputus- putus, dan terlihat bekerja keras saat bernafas setelah dia selesai berenang maka segera bawa ke dokter untuk di periksa.

4. Merasa sangat lelah atau mengantuk

Perhatikan keluhan anak anda pasca berenang, apabila anak mengeluh terasa lelah dan sangat mengantuk mungkin itu adalah salah satu tanda gejala dari dry drowning. Rasa ngatuk atau lelah diakibatkan karena asupan oksigen ke otak dan darah tidak mencukupi.

Pastikan putra/ putri anda tidak tidur sebelum anda pastikan bahwa ia baik- baik saja. Sebagai orang tua wajib mengetahui kebiasaan- kebiasaan anak pasca berenang. Maka dari itu anda perlu mengenal dry drowning komplikasi.

5. Melupakan sesuatu atau berperilaku aneh

Tipekal anak bermacam- macam, ada dari mereka yang diam saja bila merasakan sakit, ada yang menangis, dan ada pula yang tidak mengeluh. Dalam mengenali gejala dry drowning wajib mengetahui perilaku anak.

Perilaku aneh akan timbul seperti anak meras pusing atau sakit sehingga melakukan kegiatan yang tidak pada mestinya. Rasa pusing atau sakit yang timbul adalah salah satu efrek dari menurunya asupan Oksigen pada anak.

6. Muntah- muntah

Muntah adalah tanda bahwa tubuh sedang tidak baik. Muntah diakibatkan oleh kurangnya asupan O2 pada tubuh. Selain itu batuk yang terus menerus juga dapat mengakibatkan muntah.

Gejala yang agak sulit di kenali karena muntah dapat di akibatkan oleh banyak hal misal masuk angin karena terlalu lama di dalam air, atau memang anak sedang flu. Perlu diketahui bahwa mengenal dry drowning adalah salah satu cara agar para orang tua mencegah hal itu terjadi.

Mengenal Dry Drowning lebih jauh: Gejala dan Pencegahannya

mengenal dry drowning
Mengenal dry drowning

Setelah mengetahui beberapa gejala dari dry drowning kita dapat mencegah dan meminimalisirnya. Hal yang perlu dilakukan untuk mencegah anak anda terkena komplikasi dry drowning adalah dengan melakukan langkah- langkah berikut:

  1. Selalu mengawasi keberadaan anak saat di air
  2. Memilih posisi kolam renang yang dekat dengan penjagaan pengawas
  3. Tidak membiarkan anak berenang sendiri
  4. Tidak membiarkan anak dekat dengan air sendiri, bahkan di rumah
  5. Mengikuti kelas berenang bersama anak
    Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, ember, bak mandi, serta bathtub yang terisi pun, bisa menjadi faktor risiko tenggelam pada anak. Apabila anda memiliki kolam renang pribadi di harapkan anda dapat menjaga anak anda, meskipun kolam tersebut tidak dalam atau dangkal.

Menurut Dr. Danelle Fisher, seorang dokter anak dari Providence Saint John’s Health Centre mengatakan, kalau Dry Drowning adalah komplikasi yang sangat “licik”. “Tenggelam memunculkan gambaran tentang orang yang meronta – ronta meminta pertolongan saat berada di dalam air.

Bukan orang yang duduk di sofa setelah berenang beberapa jam lalu” katanya. Pernyataan tersebut mungkin ada benarnya. Anda pasti akan berpikir anak yang sudah berenang akan tertidur atau berbaring di sofa hanya karena kelelahan bukan karena Dry Drowning.

“Bagian terburuk adalah saat peristiwa tenggelamnya organ tubuh 24 jam setelah melakukan aktivitas berenang atau yang berhubungan dengan air.”

Yang lebih mengerikan lagi adalah, Dry Drowning bisa terjadi bahkan saat anak anda sedang tertidur. Penyebabnya air di paru – paru dapat mengakibatkan anak muntah – muntah, dan diikuti dengan tersedak. Oleh karenanya sebagai orang tua wajib mengetahui dan mengenal dry drowning.

Dengan demikian, harapannya setiap orang tua bisa mengantisipasi setiap kemungkinan bahaya dari dry drowning setelah anak selesai berenang. Sekian artikel mengenai bagaimana mengenal Dry Drowning pada Anak pasca berenang semoga bermanfaat.

Artikel tentang Mengenal Dry Drowning pada Anak Pasca berenang ini ditulis oleh Dian Agustin Dwi Permanasari, Staff Dimedia – Editted: 01/07/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar