9 Kiat Mengganti Popok Bayi agar Tidak Bikin Ruam

Sebagai orang tua baru mungkin anda belum terlatih mengganti popok bayi. Tidak perlu khawatir, ikuti saja langkah di bawah ini agar anda menguasai cara mengganti popok dengan benar.

Pertama yang perlu diperhatikan yaitu jangan mengandalkan bau saja sebagai penanda untuk mengganti popok bayi anda. Bayi membutuhkan 10 popok bahkan lebih dalam sehari.

Anda harus selalu mengecek popoknya yang sudah basah atau kotor secara berkala dan menggantinya segera dengan popok bersih. Biasanya, bayi buang air kecil sekitar 20 kali dalam sehari selama beberapa bulan pertama.

Untuk bayi yang menggunakan popok sekali pakai, anda bisa mengganti popok paling tidak setiap 2-3 jam sekali, namun tidak perlu sampai mengganggu waktu istirahat bayi.

Apabila menggunakan popok kain, segera ganti popok bayi kainnya jika basah untuk mencegah iritasi. Aturan cara mengganti popok sekali pakai atau popok kain pada bayi sama saja.

Bayi akan rewel dan tak nyaman saat merasa ada kotoran di popoknya maupun dirasa sudah terlalu penuh karena buang air kecil.

9 Tip Mengganti Popok Bayi

mengganti popok bayi
Ilustrasi mengganti popok bayi

Meski terlihat sebagai kegiatan yang sepele, sederhana dan mudah, mengganti popok sebenarnya juga ada aturannya. Apa saja? Simak beberapa aturan mengganti popok bayi berikut ini.

Baca: Diapers bayi terbaik

1. Waktu Penggantian Popok

Beda popok tentu beda daya tampung. Akan beda juga waktu penggantian popoknya. Periksalah popok bayi secara berkala apakah sudah mencapai daya tampungnya atau belum.

Tidak ada patokan waktu khusus untuk mengganti popok bayi. Meski popok sekali pakai sering kali menggembar-gemborkan daya tahan produknya hingga berjam-jam. Terlalu lama mengenakan popok bisa menimbulkan ruam pada kulit bayi.

Bersihkan juga dengan segera bila si kecil terlihat buang air besar, jangan tunggu hingga popoknya bocor! Terlalu lama mengenakan popok yang kotor tentu tak baik bagi kebersihan dan kesehatan bayi.

2. Cari Permukaan yang Datar

Mengganti popok bayi sebaiknya di lokasi yang tepat. Sebisa mungkin cari tempat yang bersih dengan permukaan datar untuk mengganti popok bayi. Jangan lupa beri alas yang nyaman bagi bayi saat diletakkan di tempat tersebut.

Usahakan posisi bayi terlentang pada waktu penggantian popok, tempat yang datar akan memudahkan bayi untuk tidur dalam posisi terlentang dan memberikan akses yang leluasa bagi anda untuk membersihkan bagian pribadi bayi. Popok juga akan lebih mudah terpasang pada tempat yang datar.

3. Letakan Perlengkapan Dalam Jangkauan

Mengganti popok tak hanya harus tepat tetapi juga sebisa mungkin dengan cepat karena bayi yang selalu bergerak. Bukan hal yang aneh jika bayi akan meronta dan tidak bisa diam saat diganti popoknya, rasa tak nyaman akan membuatnya banyak bergerak.

Siapkan semua keperluan seperti popok ganti, lap, tisu atau kapas hingga krim anti ruam pada tempat yang mudah dijangkau. Jangan sampai harus bolak-balik hingga membuang banyak waktu dan tenaga.

4. Alat Pembersih

Saat mengganti popok bayi, disarankan untuk membersihkan kotoran yang menempel pada kulit bayi dengan air hangat dan lap maupun kapas, boleh juga ditambahkan sedikit cairan antiseptik.

Penggunaan tisu basah diperbolehkan namun tidak diutamakan. Saat membersihkan kotoran bayi ada baiknya sesering mungkin mengganti lap/kapas/tisu basah yang digunakan.

5. Teknik Membersihkan

Pegang pergelangan kaki bayi dengan lembut lalu angkat bokongnya untuk membersihkan bagian belakang bayi, terlebih setelah buang air besar. Bersihkan juga bagian depan dan setiap lipatan yang ada di sekitar selangkangan serta kemaluan bayi.

Bayi mungkin saja akan kembali buang air kecil saat penggantian popok, tutupi kemaluannya dengan kapas atau tisu agar air seni tidak menyebar.

Khusus untuk bayi perempuan, bersihkanlah bayi dari depan ke belakang mengarah ke anus. Bayi perempuan memiliki sistem urin internal dan tidak dilindungi seperti anatomi bayi laki-laki.

Bakteri E. coli penyebab infeksi yang terdapat pada kotoran lebih mudah untuk tumbuh di jalur kencing bayi perempuan daripada anak laki-laki. Hal tersebut membuat bayi perempuan lebih rentan terkena infeksi saluran kemih jika tidak dibersihkan dengan benar.

6. Apakah Seluruhnya Sudah Bersih?

Cek sekali lagi apakah bayi sudah benar-benar bersih? Apakah ada kotoran yang tidak sengaja mengenai pakaian maupun bagian dari popok bayi yang baru?

Tunggu beberapa saat sebelum mengenakan popok baru dan pakaian luar karena bukan tak mungkin bayi akan kembali buang air sesaat setelah dibersihkan.

7. Keringkan

Setelah dibersihkan menggunakan media yang basah, jangan lupa untuk mengeringkan bayi dengan handuk maupun tisu kering.

Tidak disarankan untuk memberikan bedak pada bagian kemaluan bayi meski dianggap dapat menjaga bagian tersebut tetap kering. Tumpukan bedak yang terkena kotoran dan keringat dapat menjadi tempat bersarangnya bakteri dan kuman.

8. Gunakan Cream Anti Ruam

Pada kulit bayi yang sensitif biasanya akan muncul ruam karena pemakaian popok yang terlalu lama maupun disebabkan oleh hal lain seperti gesekan atau keringat.

Jika terlihat adanya ruam pada kulit bayi yang tertutup popok bayi, anda bisa mengoleskan krim anti ruam untuk meringankan efeknya. Krim ini dapat dengan mudah didapatkan dengan banyak pilihan merk.

9. Pastikan Posisi Pemasangan Popok

Seperti fungsi awalnya sebagai pakakan dalam, pastikan popok bayi benar-benar menutupi bokong dan kemaluan bayi. Jangan memasangnya terlalu longgar maupun terlalu ketat.

Jika popok terlalu longgar maka akan mudah lepas dan kotoran pun jadi tidak tertampung sedangkan popok yang terlalu ketat akan membuat bayi tidak nyaman. Cek juga apakah tali/ perekat/ kancing telah benar terpasang.

“Baca Juga: Bingung Gimana Cara Merawat Bayi Baru Lahir? Simak Yuk Tips Anti Paniknya

Setelah semua selesai jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun hingga bersih dan pastikan bayi diletakan dalam posisi yang aman dan nyaman.

Nah, itulah tadi cara mengganti popok bayi agar tidak menimbulkan ruam dan iritasi pada sekitar tubuh bayi anda. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi anda dalam hal merawat bayi baru lahir. (br) – Last editted: 10/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar