14 Syarat Menjadi Perawat Profesional

Memiliki pekerjaan di bidang kesehatan khususnya menjadi seorang perawat merupakan sebuah impian bagi sebagian orang. Sayangnya, untuk menjadi perawat profesional tidak semudah yang dibayangkan.

Setidaknya harus memenuhi kriteria pendidikan profesi dan segala macam persyaratan yang cukup panjang. Meski tidak sepopuler dokter, perawat juga memiliki tanggungjawab yang besar dalam menyelesaikan pekerjaan dan membantu pasien.

Sebagai permulaan, syarat paling utama untuk menjadi perawat profesional adalah menyelesaikan pendidikan keperawatan. Perawat harus memiliki keahlian yang sudah dikuasai saat dinyatakan lulus dari sekolah keperawatan.

Selanjutnya, harus menjalani program pendidikan profesi yang nantinya bergelar ners sebagai tambahan di belakang nama. Bicara peluang, sekarang makin besar karena perawat profesional menjadi salah satu aspek penting dan dibutuhkan terlebih di masa pandemi seperti saat ini.

Syarat Menjadi Perawat Profesional

menjadi perawat profesional
Tips menjadi perawat profesional via unsplash.com

Bercita-cita menjadi perawat profesional memang tidak sepopuler dokter. Akan tetapi, perawat punya keistimewaan tersendiri karena juga bertanggungjawab terhadap kesembuhan pasien.

Para perawat dituntut harus ramah terutama pada pasien guna membantu mempercepat tingkat kesembuhan. Berikut ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar menjadi perawat profesional dan sukses suatu saat nanti:

1. Lulus Sekolah Perawat

Syarat pertama untuk menjadi perawat profesional adalah harus menyelesaikan pendidikan perawat terlebih dahulu, baik itu pendidikan D3 Keperawatan maupun S1 Keperawatan.

Sudah banyak Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan yang membuka jurusan Keperawatan dari D3 hingga S1. Bagi lulusan D3 Keperawatan disebut dengan perawat terampil dan perawat yang lulus S1 Keperawatan + pendidikan profesi selama 1 tahun disebut dengan perawat profesional.

2. Memiliki Tinggi Badan Ideal

Jika ingin menjadi perawat, Anda harus memiliki tinggi badan yang ideal dengan minimal tinggi 150 untuk perempuan dan 155 untuk laki-laki.

Ini akan berguna untuk beberapa tindakan keperawatan seperti mengganti infus pasien dan keadaan darurat lainnya. Beberapa sekolah keperawatan juga sudah mensyaratkan memiliki tinggi badan yang cukup.

3. Tidak Buta Warna

Seorang perawat tidak boleh memiliki gangguan buta warna, ini menjadi persyaratan yang mutlak.

Gangguan buta warna akan menyulitkan diri sendiri karena akan kesulitan untuk membedakan warna dari obat, jenis cairan infus, bahkan saat mengidentifikasi cairan yang keluar dari tubuh pasien.

4. Harus Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)

Termasuk ketika ingin menjadi bidan, memiliki STR sudah menjadi persyaratan wajib yang harus dipenuhi unutk bisa menjadi perawat profesional. Saat sudah menyelesaikan pendidikannya, Anda harus mengikuti ujian kompetensi yang dilakukan serentak oleh MTKI.

Setelah ujian tidak langsung memperoleh STR harus menunggu berbulan-bulan untuk bisa mendapatkan STR.

5. Tidak Memiliki Riwayat Penyakit Menular

Untuk menjadi perawat tidak hanya harus lulus sekolah perawat, tapi harus memiliki tubuh yang sehat secara jasmani, tidak teridentifikasi memiliki penyakit menular.

Sebelum resmi menjadi perawat, biasanya akan menjalani pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan laboratorium.

6. Lulus Ujian Perawat

Biasanya rumah sakit melakukan ujian tertulis saat ingin menerima calon perawat. Untuk bisa menjadi perawat maka Anda harus lulus ujian terlebih dahulu. Biasanya yang diujikan adalah kemampuan dasar dalam keperawatan dan ujian psikotest.

7. Dapat Mengendalikan Emosi

Seorang perawat membutuhkan kecerdasan dalam mengendalikan emosinya, perawat dengan tingkat emosional yang tinggi bisa membuat pasien tidak senang. Pekerjaan ini menjadi salah satu pekerjaan yang memiliki tingkat stress yang tinggi, jadi perawat harus mampu mengendalikan emosinya.

Sifat emosi tidak hanya ditunjukkan dalam sikap dan perilaku perawat, bisa saja karena tekanan dari rumah sakit. Perawat harus bisa mengendalikan emosi tersebut dan tidak dibawa pulang ke rumah.

8. Menguasai Skill Berkomunikasi

Tips selanjutnya adalah memiliki skill komunikasi yang baik karena akan digunakan saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya. Perawat harus menjaga tata bicara dan kalimatnya terutama pada pasien dan keluarganya.

Ada baiknya perawat memberikan kalimat-kalimat positif yang memberikan semangat dan kebahagian pada pasien itu sendiri.

9. Memiliki Rasa Empati

Perawat harus memiliki rasa empati yang akan mengantarkan totalitas dalam bekerja. Saat bekerja perawat akan menghadapi pasien dan keluarganya yang memiliki banyak keluhan dan sebagai perawat tentu harus menjadi dengan solusi yang menenangkan.

Memiliki empati pada pasien bisa membuat pasien merasa nyaman dan Anda menjadi perawat yang menyenangkan bagi pasien.

10. Siaga, Fokus, Responsif dan Solutif

Menjadi seorang perawat berarti Anda harus siaga dan fokus ini tidak terlepas dari situasi panik. Maka, perawat dituntut untuk bertindak dengan cepat saat ada kejadian genting, harus tetapi tenang dan fokus saat menghadapi situasi genting.

Ada baiknya perawat memiliki kemampuan yang responsif dan bisa mengambil keputusan yang tepat terhadap masalah yang dihadapi pasien. Menjadi perawat profesional Anda harus mampu berpikir dengan cepat saat menghadapi masalah.

11. Teliti dan Rinci

Untuk bisa menjadi perawat profesional, Anda harus teliti dan rinci saat melakukan perawatan pada pasien. memiliki rasa tanggungjawab pada kesalahan sekecil apapun karena bisa berisiko pada keselamatan pasien.

Perawat dituntut untuk mencatat segala perkembangan pasien secara runut dari jam ke jam, hari ke hari dan melaporkan setiap kali ada perubahan dalam rekam medis.

12. Siap Bekerja dalam Tim

Menjadi perawat profesional tidak hanya ramah dan baik pada pasien tetapi juga rekan kerja supaya bisa bekerjasama dalam tim dengan baik. Kolaborasi dan koordinasi antar rekan kerja bisa menjadi kunci terjadinya hubungan dan komunikasi yang baik antar perawat.

Hal ini bahkan harus dilatih calon perawat sebelum mendaftarkan diri sebagai perawat agar bisa bekerjasama dengan baik.

Perawat dituntut untuk bisa menerima jam kerja yang fleksibel, menerima shift kerja yang dijalankan rumah sakit. Untuk menyiasati jadwal kerja tersebut, perawat harus bisa mengatur waktu dengan baik antara bekerja dan keluarga.

13. Menjalankan Tugas Sesuai SPO

Selain memikirkan keselamatan orang sekitar, menjadi perawat profesionaljuga dituntut untuk bisa memikirkan keselamatannya dirinya saat bekerja.

Perawat harus memahami dan patuh terhadap Standar Prosedur Operasiona (SPO) saat sedang menjalankan tugasnya. Dimana perawat bekerja sesuai dengan kode etik seorang perawat sebagai acuan dan standarisasi dalam bekerja.

14. Memiliki Imunitas Tubuh yang Baik

menjadi perawat profesional
Syarat menjadi perawat pro harus sehat dan paham SOP via unsplash.com

Tugas perawat yang tidak mudah sebagai orang yang merawat pasien, perawat harus memiliki kesehatan tubuh yang baik.

Dunia medis akan memilih perawat dengan imunitas tubuh yang sehat daripada yang sakit. Memiliki stamina yang kuat, selalu memiliki energi tidak mudah lelah, dan ketahanan fisik agar mampu menjalankan shift kerja dengan baik.

Pendidikan yang Harus Ditempuh untuk Menjadi Perawat Profesional

menjadi perawat profesional
Pendidikan perawat via unsplash.com

Tenaga kesehatan menjadi salah satu profesi yang paling dibutuhkan, terlebih di masa pandemi seperti saat ini.

Namun untuk menjadi tenaga kesehatan yang profesional perlu melalui beberapa jenjang pendidikan begitu juga dengan perawat. Berikut beberapa jenjang pendidikan keperawatan di Indonesia:

  • Asisten Perawat (D1 atau SMK)

Beberapa klinik yang memiliki perawat dengan lulusan D1 atau SMK biasanya akan bertugas sebagai asisten perawat. Klinik kesehatan yang masih memiliki jasa dengan lulusan D1 dan SMK biasa untuk alasan meminimalkan bugdet.

  • Perawat Vokasi (D3)

Pendidikan diploma atau D3 berfokus pada praktek dengan masa pendidikan minimal 6 semester dan lulusannya akan memperoleh gelar A.Md.Kep dan wajib untuk mengikuti ujian kompetensi supaya bisa diakui sebagai perawat pelaksana yang siap bertugas di fasilitas kesehatan maupun instansi kesehatan.

  • Perawat Klinis (S1 + Ners)

Pendidikan ini tidak jauh berbeda dengan D3, biasanya perbedaan dalam golongan atau jabatan yang dipegang. Setelah selesai menjalani S1 Keperawatan dan memperoleh gelas S.Kep, Anda harus melanjutkan program profesi agar mendapatkan gelar Ns (Ners) untuk mendapatkan izin praktik.

Setelah resmi menjadi perawat klinis Anda siap terjun menghadapi kondisi medis apapun bahkan menduduki jabatan penting.

  • Perawat Pendidik (S2)

Jika Anda ingin menjadi tenaga pengajar atau masuk ke jenjang managerial, program S2 menjadi pendidikan yang harus ditempuh. Anda juga bisa memilih jalur peminatan yang tersedia di kampus tempat Anda melanjutkan pendidikan.

Gaji dan Jenjang Karir Perawat

Jika Anda berminat menjadi perawat profesional, perlu memahami bahwa nominal gaji perawat sangat beragam sesuai dengan lingkup profesi yang diambil. Berikut kisaran gaji perawat sesuai dengan lingkup profesi yang diambil:

Perawat Rumah Sakit

Perawat di rumah sakit dijalani dengan sertifikat lulusan S1 atau D3 dan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) atau surat kompetensi resmi dari pemerintah. Jika sudah memiliki STR, Anda bisa langsung menentukan rumah sakit yang diinginkan. Kisaran gaji perawat rumah sakit dengan STR adalah Rp 4 juta – Rp 7 jutaan per bulannya.

Perawat Puskesmas

Gaji perawat puskesmas berdasarkan hasil kajian insentif tenaga kesehatan di puskesmas dan self assessment menyatakan gaji pokok perawat puskesmas berkisar Rp 2,2 jutaan.

Selain gaji tersebut masih ada penghasilan di luar gaji pokok dan dipengaruhi dengan area dinas perawat. Perawat puskesmas mendapatkan penghasilan berdasarkan status kepegawaiannya.

Perawat Homecare

Perawat homecara memiliki jam kerja yang fleksibel dan gaji disesuaikan dengan kondisi pasien yang dirawat, semakin banyak alat yang dipakai semakin tinggi gajinya.

Syaratnya, merupakan lulusan D3 atau S1 Keperawatan dan memiliki STR. Kisaran gajinya Rp 2.5 juta hingga Rp 7 jutaan perbulannya.

Perawat Klinik Kecantikan

Perawat klinik kecantikan bertugas membantu dokter melakukan tindakan medis yang berkaitan dengan perawatan kosmetik. Untuk bisa menjadi perawat klinik kecantikan, Anda harus memilki STR. Kisaran gaji perawat klinik kecantikan dengan STR Rp 2.5 juta – Rp 5 jutaan per bulannya.

Baca juga: Tips Mewujudkan Impian Menjadi Guru Profesional dan Hal-hal yang Harus Dikuasai

Perawat Gawat Darurat

Perawat gawat darurat ditempatkan di unit gawat darurat pada sebuah Rumah Sakit atau klinik dan dipercaya untuk menangani dan mengambil keputusan genting.

Umumnya perawat UGD harus memiliki pengalaman medis yang cukup lama dan harus memiliki sertifikat tindakan gawat darurat seperti Basic Trauma Cardiac Life Support, Basic Trauma Life Support, Pelatihan Penanganan Gawat Darurat dan General Emergency Life Support. Kisaran gajinya dengan STR Rp 4.4 juta hingga Rp 7 juta per bulan.

Memilih profesi sebagai perawat berarti Anda harus siap dengan jam kerja yang tidak menentu. Jika memutuskan untuk menjadi perawat profesional, pekerjaan ini bisa menjadi pekerjaan yang menyenangkan karena bisa membantu banyak orang.

Persiapkan diri dari jauh-jauh hari untuk menjadi perawat profesional baik di rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya.

Editor: UN.

Tinggalkan komentar